• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI PELAKU USAHA KULINER TERHADAP SERTIFIKASI LABEL HALAL DI KOTA MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERSEPSI PELAKU USAHA KULINER TERHADAP SERTIFIKASI LABEL HALAL DI KOTA MAKASSAR "

Copied!
133
0
0

Teks penuh

Ismail, Persepsi Stakeholder Usaha Kuliner Terhadap Sertifikasi Label Halal di Kota Makassar. dipimpin oleh Arqam dan Darwis). Jadi, dapat disimpulkan bahwa dengan manfaat dan dampak positif yang dihasilkan dari sertifikasi label halal ini diharapkan dapat diterapkan di berbagai lini usaha yang ada di kota Makassar.

Latar Belakang Masalah

Pelayanan sertifikasi halal pada tahun ini meliputi pendaftaran dan sertifikasi halal bagi pelaku usaha. Dengan demikian, dampak yang dihasilkan dari penelitian ini akan meningkatkan persepsi dan meningkatkan kesadaran para pelaku usaha yang bergerak di bidang kuliner atau sektor makanan dan minuman, serta produsen, akan banyak manfaat dari memiliki dan menerapkan sertifikasi Halal, yang secara tidak langsung dapat membantu menumbuhkan perekonomian daerah akan menuntut kuliner halal dalam pengembangan pariwisata syariah di kota makassar.

Tabel 1.1 Data Sertifikasi Halal LPPOMMUI Tahun 2011-2018   Tahun   Jumlah Perusahaan   Jumlah Produk
Tabel 1.1 Data Sertifikasi Halal LPPOMMUI Tahun 2011-2018 Tahun Jumlah Perusahaan Jumlah Produk

Rumusan Permasalahan

Karena pada hakikatnya jika seorang konsumen melihat adanya label halal yang melekat pada produknya, maka ketertarikannya untuk melakukan transaksi akan jauh lebih besar dan mereka akan cenderung membeli produk yang berlabel tersebut dibandingkan produk yang tidak berlabel halal. Bagaimana penerapan sertifikasi merek halal bagi pelaku usaha kuliner yang berlokasi di sekitar pusat kuliner halal di Kota Makassar.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Bagi masyarakat umum sebagai bahan bacaan untuk menambah pemahaman tentang manfaat dan dampak memiliki sertifikasi label halal pada produknya sebelum memulai usaha kuliner dan/atau restoran di bidang kuliner. Bagi para pelaku usaha sebaiknya dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi para pengusaha yang bergerak di bidang penyediaan makanan dan minuman khususnya restoran atau rumah makan dalam menyajikan berbagai produk, serta para pengusaha agar lebih proaktif dan partisipatif mengenai pentingnya sertifikasi label halal.

Tinjauan Penelitian Relevan

Kesesuaian penelitian yang kedua yang dilakukan peneliti adalah peneliti ingin melihat pengaruh apa saja yang diperoleh para pelaku usaha kuliner ketika memiliki sertifikasi halal dan label halal pada produk makanannya. 4 Yahya Putra Pratama, Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Makassar (2019) dengan judul tesis “Persepsi Pemilik Warung Makan Mengenai Kewajiban Sertifikasi Halal di Kota Makassar (Studi Kasus Warung Makan di Kota Makassar)”.

Tinjauan Teori

Sistem sertifikasi halal merupakan salah satu bentuk bukti yang sangat krusial dan menjadi kunci keberhasilan.31. Sertifikasi halal menjadi salah satu syarat utama dalam penerapan dan pencantuman logo label halal pada kemasan produk, maka inilah sertifikasinya. Apalagi dalam konteks globalisasi ekonomi dan pasar global, sertifikasi halal terhadap makanan dan minuman atau produk lainnya semakin diperlukan.43.

Tujuan sertifikasi halal oleh MUI pada hakikatnya adalah untuk melindungi hak konsumen, dalam hal ini konsumen muslim. Sertifikasi halal MUI bertujuan untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu produk mendapatkan sertifikasi halal. Manfaat lain dari sertifikasi halal selain bagi konsumen, pelaku usaha juga memberikan manfaat bagi kepentingan pemerintah daerah dan MUI itu sendiri.44.

Sertifikasi halal memuat informasi penting dan mengapa sertifikasi halal sangat penting bagi MUI untuk disalurkan kepada pelaku usaha kuliner seperti restoran, yaitu sebagai berikut;

Gambar 2.2 Prosedur Kepengurusan Sertifikasi Halal
Gambar 2.2 Prosedur Kepengurusan Sertifikasi Halal

Kerangka Konseptual

Kesimpulan dari penjelasan di atas adalah label merupakan salah satu unsur penting dalam suatu produk, dan dengan adanya logo atau logo dan merek halal pada suatu barang dan jasa dapat memberikan dampak positif. Kuliner adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan memasak, memasak, yang mana kuliner juga merupakan kegiatan mengkonsumsi makanan. Sertifikasi halal merupakan serangkaian proses untuk memperoleh pengakuan resmi dari suatu lembaga bahwa produk tersebut dianggap bebas dari berbagai hal yang tidak merugikan orang lain.

