PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA PPLK DI SEKOLAH LATIHAN PRODI PENDIDIKAN SEJARAH SE-SUMATERA BARAT
(SEMESTER GENAP 2013/2014)
JURNAL
Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar sarjana pendidikan strata satu (SI)
PUTRI MELATI NIM: 10020096
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2014
PENDAHULUAN
Pendidikan sangat penting dalam kehidupan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmnani dan rohani pendidikan sangat berpengaruh terhadap mutu siswa.
Proses pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik merupakan hal yang terpenting dalam kegiataan pembelajaran, hal ini karena kualitas pendidikan sangat diterntukan oleh kemampuan satuan pendidikan dalam mengelola proses penilaian. Dalam melakukan penilaian guru, sebagai pengelola kegiataan pembelajaran dapat mengetahiu kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketetapan metode mengajar yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meriah kompetensi yang telah ditetapkan (Wina Senjaya, 2008:12).
STKIP PGRI Sumatera Barat sebagai Lembaga Kependidikan ikut ambil bagian dalam melahirkan tenaga- tenaga guru yang berkualitas. Ditegaskan dalam buku pedoman STKIP PGRI Sumatera Barat bahwa STKIP PGRI Sumatera Barat (2010) bahwa STKIP menpunyai tujuan untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampiulan yang tepat dan dapat mengembangkan kemampuan personal, profesional dan sosial yang berlandaskan kepada ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sebagaimana guru, mahasiswa PPLK juga dituntut untuk menguasai kompetensi guru, yang meliputi: 1) kompetensi pedagogik, 2) kompetensi kepribadian, 3) kompetensi profesional, 4) kompetensi sosial keempat kompetensi itu diperlukan guru agar ia dapat menjalankan tugas yang diberikan dengan baik.
Mencapai hal tersebut, maka STIKP PGRI Sumatera Barat telah menyelenggarakan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK). PPLK yang merupakan mata kuliah dengan bobot 4 SKS harus diselasaikan oleh
semua mahasiswa Porgam Studi Kependidikan Srata Satu (SI). Dalam Program Pengalaman Lapangan Kependidikan ini mahasiswa dikirim ke sekolah-sekolah untuk mengaplikasikan semua pengetahuan yang diperoleh selama di perkuliahan, baik tentang materi pelajaran maupun tentang teknik- teknik dalam pembelajaran.
Selanjutnya dalam buku petunjuk pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (2010:1) dinyatakan bahwa “Program Pengalaman Lapangan Kependidikan bertujuan untuk melatih mahsiswa agar memilik kemampuan menggunakan ilmu pengetahuan yang dipelajarinya dalam situasi nyata, baik untuk kegiataan mengajar maupun tugas-tugas non mengajar”.
Seorang guru dituntut untuk dapat menguasai bahan pelajaran dengan baik, karena penguasaan bahan sangat mempengaruhi kualitas dalam mengelola pembelajaran. Layaknya seorang guru dengan adanya kompetensi-kompetensi yang disebut di atas, maka semua sikap dan tingkah laku mahasiswa yang sedang melaksanakan PPLK seharusnya mampu menjadi contoh dan tewladan bagi siswa. Berdasarka wawancara yang penulis lakukan kepada siiswa yang ada di SMP Muhammadiyah 6 Padang, SMA N 4 Pariaman, SMA N 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan dan SMA N 1 Tigo Nagari Kabupaten Pasaman, mereka mengatakan bahwa guru PPLK yang mengajar belum bisa mengajar dengan baik sehingga mereka belum mengerti tentang pelajaran yang disampaikan oleh mahasiswa PPLK tentang materi IPS dan materi sejarah oleh mahasiswa PPLK sejarah yang mengajar di sekolah SMP Muhammadiyah 6 Padang, SMA N 4 Pariaman, SMA N 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan dan SMA N 1 Tigo Nagari Kabupaten Pasaman.
