• Tidak ada hasil yang ditemukan

permen 82 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "permen 82 2015"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

(PERMENDAGRI NO 82/2015)

FERNANDES SIMANGUNSONG

(LEKTOR KEPALA IPDN)

(2)

SELAMAT DATANG

PESERTA

BIMBINGAN TEKNIS BAGI

PEMERINTAHAN DESA DAN JAJARANNYA DALAM MEMAHAMI PROSES

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

SE-KABUPATEN HALMAHERA UTARA

PROVINSI MALUKU UTARA

(3)
(4)

Kesepakatan

Bersama

(5)

Selamat…

Pagi!

Semangat…

Pagi!

PESERTA BIMTEK

Luar…..Biasa

Salam Kita

(6)

Biodata Narasumber

• Nama : Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si

• Lahir : Jambi, 4 Maret 1977

• NIP : 19770304 1995 11 1 001

• Jabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala)

• Pangkat : Pembina TK. I (IV/b)

• Instansi : Kampus IPDN Jatinangor

• Alamat : Komp. Singgasana Pradana

Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-BANDUNG

• Email : [email protected]

[email protected]

• HP : 08122445916

• WA : 082119982722

• Website : www.fernandessimangunsong.com

(7)

PENGANGKATAN KEPALA DESA

• Kepala Desa merupakan Kepala Pemerintahan Desa yang memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan sebagai perpanjangantangan negara yang dekat dengan masyarakat juga sebagai pemimpin masyarakat.

• Penyelenggaraan Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa.

• Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu oleh Perangkat Desa.

• Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan

Desa, melaksanakan pembangunan Desa, pembinaan

masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat.

(8)

PENGANGKATAN DAN PELANTIKAN

PENGANGKATAN

• Calon Kepala Desa terpilih disahkan pengangkatannya dengan Keputusan Bupati/Walikota.

• Keputusan Bupati/Walikota diterbitkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung SEJAK DITERIMA laporan hasil pemilihan Kepala Desa dari BPD.

PELANTIKAN

• Pelantikan Calon Kepala Desa terpilih dilakukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak diterbitkan keputusan Bupati/Walikota mengenai pengesahan pengangkatan Calon Kepala Desa terpilih.

• Pelantikan Calon Kepala Desa terpilih dilakukan oleh Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk.

• Susunan acara pelantikan Kepala Desa adalah sebagai berikut :

1. Pembacaan Keputusan Bupati/Walikota tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Desa.

2. Pengambilan Sumpah/Janji Jabatan oleh Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk.

3. Penandatanganan berita acara pengambilan sumpah/janji.

4. Kata pelantikan oleh Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk.

5. Penyematan tanda jabatan oleh Bupati/walikota atau pejabat yang ditunjuk.

6. Pembacaan Amanat Bupati/Walikota.

7. Pembacaan doa.

• Selain pelantikan resmi, Pemerintah Desa dan masyarakat dapat menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan sosial budaya setempat yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati/Walikota.

(9)

SERAH TERIMA JABATAN

• Serah terima jabatan dilakukan setelah pelantikan Calon Kepala Desa terpilih.

• Serah terima jabatan dilaksanakan dengan penandatanganan berita acara serah terima jabatan.

• Penandatanganan berita acara serah terima jabatan dilaksanakan pada Acara pengambilan sumpah/janji dan pelantikan Calon Kepala Desa terpilih setelah penyematan tanda jabatan bersamaan dengan menyerahkan memori serah terima jabatan.

• Memori serah terima jabatan terdiri atas:

1. Pendahuluan 2. Monografi Desa

3. Pelaksanaan program kerja tahun lalu 4. Rencana program yang akan datang

5. Kegiatan yang telah diselesaikan, sedang dilaksanakan, dan rencana kegiatan setahun terakhir.

6. Hambatan yang dihadapi.

7. Daftar inventarisasi dan kekayaan desa.

(10)

PENINGKATAN KAPASITAS KEPALA DESA

• Calon Kepala Desa terpilih yang telah dilantik wajib mengikuti PELATIHAN AWAL masa jabatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

• Biaya pelatihan dibebankan pada APBD Kabupaten/Kota, Provinsi dan APBN.

• Kepala Desa wajib mengikuti program-program PELATIHAN yang dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

• Biaya pelatihan dibebankan pada APBDesa, APBD

Kabupaten/Kota, Provinsi, dan APBN.

(11)

PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

• Kepala Desa berhenti karena:

a. Meninggal dunia;

b. Permintaan sendiri; atau c. Diberhentikan.

• Kepala Desa diberhentikan huruf c karena:

1. Berakhir masa jabatannya;

2. Tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan;

3. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai kepala Desa;

4. Melanggar larangan sebagai kepala Desa;

5. Adanya perubahan status Desa menjadi kelurahan, penggabungan 2 (dua) Desa atau lebih menjadi 1 (satu) Desa baru, atau penghapusan Desa;

6. Tidak melaksanakan kewajiban sebagai kepala Desa; atau

7. Dinyatakan sebagai terpidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

• Apabila kepala Desa berhenti, Badan Permusyawaratan Desa melaporkan kepada Bupati/Walikota melalui camat atau sebutan lain.

• Laporan Pimpinan Badan Permusyawaratan Desa kepada Bupati/Walikota memuat materi situasi yang terjadi terhadap Kepala Desa yang bersangkutan.

• Atas laporan Pimpinan Badan Permusyawaratan Desa Bupati/Walikota melakukan kajian untuk proses selanjutnya

(12)

PEMBERHENTIAN SEMENTARA DAN PENGESAHAN PEMBERHENTIAN

Pemberhentian Sementara

• Kepala Desa dapat diberhentikan sementara oleh Bupati/Walikota karena : 1. Tidak melaksanakan kewajiban sebagai kepala desa;

2. Melanggar larangan sebagai Kepala Desa;

3. Dinyatakan sebagai terdakwa yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan register perkara di pengadilan; dan

4. Ditetapkan sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi, teroris, makar, dan/atau tindak pidana terhadap keamanan negara.

Pengesahan Pemberhentian

• Pengesahan pemberhentian Kepala Desa KARENA MENINGGAL, PERMINTAAN SENDIRI DAN DIBERHENTIKAN ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota.

• Keputusan Bupati/Walikota disampaikan kepada Kepala Desa yang bersangkutan

dan Para pejabat terkait pada tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.

(13)

PAKAIAN DINAS DAN ATRIBUT KEPALA DESA

• Ketentuan mengenai pakaian dinas dan atribut kepala desa berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

KETENTUAN PENUTUP

• Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

• Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Menteri ini dengan

penempatannya dalam Berita Negara Republik

Indonesia.

(14)

 

(15)

TERIMAKASIH

Atas Perhatiannya Mohon Maaf Kalau Kurang

Memuaskan!!!!

Referensi

Dokumen terkait