KONSEP PERPUSTAKAAN DALAM FILM ANIMASI AVATAR: THE LAST AIRBENDER
(Analisis Semiotika)
JUDUL
SKRIPSI
Diajukan kepada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan
oleh:
Aldila 17101040035
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2022
ii
HALAMAN PENGESAHAN
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
iv
NOTA DINAS
MOTTO
“Jangan lupa bahagia”
(Valerie Patkar -- Nonversation)
“In the gray sky. There is a brighter light. Behind the dark clouds. There is a dazzling light. You shine like the stars. You light up my heart. At the end of
today’s hardships. Brightly shine on me. This isn’t the end. Better days will come. At the end of that day. You’ll shine on me like this”
(EXO – Been Through)
“Tidak ada usaha yang sia-sia, yang ada hanya ekspektasi yang tidak terealisasikan semesta”
(Toro”Wee!!!”)
“Even on days that were like a storm that comes for no reason. Everything’s just gonna be fine”
(EXO – Stronger)
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahakan untuk:
1. Diri saya sendiri yang telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Ayah dan Ibu yang selalu mendoakan dan memberi dukungan dalam setiap proses yang saya lalui. Terima kasih banyak atas doa dan dukungannya untuk saya selama ini. Tanpa doa dan dukungan Ayah dan Ibu saya bukanlah apa-apa. Semoga kedepannya saya bisa menjadi anak yang membanggakan untuk Ayah dan Ibu.
3. Keluarga terdekat yang selalu mendoakan dan memberi dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini. Terima kasih banyak.
4. Para sahabat yang selalu memberi doa, dukungan, dan bantuan. Terima kasih atas doa, dukungan, bantuan, dan mau menjadi tempat keluh kesah saya. Sayang kalian banyak-banyak.
5. Grup idola saya, EXO. Terima kasih kepada anggota EXO, yaitu Xiumin, Suho, Lay, Baekhyun, Chen, Chanyeol, D.O., Kai, dan Sehun sudah menjadi support system selama 9 tahun terakhir serta menjadi salah satu motivasi saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Kpop boys saya, NCT dan Stray Kids. Terima kasih sudah menjadi another support system saya beberapa tahun terakhir.
INTISARI
Konsep Perpustakaan Dalam Film Animasi Avatar: The Last Airbender (Analisis Semiotika)
Aldila 17101040035
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep perpustakaan dalam serial animasi Avatar: The Last Airbender berupa konsep koleksi, sarana dan prasarana, pelayanan, dan tenaga perpustakaan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dan studi pustaka. Kemudian metode analisis datanya menggunakan teori semiotika milik Charles Sanders Pierce. Teori semiotika milik Pierce menggunakan sistem triadik atau segitiga pemaknaan yang terdiri dari tanda (representament), objek (object), dan makna (interpretant). Hasil penelitian dibagi menjadi empat poin, yaitu konsep koleksi, sarana dan prasarana, pelayanan, dan tenaga perpustakaan. Koleksi perpustakaan terdiri dari buku dan gulungan kertas dan tidak diketahui genrenya. Gedung perpustakaan berada di lokasi yang sulit dijangkau dan tidak memenuhi aspek kesehatan dan kemudahan, serta memiliki rak yang terlalu tinggi.. Perpustakaan memiliki fasilitas khusus untuk menunjang fungsinya sebagai penyedia informasi. Layanan perpustakaan dibagi menjadi sistem dan jenis layanan. Perpustakaan menerapkan sistem layanan terbuka bagi pemustaka. Sedangkan untuk jenis pelayanan dibagi menjadi layanan teknis dan pemustaka. Layanan teknis ini mencakup pengadaan bahan pustaka melalui hadiah atau sumbangan dan pengolahan bahan pustaka berupa shelving. Perpustakaan mengadakan layanan pemustaka berupa layanan baca di tempat dan layanan bimbingan pemakai. Pustakawan digambarkan sebagai burung hantu yang merupakan lambang ilmu pengetahuan dan rubah yang merupakan hewan cerdas dan licik. Salah satu pustakawan memiliki aspek keahlian dan memberi layanan yang baik profesional, sedangkan yang lain tidak memiliki sikap profesional serta memberi layanan yang baik dan santun. Pustakawan juga tidak dapat menjaga kerahasiaan informasi pemustaka dan memisahkan kepentingan pribadi dan profesional.