Persepsi siswa terhadap kemapuan mengajar mahasiswa PPLK di sekolah latihan dalam penyampaian materi pembelajaran, media pembelajaran, pengelolaan kelas, berkomunikasi
dengan siswa dan evaluasi hasil belajar siswa meripakan tanggung jawab mahasiswa PPLK untuk mengajar siswa di sekolah tempat latihan mahasiswa PPLK. Mahasiswa PPLK harus bisa menguasai lima unsur kemampuan mengajar tersebut. Agar persepsi siswa tidak bermacam-macam terhadap mahasiswa PPLK. Mahasiswa PPLK kependidikan tersebut merupakan orang yang akan mendidik generasi penerus bangsa. Selain itu, kompetensi mengajar yang dimiliki guru juga mempenagaruhi hasil belajar siswa. Apalagi selama pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan hampir sebagian besar pembelajaran dikelola oleh mahasiswa PPLK.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti bagaimana “Persepsi Siswa Terhadap Kemapuan Mengajara Mahasiswa PPLK Prodi Pendidikan Sejarah Di Sekolah Latihan Se-Sumatera Barat”.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa terhadap kemampuan mengajar mahasiswa PPLK di sekolah latihan Se- Sumatera Barat khususnya, SMP Muhammadiyah 6 Padang, SMA N 4 Pariaman, SMA N 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan dan SMA N 1 Tigo Nagari Kabupaten Pasaman.
Metode Penelitian Jenis Penelitian
Sesuai masalah yang diteliti, jenis peneliti yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif analisis kualitatif. Alasan penulis mengunakan penelitian studi deskriptif dengan analisis kualitatif kerena penelitian ini berusaha mendeskripsikan atau memberikan gambaran bagaimana persepsi siswa terhadap kemampuan mengajar mahasiswa PPLK di sekolah latihan SMP Muhammadiyah 6 Padang, SMA N 4 Pariaman, SMA N 1 Pancung Soal
Kabupaten Pesisir Selatan dan SMA N 1 Tigo Nagari Kabupaten Pasaman.
Lokasi Penelitian
Berdasrkan data UPPL periode 2013/2014 ada sebanyak 4 sekolah swasta dan negeri di Kota Padang dan di luar Kota Padang yang mahasiswa PPLK ada disetiap sekolah tersebut. Dalam rangka pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) STKIP PGRI Sumatera Barat mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. Disini peneliti hanya meneliti 4 sekolah yang berbeda-beda di setiap daerah, 1 di Kota Padang dan 3 di luar Kota Padang yaitu sekolah swasta di Kota Padang SMP Muhammadiyah 6 Padang dan di luar Kota Padang SMA N 4 Pariaman, SMA 1 Pancung Soal Pesisir Selatan dan SMA 1 Tigo Nagari Pasaman. Alasanya karena pada periode 2014/2015 semester 8 hanya 4 mahasiswa sejarah yang PL di masing- masing daerah tersebut.
Informan Penelitian
Untuk mendapatkan data yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, maka informan dalam penelitian ini adalah guru sejarah, mahasiswa PL, dan siswa- siswi yang ada di 4 sekolah tempat penulis melakukan penelitian di sekolah latihan SMP Muhammadiyah 6 Padang, SMA N 4 Pariaman, SMA 1 Pancung Soal Pesisir Selatan dan SMA 1 Tigo Nagari Kabupaten Pasaman.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah semua siswa di SMP Muhammadiyah 6 Padang kelas semua siswa di SMP Muhammadiyah 6 Padang kelas VIII.1, VIII.2 dan VIII.3 yang dipegang oleh Azilkril , di SMA Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan kelas XI.1 yang dipegang oleh Uci Dwi Anggraini, SMA Negeri 4 Pariaman kelas kelas X.1 dan kelas XII.2 yang dipegang oleh Welsi Rama Sari dan SMA 1 Tigo Nagari Kabupaten XII.1. dan XII.2 yang dipegang oleh Yulfendri. Yang terdapat
pada semester delapan tahun pelajaran 2013/2014.
Sampel maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII.1 SMP Muhammadiyah 6 Padang , XII.2 SMA Negeri 1 Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan, kelas XI.1 SMA Negeri 4 Pariaman dan kelas XI.2 SMA 1 Tigo Nagari Kabupaten Pasaman.
