• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLINDUNGAN HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL TERHADAP MOTIF KAIN TENUN DI DESA SUMBER HARAPAN KECAMATAN SAMBAS KABUPATEN SAMBAS - Repository UM Pontianak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PERLINDUNGAN HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL TERHADAP MOTIF KAIN TENUN DI DESA SUMBER HARAPAN KECAMATAN SAMBAS KABUPATEN SAMBAS - Repository UM Pontianak"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

Alhamdulillahirabbil'alaamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan disertasi yang berjudul “Perlindungan Hukum Hak Kekayaan Intelektual Motif Kain Tenun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Sambas, Sambas- kabupaten". Tujuan penyusunan proposal disertasi ini adalah sebagai salah satu tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Pontianak. Selesainya penyusunan proposal disertasi ini tentu tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, baik moril maupun materiil, yang sangat berharga.

Nina Niken Lestari S.H., M.H.selaku Dosen Penguji II serta pengajar di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Pontianak. Bapak/Ibu dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Pontianak yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat selama mengikuti perkuliahan. Ibu Suryani A.Md dan Leny Wahyu Ningsih S.Km selaku Staf Tata Usaha dan akademmik dilingkungan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Pontianak.

Kakak perempuan saya mendukung saya sepanjang pendidikan saya, baik secara finansial maupun di perguruan tinggi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran, masukan dan kritik yang membangun demi kelengkapan penyusunan skripsi ini.

Latar Belakang

Kain tenun yang ada di Kabupaten Sambas ini termasuk karya atau ciptaan yang dilindungi yang mana masuk karya seni batik atau seni motif lain karena karya tersebut merupakan motif kain tenun yang dibuat oleh perajin. Kain tenun ini merupakan salah satu kerajinan dimana masuk dalam kekayaan intelektual Komunal dengan bahan dasar benang berwarna kuning keemas dan menggabungkan benang biasa yang dianyam guna akan. Kain tenun menyebar diseluruh wilayah Indonesia termasuk Kabupaten Sambas yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat.

6 Barang tenunan di daerah Sambas merupakan hak milik bersama dan merupakan salah satu kearifan lokal di Sambas. Alat-alat tradisional masih digunakan dalam pembuatan kain tenun ini dan sudah dibuat sejak lama. Tenun Sambas mempunyai nama tersendiri yaitu kain Lunggi. Teknik tenun yang sering dihasilkan oleh pengrajin tenun di Sambas adalah tenun polos, tenun songket, dan tenun ikat.

Desa Sumber Harapan, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas merupakan salah satu penghasil kain tenun khas Sambas yang dimana beberapa ibu-ibu membuat kainnya. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perlindungan Hukum Hak Kekayaan Intelektual Motif Kain Tenun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Sambas Kabupaten Sambas”.

Rumusan Masalah

11 Penelitian ini secara khusus akan membahas tentang perlindungan hukum terhadap motif kain tenun dan juga peran lembaga pemerintah dalam menjamin perlindungan dan pelestarian ekspresi budaya tradisional dan karya inventarisasi.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Begitu pula dalam memberikan perlindungan kepada perajin kain tenun di Samba, pemerintah harus memberikan suatu bentuk jaminan kepada perajin kain tenun untuk mendapatkan keadilan. Dengan adanya hak kekayaan intelektual yang harus didaftarkan beserta hak ciptanya, maka pemerintah mengeluarkan peraturan dengan tujuan untuk memperoleh hak dan perlindungan dalam penciptaan hak cipta. Motif yang dibuat oleh pengrajin dari kain tenun mempunyai hak cipta. Jika produk tersebut didaftarkan, maka dilindungi sesuai ketentuan yang berlaku.

16 Pengrajin kain tenun diberikan perlindungan dalam penciptaan hak ciptanya agar bentuk yang diciptakannya tidak disalin oleh siapapun, dengan ketentuan pemegang hak cipta mempunyai hak jika ciptaannya disalin oleh orang atau badan hukum mana pun. 17 Kepastian hukum berarti menjamin adanya undang-undang dan peraturan yang dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyai aspek yang dapat menjamin keadilan dan standar yang benar jika aturan ditaati. Konsep hak kekayaan intelektual menjelaskan bahwa sesuatu yang diciptakan dan berguna dengan mentalitas, kreativitas dan gagasan merupakan bagian dari hak kekayaan intelektual.

