• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Pelaksanaan Perjalanan Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Palembang

N/A
N/A
Dimas Hardjoko

Academic year: 2024

Membagikan "Pedoman Pelaksanaan Perjalanan Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Palembang"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Menimbang

Mengingat

WALIKOTA PALEMBANG PROVINSISUMATERASELATAN

PERATURAN WALIKOTA PALEMBANG NOMOR �'lTAHUN 2022

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALEMBANG,

a. bahwa perjalanan dinas diperlukan dalam menunjang penyelenggaraan pemerintah daerah dalam rangka Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b. bahwa perjalanan dinas yang dilaksanakan oleh aparatur sipil negara dengan prinsip selektif, ketersediaan anggaran dan kesesuaian, efisiensi serta akuntabilitas diharapkan mampu meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah;

c. bahwa dalam rangka transparansi, akuntabilitas, serta rasionalitas pelaksanaan perjalanan dinas, dan penyesuaian terhadap perkembangan keadaan, perlu mengganti Peraturan Walikota Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Perjalanan Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Palembang;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan W alikota ten tang Pedoman Pelaksanaan Perjalanan Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Palembang;

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Termasuk Kotapraja, Dalam Lingkungan Daerah Tingkat I Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6757);

·4. Undang-Undang

(2)

Menetapkan

- 2 -

4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6057);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

7. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2020 ten tang Standar Harga Satuan Regional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 57);

8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 678);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2016 tentang Pedoman Perjalanan Dinas Luar Negeri Bagi Aparatur Sipil Negara Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah, Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Pimpinan Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 811);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447);

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1781);

12. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Palembang (Lembaran Daerah Kota Palembang Tahun 2016 Nomor 6) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2022 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Dearah Nomor 6 Tahun 2022 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Palembang (Lembaran Daerah Kota Palembang Tahun 2022 Nomor 6);

MEMUTUSKAN:

PERATURAN WALIKOTA TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PALEMBANG.

BAB I ... .

(3)

-,.,

.,

-

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan W alikota ini yang dimaksud dengan:

1. Kota adalah Kota Palembang.

2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Palembang.

3. Walikota adalah Walikota Palembang.

4. Wakil Walikota adalah Wakil Walikota Palembang.

5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palembang.

6. Pimpinan DPRD adalah pejabat daerah yang memegang jabatan ketua dan wakil ketua DPRD Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

7. Anggota DPRD adalah pejabat daerah yang memegang jabatan anggota DPRD Kota sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

8. Sekretaris Daerah yang selanjutnya disingkat Sekda adalah Sekretaris Daerah Kota Palembang.

9. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kota Palembang yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah.

10. Aparatur Sipil Negara Pemerintah Kota yang selanjutnya

disingkat ASN Pemerintah Kota adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu yang diangkat dan ditetapkan sebagai pegawai Pemerintah Kota oleh pejabat berwenang dan diberikan tugas di Pemerintah Kota serta diberikan gaji sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

11. Pegawai Tidak Tetap atau dengan sebutan lainnya adalah Pegawai yang diangkat atau dengan perikatan perjanjian dalam jangka waktu tertentu untuk melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan yang bersifat teknis profesional dan administrasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi, yang tidak berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil.

12. Pihak Lain adalah pihak-pihak diluar jabatan Walikota, Wakil Walikota, Pimpinan dan Anggota DPRD dan ASN Pemerintah Kota yang ditugaskan untuk melaksanakan tugas Pemerintah Kota dalam pelaksanaan perjalanan dinas.

13. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang.

14. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA/Kepala SKPD adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya.

15. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggungjawab penggunaan anggaran pada SKPD yang bersangkutan.

16. Perjalanan Dinas adalah perjalanan yang dilakukan melewati batas kota dan/ atau dalam kota dari tempat kedudukan asal instansi ke tempat yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas kedinasan yang tidak bersifat rutinitas dan kembali ke tempat kedudukan semula.

1 7. Perjalanan

(4)

-4-

17. Perjalanan Dinas Dalam Negeri yang selanjutnya disebut Perjalanan Dinas adalah perjalanan ke luar Tempat Kedudukan yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk kepentingan Pemerintah Kota.

18. Perjalanan Dinas Luar Negeri adalah kegiatan perjalanan/kunjungan kerja ke negara yang memiliki hubungan diplomatik yang dilakukan oleh Walikota, Wakil Walikota, Pimpinan dan Anggota DPRD dan ASN Pemerintah Kota, dan Pihak Lain.