Teknik Pengumpulan data 1. Observasi
Dalam penelitian ini penulis mengobservasikan bagaimana Persepsi Siswa Terhadap Kemampuan Mengajar Mahasiswa PL di sekolah latihan SMP Muhammadiyah 6 Padang, SMA N 4 Pariaman, SMA 1 Pancung Soal dan SMA 1 Tigo Nagari. Alasan penulis melakukan observasi ini agar dapat mengoptimalkan Persepsi penelitian dalam memperoleh data yang diperlukan
2. Wawancara
Wawancara ini dilakukan dengan siswa-siswi di sekolah tersebut.
Wawancara yang dilakukan bersifat terbuka dan mendalam serta terarah dan semakin memusat. Dengan cara ini akan diperoleh informasi secara lengkap dan mendalam untuk mendapatkan data yang sebenarnya dan valid.
Teknik Pengolahan data 1. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai cara yakni dari wawancara dan pengamatan yang dilakukan di lapangan (observasi) serta studi dokumentasi.
2. Reduksi data
reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian, seorang peneliti dapat menentukan kapan saja waktu untuk mendapatkan data yang banyak. Apabila peneliti mampu menerapkan metode observasi dan wawancara.
3. Penyajian data
Dalam penyajian data penulis menganalisis/ mengambil tindakan berdasarkan pemahaman yang didapat dari reduksi data, jika penyajian data yang dilakukan tersebut belum representatif penulis kembali melaksanakan reduksi data. Setelah itu penulis melakukan penarikan kesimpulan.
4. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan mengenai persepsi siswa terhadap kemampuan mengajar mahasiswa PPLK.
PEMBAHASAN 1. Penyampaian materi
Penyampaian materi disini maksudnya adalah kemampuan guru untuk memilih bahan yang akan diajarkan kepada siswa. Guru harus memilih bahan mana yang perlu diberikan dan mana yang tidak perlu.
Dalam penyampaian materi pembelajaran guru PPLK harus bisa menguasai bahan dan materi pelajaran terlebih dahulu.
Berdasarkan hasil temuan di lapangan mahasiswa Praktek Lapangan Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat sebelum melakukan proses pembelajaran terlebih dahulu menjelaskan materi pembelajaran kepada siswa agar proses belajar mengajar berlangsung dengan baik. Penyampaian materi pelajaran bisa dilakukan dengan cara tanya jawab kepada siswa tentang materi pelajaran yang belum dipahami sebelum masuk ke dalam materi pelajaran yang baru, dengan tujuan siswa paham dengan semua materi yang sudah disampaikan mahasiswa PPLK. Dalam menyampaikan materi pelajaran mahasiswa PPLK menerangkan secara detail dan terperinci sehingga siswa dapat menerima materi pelajaran dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dan pada akhir pelajaran mahasiswa PPLK menyimpulkan pelajaran dengan memberikan catatan kepada siswa.
2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran dalam belajar sangat mendukung dalam proses pembelajaran yang efektif, media pendidikan adalah alat, metode dan teknik yang dipergunakan dalam rangka untuk lebih mengaktifkan komunikasi dan interaksi antara mahasiswa PPLK dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Penggunaan alat bantu dalam belajar (media pengajaran) merupakan perantara penyampaian informasi atau (pesan) yang tujuaanya untuk mendukung/ menerapkan kemampuan Iptek dalam memenuhi kebutuahan masyarakat dan individu dengan cara yang baik dan tepat.
Berdasarkan hasil temuan di lapangan dalam proses belajar mengajar mahasiswa PPLK sudah bisa menggunakan media pembelajaran berupa gambar, video dan media yang lainnya. Dengan adanya media tersebut siswa-siswi sangat antusias mengikuti pelajaran dengan serius sampai jam pelajaran berakhir. Dalam proses belajar mengajar sangat dianjurkan kepada mahasiswa PPLK menggunakan media, karena dapat memberikan variasi dalam mengajar supaya proses belajar mengajar berjalan secara efektif dan efisien dan juga dapat memancing atau merangsang imajinasi siswa untuk dapat berfikir setelah melihat media yang dipergunakan dalam belajar.