Pelabelan halal adalah pencantuman pernyataan tertulis atau pernyataan halal pada kemasan produk dengan tujuan untuk memberikan informasi bahwa produk yang ada telah terstandarisasi sebagai produk halal atau telah terjamin kemurnian dan keamanannya. Dari konsep yang ingin dihasilkan saat ini adalah bagaimana dengan adanya sertifikasi halal bagi usaha dan produk yang tersedia, maka merupakan indikasi bahwa makanan tersebut adalah makanan halal.

Kerangka Fikir

Hadirnya tiga unsur pengembangan pariwisata tersebut, yaitu pemerintah atau lembaga sebagai regulator termasuk pangan halal atau sertifikasi halal, pemangku kepentingan dan masyarakat sebagai produsen serta pelaku utama sebagai penyedia jasa usaha termasuk perusahaan di bidang kuliner. Pelaku usaha adalah orang perseorangan atau sekelompok orang yang menjalankan usaha dan mencari konsumen untuk memperoleh keuntungan. Peneliti ingin melihat kesadaran dan persepsi pengusaha mengenai kepemilikan sertifikasi halal pada usahanya, persepsi pelaku usaha kuliner terhadap kepemilikan sertifikasi halal yang akan segera membawa perubahan dalam melakukan tindakan, mendaftar dan mendapatkan sertifikasi. Sertifikasi halal merupakan Fatwa tertulis dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan keaslian suatu produk. Keputusan sidang Komisi Fatwa MUI ini berdasarkan proses audit yang dilakukan Kementerian Agama RI yang sesuai dengan hukum Islam. Syariah.

Hasilnya adalah apakah ada kesadaran, pemahaman dan persepsi baru tentang bagaimana sertifikasi halal dapat berdampak pada bisnis, wisata halal, dan wisata (kuliner) di Kota Makassar. Sehingga tujuan akhir dan utama dari penelitian ini adalah dampak yang dihasilkan dari kesadaran banyak pelaku usaha kuliner akan pentingnya dan manfaat dari penerapan dan kepemilikan sertifikasi merek halal sehingga mampu menghasilkan wisata halal, akan mampu memiliki berdampak pada pengembangan usaha dan menciptakan destinasi wisata kuliner yang lebih berkualitas.

Gambar 2. 3  Kerangka Berpikir Penelitian
Gambar 2. 3 Kerangka Berpikir Penelitian

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pedoman penulisan karya ilmiah yang diterbitkan oleh IAIN Parepare. Bagian ini menjelaskan pendekatan dan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, fokus penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, keabsahan data. pengujian, dan teknik analisis data.63. Metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif adalah suatu proses yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan berbagai variabel penelitian pada situasi tertentu dalam penelitian, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang ada apa adanya, fokus penelitian pada persepsi dan pengalaman yang dialami. oleh para informan. . Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan analisa mendalam terhadap permasalahan tersebut terkait dengan perolehan data mengenai persepsi dan pemahaman produsen, pelaku usaha kuliner khususnya restoran dan warung makan (pelaku usaha kuliner) di sentra kuliner halal Kota Makassar, baik yang sudah memiliki sertifikasi halal maupun yang belum memiliki sertifikasi halal, serta lembaga terkait bagaimana sertifikasi label halal dapat berdampak pada perkembangan dan pertumbuhan wisata kuliner.

Oleh karena itu kami berharap para peneliti dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai persepsi para pelaku usaha kuliner baik restoran maupun warung makan mengenai sertifikasi halal, yang kedepannya juga dapat menjadi bahan baru dalam hal promosi dan peningkatan. masakan halal. destinasi wisata di kota makassar sebagai pusat kuliner halal.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Peneliti menetapkan lokasi di kota Makassar sebagai lokasi penelitian bagi para pelaku usaha kuliner di sekitar pusat kuliner Kota Makassar dan hotel syariah pelaksana sertifikasi label halal, serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Sulawesi Selatan karena alasan yang dianggap penting. . dalam mencari data mengenai persepsi terhadap sertifikasi halal dan label halal ini apakah sertifikasi halal merupakan pilihan, keharusan atau kewajiban.

