Perspektif Kontemporer tentang Perilaku Abnormal & Metode
Penanganannya
Laelatus Syifa S.A., S.Psi., M.Psi., Psikolog
Perspektif Biologis
• Berfokus pada dasar biologis dalam perilaku abnormal dan menggunakan pendekatan berbasis biologis untuk menangani
• Obat-obatan psikiatri yang banyak digunakan untuk menangani kecemasan, depresi dan schizophrenia bekerja dengan cara
memengaruhi ketersediaan neurotransmitter pada otak.
• Gangguan neurotransmitter dalam otak diketahui memiliki peran penting dalam munculnya pola perilaku abnormal.
Fungsi neurotransmitter dan hubungannya dengan perilaku
Neurotransmiter Fungsi Hubungan dengan perilaku
abnormal Asetilkolin Mengendalikan kontraksi otot dan
pembentukan Jumlahnya kurang dari normal
Alzheimer Dopamin Mengatur kontraksi otot dan proses mental
yang meliputi belajar , ingatan dan emosi Berlebih di otak schizophrenia Norepinefri Proses mental yang terlibat dalam belajar
dan ingatan Ketidakseimbangan gangguan
mood misal depresi
Serotonin Pengatur kondisi mood, kepuasan dan tidur Ketidakteraturan berperan dalam depresi dan gangguan makan
Beberapa poin penting
• Gen tidak dapat memastikan perilaku yang muncul
• Faktor genetic memunculkan predisposisi atau kecenderungan – bukan suatu kepastian- bahwa suatu perilaku atau gangguan akan muncul
• Gangguan psikologis dipengaruhi oleh multigen
• Faktor genetic dan pengaruh lingkungan saling berinteraksi dalam membentuk kepribadian seseorang dan menentukan kerentanan seseorang terhadap gangguan psikologis.
Perspektif Psikologis
• Model Psikodinamika
• Model behaviorisme
• Model humanistic
• Model kognitif
Psikodinamika
Jean Martin Charcot Menggunakan hipnosis dalam menangani histeria
Freud berpikir bahwa simptom-
simptom histeria dapat dihilangkan dan dimunculkan melalui hipnosis maka simptom tersebut memiliki sumber psikologis
Struktur pikiran : conscious, preconscious, unconscious
Struktur kepribadian : id , ego, superego
Mekanisme Pertahanan
• Penggunaan mekanisme pertahanan dalam mengatasi kecemasa, rasa bersalah, dan malu dianggap normal.
• Akan tetapi mekanisme pertahanan diri dapat menimbulkan perilaku abnormal.
• Mekanisme pertahanan diri dalam teori psikodinamika : Represi, penyangkalan, rasionalisasi , pengalihan, proyeksi, reaksi formasi, regresi dan sublimasi.
Normal dan Abnormal menurut Psikodinamika
• Orang yang sehat secara mental, ego cukup kuat untuk
mengendalikan naluri id dan menahan ketidaksetujuan superego.
• Orang dengan gangguan psikologis, tidak ada keseimbangan di antara struktur psikisnya. Beberapa impuls bawah sadar mungkin bocor atau membuat perlindungan pada self dengan sangat kuat.
Penyembuhan
• Membantu orang mengungkap konflik yang menjadi pemicu
gangguan psikologis dan belajar untuk menghadapi konflik tersebut.
Mengevaluasi model Psikodinamika
• Mengabaikan faktor hubungan social
• Motivasi yang sifat nya tak sadar tidak bisa diverifikasi secara ilmiah.
Behaviorisme
• Berfokus pada peran belajar.
• Konsep classic conditioning
• Konsep reinforcement
• Perilaku abnormal, terjadi karena individu mempelajari perilaku yang tidak adaptif dan tidak sesuai.
• Terapi : penerapan prinsip pembelajaran secara sistematis untuk membantu seseorang mengubah perilaku yang tidak diinginkan.