Kata kunci: Perpustakaan, konsep perpustakaan, standar nasional perpustakaan
viii
ABSTRACT
Library Concepts in Animated Films Avatar: The Last Airbender (Semiotics Analysis)
Aldila 17101040035
This research aims to find out the concept of libraries in the animated series Avatar:
The Last Airbender in the form of collection concepts, facilities and infrastructure, services, and library personnel. The research methods used are qualitative descriptive and literature studies. Then the method of data analysis using the semiotics theory of Charles Sanders Pierce. Pierce's theory of semiotics uses a triadic system or meaning triangle consisting of a sign (representament), object (object), and meaning (interpretant). The results of the study were divided into four points, namely the concept of collection, facilities and infrastructure, services, and library personnel. The library's collection consists of books and rolls of paper and unknown genres. The library building is in a location that is difficult to reach and does not meet aspects of health and convenience, and has shelves that are too high.
The library has special facilities to support its function as an information provider.
Library services are divided into systems and types of services. The library implements an open service system for the library. As for the type of service is divided into technical and library services. This technical service includes the procurement of library materials through gifts or donations and processing of library materials in the form of shelving. The library conducts a reading service in the form of on-site reading services and user guidance services. Librarians are depicted as owls who are the epitome of science and foxes who are intelligent and cunning animals. One librarian has an aspect of expertise and provides good professional services, while the other does not have a professional attitude as well as providing good and well-mannered services. Librarians also cannot maintain the confidentiality of information and separate personal and professional interests.
Keywords: Libraries, library concepts, national library standards
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan skripsi yang berjudul “Konsep Perpustakaan dalam Film Animasi Avatar: The Last Airbender (Analisis Semiotika)” ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucakan terima kasih kepada:
1. Dr. Muhammad Wildan, M.A, selaku Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
2. Dr. Nurdin, S.Ag., S.S., M.A., selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Dr. Syifaun Nafisah, ST., MT, selaku Dosen Penasihat Akademik yang telah memberi bimbingan dan arahan kepada penulis.
4. Dra. Labibah, MLIS., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberi bimbingan, masukkan, dan arahan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
x
5. Muhammad Solihin Arianto, S.Ag., S.S., M.LIS., dan Nur Riani, M.A., selaku Dosen Penguji I dan II yang telah menguji skripsi ini dan memberi masukkan serta arahan kepada penulis untuk skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Prodi Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga yang telah berbagi ilmu dan pengalamannya selama kuliah.
7. Kedua orang tua yang senantiasa memanjatkan doa untuk kelancaran dalam pengerjaan skripsi ini.
8. Teman-teman yang memberi dukungan dan bantuan dalam pengerjaan skripsi ini.
9. Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga, Perpustakaan Kota Yogyakarta, dan web penyedia jurnal yang sudah menyediakan referensi untuk skripsi ini.
