• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persiapan Menyambut Ramadhan

N/A
N/A
Harun Dawami

Academic year: 2025

Membagikan "Persiapan Menyambut Ramadhan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Mari Persiapkan Diri Menyambut Ramadhan

انَسِفُنْأَ رِوْرُشُ نْمِ هِللابِ ذُوْعُنْوْ هُرُفُغْتَسِنْوْ هِنَيْعُتَسِنْوْ هُدُمَحْنْ هِلل دُمَحْلا نَّا

هِل يَدِاهَ لاَفَ لْلضْيُ نْمِوْ هِل لْضْمِ لاَفَ هِللا هُدُهْيُ نْمِ انَلامَعْأَ تِائَ.يْسَوْ

هِلوْسَرِوْ هُدُبْعْ ا1دُ.مَحْمِ انْدُيْسَ .نَّأَ دُهْشُأَوْ هِللا. لاّإِ هِلإِ لاّ نَّأَ دُهْشُأَوْ

مْهْعُبْتَ نْمِوْ هِبِاحْصْأَوْ هِلآ ىلعْوْ 9دُ.مَحْمِ انْدُيْسَ ىلعْ مْ.لسَوْ .لْصْ .مْهْللا

: .

.قّحَ هِللا اوْقُ.تَا اوْنَمِآ نْيُذَ.لا اهْ.يُأَايُ ىلاعُتَ هِللا لَاقَ نْيُ.دُلا مِوْيُ ىلإِ 9نَّاسِحَإِبِ

نَّوْمَلسِمِ مْتَنْأَوْ. لاّإِ .نْتَوْمَتَ لاّوْ هِتَاقُتَ

9ةٍدُحَاوْ 9سٍفُنْ نْمِ مْكُقُلخَ يَذَلا مْكُبِرِ اوْقُتَا سُانَلا اهْGيُأَ ايُ ىلاعُتَ هِللا لَاقَوْ : يَذَلا هِللا اوْقُتَاوْ 1ءًاسِنْوْ ا1رُيْثِكَ 1لاّاجَرِ امَهْنَمِ ثَّبِوْ اهْجَوْزَ اهْنَمِ قّلخَوْ

ا1بْيْقَرِ مْكُيْلعْ نَّاكَ هِللا نَّإِ مِاحَرِلْأَاوْ هِبِ نَّوْلءًاسِتَ

مْكُلامَعْأَ مْكُل حْلصْيُ ا1دُيُدُسَ 1لاّوْقَ اوْلوْقَوْ هِللا اوْقُتَا اوْنَمِآ نْيُذَلا اهْGيُأَ ايُ

ا1مَيْظِعْ ا1زَوْفَ زَافَ دُقُفَ هِلوْسَرِوْ هِللا عِطِيُ نْمِوْ مْكُبِوْنْذُ مْكُل رُفُغْيُوْ

Ma'asyiral Muslimin Rohimakumulloh

Puji syukur alhamdulillahi rabbil alamin, mari senantiasa kita ucapkan melalui lisan dan kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

melalui gerakan, atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah berikan kepada kita semua tanpa terhitung jumlahnya, terkhusus nikmat Islam dan iman yang terus tertanam dalam hati kita, sehingga bisa senantiasa istiqamah menunaikan ibadah shalat Jumat. Semoga setiap langkah menuju masjid, setiap doa yang dipanjatkan, dan setiap rakaat yang kita tunaikan diterima oleh-Nya sebagai amal saleh dan ketakwaan.

Shalawat dan salam mari senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, allahumma shalli wa sallim wa barik 'alaih, yang telah menjadi panutan dan teladan sempurna bagi kita semua dalam menjalankan kehidupan di dunia. Semoga kita semua diakui sebagai umatnya, dan mendapatkan syafaatnya kelak di akhirat, Amin ya rabbal alamin.

(2)

Selanjutnya, sudah menjadi kewajiban bagi kami selaku khatib, untuk senantiasa mengingatkan kepada jamaah shalat Jumat agar

senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, dengan cara terus berusaha dan berupaya untuk istikomah dalam menunaikan semua kewajiban dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Dengan takwa, itu artinya kita sedang mempersiapkan bekal untuk kita bawa menuju akhirat, karena pada hakikatnya, dunia adalah tempat kita menanam, dan akhirat tempat kita memanen.

Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Salah satu nikmat besar yang Allah berikan kepada kita semua adalah adanya waktu-waktu mulia yang penuh keberkahan. Pada waktu mulia ini, semua amal ibadah dilipatgandakan, derajat diangkat, rahmat Allah tercurah dengan melimpah. Salah satu waktu mulia itu adalah keberadaan bulan Ramadhan yang tidak lama akan kita jalani ini. Maka sangat beruntung bagi mereka yang sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi bulan mulia ini dengan berbagai ketakwaan sejak saat ini. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

بِابْللْأَا يلوْأَ ايُ نَّوْقُتَاوْ ىوْقُتَلا دِازَّلا رُيْخَ نَّإِفَ اوْدِوْزَّتَوْ

Artinya, "Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat." (QS Al-Baqarah [2]: 197).

Oleh karena itu, berikut langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk mempersiapkan diri menuju bulan Ramadhan.

Pertama, niat yang baik dan benar merupakan kunci utama dalam setiap ibadah. Maka kita hendaknya bertekad dengan niat yang kuat untuk menjalani puasa di bulan Ramadhan yang akan datang dengan

(3)

kesungguhan, dan terus berusaha memperbaiki semua perbuatan sehari-hari. Tidak hanya kunci utama, niat juga menjadi salah satu syarat diterimanya sebuah ibadah, termasuk ibadah puasa. Allah tidak akan menerima ibadah yang tidak disertai dengan niat. Bahkan, niat baik orang mukmin bisa lebih mulia daripada ibadah itu sendiri.

Dalam kitab Mu'jamul Kabir, Rasulullah SAW bersabda:

: .

هِلمَعْ نْمِ غُلبِأَ نْمِؤْمَلا ةُيْنْ 9ةُيُاوْرِ يفَوْ هِلمَعْ نْمِ [رُيْخَ نْمِؤْمَلا ةُيْنْ

Artinya, "Niat seorang mukmin lebih baik daripada amalnya. Dalam riwayat yang lain: niat seorang mukmin lebih utama daripada

amalnya." (HR at-Thabrani).

Kenapa bisa demikian? karena ucapan dan perbuatan bisa saja rusak karena kejelekan dan harapan ingin dipuji orang lain (riya), sementara niat tidak. karena niat yang tulus akan diberi pahala sekalipun belum melakukan ibadah, Adapun ibadah yang tidak disertai niat tidak akan berpahala. karena niat mencakup setiap sesuatu yang tidak dapat diwujudkan melalui amal ibadah.

Kedua, memperbanyak doa. Cara lain dalam mempersiapkan diri menuju Ramadhan adalah dengan memperbanyak berdoa kepada Allah SWT. Berdoa agar Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk bisa sampai pada bulan mulia ini, serta memberikan taufik dan pertolongan kepada kita dalam menjalankan ibadah puasa dan

ibadah-ibadah yang lain. Kita juga berdoa agar ibadah yang kita lakukan diterima dan murni hanya karena Allah semata. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

مْكُل بْجِتَسَأَ ينْوْعْدِا مْكُGبِرِ لَاقَوْ

Artinya, "Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.'" (QS Ghafir, [40]: 60).

(4)

Ketiga, puasa sunnah Sya'ban. Melakukan puasa sunnah di bulan Sya'ban selain karena sangat dianjurkan dalam Islam dan memiliki pahala yang banyak, juga menjadi salah satu bentuk Latihan umat Islam menuju puasa wajib selama sebulan penuh di bulan Ramadhan.

Artinya, jika kita sudah terbiasa berpuasa sebelum Ramadhan, maka kita tidak akan merasa berat ketika menjalani puasa di bulan

Ramadhan. Oleh karena itu, kita dianjurkan puasa di bulan Sya'ban, dengan catatan tidak sempurna sampai satu bulan.

