• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertanyaan Tentang PEB

N/A
N/A
Enzi A

Academic year: 2023

Membagikan "Pertanyaan Tentang PEB"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1. Pada pencegahan sekunder, tadi disebutkan bahwa penggunaan aspirin dosis rendah (75mg/hari) direkomendasikan untuk prevensi preeklampsia pada wanita dengan risiko tinggi, apakah dapat dijelaskan cara kerjanya?

Jawaban :

Aspirin menginhibisi cycloocxygenase, yaitu suatu enzim yang bertanggung jawab untuk mengubah asam arakidonat menjadi

prostaglandin. Enzim yang berperan dalam jalur cyclooxygenase yaitu COX-1 dan COX-2 (juga disebut prostaglandin H sintase) yang memediasi produksi prostaglandin, prostasiklin, dan tromboksan. Aspirin dapat menginhibisi COX-1 hanya dengan dosis rendah, sedangkan untuk COX-2 membutuhkan dosis yang lebih tinggi. COX-1 memediasi produksi TXA2 (tromboksan) yang meregulasi agragasi platelet dan vasokonstriksi sehingga dapat mencegah preeklampsia. Selain itu, pada kondisi hipoksia, aspirin juga dapat menginhibisi ekspresi sFlt-1 pada trofoblas sehingga menunjukan efek proangiogenik pada obat ini 2. Penatalaksanaan yang tepat pada pasien PEB dengan kehamilan dan preterm

Preterm : tanpa indikasi terminasi kehamilan (seperti infeksi dll) pertahankan kehamilan dan diberikan penanganan konservatif dan pengobatan medisinal (nifedipin 3x10mg, dopamed 3x500)

Indikasi terminasi kehamilan : o setelah 6 jam TD naik o setelah 24 jam status quo

o ada gejala impending eklampsia o IUGR

o HELLP syndrome

Pasang kateter urin, oksigen dan monitoring KU, HIS, DJJ 3. Komplikasi jangka panjang ibu dengan riwayat preeklampsia

Wanita yang pernah mengalami preeklamsia memiliki 3-4 kali risiko tekanan darah tinggi dan 2x lipat risiko penyakit jantung dan stroke. Mereka juga memiliki peningkatan risiko terkena diabetes. Bagi wanita yang pernah mengalami preeklamsia dan melahirkan prematur, memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah, atau menderita preeklamsia berat lebih dari satu kali, risiko penyakit jantung bisa lebih tinggi lagi. Meskipun masih belum diketahui apakah risiko tersebut disebabkan oleh preeklamsia atau jika wanita tersebut sudah memiliki kecenderungan, risiko ini pertama kali muncul pada tahun-tahun setelah kehamilan yang rumit.

4. Melanjutkan pertanyaan sebelumnya, apakah terdapat komplikasi jangka panjang bagi bayi yang lahir dari ibu dengan riwayat preeklampsia?

Beberapa penelitian menunjukkan, bayi yang lahir dari kehamilan

preeklampsia memiliki risiko lebih tinggi terkena hipertensi, penyakit arteri koroner, dan penyakit kronis lainnya di masa dewasa. Risiko ini terutama berlaku di antara bayi yang dilahirkan cukup bulan.

(2)

5. Apakah pada pasien dengan riwayat preeklampsia dapat disarankan untuk hamil lagi? Apa yang perlu diperhatikan pada kehamilan berikutnya?

Wanita dengan riwayat preeklampsia diperbolehkan untuk hamil lagi, namun disarankan untuk konsultasi pra-kehamilan dengan dokter kedokteran ibu- janin yang berspesialisasi dalam preeklamsia dan gangguan terkait. Untuk dilakukan peninjauan riwayat kesehatan, evaluasi potensi gangguan yang mendasarinya.

Referensi

Dokumen terkait

Ibu hamil yang menderita KEP dan defisiensi gizi lain, menyebabkan berat badan lahir rendah (BBLR) yang menjadi faktor risiko terjadinya kematian bayi lahir.. Pertambahan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian anemia pada wanita hamil dengan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah dengan karakteristik distribusi

Kelahiran bayi prematur berberat badan lahir rendah atau prematur BBLR adalah kelahiran bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram dan lahir sebelum 37 minggu usia kehamilan..

pertambahan memiliki berat selama kehamilan kurang 9 kg mempunyai risiko 7 kali melahirkan bayi dengan berat lahir kurang (2500-2999 gram). Namun dalam

sampel 113 berat dengan kejadian berat bayi lahir rendah. ibu yang mengalami preeklampsia /eklampsia selama kehamilan memiliki risiko 4,164 lebih besar untuk melahirkan

kali lebih tinggi untuk memiliki bayi cukup bulan dengan berat lahir

Dampak kurangnya Hemoglobin Ibu Hamil yaitu Abortus, Persalinan yang lama, Perdarahan Pasca Melahirkan, Kelahiran Prematur di bawah 37 minggu, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah)

Mekanisme kehilangan energi pada bayi berat lahir rendah yang dikemukakan oleh Wilson dan Hockenberry (2007) bahwa bayi berat lahir rendah dengan prematur menghabiskan