10. EXO, NCT, Stray Kids dan penyanyi lainnya yang lagu-lagunya selalu menemani saat pengerjaan skripsi ini.
11. Pihak lainnya yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat di masa yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, 1 Maret 2022
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... iii
NOTA DINAS ... iv
MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
INTISARI ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Fokus Penelitian ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
1.6 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Tinjauan Pustaka ... 7
2.2 Landasan Teori ... 11
2.2.1 Konsep ... 11
2.2.1.1 Fungsi Perpustakaan ... 13
2.2.2 Standar Nasional Perpustakaan ... 14
2.2.3 Film ... 21
2.2.3.1 Jenis Film ... 22
2.2.3.2 Genre Film ... 27
2.2.3.3 Unsur Film ... 32
xii
2.2.4 Animasi ... 34
2.2.4.1 Film Animasi ... 38
2.2.5 Semiotika ... 39
2.2.5.1 Semiotika Film ... 40
2.2.5.2 Semiotika Charles Sanders Pierce ... 42
BAB III METODE PENELITIAN... 49
1.1 Jenis Penelitian ... 49
1.2 Waktu Penelitian ... 50
1.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 50
1.4 Instrumen Penelitian... 50
1.5 Sumber Data ... 50
1.6 Teknik Pengumpulan Data ... 51
1.7 Teknik Analisis Data ... 52
1.8 Uji Keabsahan Data... 54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 58
4.1 Gambaran Umum ... 58
4.1.1 Profil Film ... 58
4.1.2 Pengaruh Budaya ... 60
4.1.3 Latar Belakang Sejarah Perpustakaan di Cina... 62
4.1.4 Profil Sutradara ... 64
4.1.5 Profil Karakter ... 70
4.1.6 Sinopsis Avatar: The Last Airbender Episode “The Library” ... 78
4.2 Hasil dan Pembahasan... 81
4.2.1 Konsep Perpustakaan ... 81
4.2.1.1 Konsep Koleksi Perpustakaan ... 82
4.2.1.2 Konsep Sarana dan Prasarana Perpustakaan ... 86
4.2.1.3 Konsep Pelayanan Perpustakaan ... 94
4.2.1.4 Konsep Tenaga Perpustakaan ... 102
BAB V PENUTUP ... 109
5.1 Kesimpulan ... 109
5.2 Saran ... 110
DAFTAR PUSTAKA ... 112
DAFTAR TABEL
Tabel 1: Persamaan dan Perbedaan Tinjauan Pustaka ... 9
Tabel 2: Trikotomi Charles Sanders Pierce ... 44
Tabel 3: Adegan untuk Konsep Koleksi Perpustakaan ... 82
Tabel 4: Adegan untuk Konsep Sarana dan Prasarana Perpustakaan ... 86
Tabel 5: Adegan dan Dialog untuk Konsep Sarana dan Prasarana Perpustakaan. 89 Tabel 6: Adegan untuk Konsep Pelayanan Perpustakaan ... 94
Tabel 7: Adegan dan Dialog untuk Konsep Pelayanan Perpustakaan ... 98 Tabel 8: Adegan untuk Konsep Tenaga Perpustakaan ... 102
Tabel 9: Adegan dan Dialog untuk Konsep Tenaga Perpustakaan ... 103
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Model Segitiga Pemaknaan Charles Sanders Pierce ... 44
Gambar 2: Lauren MacMullan ... 64
Gambar 3: Dave Filoni ... 65
Gambar 4: Giancarlo Volpe ... 66
Gambar 5: Ethan Spaulding ... 68
Gambar 6: Joaquim Dos Santos ... 69
Gambar 7: Aang ... 70
Gambar 8: Katara ... 71
Gambar 9: Sokka ... 72
Gambar 10: Toph Beifong ... 72
Gambar 11: Zuko ... 73
Gambar 12: Sukki ... 74
Gambar 13: Iroh ... 74
Gambar 14: Ozai ... 75
Gambar 15: Azula ... 76
Gambar 16: Zhao... 76
Gambar 17: Long Feng ... 77
Gambar 18: Membaca Gulungan ... 82
Gambar 19: Mengambil Buku ... 83
Gambar 20: Mengambil Gulungan... 83
Gambar 21: Simpul Tali ... 83
Gambar 22: Ilustrasi Perpustakaan... 86
Gambar 23: Perpustakaan Wan Shi Tong ... 86
Gambar 24: Cara Masuk Perpustakaan ... 87
Gambar 25: Ruang Koleksi ... 87
Gambar 26: Corner ... 87
Gambar 27: Koleksi Negara Api ... 88
Gambar 28: Planetarium ... 88
Gambar 29: Profesor Zhang ... 89
Gambar 30: Memberi Buku ... 94
Gambar 31: Memberi Gulungan ... 94
Gambar 32: Memberi Poster ... 94
Gambar 33:Memberi Simpul Tali ... 95
Gambar 34: Menata/mengambil Buku ... 95
Gambar 35: Mengambil Buku ... 95
Gambar 36: Membaca Buku ... 96
Gambar 37: Menunjukkan Tempat ... 96
Gambar 38: Cara Menggunakan Alat di Planetarium ... 96
Gambar 39: Wan Shi Tong Meminta Sumbangan Koleksi ... 98
Gambar 40: Rubah Menata Buku ... 102
Gambar 41: Rubah Menunjukkan Jalan ... 103
Gambar 42: Burung Hantu Mengusir Pemustaka ... 103
Gambar 43: Burung Hantu Tidak Suka Manusia ... 104
Gambar 44: Bagan Hasil Penelitian ... 108
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Poster Serial Animasi Avatar: The Last Airbender ... 119
Lampiran 2 Standar Nasional Perpustakaan ... 120
Lampiran 3 Biodata Rekan Sejawat ... 129
Lampiran 4 Curiculum Vitae ... 130
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Televisi sampai sekarang masih menjadi salah satu media massa yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Meskipun sebagian masyarakat sudah berpindah ke media lain seperti Youtube, tetapi sebagian masyarakat lainnya masih menjadikan televisi sebagai pilihan dalam mencari hiburan.
