• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan 6 (Part 1) Konseling dengan Pendekatan Kognitif-Perilaku plus audio (1)

N/A
N/A
Ni Made Ayu Agustina Dewi

Academic year: 2025

Membagikan "Pertemuan 6 (Part 1) Konseling dengan Pendekatan Kognitif-Perilaku plus audio (1)"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Teknik konseling berdasarkan

pendekatan kognitif-perilaku

(2)

Pengantar

• Pengembangan thd pendekatan perilaku (behavioral)

• Integrasi pendekatan kognitif &

perilaku meningkatkan efektivitas

terapi

(3)

KONSELING TINGKAH LAKU

Behavioral Counselling

(4)

Pengantar Konseling T.L

Teori T.L pd konseling berfokus pd cakupan perilaku yg luas.

Asumsinya: sering kali ssorg mengalami

kesulitan/masalah krn T.L yg kurang atau berlebihan dari kelaziman.

Konselor dgn pendekatan ini membantu klien mempelajari T.L baru (membentuk, mengubah, menghilangkan).

Pendekatan T.L cocok diterapkan di pusat rehabilitasi, RSJ, klinik jiwa

kebiasaan makan, disfungsi seksual, penyalahgunaan obat, stress, PD, interaksi sosial,

masalah relasi.

(5)

Penemu/Pengembang

• B.F Skinner (1904-1990)

• Analisis T.L terapan adlh perpanjangan tangan lsg dari T.L radikal Skinner → Operant conditioning

• Pengembang: Ivan Pavlov, J.B Watson, Mary Cover Jones

• Pengembang kontemporer: Albert

Bandura, John Krumboltz, Neil Jacobson,

Steven Hayes, & Marsha Linehan

(6)

Sudut Pandang ttg Manusia

• Fokus pd proses T.L

• Fokus pd T.L saat ini

• Semua T.L bisa dipelajari

• Belajar efektif utk mengubah T.L maladaptive

• Berfokus pd penetapan tujuan terapi yg tepat bersama klien

• Menolak gagasan bhw kepribadian manusia adlh gabungan watak

• Manusia dpt pengetahuan & T.L baru dr

pengamatan/modeling

(7)

Peranan Konselor

• Konselor aktif dlm sesi konseling → klien belajar / tdk belajar T.L spesifik

• Konselor dpt memberi instruksi pd

lingkungan klien yg membantu proses pertumbuhan

• Konselor bekerja dgn perspektif yg

luas dgn melibatkan klien scr aktif

(8)

Tujuan Konseling T.L

• Membantu klien menyesuaikan diri dgn kondisi kehidupan

• Mencapai tujuan pribadi &

profesional

(9)

Macam Teknik Konseling T.L

• Pemberian Penguatan (reinforcement)

– Peristiwa yg ketika mengikuti suatu T.L meningkatkan kemungkinan T.L diulang.

– Positif & Negatif

• Pembentukan

– T.L yg dipelajari scr bertahap melalui aproksimasi berurutan.

– Unit perilaku dapat dipecah menjadi unit yg

mudah dikelola

(10)

Teknik Konseling T.L

• Generalisasi

– Menunjukkan T.L di luar tempat awal belajar perilaku

– Ada transference ke lingk baru

• Pemeliharaan

– Konsistensi melakukan T.L yg diharapkan tanpa bergantung pd dukungan org lain – Meningkatkan kontrol diri & manajemen

diri klien

(11)

Teknik Konseling T.L

• Pemusnahan (extinction)

– Menghilangkan penguat utk menghapus T.L

– Hanya sedikit indiv yg melakukan ssuatu tanpa penguat

• Hukuman

– Memberikan stimulus yg sangat tidak

diinginkan

(12)

Teknik Konseling T.L

• Latihan Tingkah Laku

– Mempraktikkan T.L sampai dapat

dilakukan sesuai cara yg diharapkan klien

• Perencanaan Lingkungan

– Memodifikasi lingk utk meningkatkan

atau membatasi T.L ttt

(13)

Teknik Konseling T.L

• Desensitisasi Sistematik

– Mengatasi anxiety pd suatu situasi ttt

– Klien menggambarkan situasi yg membuat gelisah & mengurutkan peristiwa terkait berdasarkan urutan dari yg paling tdk menakutkan (0) sampai yang paling menakutkan (100)

– Dilengkapi dgn relaksasi fisik atau mental

agar klien tdk trll cemas

(14)