Hak kekayaan intelektual ini adalah hak yang diciptakan atau ditemukan oleh seseorang yang telah mencurahkan upayanya. Begitu pula dengan motif-motif yang dibuat oleh para empu kain tenun, sangatlah bernilai dan bernilai tinggi karena dalam penciptaan sebuah karya membutuhkan waktu yang cukup lama dan pastinya membutuhkan pola pikir dan ide yang kreatif agar dapat dinikmati baik keindahan dari karya tersebut, baik itu motif maupun motif yang dihasilkan. untuk nilai ekonomi. Ekspresi Budaya Tradisional (TCEs) adalah bagian dari hak kekayaan intelektual yang termasuk dalam bagian kekayaan intelektual kota.

Dalam Pasal 1 ayat 3 Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 13 Tahun 2017 tentang Data Umum Kekayaan Intelektual menjelaskan bahwa ekspresi budaya tradisional adalah segala bentuk ekspresi karya cipta, baik yang berupa benda maupun benda tidak berwujud, atau gabungan dari keduanya menunjukkan adanya budaya tradisional yang dimiliki secara bersama-sama dan lintas generasi.29. Ekspresi budaya tradisional seperti tarian, nyanyian, kerajinan tangan, upacara adat dan budaya tradisional lainnya. 21 dalam hal ini menetapkan bahwa Ekspresi Budaya Tradisional adalah bentuk ekspresi karya kreatif yang diberikan secara turun temurun kepada suatu daerah itu sendiri.

Tenunan songket merupakan kain tenunan khas Malaysia yang ditenun menggunakan tangan menggunakan benang emas atau perak. Dahulu kain tenunan songket termasuk sejenis kain mewah yang banyak dipakai oleh pembesar dan pembesar diraja sebagai sarung, selendang, tanjakan, dan sebagainya. Kain tenunan telah lama digunakan dan dipakai oleh bangsawan pada masa dahulu, kain tenunan adalah kain yang mencukupi.

Metode Penelitian

Ketika anda merajut dengan motif yang ingin anda buat maka anda perlu memahami rumus merajutnya, jika rumusnya salah maka motif yang anda buat tidak akan cocok. Metode pendekatan permasalahan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan metode pendekatan empiris dimana penulis akan langsung mempunyai kesempatan untuk mengumpulkan data dan juga melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini. Data primer merupakan sumber yang datanya diambil langsung dari lapangan dan penulis juga melakukan wawancara dengan sumber yang mengetahui sumber keaslian data tersebut.

Data sekunder adalah sumber yang datanya diambil secara tidak langsung, seperti menggunakan buku, media sosial, artikel, dokumen penting, peraturan perundang-undangan dan lain sebagainya yang merupakan data untuk menunjang penelitian. Teknik wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang paling akurat, selain itu penulis dapat berinteraksi dengan pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini. Dalam studi kepustakaan ini, peneliti mengumpulkan data dengan cara mempelajari bahan-bahan bacaan atau referensi sebagai acuan yang berkaitan dengan pokok permasalahan.

Kesimpulan

54 Sambas melaksanakan penyuluhan dan pelatihan perajin dua kali dalam setahun dengan kegiatan yang terencana agar kegiatan tenun tidak hilang, sehingga peran pemerintah sangat penting bagi perajin. Tak hanya untuk melakukan komunikasi, pemerintah juga memberikan bantuan seperti pemberian bahan dan alat tenun kepada para perajin serta menyediakan tempat seperti galeri UMKM untuk menjual produk atau produk hasil karya perajin. Selain itu, pemerintah daerah juga menyelenggarakan pameran tekstil tingkat daerah nasional dan internasional, pembuatan film dan kompetisi, serta mengikuti peragaan busana tingkat nasional dan internasional untuk menampilkan dan mempromosikan motif tekstil khas Kabupaten Sambas.