Keempat, bertobat. Hal terbaik yang harus kita persiapkan menuju Ramadhan adalah memasuki bulan mulia ini dengan hati yang suci dan jiwa yang bersih dari segala kotoran-kotoran kejelekan,

keburukan, dan dosa-dosa. Hal itu bisa kita raih dengan bertobat, yaitu dengan cara meninggalkan dosa, menyesali kesalahan yang kita perbuat, bertekad untuk tidak menghalanginya kembali, dan

berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Pentingnya bertobat sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:

نَّوْحْلفُتَ مْكُلعُل نَّوْنَمِؤْمَلا اهْGيُأَ ا1عُيْمَجَ هِللا ىلإِ اوْبِوْتَوْ

Artinya, "Bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung." (QS An-Nur, [24]: 31).

selain dari pada itu, jika di antara kita ada yang memiliki sangkut paut dengan orang lain, baik berupa harta, jiwa, kehormatan dan yang lainnya. Segeralah meminta maaf dan segera pula untuk

mengembalikan hak-hak yang telah kita ambil dari mereka, agar persiapan kita dalam menghadapi bulan Ramadhan benar-benar bersih dan suci.

Ma'asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

(5)

Dengan demikian, mempersiapkan diri menuju Ramadhan harus dimulai dengan niat yang tulus, memperbanyak doa agar diberi kesempatan beribadah dengan ikhlas, melatih diri dengan puasa sunnah di bulan Sya'ban, dan menyucikan hati melalui tobat yang sungguh-sungguh.

Demikian perihal mempersiapkan diri menuju bulan Ramadhan.

Semoga membawa berkah dan manfaat bagi kita semua. Amin ya rabbal alamin.

رِوْفُغْلا وْهَ هِنْا هُوْرُفُغْتَسَافَ مْكُلوْ يل هِللا رُفُغْتَسَأَوْ اذَهَ يل وْقَ لَوْقَأَ

مْيْحَرُلا

Khutbah II

ذُوْعُنْوْ هِيْلا بِوْتَنْوْ هُرُفُغْتَسِنْوْ هِنَيْعُتَسِنْوْ هُدُمَحْنْ نْيْمَلاعُلا ^بِرِ هِ.لل دُمَحْلا

نْمِوْ هِل لْضْمِ لاَفَ هِللا دُهْيُ نْمِ انَلامَعْا تِائَ^يْسَوْ انَسِفُنْا رِوْرُشُ نْمِ هِللابِ

.

نَّا دُهْشُاوْ هِل كَيُرُشُ لاّ هُدُحَوْ هِللا لاّا هِلا لاّ نَّا دُهْشُا هِل يَدِاهَ لاَفَ لْلضْيُ

انْدُيْسَ

هِلوْسَرِوْ هُدُبْعْ ا1دُمَحْمِ

مِوْيُ ىلا هِعُبْتَ نْمِوْ هِبِاحْصْاوْ هِلا ىلعْوْ 9دُمَحْمِ انَ^يْبْنْ ىلعْ مِلاَسِلاوْ ةٍلاَصْلاوْ

, ,

ؤْمَلاوْ نْيْنَمِ ؤْمَلاوْ تِامَلسِمَلاوْ نْيْمَلسِمَلل رُفُغْا مْهْ.للا دُعُبِ امِا نْيُ^دُلا

, , ,

ايُ تِاوْعْدُلا بْيْجِمِ [بْيُرُقَ [عِيْمَسَ كَنْا تِاوْمِلاّاوْ مْهْنَمِ ءًايْحَلاّا تِانَمِ

تِامَهْمَلا ىفَاكَ ايُوْ تِاجَاحْلا ىضِاقَ ,

.هِبِانَتَجَا انَقَزَرِاوْ1 لاَطِابِ لْطِابْلا انْرِاوْ ةُعْابْ^تَا انَقَ زَرِاوْ اcقُحَ قّحْلا انْرِا مْهْ.للا , رِانَلا بِاذَعْ انَقَوْ 1ةُنَسِحَ ةٍرُخَلاّا ىفَوْ 1ةُنَسِحَ ايْنْGدُلا ىفَ انَتَا انَبِرِ. ءًاشَحْفُلا نْعْ ىهْنَيُوْ ىبِرُقُلا ىذُ ءًاتَيُا نَّاسِحَلاّاوْ لَدُعُلابِ رُمِايُ هِللا نَّا ,

. ,

نْيْمَلاعُلا ^بِرِ هِلل ِدُمَحْلاوْ نَّوْرُكَذَتَ مْكُلعُل مْكُظِعُيُ ىغْبْلاوْ رُكُنَمَلاوْ

(6)

Referensi

Dokumen terkait