L ATA R B E L A K A N G
Perlindungan Pola Permukiman Masyarakat Madura Medalungan Dusun Mentaraman Kecamatan
Pagelaran Kabupaten Malang
Permukiman yang terbentuk di Kecamatan Pagelaran selain tersebar mengikuti jalan desa juga membentuk kelompok (cluster/pola rumpun) yang terdiri dari tiga sampai lima rumah yang masingmasing penghuninya masih memiliki hubungan kekerabatan. Rumah
rumah dalam satu pola rumpun tersebut mengelilingi sebuah halaman bersama. Di antara pola
pola rumpun tersebut juga terdapat bangunan lumbung, dan l a n g g a r . C i r i c i r i p o l a permukiman masyarakat Madura Medalungan yang ada di Kecamatan Pagelaran memiliki k e m i r i p a n d e n g a n p o l a permukiman dari daerah asal leluhur mereka, yaitu Pulau Madura yang disebut dengan Tanean Lanjang.
Dusun Mentaraman sebagai pusat dari Desa Pagelaran, merupakan dusun yang di buka oleh masyarakat Mataram yang juga merupakan pekerja tanam paksa yang didatangkan dari Jawa Tengah pada awal abad ke
1 9 a n . N a m u n , d a l a m perkembangannya setelah Dusun Mentaraman ini dibuka oleh masyarakat Mataram sebagai pendiri/cikal bakal dusun, terjadi migrasi pekerja tanam paksa dari Madura secara besarbesaran
pada sekitar tahun 1920an, sehingga pada akhirnya Dusun M e n t a r a m a n didominasi oleh o r a n g o r a n g dari Madura
d a n
“ m e n d e s a k ” p e n d u d u k aslinya.
S e b a g a i s a l a h s a t u k a w a s a n p e r m u k i m a n
masyarakat Madura Medalungan di Kabupaten Malang mengusung hasil kebudayaan nenek moyang dari daerah asal (Madura) disertai dengan pembangunan yang membawa kecenderungan adanya perubahan. Khususnya pada pola permukiman yang sebelumnya telah mengalami adaptasi dan asimilasi dengan lingkungan yang berbeda dari daerah asal.
Dengan demikian permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana karakteristik pola permukiman masyarakat Madura Medalungan di Dusun Mentaraman? Bagaimana pergeseran dan faktorfaktor yang mempengaruhi pergeseran pola permukiman masyarakat Madura Medalungan yang terjadi di Dusun Mentaraman?
Bagaimana perlindungan pola permukiman masyarakat Madura Medalungan di Dusun Mentaraman? Oleh karena itu, studi ini ditujukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik pola permukiman masyarakat Madura Medalungan guna menemukan karakter pola permukiman masyarakat Madura Medalungan dan menganalisis pergeseran pola permukiman yang telah terjadi dan faktor penyebabnya, serta menganalisis perlindungan pola permukiman masyarakat Madura Medalungan dengan tujuan untuk merumuskan perlindungan terhadap elemenelemen pada pola permukiman masyarakat Madura Medalungan di Dusun Mentaraman.
LIA FITRIASARI RAHAYU
Pembimbing:
Ir. Antariksa, MEng., PhD Ir. Ismu Rini Dwi Ari, MT
S k r i p s i P e r e n c a n a a n W i l a y a h d a n K o t a
R u mah ru mah Mad ura yan g termasuk ke dalam kategori rumah campuran di Dusun Mentaraman.
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
(Searah jarum jam) Rumah induk, rumah II; rumah III; dan rumah IV, rumah V, rumah VI pada pola rumpun Keluarga Sugito.
Adaptasi denah pola rumpun Keluarga Sugito.
Struktur ruang dalam rumah Keluarga Sugito.
(Searah jarum jam) Rumah induk (rumah anak I); rumah anak II;
rumah anak III; dan rumah anak IV, serta rumah anak V pada pola rumpun Keluarga Mulyono.
Adaptasi denah pola rumpun Keluarga Mulyono.