Televisi dapat menjadi teman, candu, dan cermin perilaku karena televisi memperlihatkan bagaimana kehidupan orang lain dan memberi ide tentang bagaimana menjalani hidup sesuai keinginan kita (Morrisan, 2004, hlm. 1).
Televisi menyediakan berbagai program yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Mulai dari acara berita, reality show, variety show, sinetron, FTV, dan animasi atau kartun. Dari berbagai program yang ditayangkan di televisi, animasi menjadi salah satu program televisi yang diminati tidak hanya oleh anak-anak tapi juga kalangan remaja dan dewasa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), animasi adalah film berbentuk rangkaian lukisan atau gambar yang satu dengan lain hanya berbeda sedikit sehingga ketika diputar tampak di layar menjadi bergerak. Pada umumnya animasi atau film animasi disebut sebagai kartun atau film kartun. Berbagai judul film animasi telah ditayangkan di televisi. Salah satunya adalah serial animasi
2
Avatar: The Last Airbender atau bisa juga disebut Avatar: The Legend of Aang.
Serial animasi ini tayang perdana pada saluran televisi kabel Nickelodeon yang khusus untuk tayangan anak-anak dan praremaja. Kemudian tayang di Indonesia melalui salah satu stasiun televisi swasta, GTV dan juga sekarang sudah tersedia di Netflix.
Serial animasi Avatar: The Last Airbendermenceritakan tentang Negara Api yang menyatakan perang dan ingin menguasai seluruh dunia, yaitu Kerajaan Bumi, Suku Air, dan Pengembara Udara. Hanya Avatar, si pengendali keempat elemen, udara, air, bumi, dan api, yang dapat menghentikan Negara Api. Seratus tahun telah berlalu sejak perang dimulai dan Avatar menghilang.
Hingga akhirnya sepasang kakak beradik, Sokka dan Katara, dari Suku Air menemukan Avatar yang selama ini menghilang di dalam sebuah bongkahan es bersama dengan banteng terbangnya. Avatar tersebut bernama Aang dan merupakan seorang pengendali udara terakhir. Akhirnya mereka melakukan petualangan bersama untuk membantu Aang menguasai keempat elemen dan mengalahkan Negara Api.
Serial animasi Avatar: The Last Airbenderterdiri dari tiga musim yang setiap musim disebut sebagai “buku”, yaitu Buku ke-1: Air, Buku ke-2: Bumi, dan Buku ke-3: Api. Setiap buku Avatar: The Last Airbender terdiri dari 20 episode, kecuali buku ke-3 yang terdiri dari 21 episode. Dari seluruh buku Avatar: The Last Airbender peneliti tertarik untuk meneliti animasi ini pada buku ke-2: Bumi episode The Library.
3
Pada episode The Library, Aang dan teman-temannya mengunjungi perpustakaan Wan Shi Tong yang berada di tengah gurun pasir untuk mencari informasi tentang Negara Api. Perpustakaan Wan Shi Tong dimiliki oleh roh burung hantu Wan Shi Tong yang mengetahui 10.000 (sepuluh ribu) hal. sAang dan teman-temannya diizinkan untuk mengakses koleksi yang ada di perpustakaan setelah berjanji jika informasi yang didapat tidak untuk menyakiti orang lain. Namun, Aang dan teman-temannya melanggar janji tersebut hingga membuat roh Wan Shi Tong marah dan akan mengubur mereka semua beserta perpustakaannya. Pada akhir episode Aang dan teman-temannya berhasil keluar dari Perpustakaan Wan Shi Tong.
Pada episode ini hampir seluruh latar tempatnya menggunakan Perpustakaan Wan Shi Tong. Perpustakaan ini merupakan sebuah perpustakaan pribadi milik Roh Ilmu Pengetahuan Wan Shi Tong yang setiap informasi yang didapat dari perpustakaan tersebut digunakan untuk kebaikan dan setiap pemustaka harus memberikan sumbangan untuk koleksi perpustakaan. Selain itu pustakawan dalam perpustakaan ini digambarkan sebagai burung hantu dan rubah. Hal ini membuat peneliti tertarik dan ingin mengetahui tentang konsep perpustakaannya.