19. Surat Permohonan Izin Perjalanan Dinas Luar Negeri, yang selanjutnya disebut surat permohonan, adalah surat permohonan izin perjalanan dinas luar negeri bagi Walikota, Wakil Walikota, Pimpinan dan Anggota DPRD dan ASN Pemerintah Kota, dan Pihak Lain.

20. Paspor dalam rangka perjalanan dinas luar negeri, yang selanjutnya disebut paspor dinas, adalah dokumen yang diberikan kepada Walikota, Wakil W alikota, Pimpinan dan Anggota DPRD dan ASN Pemerintah Kota, dan Pihak Lain yang berangkat ke luar negeri dalam rangka tugas resmi yang tidak bersifat diplomatik.

21.Exit Pennit adalah tanda pengesahan beru pa cap resmi untuk meninggalkan suatu negara yang tercantum dalam paspor dinas.

22. Visa adalah dokumen pemberian izin masuk ke suatu negara dalam suatu periode waktu dan tujuan tertentu yang dikeluarkan oleh kedutaan negara bersangkutan.

23. Lumpsum adalah suatu jumlah uang yang telah dihitung terlebih dahulu dan dibayarkan sekaligus.

24. Biaya Riil adalah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan bukti pengeluaran yang sah.

25. Perhitungan Rampung adalah perhitungan biaya Perjalanan Dinas yang dihitung sesuai kebutuhan riil sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

26. Surat Perintah Tugas yang selanjutnya disingkat SPT adalah dokumen yang menjadi dasar pembuatan surat perintah perjalanan dinas.

27. Surat Perjalanan Dinas yang selanjutnya disebut SPD adalah dokumen yang diterbitkan oleh PA/Kepala SKPD, dalam rangka pelaksanaan perjalanan dinas bagi Pejabat, ASN Pemerintah Kota dan Pihak Lain untuk melaksanakan perjalanan dinas.

28. Pelaksana SPD adalah Walikota, Wakil Walikota, Pimpinan dan Anggota DPRD, ASN Pemerintah Kota dan Pihak Lain yang melaksanakan perjalanan dinas.

29. Wilayah Jabatan adalah wilayah kerja dalam menjalankan tugas.

30. Tempat Kedudukan adalah tempat kota kantor/satuan/unit kerja berada.

31. Tempat Bertolak adalah tempat/kota melanjutkan perjalanan dinas ke tempat tujuan/kota transit.

32. Tempat Tujuan adalah tempat kota yang menjadi tujuan perjalanan dinas.

33. Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat UP adalah uang muka kerja dalam jumlah tertentu yang diberikan kepada Bendahara Pengeluaran untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari satuan kerja yang tidak mungkin dilakukan melalui mekanisme pembayaran langsung.

34. Surat ... .

(5)

- 5 -

34. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan.

35. Pembayaran Langsung yang selanjutnya disingkat LS adalah pembayaran yang dilakukan langsung kepada Bendahara Pengeluaran/penerima hak lainnya atas dasar perjanjian kerja, surat keputusan, surat tugas atau surat perintah kerja lainnya melalui penerbitan Surat Perintah Membayar Langsung.

36. Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat DPA adalah dokumen yang memuat pendapatan dan belanja setiap OPD yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran.

BAB II

RUANG LINGKUP PERJALANAN DINAS Pasal 2

( 1) Peraturan W alikota ini mengatur mengenai pedoman pelaksanaan dan pertanggungjawaban perjalanan dinas dalam negeri dan luar negeri di Lingkungan Pemerintah Kota.

(2) Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. Perjalanan Dinas Dalam Negeri; dan b. Perjalanan Dinas Luar Negeri.

(3) Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan kepada:

a. W alikota;

b. Wakil Walikota;

c. Pimpinan dan Anggota DPRD;

d. ASN Pemerintah Kota; dan e. Pihak Lain.

BAB III

PRINSIP PERJALANAN DINAS Pasal 3

Perjalanan Dinas dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip sebagai berikut:

a. selektif yaitu hanya untuk kepentingan yang sangat tinggi dan prioritas yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah;

b. ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan pencapaian kinerja SKPD;

c. efisiensi penggunaan belanja daerah; dan

d. akuntabilitas pemberian perintah pelaksanaan perjalanan

dinas dan pembebanan biaya perjalanan dinas.