Rumah anak III; rumah anak IV dan rumah induk (dihuni oleh anak I; dan rumah anak II Keluarga Tobin.
M E TO D E P E N E L I T I A N
Perlindungan Pola Permukiman Masyarakat Madura Medalungan Dusun Mentaraman Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang Page 2
Studi Perlindungan Pola Permukiman Masyarakat Madura Medalungan di Dusun Mentaraman termasuk studi non eksperimen, yang mana dalam studi ini tidak dilakukan suatu tindakan
tindakan tertentu (reaksi) y a n g d i u j i k a n u n t u k men dapatkan h asilh asil tertentu (aksi), namun hanya dilakukan pengamatan dan studi atas hasil (aksi) yang terjadi.
P e n e r a p a n m e t o d e deskriptif dalam analisis dilakukan secara menyeluruh dengan menganalisis seluruh data primer maupun sekunder yang diperoleh sebelumnya.
Data primer diperoleh melalui teknik survey, observasi lapangan, serta wawancara yang ditujukan bagi beberapa p i h a k ya n g d i a n g g a p berkaitan dan memiliki informasi yang sesuai dengan tujuan studi. Untuk data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan pustaka
pustaka serta dokumen
dokumen yang memiliki
keterkaitan dengan tema p e r l i n d u n g a n p o l a permukiman.
T a h a p t a h a p y a n g ditempuh dalam studi ini, antara lain: tahap persiapan, tahap pengumpulan dan pengolahan data dan tahap penyusunan laporan.
Jenis variabel yang digunakan dalam studi ini adalah variabelvariabel yang diperoleh dari teoriteori yang berkaitan dan hasil studi s e j e n i s y a n g d i p i l i h berdasarkan hasil temuan di lapangan. Variabel dan sub variabel untuk menganalisis k a r a k t e r i s t i k p o l a p e r m u k i m a n , u n t u k m e n g i d e n t i f i k a s i d a n menganalisis pergeseran pola permukiman dan faktorfaktor y a n g m e m p e n g a r u h i pergeseran pola permukiman, dan untuk menganalisis dan merumuskan perlindungan pola permukiman.
Metode pengumpulan data merupakan metode digunakan dalam proses pengadaan data terkait dengan
fenomena yang diangkat dalam studi ini. Terdapat dua metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data studi ini, yaitu metode pengumpulan data primer (observasi, wawancara, dan sumber data/informan) dan metode pengumpulan data sekunder (sumber pustaka).
Metode pengolahan data merupakan metode digunakan untuk mengolah datadata ya n g d i p er ol eh u n t u k m e m p e r o l e h t e m u a n informasi baru. Metode pengolahan data digunakan dalam studi ini adalah metode analisis domain (deskriptif), d a n m e t o d e a n a l i s i s sinkronikdiakronik (metode analisis karakteristik pola permukiman; metode analisis pergeseran pola permukiman dan faktorfaktor yan g mempengaruhi pergeseran pola permukiman; dan metode analisis perlindungan pola permukiman).
Orientasi rumah Madura di Dusun Mentaraman yang umumnya menghadap ke arah utara atau selatan.
Bahan dinding rumah Madura yang terbuat dari kayu dan bentuk bukaan fasade (tabing ada) pada Rumah Madura di Dusun Mentaraman.
Variasi tipologi bangunan rumahPegun tipe 1 di Dusun Mentaraman
Variasi tipologi bangunan rumahPegun tipe 2 di Dusun Mentaraman
Rumahrumah Madura yang
termasuk ke dalam kategori rumah tradisional di Dusun Mentaraman.
Adaptasi penggunaan lahan pada pola rumpun Keluarga Wagimin.
Adaptasi orientasi dan bahan
bangunan terhadap iklim pada
rumah Keluarga Wagimin.
bangunan dipengaruhi oleh faktor kemampuan ekonomi (tipe Seporan merupakan rumah Madura yang paling hemat biaya pembangunannya) dan usia bangunan yang relatif tua (tipe Pegun menunjukkan bentuk rumah cikal bakal dari penduduk setempat).