Penelitian akan dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan semiotika. Menurut Sobur (2018, hlm. 15) semiotika merupakan ilmu atau metode analisis yang digunakan untuk mengkaji tanda-tanda yang berhubungan dengannya. Pada penelitian ini menggunakan model semiotika Charles Sanders Pierce yang meliputi tanda (sign), objek (object), dan
4
interpretan (interpretant). Peneliti memilih menggunakan teori milik Pierce karena menurut Van Zoest (dalam Sobur, 2018, hlm. 129–130) lebih memberikan perspektif. Hal ini dapat membuat interpretasi dari objek semakin luas. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang konsep perpustakaan dalam film animasi Avatar: The Last Airbender menggunakan metode analisis semiotika.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah konsep perpustakaan dalam film animasi Avatar: The Last Airbender?
1.3 Fokus Penelitian
Untuk mendapatkan hasil tentang konsep perpustakaan dalam serial animasi Avatar: The Last Airbender. Maka peneliti memfokuskan penelitian pada:
1. Konsep koleksi perpustakaan berupa koleksi yang dimiliki perpustakaan.
2. Konsep sarana dan prasarana perpustakaan berupa kondsi gedung perpustakaan dan fasilitas yang dimiliki oleh perpustakaan.
3. Konsep pelayanan perpustakaan berupa layanan yang dilakukan oleh perpustakaan.
4. Konsep tenaga perpustakaan berupa sikap pustakawan dalam melayani pemustaka.
5
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalahdi atas yaitu untuk mengetahui konsep perpustakaan dalam animasi Avatar: The Last Airbender.
1.5 Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, manfaat yang diharapkan didapat dari penelitian ini adalah:
1. Menambah khazanah penelitian ilmu perpustakaan, khususnya mengenai konsep perpustakaan.
2. Menjadi bahan bacaan dalam melengkapi pustaka.
3. Berguna sebagai referensi penelitian lain yang sejenis 1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini disusun secara sistematis sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka membahas tentang tinjauan pustaka yang terdiri dari tinjauan pustaka, yaitu penelitian yang dilakukan sebelumnya dan landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini.
BAB III Metode Penelitian membahas tentang metodologi penelitian yang terdiri dari jenis penelitian,waktu penelitian, subjek dan objek penelitian,
6
instrumen penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan uji keabsahan data.
BAB IV Pembahasan berisi tentang profil film, profil sutradara, profil karakter, serta hasil dari analisis data.
BAB V Penutup berisi tentang simpulan hasil penelitian dan saran.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini meneliti tentang konsep perpustakaan dalam serial animasi Avatar: The Last Airbender. Guna mengetahui konsep perpustakaan peneliti menggunakan standar nasional perpustakaan yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
Setelah mengamati dan menganalisa pada bab sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan bahwa:
1. Koleksi perpustakaan terdiri buku, gulungan kertas, dan koleksi tiga dimensi berupa karya seni. Koleksi berupa buku dan gulungan tidak diketahui termasuk koleksi fiksi atau nonfiksi.
2. Gedung perpustakaan dalam serial animasi Avatar: The Last Airbender berada di tempat yang sulit diakses oleh pemustaka dan tidak memenuhi aspek kesehatan dan pencahayaan. Ruang koleksi perpustakaan memiliki rak buku yang tinggi dan tidak tersedia alat bantu untuk menjangkau koleksi di rak bagian atas. Perpustakaan memiliki fasilitas khusus guna menunjang fungsi perpustakaan sebagai sarana penyedia informasi, pendidikan, dan rekreasi kultural.
3. Perpustakaan melaksanakan layanan teknis dan layanan pemustaka.
Layanan teknis ini mencakup pengadaan bahan pustaka dengan
110
mendapat hadiah dan pengolahan bahan pustaka. Kemudian layanan pemustaka ini mencakup layanan baca di tempat dan layanan bimbingan pemakai. Selain itu untuk memberikan layanan yang optimal pada pemustaka, perpustakaan menerapkan sistem pelayanan terbuka.