• Evaluasi : behaviorisme tidak dapat menjelaskan keberagaman perilaku manusia dan pengalaman manusia tidak dapat direduksi menjadi respon yang teramati.
• Meski telah dikembangkan para tokoh aliran social –kognitif, namun behaviorisme dianggap mengabaikan penekanan genetik dan tidak cukup baik memberikan gambaran pengalaman subjektif individu.
Humanistik
• berfokus pada penghambat yang dihadapi manusia dalam
berjuang mencapai self-
actualization dan keautentikan.
• Perilaku abnormal adalah
perkembangan konsep self yang terganggu
• Konsep self yang terdistorsi
membuat individu menjadi asing dengan diri mereka yang
sebenarnya .
Kognitif
• Perspektif kognitif menganggap terdapat hambatan atau distorsi / kesalahan
penyimpanan, pengambilan atau manipulasi informasi .
• Mengalami kesulitan mengambil, menyimpan informasi, memfokuskan perhatian dan
menyaring keluar informasi yang tidak berhubungan
• Kesalahan/ kegagalan dalam menginterpretasi peristiwa mis. depresi
• Albert Ellis “peristiwa yang menyulitkan diri tidak menyebabkan kecemasan, depresi/ gangguan perilaku, namun keyakinan tidak rasional ,(catastrophize yaitu melebih2kan konsekuensi negatif dari peristiwa),yang memicu emosi negatif dan perilaku tidak adaptif ”
• A B C
• A : Antecedent (peristiwa yang menggerakkan)
• B : believe (keyakinan)
• C : Consecuence (konsekuensi) Salah satu tokoh kognitif : Albert Ellis
Sosiokultural
• Penyebab perilaku abnormal adalah kegagalan masyarakat bukan kegagalan individu.
• Tingkat social ekonomi
• Perbedaan etnic
• Sebagai contoh : schizophrenia banyak ditemukan pada komunitas dengan kesulitan ekonomi, tingkat Pendidikan yang lebih rendah,
tingkat kejahatan yang lebih tinggi, penduduk yang terlalu padat, dan kesenjangan yang lebih besar antara si kaya dan si miskin
Biopsikososial
• Perilaku abnormal dapat dipahami denga memperhitungkan berbagai macam
penyebab yang mewakili bidang biologis, psikologis dan sosiokultural
• Model diatesis stress : (dengan beberapa pengecualian) gangguan psikologis
merupakan fenomena kompleks yang muncul dari beberapa sebab.
• Metode penanganan : terapi medikasi dan psikoterapi dilaksanakan bersamaan
Psikoterapi
• Biasa disebut terapi percakapan, merupakan bentuk penanganan
terstruktur yang didasarkan pada kerangka kerja psikologis dan terdiri dari satu atau lebih pertukaran verbal antara klien dan terapis.
• Tujuan : untuk mengobati gangguan psikologis, membantu klien
mengubah perilaku maladaptive atau mengatasi masalah hidup, atau membantu mengembangkan potensi unik mereka.
Terapi Psikodinamika
• Tujuan : membantu individu untuk memahami dan menyelesaikan pergulatan atau konflik dinamis pada alam bawah sadar yang
dipercaya sebagai akar dari perilaku abnormal.
• Membantu memberikan kesadaran yang direpresentasikan oleh ego yang sadar, pada kerja id. Ego terbebaskan untuk focus pada
ketertarikan yang lebih konstruktif.
• Contoh : seorang pria menyadari bahwa kemarahan yang tidak
terselesaikan dengan ibunya yang mendominasi dan menolak dirinya, telah mengganggu hubungan dekatnya dengan wanita Ketika dewasa.
• Asosiasi bebas : proses pengungkapan segala hal yang ada di dalam pikiran, dan dipercaya mampu secara perlahan menghilangkan
mekanisme pertahanan yang menghalangi kesadaran akan proses alam bawah sadar.