Dalam melaksanakan perlindungannya, pemerintah daerah belum mendaftarkan hak cipta atas motif kain tenun, sehingga karya yang dihasilkan oleh perajin belum cukup kuat untuk mendapatkan perlindungan hak cipta.

Saran

Harus ada dukungan untuk penjualan kain tenun. Salah satunya adalah pemerintah daerah memberikan pelatihan penjualan kain hasil produksi baik secara langsung maupun melalui media sosial, serta membantu penjualan kain baik antar daerah maupun internasional. Pemerintah daerah selalu berperan aktif dalam melindungi karya-karya yang diciptakan masyarakat, khususnya perajin dari Desa Sumber Harapan, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas. Selain itu, hendaknya pemerintah daerah mendata motif-motif kain tenun khas Kabupaten Sambas yang dibuat oleh perajin, baik motif lama maupun motif baru.

Selain perlindungan, pemerintah juga harus memberikan sosialisasi kepada para perajin khususnya di Desa Sumber Harapan, agar para perajin sadar akan pentingnya mendaftarkan hak cipta. Sebaiknya pemerintah daerah memberikan pendampingan kepada perajin yang mempunyai motif terbaru untuk mendaftarkan hak ciptanya, karena perajin mempunyai motif. Suyud Margono, Hukum Hak Cipta Indonesia: Teori dan Analisis Harmonisasi Ketentuan Perjanjian WTO-TRIPs, Bogor, Ghalia Indonesia, 2010.

Adawiyah, Robiatul dan Rumawi, 2021, „Peraturan Hak Kekayaan Intelektual pada Perusahaan Daerah di Indonesia‟, dalam Majalah Repertorium, vol. Karlina Dina, 2021, Perlindungan Hak Cipta Motif Kain Khas Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat Universitas Tanjungpura, vol. Hasil wawancara dengan Bpk. Milwan Riswandi sebagai Tenaga Ahli Baru Penyuluhan Perindustrian dan Perdagangan di Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sambas, Jumat 19 Mei 2023.

Hasil wawancara Bpk. Sigit Pramono, S.H selaku Bagian Pengelolaan Data dan Informasi Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kanwil Kalimantan Barat, Jumat 16 Juni 2023. Hasil wawancara Ibu Mutia selaku Wakil Ketua Koperasi Rantai Mawar Kabupaten Sambas, Kabupaten Sambas, Senin 8 Mei 2023 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 13 Tahun 2017.

Kanwil Kemenkumham Kalimantan Barat memberikan sosialisasi/pelatihan hak cipta. Menurut Baak yang dimaksud dengan hak cipta perseorangan, hak cipta bersama, pemegang hak cipta tetap, dan pemegang hak cipta yang dialihkan. Adakah Kanwil Kemenkum HAM Kalimantan Barat yang bekerja sama dengan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan untuk melakukan sosialisasi dan pelatihan mengenai kain tenun?

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Bab II membahas tentang perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) yang mencakup didalamnya kerangka teoretik perlindungan HaKI secara umum ,perlindungan HaKI dalam

Indikasi geografis merupakan salah satu Hak Kekayaan Intelektual yang diatur dalam perjanjian internasional tentang TRIPs pada section 3 tentang Geographical

Bertolak dari perumusan masalah yang diangkat dalam kaitan dengan judul penelitian, “Implikasi Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual Terhadap Perolehan Manfaat Ekonomi”, maka

Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang Hak Kekayaan Intelektual kepada pihak lain melalui suatu perjanjian berdasarkan pada pemberian hak (bukan pengalihan hak)

Hasil penyelidikan menunjukkan yang pertama ialah kekayaan tradisional Indonesia berupa folklore merupakan tata nilai dalam sistem kehidupan

Dimana di dalamnya terdapat hak ekonomis dari suatu objek kreatifitas intelektual, yang diatur dalam Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yaitu karya-karya

Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) amat penting dilindungi mengingat ia merupakan warisan budaya leluhur Indonesia yang sangat luas, beragam, bersifat benda (cagar budaya)

Namun, apabila dalam perkembangannya nanti ditemukan cara atau teknologi baru, baik berupa produk atau proses yang dapat mendukung teknologi yang telah ada sebelumnya dalam