• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)PERSAINGAN USAHA DI DESA PONDOK KECAMATAN BABADAN KABUPATEN PONOROGO PERSPEKTIF FIQH PERSAINGAN USAHA DAN UNDANG-UNDANG NO 5 TAHUN 1999 SKRIPSI Oleh: NATASYALIA ANISATUL „AZIZAH NIM 102190029 Pembimbing: Dr

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "(1)PERSAINGAN USAHA DI DESA PONDOK KECAMATAN BABADAN KABUPATEN PONOROGO PERSPEKTIF FIQH PERSAINGAN USAHA DAN UNDANG-UNDANG NO 5 TAHUN 1999 SKRIPSI Oleh: NATASYALIA ANISATUL „AZIZAH NIM 102190029 Pembimbing: Dr"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

Dan bagaimana analisis Fiqih Persaingan Usaha dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Strategi Penetapan Harga di Desa Pondok Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Analisis Fiqih Persaingan Usaha dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Strategi Pemasaran Praktek Persaingan Usaha di Desa Pondok Kecamatan Babadan Kabupaten.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Bagi masyarakat khususnya pengusaha toko kelontong, penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan memberikan pengetahuan dan informasi yang bermanfaat. Bagi instansi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pemikiran khususnya terkait hukum Islam dalam bidang persaingan usaha.

Kajian Pustaka

6Putri Wita Stefhani, Tesis: Persaingan Usaha dalam Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi Kasus Pedagang Sayur Keliling dan Warung Sayur di Desa Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur) (Lampung: Institut Agama Islam Negeri Metro, 2019). 7Dina Marista, Tesis: Analisis Persaingan Usaha di Pasar Kenali Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat Dilihat dari Perspektif Etika Bisnis Islam (Lampung: UIN Raden Intan, 2018).

Metode Penelitian

Data utama penelitian ini adalah hasil wawancara dengan informan mengenai strategi pemasaran dan strategi penetapan harga produk yang diperjualbelikan di toko-toko di Desa Pondok, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. Data yang dikumpulkan penulis akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan permasalahan atau fenomena yang penulis teliti berdasarkan data yang ada mengenai persaingan usaha antar toko di Desa Pondok Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo.

Sistematika Pembahasan

Analisis dilakukan dengan membaca data penelitian dengan menggunakan teori-teori yang telah dijelaskan pada bab II.Pembacaan tersebut membuahkan hasil penelitian mengenai tinjauan yurisprudensi persaingan usaha dan UU No. 5 Tahun 1999 tentang Praktek Strategi Pemasaran dan Penetapan Harga Antar Toko di Desa Pondok Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Bab ini merupakan rangkaian akhir penulisan skripsi yang memuat hal-hal sebagai berikut: kesimpulan dan saran pembahas sebagai bahan rekomendasi dari hasil penelitian peneliti.

Persaingan Usaha dalam Islam

Pengertian Persaingan Usaha dalam Islam

Persaingan usaha merupakan perseteruan antar pelaku usaha dimana perusahaan secara mandiri memperoleh konsumen dengan cara menawarkan harga yang baik dengan kualitas barang atau jasa yang baik. Persaingan usaha tidak sehat tidak selalu bertujuan untuk mendapatkan keuntungan namun terkadang menimbulkan kerugian bagi pelaku usaha, misalnya seorang pelaku usaha menurunkan harga jual barang di bawah harga pasar dengan tujuan merugikan pesaingnya. Praktek al-ghisyusyu jelas berdampak pada persaingan usaha yang tidak sehat dan merugikan pihak lain dan konsumen.