BAB IV ... .

(6)

-6-

BABIV

PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI Pasal 4

( 1) Perjalanan dinas dalam negeri dilakukan dalam rangka:

a. pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan;

b. mengikuti rapat, seminar, dan kegiatan sejenis lainnya;

c. pengumandahan ( detasering);

d. menempuh ujian dinas a tau ujian jabatan;

e. menghadap majelis penguji kesehatan pegawai negeri atau menghadap seorang dokter penguji kesehatan yang ditunjuk, untuk mendapatkan surat keterangan dokter ten tang kesehatannya guna kepentingan jabatan;

f. memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan dokter, karena mendapat cedera pada waktu atau karena melakukan tugas;

g. mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan majelis penguji kesehatan ASN Pemerintah Kota;

h. penugasan untuk mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3;

1. mengikuti pendidikan dan pelatihan;

J. menjemput/mengantar ke tempat pemakaman jenazah W alikota/W akil W alikota/ ASN Pemerintah Kota yang meninggal dunia dalam melakukan perjalanan dinas;

k. menjemput/mengantar ke tempat pemakaman jenazah W alikota/W akil Walikota/ ASN Pemerintah Kota yang meninggal dunia dari tempat kedudukan yang terakhir ke kota tempat pemakaman; dan

1. memenuhi undangan dan/ a tau panggilan dari pejabat yang berwenang sesuai ketentuan yang berlaku.

(2) Perjalanan dinas dalam negeri terdiri atas:

a. Perjalanan Dinas Biasa;

b. Perjalanan Dinas Tetap;

c. Perjalanan Dinas Dalam Kota;

d. Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota; dan e. Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota.

(3) Perjalanan Dinas Biasa sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf a adalah perjalanan dinas jabatan melewati batas kota dan perjalanan dinas pindah bagi pejabat daerah, pegawai negeri, pegawai tidak tetap dan pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Perjalanan Dinas Tetap sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b adalah perjalanan dinas yang dihitung dengan memperhatikan jumlah pejabat yang melaksanakan perjalanan dinas, biasanya untuk pelayanan masyarakat.

Contoh: perjalanan dinas oleh tenaga penyuluh pertanian, juru penerang, penyuluh agama, dan lainnya.

(5) Perjalanan Dinas Dalam Kota sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf c adalah perjalanan dinas di dalam kota bagi pejabat daerah, pegawai negeri, pegawai tidak tetap, dan pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan baik yang dilaksanakan lebih dari 8 (delapan) jam maupun yang dilaksanakan sampai dengan 8 (delapan) jam termasuk pemberian uang transportasi pada masyarakat dalam rangka menghadiri rapat, seminar, dan sejenisnya.

(6) Perjalanan ... .

(7)

- 7 -

(6) Perjalanan Dinas Dalam Kota yang dilaksanakan sampai dengan 8 (delapan) jam dapat dilakukan tanpa penerbitan SPD.

(7) Perjalanan Dinas Dalam Kota yang dilaksanakan sampai dengan 8 (delapan) jam tanpa penerbitan SPD sebagaimana dimaksud dalam ayat (6), pembebanan biaya Perjalanan Dinas dicantumkan dalam SPT.

(8) Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf d adalah perjalanan dinas dalam rangka rapat, seminar, dan sejenisnya yang dilaksanakan di dalam kota pada Pemerintah Daerah penyelenggara dan dibiayai seluruhnya oleh Pemerintah Daerah penyelenggara maupun yang dilaksanakan Pemerintah Daerah penyelenggara di dalam kota Pemerintah Daerah peserta dan biaya perjalanan dinasnya ditanggung oleh Pemerintah Daerah peserta.

(9) Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf e adalah perjalanan dinas dalam rangka rapat, seminar, dan sejenisnya yang dilaksanakan di luar kota pada Pemerintah Daerah penyelenggara dan dibiayai seluruhnya oleh Pemerintah Daerah penyelenggara, serta dilaksanakan di luar kota Pemerintah Daerah peserta dengan biaya perjalanan dinas yang ditanggung oleh Pemerintah Daerah peserta.

BABV

BIAYA PERJALANAN DINAS Pasal 5

( 1) Komponen biaya dan besaran biaya perjalanan dinas, ditetapkan dengan Keputusan Walikota.