4. Pustakawan digambarkan sebagai hewan, yaitu burung hantu dan rubah.
Kedua jenis pustakawan ini memilki sikap kerja yang berbeda dalam memberi layanan pada pemustaka. Pustakawan juga tidak bisa menjaga kerahasiaan informasi yang didapat oleh pemustaka dan tidak bisa memisahkan kepentingan pribadi dan profesional.
5.2 Saran
Pada penelitian ini, peneliti ingin meyampaikan masukkan sebagai berikut:
1. Perpustaaan hendaknya mengklasifikasikan koleksi sesuai dengan bentuknya.
2. Perpustakaan hendaknya memenuhi aspek kesehatan terutama pencahayaan dan aspek kemudahan agar pemustaka tidak kesulitan dalam mengakses perpustakaan.
3. Apabila perpustakaan memiliki rak yang tinggi hendaknya memiliki alat bantu seperti tangga yang dapat digunakan oleh pemustaka untuk mengakses koleksi di rak bagian atas yang sulit dijangkau oleh pemustaka.
111
4. Apabila perpustakaan memiliki tempat yang luas, sebaiknya membuat petunjuk arah untuk menunjukkan di mana saja letak fasilitas yang dimiliki perpustakaan.
5. Pustakawan hendaknya dapat memberikan layanan yang profesional bagi pemustaka dan bersikap santun.
112
DAFTAR PUSTAKA
Afifa, L., & Dewi, A. O. P. (2018). ANALISIS PROSES SELEKSI DAN SENSOR BAHAN PUSTAKA PADA KOLEKSI FIKSI DI PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 21 SEMARANG. Jurnal Ilmu Perpustakaan, 7(2), 11.
Andika, A. D. (2015). PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY TOKO BUKU NUSANTARA BOJONEGORO. Jurnal DKV Adiwarna, 1(6), 13.
Arif, O. (2018). Dasar-dasar Ilmu Filsafat Timur dan Barat: Bangsa Lain Ingin Maju Perlu Belajar Ilmu Filsafat. Surakarta: Gentanusantara.
Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Atmaja, B. P. (2018). Tindakan Bibliocrime dalam Film “National Treasure: Book of Secrets.” Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Avatar: The Last Airbender. (t.t.-a). Diambil 7 Juli 2021, dari Avatar Wiki website:
https://avatar.fandom.com/wiki/Avatar:_The_Last_Airbender
Avatar: The Last Airbender. (t.t.-b). Diambil 7 Juli 2021, dari Avatar Indonesia
Wiki website:
https://avatar.fandom.com/id/wiki/Avatar:_The_Last_Airbender
Ba Sing Se. (t.t.). Diambil 5 Februari 2022, dari Asian Wiki website:
https://avatar.fandom.com/wiki/Ba_Sing_Se
Barron, T., & Brainerd, T. (t.t.). Dave Filoni. Diambil 24 Oktober 2021, dari Dave
Filoni website:
https://www.imdb.com/name/nm1396048/bio?ref_=nm_ov_bio_sm
Dave Filoni. (t.t.). Diambil 24 Oktober 2021, dari Dave Filoni website:
https://avatar.fandom.com/wiki/Dave_Filoni
Dewantari, T. S. (2018). Rubah Merah dan Siasat Cerdik Atasi Kelaparan Saat Musim Dingin. Diambil 9 November 2021, dari National Geographic
Indonesia website:
113
https://nationalgeographic.grid.id/read/13931703/rubah-merah-dan-siasat- cerdik-atasi-kelaparan-saat-musim-dingin
Djamal. (2015). Paradigma Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Estherlita, K. T., Gosal, P. H., & Karongkong, H. H. (2017). PLANETARIUM DAN OBSERVATORIUM DI MANADO. Jurnal Arsitektur DASENG UNSRAT Manado, 6(1), 10.
Ethan Spaulding. (t.t.). Diambil 24 Oktober 2021, dari Ethan Spaulding website:
https://avatar.fandom.com/wiki/Ethan_Spaulding
Ghony, M. J., & Almanshur, F. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif.
Yogyakarta: Ar-Ruz Media.