Fokus Peneltian

Jenis dan Sumber Data

Data sekunder diperoleh setelah memperoleh sumber data primer. Sumber data primer dapat berperan dalam mengungkap data yang diharapkan.66 Sumber data sekunder nantinya diperoleh melalui buku, majalah, dan internet yang mempunyai hubungan erat dengan perusahaan kuliner dan sertifikasi label halal.

Teknik Pengumpulan dan Pengolah Data

“Karena bisnis chocolicuis banyak tersebar di Kota Makassar, maka penerapan sertifikasi halal sangat cocok diterapkan menurut saya.” 76. Aturan penggunaan sertifikasi halal bagi pelaku usaha di bidang makanan dan minuman serta industri pariwisata lainnya telah lama diatur, namun tidak secara eksklusif diatur dalam undang-undang bahwa sertifikasi merek halal bersifat wajib. Penguatan kewajiban sertifikasi tanda halal sudah menjadi peraturan lembaga LPH dari MUI bahkan bagi setiap pelaku usaha yang bergerak di bidang makanan dan minuman atau industri perhotelan harus bisa mengetahui status kehalalan produknya dengan menandainya dengan halal. sertifikasi itu sendiri.

Khairuddin, Zaki Muhammad, “Progress Sertifikasi Halal di Indonesia, Studi di Badan Pelaksana Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama dan Lembaga Penelitian, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI Pusat Wahyuningrum, ASRI, dkk., eds. , “Sertifikasi Halal Sebagai Strategi Dakwah MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jawa Tengah”, Jurnal Ilmu Dakwah, Vol, 35, No. Menurut anda, apakah rumah makan dan rumah makan tersebut tersebar di Kota Makassar? bersertifikat halal?

Jadi Anda ingin mengelola sertifikasi halal untuk restoran dan tempat makan Anda?

Teknik Analisis Data

Implementasi Sertifikasi Label Halal di Kota Makassar

Dampak Penerapan Sertifikasi Halal terhadap Industri Pariwisata

Persepsi Pelaku Usaha Kuliner Terhadap Sertifikasi Label Halal Di

Kesimpulan

Penerapan sertifikasi merek halal di kota Makassar belum sepenuhnya diterapkan pada warung makan, dapur restoran/hotel, namun instansi dan pelaku usaha kuliner yang sadar sepenuhnya untuk dapat melaksanakan sertifikasi merek halal merasa telah tersertifikasi halal. didasarkan pada hasil penelitian. Hal ini menyebutkan manfaat penerapan sertifikasi halal seperti memperkuat usaha, meningkatkan jumlah kunjungan, dan meningkatkan pendapatan warung makan atau hotel. Halal food sebagai salah satu wujud wisata halal di kota makassar berdampak langsung terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisatawan karena wisatawan dapat berkunjung kembali dan merasakan kepuasan berwisata, hal ini merupakan suatu hal yang menguntungkan karena tersedia beragam makanan halal di setiap tempat. . halaman dari destinasi wisata terdekat di kota makassar. Persepsi pelaku usaha terhadap sertifikasi merek halal, kata beberapa di antaranya, khususnya pelaku usaha kuliner yang sudah terdaftar dan sebelumnya memperoleh sertifikasi merek halal dari LPPOM MUI dan dari.

Kementerian Agama RI dan MUI menyampaikan persepsi dan pandangannya mengenai sertifikasi label halal, sebagian besar menyatakan bahwa sertifikasi label halal merupakan suatu keharusan, karena dapat menarik perhatian konsumen untuk berkunjung ke restoran dan hotel. dan merupakan suatu kebutuhan untuk kelancaran usaha, serta konsumen dapat merasa aman ketika mengkonsumsi makanan ini. Persepsi mereka, sertifikasi label halal merupakan suatu kewajiban karena sudah dijadikan peraturan pemerintah pusat dan daerah.

Saran

Arifin, Hadi Suparto, dkk., eds., “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa Untirta Terhadap Keberadaan Perda Syariah di Kota Serang”, Jurnal Riset Komunikasi dan Opini Publik, Vol. Bernik, Merita, dkk., eds., “Standar Penyelenggaraan Pariwisata Halal Bagi Pelaku Industri Pariwisata di Kota Bandung”, Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Sipil', Vol. Nurjulfikri, Adis, dkk., eds., “Pemanfaatan Arsitektur Organik Pada Kawasan Pariwisata dan Kuliner Situ Cipondoh Kota Tangerang,” Majalah Maestro, Vol.4, No. 1.

Rahayuningsih, Eka, Ghozali Lathofi M, “Sertifikasi Produk Halal Perspektif Mashlahah Murlah”, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol 7, No 1, (2021). Saleh, Syamsilasmi, dkk., eds., “Pengaruh Label Halal, Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Dalam Kemasan Dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau”, JURNAL ECONOMICA, Vol. . 7.

Referensi

Dokumen terkait