• Tidak ada hasil yang ditemukan

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5059); 4

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 5059); 4"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk menjaga kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup melalui kegiatan manusia, sehingga melebihi baku mutu lingkungan hidup yang ditetapkan.

Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang melebihi kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia, makhluk hidup lainnya dan keseimbangan antara keduanya. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau ditempatkan di dalamnya.

Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disingkat SPPL adalah pernyataan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup atas dampak lingkungan hidup dari suatu usaha dan/atau kegiatan. Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul dari kegiatan yang berpotensi dan/atau berdampak pada lingkungan hidup.

PEMANFAATAN

PENGENDALIAN

Pengendalian pencemaran udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf b meliputi: pemulihan kualitas udara sesuai dengan standar kesehatan manusia dan lingkungan. Pengendalian kerusakan ekosistem karst sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf g meliputi: pencegahan kerusakan ekosistem karst; dan C. mengembalikan fungsi kawasan ekosistem karst. Pencegahan kerusakan ekosistem karst sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60 huruf a dilakukan melalui upaya: penetapan kriteria baku kerusakan ekosistem karst kawasan;

PEMELIHARAAN

Pelaksanaan kegiatan PPLH yang dilaksanakan secara mandiri, bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan/atau lembaga lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat 2 huruf d, dapat berupa: pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan akibat pencemaran lingkungan; Dan. pencegahan, pengelolaan dan pemulihan dari kerusakan lingkungan.

PERIZINAN

Proses pengajuan persetujuan lingkungan kepada perusahaan dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL harus didahului dengan persetujuan komisi. Dalam hal Komisi AMDAL Kabupaten belum terbentuk, permohonan penilaian AMDAL bagi usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki AMDAL skala Kabupaten diajukan kepada Penilaian AMDAL Provinsi disertai dengan surat. berdasarkan rekomendasi kepala perangkat daerah yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup. Dalam hal permohonan izin lingkungan dinyatakan lengkap, kepala perangkat daerah yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup harus memberikan dokumentasi kelengkapan administrasi kepada pemrakarsa.

Panitia Penilai Amdal dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) hari kerja setelah pemberitahuan permohonan izin lingkungan bagi perusahaan dan/atau kegiatan yang tercakup dalam amdal; atau. Kepala Unit Wilayah yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup, dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah diterbitkannya permohonan izin lingkungan bagi perusahaan dan/atau kegiatan UKL-UPL. Kepala unit wilayah yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup harus menyelesaikan proses survei UKL-UPL, rekomendasi UKL-UPL, sampai dengan terbitnya izin lingkungan, paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud sampai untuk dan termasuk dalam Pasal 102 dinyatakan sepenuhnya.

Bupati dapat mendelegasikan kewenangan menerbitkan izin dan merekomendasikan izin kepada kepala perangkat daerah yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup.

PENGHARGAAN

PEMBINAAN

PENGAWASAN

PEMBIAYAAN

PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Yang dimaksud dengan “asas kelestarian dan kelestarian” adalah setiap orang memikul kewajiban dan tanggung jawab kepada generasi yang akan datang dan kepada sesamanya dalam satu generasi, berupaya menjaga daya dukung ekosistem dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Yang dimaksud dengan “asas keserasian dan keseimbangan” adalah bahwa pemanfaatan lingkungan hidup harus memperhatikan berbagai aspek seperti kepentingan ekonomi, sosial, budaya serta perlindungan dan pelestarian ekosistem. Yang dimaksud dengan “asas kesejahteraan sosial” adalah bahwa upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dapat membantu terciptanya kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial anggota masyarakat agar dapat hidup dengan baik, serta dapat berkembang. diri mereka sendiri, sehingga mereka dapat melakukan fungsi sosial mereka.

Yang dimaksud dengan “asas keterpaduan” adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dilakukan dengan menggabungkan unsur-unsur yang berbeda atau mensinergikan berbagai komponen yang terkait. Yang dimaksud dengan “asas kemanfaatan” adalah bahwa segala upaya pembangunan dan/atau kegiatan yang dilaksanakan disesuaikan dengan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk meningkatkan kesejahteraan dan martabat manusia yang selaras dengan lingkungan. Yang dimaksud dengan "asas kehati-hatian" adalah ketidakpastian dampak suatu usaha dan/atau kegiatan akibat keterbatasan pengetahuan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan merupakan alasan untuk menunda tindakan untuk memperkecil atau menghindari ancaman pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. .

Yang dimaksud dengan “asas keadilan” adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus mencerminkan keadilan secara proporsional bagi setiap warga negara, baik bagi daerah, bagi generasi, maupun bagi jender. Yang dimaksud dengan “asas ekoregion” adalah perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus memperhatikan karakteristik sumber daya alam, ekosistem, kondisi geografis, budaya masyarakat setempat, dan kearifan lokal. Yang dimaksud dengan "asas keanekaragaman hayati" adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus memperhatikan upaya terpadu untuk mempertahankan keberadaan, keanekaragaman, dan kelestarian sumber daya alam hayati yang terdiri dari sumber daya alam tumbuhan dan sumber daya alam hewan bersama dengan unsur-unsur tak hidup di sekitarnya. mereka, secara keseluruhan mereka membentuk ekosistem.

Yang dimaksud dengan “asas pencemar membayar” adalah bahwa setiap penanggung jawab yang usaha dan/atau kegiatannya menimbulkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup wajib menanggung biaya pemulihan lingkungan hidup. Yang dimaksud dengan "asas partisipatif" adalah setiap anggota masyarakat didorong untuk berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, baik secara langsung maupun tidak langsung. Yang dimaksud dengan “asas kearifan lokal” adalah bahwa dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus memperhatikan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam pengelolaan kehidupan masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data kondisi ekosistem hutan dan lingkungan berbatasan, dapat disimpulkan bahwa transek dalam hutan mangrove homogen ditumbuhi Rhizophora dengan kerapatan kanopi di