(2) Komponen biaya perjalanan dinas terdiri atas:

a. Uang harian;

b. Biaya transportasi;

c. Biaya penginapan;

d. Uang representasi perjalanan dinas;

e. Biaya sewa kendaraan;

f. Biaya pemeriksaan kesehatan COVID-19 ( rapid test/ PCR test/ swab tes~ sesuai dengan biaya riil ( dengan ketentuan dalam masa pandemi COVID-19); dan

g. Biaya menjemput/mengantar jenazah.

Pasal 6

(1) Uang harian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf a dalam pelaksanaan perjalanan dinas dapat dikategorikan:

a. Uang harian luar kota;

b. Uang harian dalam kota lebih dari 8 (delapan) jam;

c. Uang harian dalam kota sampai dengan 8 (delapan) jam;

dan

d. Uang harian diklat.

(2) Uang harian perjalanan dinas merupakan penggantian biaya keperluan sehari-hari pelaksana perjalanan dinas dalam menjalankan perintah perjalanan dinas yang dibayarkan secara lumpsum.

(3) Uang ... .

(8)

- 8 -

(3) Uang harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. Uang makan;

b. Uang transportasi lokal; dan c. Uang saku.

(4) Uang harian perjalanan dinas yang sampai dengan 8 (delapan) jam hanya dapat diberikan uang transportasi lokal, termasuk pemberian uang transportasi pada masyarakat dalam rangka menghadiri rapat, seminar, dan sejenisnya.

( 5) U ang harian pendidikan dan pelatihan diberikan dalam rangka menjalankan tugas untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan di dalam kota yang melebihi 8 (delapan) jam pelatihan atau diselenggarakan di luar kota.

Pasal 7

(1) Biaya transportasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf b terdiri atas:

a. Biaya perjalanan dinas dari Tempat Kedudukan menuju Tempat Tujuan keberangkatan dan kepulangan

termasuk biaya ke terminal bus/

stasiun/bandara/pelabuhan keberangkatan dan kepulangan; dan

b. Biaya retribusi yang dipungut di terminal bus/stasiun/bandara/pelabuhan keberangkatan dan kepulangan.

(2) Komponen biaya transportasi terdiri atas:

a. Satuan biaya tiket pesawat;

b. Satuan biaya penggantian bahan bakar minyak kendaraan bermotor, tol, tiket kapal feri penyeberangan/bila menggunakan kendaraan bermotor;

c. Satuan biaya taksi.dan

(3) Satuan biaya tiket pesawat perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a adalah satuan biaya untuk pembelian tiket pesawat pergi pulang dari bandara Tempat Kedudukan ke bandara Tempat Tujuan, yang digunakan dalam perencanaan anggaran.

(4) Pembiayaan tiket pesawat perjalanan dinas dapat dilaksanakan melebihi besaran standar biaya tiket pesawat perjalanan dinas, dengan ketentuan sesuai dengan biaya riil (pembiayaan secara at cos�.

(5) Satuan biaya penggantian bahan bakar minyak kendaraan bermotor, tol, tiket kapal feri penyeberangan, pergi pulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, dapat digunakan apabila pelaksana perjalanan dinas melaksanakan tugas Pemerintah Kota menggunakan kendaraan bermotor dari kota tempat kedudukan ke kota tempat tujuan.

(6) Satuan biaya taksi perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dapat diberikan terdiri atas:

a. Biaya taksi keberangkatan dari kantor tempat kedudukan asal menuju bandara, pelabuhan, terminal bus, atau stasiun keberangkatan dan dari bandara, pelabuhan, terminal bus, atau stasiun kedatangan menuju tempat tujuan;

b. Biaya ... .

(9)

- 9 -

b. Biaya taksi kepulangan dari tempat tujuan menuju bandara, pelabuhan, terminal bus, atau stasiun untuk keberangkatan, dan dari bandara, pelabuhan, terminal bus, atau stasiun kedatangan menuju kantor tempat kedudukan asal;

c. Dalam hal tempat tujuan tidak dapat dijangkau dengan taksi menuju atau dari bandara, pelabuhan, terminal bus, atau stasiun, biaya transportasi menggunakan satuan biaya transportasi darat atau biaya transportasi lainnya; dan

d. Pembiayaan satuan biaya taksi dapat dilaksanakan melebihi besaran standar biaya taksi, dengan ketentuan sesuai dengan biaya riil (pembiayaan secara at cost).