Ratarata bangunan yang ada berusia 60 tahun. Halaman bersama umu mn ya masih dipertahankan oleh masing
masing keluarga, selain karena masih luasnya lahan yang dimiliki juga disebabkan oleh jenis mata pencaharian kepala keluarga sebagai
p e m i l i k l a h a n p e r k e b u n a n . Eksistensi halaman bersama menjadikan orientasi bangunan yang ada di dalam pola rumpun tetap menghadap ke arah
halaman bersama. Struktur ruang dalam bangunan rumah, berprinsip closed ended plan, yang terdiri dari atas ruangan amper/teras, roma (ruang tamu dan ruang tidur), dan dapur.
Usia bangunan umumnya berkisar 7080 tahun. Bentuk tampilan bangunan, umumnya tergolong ke dalam tipe Pegun yang juga menunjukkan tuanya usia pola rumpun, sebab tipe Pegun umumnya dipakai oleh bangunanbangunan yang dibangun pada sekitar tahu 1920
an sampai tahun 1930an. Eksistensi halaman bersama yang dipengaruhi oleh jenis mata pencaharian kepala keluarga sebagai pemilik perkebunan, mempengaruhi orientasi arah hadap bangunan tetap menghadap ke arah halaman bersama. Struktur ruang dalam bangunan rumah berprinsip closed ended plan, yang terdiri dari atas ruangan amper/teras,roma(ruang tamu dan ruang tidur), dan dapur.
Pergeseran dan faktorfaktor yang mempengaruhi pergseran pola permukiman adalah: pola rumpun rumah, pola rumpun rumahtanean (halaman bersama), pola rumpun rumahtanean (halaman bersama)
langgar, pola rumpun rumahtanean(halaman bersama)jalan.
Bentuk perlindungan menggunakan kebijakan preservasi dan k o n s e r v a s i d e n g a n s t r a t e g i implementasi melalui upaya adaptasi/
revitalisasi tanpa menuntut perubahan fisik secara drastis dengan tujuan meningkatkan vitalitas bangunan, dan upaya pemeliharaan bentuk fisik bangunan rumah tanpa mengubah bentuk dasar rumah, bentuk atap, dan struktur ruang dalam.
U m u m n ya b a n g u n a n bangunan pada pola rumpun rumah berusia 5060 tahun.
Bentuk tampilan bangunan tergolong ke dalam tipe Seporan.
Perubahan mata pencaharian kepala keluarga mempengaruhi perubahan fungsi halaman bersama, dan menyebabkan perubahan orientasi bangunan tidak lagi ke arah halaman Struktur ruang dalam bangunan rumah, berprinsip closed ended plan, yang terdiri dari atas ruangan amper/teras, roma (ruang tamu dan ruang tidur), dan dapur.
U m u m n ya b a n g u n a n bangunan yang ada berusia 8050 tahun. Bentuk tampilan bangunan tergolong ke dalam rumah tradisional Madura tipe Pegun dan Seporan. Pemilihan tipe
H A S I L S T U D I
LIA FITRIASARI RAHAYU Page 3
Variasi tipologi bangunan rumahSeporandi Dusun Mentaraman.
Perbedaan rumah Pegun yang ada di Madura dengan rumah Pegun yang aAda di Dusun Mentaraman
Pola hubungan ruang dan hirarki ruang dalam di Dusun Mentaraman.
Rumah induk; rumah II, rumah III, rumah IV, rumah V pada pola rumpun Keluarga Pandi.
Adaptasi denah pola rumpun Keluarga Pandi.
Struktur ruang dalam rumah Keluarga Pandi.
Aktivitas seharihari Keluarga Pandi.
Rumah anak IV dan rumah anak V; serta rumah induk, rumah anak II, dan rumah anak III pada pola rumpun Keluarga Ismail.
Adaptasi denah pola rumpun Keluarga Ismail.
Adaptasi fungsi tanaman pekarangan pada rumah Keluarga Ismail sebagai pelembut aliran angin.