Dalam fikih kontemporer, persaingan bisnis disamakan dengan istilah al-muna>fasah attija>riyyah al-masyr.Al-. Persaingan usaha tidak sehat tidak selalu dilakukan untuk mencari keuntungan, terkadang persaingan tidak sehat juga menimbulkan kerugian bagi para pelakunya.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

Lahirnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999

Asas dan Tujuan Pembentukan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999

Undang-undang ini disusun berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta berlandaskan demokrasi ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum dengan tujuan menjaga kepentingan umum dan melindungi konsumen; mempromosikan lingkungan bisnis yang menguntungkan dengan menciptakan persaingan bisnis yang sehat, dan menjamin keamanan peluang bisnis yang setara bagi semua.” Jadi pada prinsipnya tujuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 ada dua, yaitu tujuan di bidang perekonomian dan tujuan di luar bidang perekonomian. Dalam penerapan UU Anti Monopoli, seluruh pihak yang terlibat seperti praktisi hukum, pelaku usaha dan khususnya Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) hendaknya memperhatikan dan menyadari kedua tujuan UU Anti Monopoli tersebut, sehingga bahwa mereka memiliki arah dan tujuan yang sama, yaitu meningkatkan perekonomian nasional.

Secara umum materi UU No. 5 Tahun 1999 mengatur : perjanjian yang dilarang, kegiatan yang dilarang, kedudukan dominan, Komisi Pengendalian Persaingan Usaha, Penuntutan Pidana dan lain-lain. Dari materi tersebut yang menjadi pokok bahasan persaingan sehat dalam dunia usaha adalah perjanjian terlarang, kegiatan terlarang dan tuntutan pidana atas pelanggaran UU No. 5 dari 1999.13.

Kegiatan yang dilarang berdasarkan Perspektif Hukum Persaingan Usaha di Indonesia

“Pelaku usaha dilarang mengadakan perjanjian dengan pelaku usaha pesaing yang bertujuan untuk membagi wilayah pasar atau peruntukan pasar atas barang dan/atau jasa sedemikian rupa sehingga mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.” 5 Tahun 1999 mengatur bahwa kartel dapat terjadi apabila pelaku usaha mengadakan perjanjian dengan pesaing dengan tujuan mempengaruhi harga dengan mengatur produksi atau pemasaran barang dan jasa. 5 Tahun 1999 yang berbunyi: “Pelaku usaha dilarang mengadakan perjanjian untuk mendirikan perusahaan patungan atau perusahaan yang lebih besar dengan tetap menjaga dan memelihara kelangsungan masing-masing Undang-undang No.

5 Tahun 1999 berbunyi: “Pelaku usaha dilarang mengadakan perjanjian-perjanjian untuk membentuk perusahaan patungan atau perusahaan-perusahaan yang lebih besar, dengan tetap menjaga dan memelihara kelangsungan hidup masing-masing. 5 Tahun 1999 menyatakan bahwa pelaku usaha dilarang mengadakan perjanjian dengan pihak lain di luar negeri yang memuat ketentuan yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat.

Strategi Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

Strategi Pemasaran

Ada dua landasan dasar dalam pemasaran syariah. Pertama, harus didasari semangat ibadah karena Allah SWT. Kedua, mengupayakan sebesar-besarnya kemakmuran bersama. Oleh karena itu pemasar wajib memperhatikan keputusan-keputusan yang diambil dalam pelaksanaan strategi pemasaran, dan keputusan-keputusan tersebut harus berkaitan dengan norma-norma yang berlandaskan Islam.17. Asas tauhid dan ukhuwah mempunyai keyakinan bahwa Allah SWT pemilik segala sumber daya ekonomi, oleh karena itu segala kekayaan adalah untuk kemaslahatan seluruh umat manusia, sehingga unsur riba tidak diperbolehkan dalam strategi pemasaran.

Oleh karena itu, penerapan pemasaran Syariah mengharuskan setiap orang bekerja secara legal dan halal untuk mendapatkan persetujuannya. Perspektif ini ditujukan untuk mencapai tiga tujuan, yaitu tercapainya kebutuhan hidup sehari-hari, tercapainya keuntungan yang wajar, dan terciptanya kesejahteraan lingkungan hidup.