Teknik Konseling T.L

• Latihan Asertif

– Org hrs dpt mengekspresikan pikiran &

perasaan scr bebas tanpa anxiety

– Klien mempelajari beda agresif, pasif, asertif

• Flooding

– Klien membayangkan situasi yg membuat

cemas & punya konsekuensi serius tanpa

diajarkan relaksasi trlebih dahulu

(15)

Teknik Konseling T.L

• Time Out

– Teknik penolakan (aversi) ringan dmn klien tdk diberi kesempatan menerima penguatan positif

– Efektif utk waktu singkat. Misal: 5 mnt

(16)

Berbagai Teknik Konseling Perilaku

Teknik pendekatan Reinforcement Positif

– Teknik token economy

– Teknik behavior chart

– Teknik behavioral contract – Teknik premack princple

Teknik pendekatan hukuman

– Teknik time out

– Teknik extinction – Teknik response cost – Teknik overcorrection

Desensitisasi Sistematis

(17)

Contoh Teknik: Token ekonomi

• Dasar teori operant conditioning oleh BF. Skinner

• Klien menerima token (positive reinforcement) ketika perilaku yg diharapkan muncul

• Token kelak dpt ditukar dgn reward konkret

• Bs utk anak-anak & dewasa

• Bs individu bs klp

• Makin lama reward makin berkembang

(18)

Implementasi teknik token ekonomi

1. Indentifikasi p.L yg akan diubah scr spesifik

2. Menetapkan & menunjukkan aturan (jmlh yg hrs dipenuhi, jenis reward, kpn bs ditukar)

3. Memilih token (kuat, aman, mudah diberi & sulit ditiru) 4. Menentukan back-up reinforce (hrs menarik bagi klien –

usahakan kegiatan alih2 uang)

1. Perlu dilakukan uji lapangan awal utk tahu sistem plg pas utk klien

(19)

Contoh token ekonomi

Nama 10 mnt 10mnt 10mnt 10mnt Total

Adi 1

Dinda 4

Budi 2

Adi, Dinda, dan Budi sering mengobrol ketika belajar di malam hari. Ibunya menerapkan teknik token ekonomi agar mereka bisa fokus mengerjakan tugas belajarnya selama 40 menit tiap malam. Aturannya, jika mereka fokus belajar tiap 10 menit akan dpt tanda diamond. Jika bs mengumpulkan 12 maka bisa ditukar dengan hadiah berupa brownies kukus kesukaan mereka.

(20)

Contoh Desensitisasi Sistematis

• Tahapan pelaksanaan:

1. Klien diajari suatu teknik relaksasi 2. Membuat skala hierarki kecemasan

3. Menyajikan stimuli yang membuat cemas selama relaksasi (menyelesaikan desensitisasi)

Contoh pelaksanaan: cek video desensitisasi sistematis

(21)
(22)

Kekuatan & Kontribusi Konseling T.L

• Berhadapan langsung dgn simtom shg lebih cepat menangani klien

• Fokus pd masa kini n sekarang

• Memiliki banyak teknik

• Berdasar pd teori belajar yg memiliki teknik dokumentasi yg baik

• Memiliki asosiasi ABCT (association for Behavioral and Cognitive Therapies)

• Didukung data penelitian yg baik

• Obyektif dlm memandang masalah

(23)

Keterbatasan Konseling T.L

• Tdk menangani klien scr menyeluruh, hanya perilaku eksplisit saja

• Kadang diterapkan scr mekanik

• Sangat baik utk seting situasi terkontrol, biasanya lebih sulit diterapkan utk situasi konseling normal

• Mengabaikan masa lalu & ketidaksadaran klien

• Tidak mempertimbangkan tahap2 perkembangan

• Kurang mendukung aktualisasi diri

(24)

Mari nonton video…

• Video CBT\Systematic Desensitization.mp4

• Video CBT\Relaksasi Nafas Dalam

(1).mp4

(25)

KONSELING KOGNITIF

Cognitive Counseling

(26)

Penemu/ pengembang

• Aaron Beck (1921) seorg psikiater

• Diakui sebagai penemu terapi kognitif

• Pekerjaan pertamanya dimulai hampir

bersamaan di masa Ellis

(27)

Sudut pandang ttg manusia

• Beck menyebutkan persepsi &

pengalaman adlh proses aktif yg melibatkan inspektif & introspektif

• Kognisi ssorg membentuk perilaku

• T.L disfungsional disebabkan oleh kognisi (pikiran & gambaran visual) yg tdk

disfungsional

• Ubah pikiran → perilaku berubah

(28)