Giancarlo Volpe. (t.t.-a). Diambil 24 Oktober 2021, dari Giancarlo Volpe website:
https://www.imdb.com/name/nm2083477/bio?ref_=nm_sa_1
Giancarlo Volpe. (t.t.-b). Diambil 24 Oktober 2021, dari Giancarlo Volpe website:
https://avatar.fandom.com/wiki/Giancarlo_Volpe
Grataridarga, N. (2019). Analysis of User Needs for Collection Development Activity in Mahkamah Agung Republik Indonesia Library. Record and Library Journal, 4(1), 22. https://doi.org/10.20473/rlj.V4-I1.2018.22-31
Griessandi, H. A., & Fatmawati, E. (2012). PERSEPSI PEMUSTAKA TENTANG LOKASI GEDUNG KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN TEGAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT KUNJUNGAN. Jurnal Ilmu Perpustakaan, 1(1), 8.
Gunawan, I. (2017). Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.
Hartono. (2020). Transformasi Perpustakaan dalam Ekosistem Digital: Konsep Dasar, Organisasi Informasi, dan Literasi Digital. Jakarta: Prenada Media.
Haryanto, D. (2011). SEMIOTIKA FILM LASKAR PELANGI. Dewa Ruci:
Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni, 7(1), 19.
https://doi.org/10.33153/dewaruci.v7i1.985
114
Hasbullah, H., Mudra, I. W., & Swandi, I. W. (2021). The Meaning of Bali Aesthetic Code in the Animated Film Si Uma. Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 16(2), 117–123.
https://doi.org/10.33153/dewaruci.v15i2.3164
Hendra, H., Tina, S., & Majidah, A. (2013). Tingkat Pencahayaan Perpustakaan di Lingkungan Universitas Indonesia. Kesmas: National Public Health Journal, 7(6), 265. https://doi.org/10.21109/kesmas.v7i6.36
Hermawan, A. (2017). Konsepsi Perpustakaan dalam Film Heartbreak Library:
Analisis Semiotika Rolland Barthes. Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Joaquim Dos Santos. (t.t.-a). Diambil 24 Oktober 2021, dari Joaquim Dos Santos website:
https://www.imdb.com/name/nm1690966/bio?ref_=nm_ov_bio_sm
Joaquim Dos Santos. (t.t.-b). Diambil 24 Oktober 2021, dari Joaquim Dos Santos website: https://avatar.fandom.com/wiki/Joaquim_Dos_Santos
Juvitasari, P. B. (2020). REPRESENTASI PERPUSTAKAAN DAN PUSTAKAWAN DALAM FILM SERIAL ANIMASI UPIN IPIN “AKU SEBUAH BUKU: Analisis Semiotik pada Serial Animasi Upin Ipin “Aku Sebuah Buku.” Pustaka Karya : Jurnal Ilmiah Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 8(1), 22. https://doi.org/10.18592/pk.v7i15.3710
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring. Diambil dari https://kbbi.kemdikbud.go.id
Lasa HS. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Perpustakaan. Yogyakarta:
Penerbit Ombak.
Lasa HS, Winata, A. P., Kurniawan, E., & Mudawamah, N. S. (2017). Manajemen
& Standarisasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (1 ed.). Yogyakarta: Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah.
Lauren MacMullan. (t.t.-a). Diambil 24 Oktober 2021, dari Lauren MacMullan website:
https://www.imdb.com/name/nm0534041/bio?ref_=nm_ov_bio_sm
115
Lauren MacMullan. (t.t.-b). Diambil 24 Oktober 2021, dari Lauren MacMullan website: https://avatar.fandom.com/wiki/Lauren_MacMullan
Mabruri, A. (2013). Manajemen Produksi Pragram Acara TV: Format Acara Drama. Jakarta: Gramedia.
MacMullan, L., Filoni, D., Volpe, D., Spaulding, E., & Dos Santos, J. (2005).
Avatar: The Last Airbender [Fantasi]. Nickelodeon.
Morrisan. (2004). Jurnalistik Televisi Mutakhir. Bogor: Ghalia Indonesia.
Mulyadi, R. R. (2014). Konsep Perpustakaan, Sikap Pustakawan, dan Bibliocrime dalam Film Library Wars. Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Napitu, A. V. M., Harahap, B. S., & Rahmadani. (2020). Mengenai “Non Fiksi.”
Medan: Guepedia.