(7) Biaya transportasi meliputi transportasi darat, laut dan udara, dibayarkan sesuai dengan biaya riil.

Pasal 8

(1) Biaya penginapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf c merupakan biaya yang diperlukan untuk menginap:

a. di hotel; atau

b. di tempat menginap lainnya.

(2) Biaya penginapan dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Biaya penginapan Walikota/Wakil Walikota/Pimpinan DPRD/Pejabat Eselon I;

b. Biaya penginapan untuk Anggota DPRD/Sekda/Pejabat Eselon II;

c. Biaya penginapan untuk Pejabat Eselon III/ golongan IV;

d. Biaya penginapan untuk Pejabat Eselon IV/ golongan III;

dan

e. Biaya penginapan untuk golongan I/II.

(3) Dalam hal perjalanan dinas dalam negeri dilakukan secara bersama-sama untuk melaksanakan suatu kegiatan, Pelaksana SPD dapat menginap pada hotel/penginapan yang sama dan/ a tau menggunakan penyedia jasa.

(4) Dalam hal biaya penginapan pada hotel/penginapan yang sama sebagaimana dimaksud pada ayat (3) lebih tinggi dari satuan biaya hotel/ penginapan sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Walikota, maka Pelaksana SPD menggunakan fasilitas kamar dengan biaya terendah pada hotel/penginapan dimaksud.

( 5) Penetapan penyedia jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan sesuai ketentuan yang mengatur pengadaan barang/jasa pemerintah.

(6) Dalam hal pelaksana SPD tidak menggunakan fasilitas hotel atau tempat penginapan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepada yang bersangkutan diberikan biaya penginapan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari tarif penginapan sesuai dengan tingkatan tarif penginapan yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota yang dibayarkan secara lumpsum.

(7) Bagi Pelaksana SPD yang ditugaskan mendampingi Walikota/Wakil Walikota/Sekretaris Daerah/Pimpinan DPRD dapat menginap pada hotel yang sama dengan menggunakan fasilitas kamar dengan biaya paling rendah pada hotel tersebut atau sesuai dengan tingkatan tarif penginapan yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota.

Pasal 9 ...

(10)

Pasal9

(1) Uang representasi perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf d hanya diberikan kepada:

a. Walikota, Wakil Walikota, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pejabat Esselon I, Pejabat Eselon II; dan

b. Walikota, Wakil Walikota, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pejabat Esselon I, Pejabat Eselon II untuk perjalanan dinas dalam kota lebih dari 8 (delapan) jam.

(2) Uang representasi perjalanan dinas dapat diberikan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan.

(3) Uang representasi perjalanan dinas, diberikan sebagai pengganti atas pengeluaran tambahan dalam kedudukan sebagai Walikota, Wakil Walikota, Pimpinan dan Anggota DPRD, Pejabat Esselon I, Pejabat Eselon II dalam rangka perjalanan dinas yang diberikan secara lumpsum.

Pasal 10

(1) Biaya sewa kendaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf e, dapat diberikan dalam pelaksanaan kegiatan insidentil diperuntukkan bagi:

a. W alikota dan W akil W alikota yang melakukan perjalanan dinas dalam negeri di tempat tujuan; atau b. Pelaksanaan kegiatan yang membutuhkan mobilitas

tinggi, berskala besar, dan tidak tersedia kendaraan dinas serta dilakukan secara selektif dan efisien.

(2) Biaya sewa kendaraan besarannya diatur dalam Keputusan Walikota.

(3) Sewa kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didalamnya termasuk biaya untuk sopir, bahan bakar minyak dan pajak.

(4) Satuan biaya sewa kendaraan roda 4 (empat) dalam satuan biaya ini adalah untuk kendaraan yang berkapasitas maksimum 7 (tujuh) seat.

(5) Dalam hal diperlukan kendaraan roda 4 (empat) dengan kapasitas melebihi 7 (tujuh) seat dapat diberikan setinggi­

tingginya 1 50% (seratus lima puluh persen) dari satuan biaya sewa kendaraan roda 4 (empat).