Dalam hal ini mahasiswa PPLK Prodi Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat cukup mampu menggunakan media dalam proses pembelajaran terbukti dapat menarik perhatian siswa dan mengerti tentang materi pelajaran tersebut. Dengan bantuan media sangat menunjang dalam proses belajar mengajar dan tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik.
3.
Pengelolaan kelas
Guru harus mengerti karakteristik dan kemampuan individu yang dimiliki masing-masing peserta didiknya, hal ini akan memberikan pengawasan yang mudah kepada pendidik. Untuk itu guru
dituntut untuk dapat menempatkan peserta didiknya pada kondisi belajar yang tepat, dengan begitu pengelolaan kelas bisa berjalan dengan baik dan tepat, maka diharapkan setiap guru dapat melaksanakannya di dalam kelas.
Berdasarkan hasil temuan di Lapangan bahwa mahasiswa PPLK belum sepenuhnya bisa mengelola kelas dengan baik saat proses belajar mengajar berlangsung. Siswa-siswi sibuk dengan urusan dia masing-masing dan suasana kelas menjadi ribut dan tidak serius untuk mengikuti pelajaran yang diberikan oleh mahasiswa PPLK. Dalam proses belajar mengajar sangat dianjurkan kepada mahasiswa PPLK untuk bisa mengelola kelas dengan baik serta menciptakan susasana belajar yang nyaman, dan juga dapat memberikan variasi dalam mengajar supaya proses belajar mengajar berjalan secara efektif dan efisien.
Dan diharapkan kepada mahasiswa PPLK untuk lebih memfokuskan dan bisa membaca situasi kelas dan menciptakan suasana belajar yang harmonis . Sebagai mahasiswa PPLK kita harus bisa mengelola kelas dengan baik agar semua siswa mengikuti proses belajar dengan baik.
4. Berkomunikasi antara mahasiswa PPLK dengan siswa
Sebelum memulai proses belajar mengajar guru harus memahami tentang karakteristik siswanya. Guru harus bisa mengenal siswanya secara pribadi dan mampu berkomunikasi dengan baik sesuai dengan taraf kemampuan siswa, guru juga perlu memperhatikan respoden tanggapan siswa supaya tidak pasif dalam belajar karena hasil belajar siswa di pengaruhi oleh komunikasi guru pada waktu mengajar.
Berdasarkan temuan di lapangan terjalinnya komunikasi yang baik antara siswa dengan mahasiswa PPLK pada saat proses pembelajaran berlangsung berjalan dengan baik, siswa dapat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh mahasiswa PPLK, Hal ini
dapat dilihat ketika siswa diberikan latihan dan dapat menjawab soal latihan tersebut dan ketika mengikuti ulangan harian banyak antara mereka mendapatkan nilai yang bagus. Ini membuktikan adanya umpan balik antara siswa dengan mahasiswa PPLK dan terjalinya komunikasi yang baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
5. Evaluasi hasil belajar
Evaluasi hasil belajar mengajar merupakan bagian integral dalam proses pendidikan, fungsi utama evaluasi dalam proses pengajaran adalah untuk memperbaiki pengajaran, karena itu harus dilakukan oleh sikap guru sebagai bagian dari tugasnya. Secara umum dari evaluasi dimaksudkan untuk melihat sejauh mana kemajuan belajar para siswa telah tercipta dalam program pendidikan yang telah dilaksanakan.