Peranan Konselor

• Konselor berperan aktif

• Konselor mmbantu klien menyadari pikiran terselubung yg sifatnya

otomatis

• Bersama klien mengubah pikiran yg

disfungsional

(29)

Tujuan Konseling Kognitif

• Mengubah pikiran yg belum teramati dan negatif (distorsi kognitif)

• Bersama klien mengatasi kurangnya motivasi, krn klien menganggap

masalahnya adlh ssuatu yg sangat

besar

(30)

Macam-Macam Distorsi Kognitif

Arbitrary inference: mengacu pada penarikan kesimpulan atas bukti-bukti yang sangat sedikit jumlahnya

(kebenarannya belum tentu).

Selective abstraction: meliputi fokus pada satu detil situasi yang tidak signifikan dan mengabaikan hal lain yang lebih signifikan. Misalnya, seseorang hanya mengingat satu pernyataan negatif diantara sekian banyak pujian.

Overgeneralization: penarikan kesimpulan menyeluruh

tentang kemampuan, penghargaan, dan prestasi berdasarkan satu fakta yang dialami.

Magnification dan minimization: kesalahan dalam

mengevaluasi sesuatu dimana sesuatu yang besar dianggap kecil, dan sebaliknya sesuatu yang biasa atau kecil dibesar- besarkan.

(31)

Macam-Macam Distorsi Kognitif

• Labeling: memberikan label terhadap sesuatu berdasarkan reaksi afektif yang

dimiliki sebelumnya (cenderung traumatik).

• Personalization: menghubungkan kejadian di luar individu terhadap dirinya sendiri tanpa ada bukti hubungan kausal.

• Pikiran dikotomi: mengkategorikan

pengalaman/kejadian ke dalam dua kutub

ekstrim “semua atau tidak sama sekali.

(32)

Mengubah P.L dg Teknik Kognitif

• Menantang cara individu memproses informasi

• Memukul balik sistem keyakinan yg salah (misal dgn alasan kemampuan) → mental Biofeedbak

• Latihan memonitor pikiran otomatis (Self- Monitoring)

• Memperbaiki kemampuan komunikasi

• Meningkatkan pernyataan diri yg positif dan latihan (Self-Talk)

• Mengerjakan PR ttg pikiran2 irasional

(33)

Kekuatan Konseling Kognitif

• Telah diadaptasi pd kecemasan & depresi

• Turut menjadi dasar CBT

• Dapat diterapkan di berbagai budaya

• Didukung data penelitian yg baik

• Menghasilkan instrument klinis (BDI, Beck Anxiety Inventory, Beck Hopelessness Scale)

• Memiliki sejumlah pusat latihan di Amerika &

Eropa

(34)

Keterbatasan Konseling Kognitif

• Sbg pendekatan yg terstruktur sering menuntut klien utk mengerjakan PR

• Tidak cocok utk klien yg kecerdasannya terbatas

• Menuntut konselor & klien utk aktif &

inovatif

(35)

Contoh teknik tanggapan rasional

Pikiran Otomatis Tanggapan Rasional

Seorang ibu yang baik harus

menghabiskan banyak waktu dengan anak-anak setiap malam

Tidak benar. Saya menyediakan waktu bila saya dapat melakukannya &

menginginkannya. Tapi itu tidak selalu mungkin terjadi. Di samping itu, anak perlu belajar mandiri dengan jadwalnya.

(36)

Contoh penugasan 3 kolom

Pikiran Otomatis Distorsi Kognitif Pikiran Rasional Seorang ibu yang baik harus

menghabiskan banyak waktu dengan anak-anak setiap malam

Pernyataan “harus” Saya menyediakan waktu bila saya dapat

melakukannya &

menginginkannya. Tapi itu tidak selalu mungkin terjadi.

Anak perlu belajar mandiri dengan jadwalnya.

Semua orang menilai saya sebagai ibu yang buruk

Loncatan kesimpulan (membaca pikiran); over- generalisasi

Saya kadang melakukan kesalahan, tapi juga banyak melakukan kebaikan. Tidak semua orang berpikiran seperti saya.

(37)

Refleksi bersama 3 Orang

Peristiwa Emosi &

Kadar (0- 10)

Pikiran Otomatis

Jenis Distorsi Kognitif

Pikiran Positif

Emosi &

Kadar (0- 10)

1 2 3

Referensi

Dokumen terkait