(6) Bagi Walikota/Wakil Walikota dalam hal diperlukan kendaraan roda 4 (empat) dengan kelas/ satuan biaya lebih tinggi, dapat mengacu ke harga pasar/bersifat at cost.

(7) Pelaksana perjalanan dinas dalam negeri di tempat tujuan dapat melakukan sewa kendaraan bilamana pelaksana perjalanan dinas dalam negeri berjumlah minimal 5 (lima) orang dan uang harian yang dibayarkan hanya sebesar 60% (enam puluh persen) dari standar besaran uang harian perjalanan dinas dalam negeri.

Pasal 11

Biaya pemeriksaan kesehatan COVID-19 ( rapid test/ PCR test/ swab test) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf f, dapat diberikan dalam pelaksanaan perjalanan dinas sesuai dengan biaya riil (dengan ketentuan dalam masa Pandemi COV/D-19).

Pasal 12 ... .

(11)

- 11 -

Pasal 12

Biaya menjemput/mengantar jenazah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) huruf g meliputi biaya bagi penjemput/pengantar, biaya pemetian dan biaya angkutan jenazah.

Pasal 13

Tingkatan dalam penggunaan transportasi dalam pelaksanaan perjalanan dinas jabatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan W alikota ini.

BAB VI

PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI Pasal 14

(1) Ketentuan pelaksanaan perjalanan dinas luar negeri bagi Walikota, Wakil Walikota, Pimpinan dan Anggota DPRD mengikuti ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri.

(2) Perjalanan dinas yang dilaksanakan di luar negeri bagi ASN Pemerintah Kota dan Pihak Lain diberikan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Walikota.

(3) ASN Pemerintah Kota dan Pihak Lain yang melaksanakan perjalanan dinas di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan SPT dan SPD yang ditandatangani oleh W alikota.

(4) Dalam hal Walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berhalangan karena sakit atau cuti, maka persetujuan dan penandatanganan SPT dan SPD dilakukan oleh W akil Walikota atau Sekda.

(5) Tata cara perjalanan dinas luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

(6) Pelaksana perjalanan dinas luar negeri diberikan uang harian dan biaya penginapan serta transportasi udara (at cost) yang besarannya berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan tentang Standar Biaya Masukan.

BAB VII

PELAKSANAAN DAN PROSEDUR PEMBAYARAN BIAYA PERJALANAN DINAS

Pasal 15

(1) Pelaksana SPD harus mengajukan 1Jm tertulis guna mendapatkan persetujuan pelaksanaan perjalanan dinas.

(2) Permohonan 1J1n pelaksanaan perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) diusulkan sebelum rencana keberangkatan, kecuali untuk Perjalanan Dinas dalam rangka memenuhi undangan atau melaksanakan tu gas/ perintah.

(3) Permohonan 1zm pelaksanaan perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditujukan kepada:

a. Walikota ... .

(12)

- 12 -

a. Walikota untuk perjalanan dinas yang dilaksanakan oleh Eselon II;

b. Wakil Walikota untuk perjalanan dinas yang dilaksanakan oleh Eselon II, apabila Walikota tidak berada ditempat;

c. Sekda untuk perjalanan dinas yang dilaksanakan oleh Eselon II, apabila Walikota dan Wakil Walikota tidak berada ditempat;

d. permohonan izin perjalanan dinas untuk Eselon II kepada Walikota atau Wakil Walikota melalui Sekda;

e. Sekda untuk perjalanan dinas yang dilaksanakan oleh Eselon III, Eselon IV dan staf di lingkungan Sekretariat Daerah;

f. Asisten yang membidangi untuk perjalanan dinas yang dilaksanakan oleh Eselon III, Eselon IV dan staf, apabila Sekda tidak berada ditempat;

g. Kepala SKPD untuk perjalanan dinas yang dilaksanakan oleh Eselon III, Eselon IV dan staf di Lingkungan Dinas/Badan yang dipimpinnya; dan

h. Untuk pelaksanaan perjalanan dinas kegiatan mengikutsertakan pegawai dari SKPD lain, maka SKPD pelaksana perjalanan dinas mengajukan izin kepada Kepala SKPD pegawai yang bersangkutan.