Berdasarkan hasil temuan di lapangan banyak cara yang dilakukan oleh mahasiswa PPLK dalam memberikan evaluasi penilaian kepada siswa tentang materi pelajaran, berupa penilaian secara teori yaitu latihan soal-soal tentang materi pelajaran secara tertulis dan penilaian secara lisan yaitu tanya jawab langsung dengan siswa tentang materi pelajaran tersebut. Penilaian juga dilakukan dalam bentuk pemberian tugas yaitu pemberian tugas mandiri dan tugas kelompok. Dalam mengevaluasi nilai siswa yang tidak memenuhi syarat KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mahasiswa PPLK memberikan ujian remedial di luar jam pelajaran atau menyuruh melengkapi tugas yang belum lengkap agar nilai siswa bisa mancapai KKM.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti bahas pada bab sebelumnya mengenai persepsi siswa terhadap kemampuan mengajar mahaasiswa PPLK Prodi Pendidikan Sejarah di sekolah latihan di Se-Sumatera Barat (semester genap 2013/2014), maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Penyajian materi pembelajaran mahasiswa Praktek Lapangan Prodi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat sudah mampu menyajikan materi pelajaran kepada siswa dengan baik sebelum melakukan proses belajar mengajar.
2. Menggunakan media/ sumber belajar oleh mahasiswa PPLK Dalam proses belajar mengajar mahasiswa PPLK sudah bisa menggunakan media pembelajaran berupa gambar, video dan media yang lainnya kepada siswa.
3. Pengelolaan kelas ternyata mahasiswa PPLK mengalami kendala yaitu, pada umumnya siswa sulit diatur, siswa ribut, dan sering keluar masuk saat jam pelajaran berlangsung.
4. Komunikasi yang baik mampu diciptakan oleh mahasiswa PPLK dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Adanya umpan balik antara siswa dengan guru PPLK dan terjalinnya tujuan pembelajaran.
5. Evaluasi penilaian terhadap materi pembelajaran yang disampaikan mahasiswa PPLK kepada siswa sudah mampu berjalan dengan baik.
Banyak cara yang dilakukan mahasiswa PPLK dalam evaluasi pembelajaran siswa.
DAFTAR PUSTAKA 1. Buku
Arikunto, Suharsimi. 2002.
Pengelolaan Kelas dan Siswa.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Asmani, Jamal Ma’Mur. 2009. 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional. Yogyakarta:
Power Books (IHDINA).
Darmadi, Hamid.2010.
Kemampuan Mengajar Guru.
Bandung: Alfabeta.
Hamalik, Oemar. 2001. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung:
Sinar Baru Algesindo.
Leavit, Harnold. 1996. Psikologi Manajemen Sebuah Pengatar Bagi Individu dan Kelompok Dalam Organisasi (Terjemahan tim penerbit Erlangga), Jakarta:
Erlangga.
Muhammad, Arni. 2005. Profesi Pendidikan: UNP.
Muhyadi. 1989. Organisasi, Teori, Struktur dan Proses.
Jakarta: Dekdipbud Dirjen Dikti PPL. PK.
Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Bandung : Remaja Rosda Karya.
STKIP Padang. 2008. Buku Petunjuk dan Penilaan PPL.
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta:
Prenada Media Group Remaja.
Sudjana, Nana. 1989. Dasar- dasar Proses Belajar Mengajar.
Sinar Baru Algesindo.
Sugiono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung Algesindo.
Slometo. 1991. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka
Zusmelia, et al (2013). Pedoman Penulisan Skripsi. Padang: STKIP PGRI Sumbar.
2. SKRIPSI
Riza Apriyanti. (2008). Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa( PPLK) Pendidikan Geografi periode Juli- Desember 2008. Di SMP PGRI 3 Padang. Skripsi. Padang: STKIP PGRI Sumatera barat.
Ralma Dola. (2009). persepsi Guru Pamong Tentang Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) Pendidkan
Geografi. Di SMP Kota Padang.
Skripsi. Padang: STKIP PGRI Sumatera barat.
Kartika Sari. (2007). Persepsi Siswa Keterampilan Pengelolaan Kelas Dalam Pelaksanaan (PPLK) Periode Januari-Juni 2007. Di SMP 18 Kota Padang. Skripsi.
Padang: FIP UNP.
Isana Dewi Novita. (2013).
Persepsi Guru Pamong Tentang KeterampilanMengajar Mahasiswa (PPLK) Pendidikan Sejarah.
Skripsi Padang: STKIP PGRI Sumbar.