• Analisis mimpi : mimpi merepresentasikan “jalan pintas menuju alam bawah sadar” saat tidur, mekanisme pertahanan ego akan melemah dan impuls yang tidak diterima akan mencari ekspresi dalam mimpi.
• Transferensi : klien dapat bereaksi terhadap analis dengan perasaan (cinta , marah, benci) yang sama dengan yang mereka rasakan
terhadap orangtua (atau sumber konflik) mereka sendiri. Analis membantu klien untuk mengenali hubungan transferensi.
Terapi Perilaku
• Desensitisasi Perilaku:
• Pemaparan bertahap (gradual exposure)
• Pemodelan (modelling)
Terapi Humanistik
• Person centered therapy
• Terapis menunjukkan : empati (ditunjukkan dengan mampu merefleksikan pengalaman dan perasaan klien secara akurat),
genuinesness (kemampuan menerima perasaan orang lain dengan tulus), kongruen (keserasian pikiran, perasaan dan perilaku
seseorang)
Terapi kognitif
• Terapi perilaku rasional –emotif : terapis secara aktif menyangkal pemikiran irasional klien dan premis yang mendasarinya serta
membantu klien mengembangkan keyakinan alternatif dan adaptif.
• Terapi kognitif Beck : terapis mendorong klien untuk menyadari dan mengubah kesalahan cara pikir yang disebut dengan distorsi kognitif.
Terapis dan klien berkolaborasi
Terapi Kognitif Perilaku
• Tujuan : untuk mengintegrasikan Teknik terapeutik yang membantu individu untuk mengubah tidak hanya perilaku yang tampak namun juga pemikiran , keyakinan dan perilaku yang mendasarinya
Terapi Eklektik
• Menggabungkan prinsip dan Teknik dari beberapa orientasi terapeutik yang mereka percaya dapat memberikan hasil terbaik dalam
menangani pasien tertentu
Terapi Kelompok, Keluarga, dan Pasangan
• Terapi Kelompok : sekelompok klien bertemu dengan seorang terapi atau sepasang terapis. Lebih efektif untuk menangani kelompok klien yang memiliki permasalahan serupa. Klien belajar bagaimana orang-orang dengan permasalahan serupa dapat mengatasi masalahnya.
• Terapi keluarga : membantu keluarga yang bermasalh untuk mengatasi konflik sehingga keluarga dapat berfungsi dengan lebih baik sebagai suatu kesatuan dan stressor berkurang. Anggota keluarga belajar untuk beromunikasi dengan lebih efektif dan konstruktif. Mendorong keluarga menyelesaikan perselisihan alih-alih menjadikan salah satu anggota keluarga sebagai kambing hitam.
• Terapi pasangan : berfokus pada peningkatan komunikasi dan analisis hubungan peran.
Terapi Biomedis
• Terapi obat : obat-obatan psikiatri tidak menyembuhkan gangguan mental atau psikologis, namun sering kali obat-obatan ini dapat membantu mengendalikan gejala atau ciri gangguan tersebut.
• Obat anti kecemasan : menurunkan tingkat aktivitas system saraf simpatik (menurunkan tingkat pernafasan dan detak jantung , serta mengurangi kecemasan dan tekanan. Efek samping : rasa Lelah, kantuk, gangguan koordinasi motoric)
• Obat antipsikosis : efek samping kekakuan otot dan kejang, potensi gangguan mmotorik.
• Obat antidepresan : meningkatkan dua neurotransmitter yang berhubungan dengan mood yaitu (serotonin dan norepinefrin)
• Litium dan obat antikonvulsif : membantu mengobati symptom mania dan menstabilkan perubahan mood pada orang dengan gangguan bipolar.
Terapi Biomedis
• ECT : sengatan listrik ke otak.
• Psychosurgery : operasi bedah yang didasarkan untuk memperbaiki kondisi psikologis individu
Peneliti mengumpulkan bukti yang menunjukkan bahwa kombinasi
penanganan psikologis dan obat2an lebih membantu di beberapa kasus darpada dilakukan sendiri-sendiri.