Bauran Pemasaran

Harga merupakan pengorbanan ekonomi yang dilakukan pelanggan untuk memperoleh suatu produk atau jasa, selain itu harga merupakan salah satu faktor penting bagi konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan suatu transaksi atau tidak. Promosi merupakan kegiatan terpenting dalam pemasaran yang merupakan kegiatan aktif karena dilakukan dengan cara menyajikan, menginformasikan dan mengingatkan manfaat dari produk yang dipromosikan.Kegiatan ini harus dilakukan dengan hati-hati karena menentukan strategi promosi untuk mencapai tujuan.

Penetapan Harga 1. Pengertian Harga

Penentuan Harga

Agar dapat bertahan, harga ditetapkan serendah mungkin agar barang dapat dijual dengan harga murah namun tetap menguntungkan. Untuk memaksimalkan keuntungan, harga produk bisa tinggi atau relatif rendah. Kualitas produk, untuk memastikan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dibandingkan dengan kualitas pesaing.

Karena adanya pesaing, maka harga ditentukan setelah melihat harga pesaing, dengan tujuan agar harga yang ditawarkan lebih kompetitif dibandingkan dengan harga pesaing terdekat.22. PRAKTIK PERSAINGAN STRATEGI PEMASARAN DAN STRATEGI PENETAPAN HARGA DI DESA PONDOK KECAMATAN BABADAN KABUPATEN PONOROGO.

Kondisi Umum Desa Pondok

Topografi Desa Pondok pada umumnya merupakan dataran rendah, dengan wilayah Dusun Ngambang dan Dusun Kajang merupakan wilayah dataran rendah dengan persawahan dan pemukiman masyarakat. Seperti desa lainnya di Indonesia, iklim di Desa Pondok adalah tropis dengan dua musim yaitu kemarau dan hujan. Ponorogo. Desa ini memiliki dua desa yaitu Ngmbang dan Kajang. Pendapatan utama adalah pertanian dan perdagangan.

Warga Desa Pondok banyak yang memiliki usaha UMKM dan industri kecil, namun yang paling mendominasi adalah toko kelontong. Berikut data pertumbuhan toko kelontong di Desa Pondok Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo. Berdasarkan observasi dan wawancara mengenai jumlah dan pertumbuhan toko kelontong di Desa Pondok terdapat 14 toko.

Tabel 3.1: Daftar Toko Kelontong di Desa Pondok
Tabel 3.1: Daftar Toko Kelontong di Desa Pondok

Visi dan Misi Desa Pondok Adapun visi Desa Pondok adalah

Praktik Persaingan usaha Strategi Pemasaran Di Desa Pondok Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo

Bentuk persaingan yang dilakukan oleh para pelaku usaha di daerah adalah dengan cara menarik minat pembeli, termasuk dalam strategi pemasaran atau penjualan. Oleh karena itu strategi pemasaran dianggap sebagai faktor penting dan utama.Strategi pemasaran yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam persaingan usaha di kawasan Desa Pondok dilakukan dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen. Bentuk strategi pemasaran yang dilakukan oleh pelaku usaha di Desa Pondok selanjutnya adalah dengan berusaha menjaga toko tetap bersih dan rapi, selain itu pelaku usaha juga memperhatikan kualitas produk yang diperjualbelikan agar tetap bagus. dan berkualitas serta memilah dan memilih barang agar tidak ada cacat.

Selain strategi tersebut, ada beberapa pelaku usaha yang menggunakan strategi berbeda, yakni dengan memberikan THR menjelang Idul Fitri. Pemberian THR ada yang dimaksudkan sebagai hadiah, ada pula yang dengan syarat menjadi pelanggan tetap. Ada beberapa pedagang dari 14 pelaku usaha yang terkadang memberikan THR karena keterbatasan modal yang dimiliki.