Nur’aini, N., & Nasution, L. H. (2021). Kode Etik Pustakawan sebagai Aturan Profesional bagi Profesi Pustakawan. Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, 9(2), 17. https://doi.org/10.24036/113164-0934
Nurhayati, A. (2018). Perkembangan Perpustakaan dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat. UNILIB : Jurnal Perpustakaan, 9(1).
https://doi.org/10.20885/unilib.vol9.iss1.art3
Obinyan, O. (2021). Survey of users’ level of satisfaction toward inclusive management and marketing of library service in Nigeria. Folia Toruniensia, 21, 141–161. https://doi.org/10.12775/FT.2021.007
Pemerintah Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. , Pub. L. No. Undang-undang (UU) No. 43 Tahun 2007 (2007).
Pemerintah Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman. , Pub. L. No. Undang-undang (UU) No. 33 Tahun 2009 (2009).
116
Pemerintah Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. , Pub. L. No. Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 (2014).
Pemerintah Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2021 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung. , Pub. L. No. Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2021 (2021).
Prasetya, A. B. (2018). Analisis Semiotika Film dan Komunikasi. Malang: Intrans Publishing.
Pratista, H. (2018). Memahami Film. Sleman: Montase Press.
Putri, D. H. (2016). Evaluation of Standard Concepts Design of Library Interior Physical Environment (Case Study at University of Ma Chung). Record and Library Journal, 2(2), 198. https://doi.org/10.20473/rlj.v2i2.3071
Qalyubi, S. (2007). Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta:
Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga.
Rahayu, L., & Kiemas, R. A. (2011). Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta:
Univertistas Terbuka.
Saleh, A., & Aini, H. (2019). PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENGONTROL PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA DI DINAS KEARSIPAN DAN
PERPUSTAKAAN KOTA MATARAM. JURNAL ILMU
PERPUSTAKAAN (JIPER), 1(1). https://doi.org/10.31764/jiper.v1i1.1503
Saleh, A. R., & Komalasari, R. (2011). Manajemen Perpustakaan. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Sari, E. A. (2016). LAYANAN CORNER DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ANDALAS. 5(1), 9.
Sari, N., Anshari, A., & Usman, U. (2021). NOVEL TARIAN BUMI KARYA OKA RUSMINI (KAJIAN SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE). Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 17(2), 135–145. https://doi.org/10.25134/fon.v17i2.4429
117
Setiyawan, H. A. (2021). Implementasi Standar Nasional Perpustakaan (SNP 007:2012) Pada Standar Koleksi dan Standar Sarana Prasarana di Perpustakaan SDN Wiyung I / 453 Surabaya. Tibanndaru: Jurnal Ilmu
Perpustakaan dan Informasi, 5(1), 19.
https://doi.org/10.30742/tb.v5i1.1565
Si Wong Dessert. (t.t.). Diambil 4 Februari 2022, dari Avatar Wiki website:
https://avatar.fandom.com/wiki/Si_Wong_Desert
Sobur, A. (2018). Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugihartono, R. A., Herryprilosadoso, B., & Panindias, A. N. (2010). Animasi Kartun: Dari Analog Sampai Digital. Jakarta: PT Indeks.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Sulistyo-Basuki. (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
The Earth Kingdom. (t.t.). Diambil dari Avatar Wiki website:
https://avatar.fandom.com/wiki/Earth_Kingdom#Notable_locations Trianton, T. (2013). Film: Sebagai Media Belajar. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Utami, D. W. (2019). Evaluasi Tata Letak Gedung Perpustakaan dengan Jumlah Pengunjung Studi Kasus pada Perpustakaan Sekolah SD Negeri Glagahombo 1. UNILIB : Jurnal Perpustakaan, 10(2).
https://doi.org/10.20885/unilib.vol10.iss2.art4
Vera, N. (2014). Semiotika dalam Riset Komunikasi (Cet. 1). Bogor: Ghalia Indonesia.
Widodo, S. A. (2013). Semiotik: Memahami Bahasa Melalui Sistem Tanda.
Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga.
Yi, Z. (2013). History of Library Developments in China. 15.
118
Yulia, Y., & Sujana, J. G. (2009). Pengembangan Koleksi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Zed, M. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Zen, Z. (2018). Pustakawan dan Kode Etiknya. Jurnal IPI (lkatan Pustakawan Indonesia), 1(1), 9. https://doi.org/10.1234/jurnal%20ipi.v1i1.30
Zuriah, N. (2006). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.