• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS PERTEMUAN 6 MATERIAL POLIMER MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG TAHUN AKADEMIK 2023/2024

Tatang Khoerudin

Academic year: 2024

Membagikan "TUGAS PERTEMUAN 6 MATERIAL POLIMER MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG TAHUN AKADEMIK 2023/2024 "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PERTEMUAN 6 MATERIAL POLIMER

MATA KULIAH MATERIAL TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

TAHUN AKADEMIK 2023/2024

Nama : Tatang Khoerudin NPM : 2310631140122 Kelas : 2E

1. “On the basis of the structures presented in the previous section, sketch the repeat unit structure for poly(vinyl fluoride).” Berdasarkan struktur yang disajikan pada bagian sebelumnya, buatlah sketsa struktur unit pengulangan untuk poly (vinil fluorida)!

Jawab:

2. “What is the difference between configuration and conformation in relation to polymer chains?” Apa perbedaan antara konfigurasi dan konformasi dalam kaitannya dengan rantai polimer?

Jawab: Perbedaan antara konfigurasi dan konformasi dalam kaitannya dengan rantai polimer yaitu konfigurasi adalah susunan tetap atom-atom yang membentuk rantai tersebut, yang tidak dapat diubah tanpa memutus ikatan kovalen, sehingga konfigurasi dapat menentukan susunan relatif atom-atom dalam rantai. Sedangkan, konformasi adalah tata letak spasial atom-atom dalam rantai polimer yang dapat berubah tanpa memutus ikatan kovalen. Hal ini berkaitan dengan rotasi sepanjang ikatan tunggal antara atom-atom dalam rantai, memberikan kebebasan gerak pada rantai tanpa mengubah susunan atom-atomnya.

(2)

3. “Some polymers (such as the polyesters) may be either thermoplastic or thermosetting. Suggest one reason for this.” Beberapa polimer (seperti poliester) dapat bersifat termoplastik atau termoset. Berikan satu alasan untuk hal ini.

Jawab: Polimer dapat bersifat termoplastik atau termoset salah satunya pada poliester yaitu tergantung pada struktur kimianya karena adanya variasi dalam sifat gugus R (gugus ester biru) dalam struktur poliester. Gugus R ini mempengaruhi sifat termal dan kimia dari poliester, yang pada gilirannya mempengaruhi apakah poliester tersebut termoplastik atau termoset. Poliester termoplastik dapat berubah bentuk setelah penerapan panas, sementara poliester termoset menjadi keras dan tidak dapat diubah bentuk setelah didinginkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa sifat termoplastik atau termoset poliester sangat bergantung pada struktur kimianya, khususnya pada sifat gugus R yang ada dalam polimer tersebut.

4. (a) Compare the crystalline state in metals and polymers.

(b) Compare the noncrys- talline state as it applies to polymers and ceramic glasses.

a) Bandingkan keadaan kristal pada logam dan polimer.

b) Bandingkan keadaan non-kristal seperti yang berlaku pada polimer dan gelas keramik.

Jawab:

a) Perbandingan keadaan kristal pada logam dan polimer,yaitu sebagai berikut.

1) Keadaan kristal pada logam:

- Kristal logam terbentuk dari atom-atom logam yang terikat melalui ikatan logam. Ikatan logam memungkinkan atom-atom untuk membentuk kisi kristal yang teratur dan stabil.

- Sifat dari kristal logam adalah kemampuannya untuk ditempa. Hal ini disebabkan oleh interaksi antara atom-atom logam yang membentuk ikatan logam yang kuat, memungkinkan logam untuk mempertahankan strukturnya meskipun diberikan gaya yang kuat.

- Kristal logam memiliki struktur yang sangat teratur, dengan atom-atom disusun dalam pola yang berulang dan teratur. Ini berbeda dengan

(3)

polimer, yang memiliki molekul yang panjang dan kompleks, yang mencegah penghabluran menyeluruh.

2) Keadaan kristal pada polimer:

- Polimer umumnya membentuk bagian-bagian kristalin, namun panjang molekul-molekulnya biasanya mencegah penghabluran menyeluruh. Hal tersebut berarti bahwa polimer tidak memiliki struktur kristal yang teratur dan teratur seperti logam.

- Polimer dapat menjadi amorf atau gelas, yang berarti bahwa molekul- molekulnya tidak teratur dan tidak membentuk pola yang berulang. Hal ini berbeda dengan logam, yang memiliki struktur kristal yang teratur.

- Polimer juga memiliki sifat yang berbeda dari logam, seperti fleksibilitas dan kemampuan untuk menyerap panas, yang tidak dimiliki oleh kristal logam.

Jadi, perbandingan antara kristal logam dan polimer terletak pada struktur dan sifat-sifat mereka. Logam memiliki struktur kristal yang teratur dan stabil, sedangkan polimer memiliki molekul yang panjang dan kompleks yang mencegah penghabluran menyeluruh dan membuatnya tidak memiliki struktur kristal yang teratur.

b) Perbandingan keadaan non-kristal pada polimer dan gelas keramik, yaitu sebagai berikut.

1) Keadaan non-kristal pada polimer

- Polimer adalah material yang terdiri dari molekul yang panjang dan kompleks. Molekul tersebut tidak memiliki struktur kristal teratur yang berarti molekul tidak memiliki pola yang berulang dalam strukturnya.

- Polimer dapat menjadi amorf atau gelas, yang berarti bahwa molekul- molekulnya tidak teratur dan tidak membentuk pola yang berulang. Ini berbeda dengan keramik, yang memiliki struktur atom kristalin atau semi-kristalin atau non-kristalin.

- Polimer memiliki sifat yang berbeda dari keramik, seperti fleksibilitas dan kemampuan untuk menyerap panas, yang tidak dimiliki oleh gelas keramik.

(4)

2) Keadaan non-kristal pada gelas keramik

- Gelas keramik adalah padatan non-logam anorganik yang mengeras pada suhu tinggi. Struktur atom keramik dapat berupa kristal, nonkristalin, atau sebagian kristal. Namun, sering kali keramik memiliki struktur atom kristalin.

- Gelas keramik memiliki perilaku transisi yang berbeda dari polimer. Saat dipanaskan, gelas keramik menunjukkan perilaku transisi yang mirip dengan karet pada kisaran suhu yang dikenal sebagai suhu transisi kaca.

Oleh karena itu, gelas keramik turun di bawah suhu lelehnya.

- Gelas keramik memiliki sifat yang berbeda dari polimer, seperti kekuatan tinggi, tahan guncangan, dan tahan abrasi. Namun, konduktivitas listriknya buruk, yang berbeda dengan polimer yang memiliki sifat yang lebih fleksibel dan fleksibel.

Jadi, perbandingan antara polimer dan gelas keramik terletak pada struktur dan sifat-sifatnya. Polimer memiliki molekul yang panjang dan kompleks yang mencegah penghabluran menyeluruh dan membuatnya tidak memiliki struktur kristal yang teratur, sedangkan gelas keramik memiliki struktur atom yang berupa kristal atau non-kristalin dan menunjukkan perilaku transisi yang berbeda.

Referensi

Dokumen terkait