Praktik Persaingan usaha Strategi Penetapan Harga Di Desa Pondok Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo

Sedangkan pedagang yang mendapatkan barang melalui grosir biasanya memberi harga sedikit lebih mahal.Toko Irul merupakan toko terbesar di desa Pondok dan bersedia mensuplai barang grosir kepada pedagang kecil. Apalagi, harga toko Irul di bawah harga pasar sehingga ia hanya mendapat untung kecil. 18.000,- Dari wawancara diketahui bahwa toko Irul mematok harga murah karena sering mendapat banyak barang dari pedagang grosir yang sering ia datangi sehingga mendapat harga murah.

Peneliti juga melakukan wawancara kepada konsumen atau pembeli, untuk mengetahui pendapat pembeli mengenai penetapan harga yang dilakukan oleh toko Irul. Menurut Bu Sri, meski dengan harga yang sama, ia lebih memilih berbelanja di toko terdekat karena jarak ke toko Irul cukup jauh sehingga ia memilih berbelanja di toko terdekat.

Tabel 3.2: Daftar Sampel Harga Barang  Nama
Tabel 3.2: Daftar Sampel Harga Barang Nama

Analisis Fiqh Persaingan Usaha dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Terhadap Praktik Persaingan Usaha Strategi Pemasaran Di Desa

TINJAUAN FIQH PERSAINGAN USAHA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG PERSAINGAN USAHA DI DESA PONDOK KECAMATAN BABADAN. Analisis Fiqih Persaingan Usaha dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Strategi Pemasaran Praktek Persaingan Usaha di Pedesaan. Berdasarkan Fiqih persaingan usaha, mengenai praktek persaingan strategi pemasaran yang dilakukan oleh pemilik toko di Desa Pondok dengan strategi pemberian THR sebelum hari raya Idul Fitri, maka hal tersebut diperbolehkan persaingan usaha (Al-muna>fasah at-tija >riyyah al-masyr) dimana strategi ini dilakukan dengan wajar dan tidak melanggar aturan agama apapun dan THR diberikan saat menjelang Idul Fitri sebagai wujud rasa syukur.

Sedangkan jika pemberian THR sebelum hari raya bersyarat, maka itu termasuk persaingan usaha yang haram dalam Islam dan merupakan jual beli bersyarat (Ta'alluq). Analisis Fiqih Persaingan Usaha dan UU No. 5 Tahun 1999 tentang Praktik Persaingan Usaha dalam Strategi Penetapan Harga.

Analisis Fiqh Persaingan Usaha dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Terhadap Praktik Persaingan Usaha Strategi Penetapan Harga

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa penetapan harga rendah yang dilakukan pedagang tidak sesuai dengan hukum persaingan usaha yang diperbolehkan atau Al-muna>fasah at-tija>riyyah al-masyr, yaitu tidak merugikan pihak lain. Hal ini menimbulkan kerugian bagi pedagang lain, terutama pada toko-toko kecil yang diperuntukkan bagi pelanggan grosir, namun malah merugikan harga eceran di daerah tersebut dan bahkan menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat. Dalam praktek harga rendah yaitu pemerataan harga antara pedagang kecil dengan konsumen, hal ini tidak sesuai dengan hukum persaingan usaha yang diperbolehkan atau al-muna>fasah attija>riyyah al-masyr, yaitu tidak merugikan pihak lain.

Pasal ini memuat penetapan harga suatu barang atau jasa di bawah nilai pasar atau dikenal dengan istilah “anti dumping”. Hal ini dimaksudkan agar pesaing mengalami kerugian karena barang atau jasanya tidak laku, padahal harga barang atau jasa tersebut sesuai dengan harga pasar.

Saran

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3817) Jakarta: 2009. KPPU.Rancangan Petunjuk Pelaksanaan Ketentuan Pasal 19 Undang-Undang TIDAK. 5 Tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. Tinjauan Hukum Praktik Monopoli dalam UU Persaingan Usaha (Studi Kasus: Praktik Monopoli Pelayanan Taksi di Bandara Hang Nadim Sesuai Keputusan Kppu: 28/Kppu-I/2007.

Analisis Persaingan Usaha di Pasar Kenali Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat Dilihat Dari Perspektif Etika Bisnis Islam.

Referensi

Dokumen terkait