Pasal 16

(1) Dalam rangka mengajukan usulan persetujuan pelaksanaan perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1), pemberi persetujuan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: ·

a. ketersediaan anggaran;

b. relevansi antara jabatan peserta perjalanan dinas dengan substansi yang dimaksud dalam pelaksanaan perjalanan dinas;

c. kepatutan dan kewajaran jumlah perserta perjalanan dinas;

d. tingkat kepentingan dan prioritas pelaksanaan perjalanan dinas terkait pencapaian kinerja SKPD; dan e. jenis angkutan yang akan digunakan dalam perjalanan

dinas.

(2) Perjalanan dinas dalam rangka konsultansi, kunjungan kerja, studi banding dan/ atau yang sejenisnya, serta perjalanan dinas keperluan promosi/pameran daerah, dapat dilaksanakan dalam hal telah tersedia anggarannya/telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

(3) Kecuali untuk kegiatan konsultasi yang bersifat mendesak yang apabila tidak dilaksanakan akan mengakibatkan kerugian daerah dan/ atau mengganggu terlaksananya penyelenggaraan pemerintahan daerah, Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilaksanakan walaupun belum tersedia anggarannya atau belum dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Pasal 17 ... .

(13)

- 13 -

Pasal 17

(1) Dengan berdasarkan persetujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) maka penerbitan SPT yang dibuat sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Walikota ini diatur sebagai berikut:

a. W alikota untuk Perjalanan Dinas yang dilaksanakan oleh Eselon II;

b. Wakil Walikota untuk Perjalanan Dinas yang dilaksanakan oleh Eselon II, apabila Walikota tidak berada ditempat;

c. Sekda untuk Perjalanan Dinas yang dilaksanakan oleh Eselon II, apabila Walikota dan Wakil Walikota tidak berada ditempat;

d. Sekda untuk Perjalanan Dinas yang dilaksanakan oleh Eselon III, Eselon IV dan staf di Lingkungan Sekretariat Daerah;

e. Asisten yang membidangi untuk Perjalanan Dinas yang dilaksanakan oleh Eselon III, Eselon IV dan staf di Lingkungan Sekretariat Daerah apabila Sekda tidak berada ditempat;

f. Kepala SKPD untuk Perjalanan Dinas yang dilaksanakan oleh Eselon III, Eselon IV dan Staf di lingkungan Dinas/ Badan yang dipimpinnya;

g. Ketua DPRD untuk Perjalanan Dinas yang dilakukan Pimpinan DPRD, Anggota DPRD dan Sekretaris DPRD;

h. Sekretaris DPRD untuk Perjalanan Dinas yangdan dilaksanakan oleh eselon III, eselon IV dan S taf di Lingkungan Sekretariat DPRD.

(2) SPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit mencantumkan hal-hal sebagai berikut:

a. Pemberi tugas;

b. Pelaksana tugas;

c. Waktu pelaksanaan tugas;

d. Tempat pelaksanaan tugas; dan

e. Jenis angkutan yang akan digunakan.

(3) SPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disiapkan oleh unit kerja Pelaksana SPD dan ditembuskan ke SKPD yang membidangi kepegawaian.

(4) Berdasarkan SPT dimaksud, maka PA/Kepala SKPD menerbitkan SPD sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Walikota ini untuk biaya Perjalanan Dinas yang dibebankan pada DPA SKPD berkenaan.

(5) Dalam menerbitkan SPD, PA/Kepala SKPD sekaligus menetapkan tingkat golongan perjalanan dinas dan alat transportasi yang digunakan untuk melaksanakan perjalanan dinas dengan memperhatikan ketersediaan anggaran.

Pasal 18

Dalam hal pelaksanaan perjalanan dinas mengikutsertakan pegawai dari SKPD lainnya, maka biaya perjalanan dinas pegawai tersebut dibebankan pada SKPD pelaksana kegiatan perjalanan dinas.

Pasal 19 ... .

(14)

- 14 -

Pasal 19

Dalam hal perjalanan dinas dilaksanakan oleh pelaksana tugas, maka pembayaran seluruh komponen biaya perjalanan dinas disesuaikan dengan jabatan pelaksana perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam SPT.

Pasal 20

( 1) Pembayaran biaya perjalanan dinas diberikan dalam batas pagu anggaran yang tersedia dalam DPA SKPD berkenaan.

(2) Pembayaran biaya perjalanan dinas dilakukan melalui mekanisme UP dan/atau mekanisme pembayaran langsung.

(3) Pembayaran biaya perjalanan dinas dengan mekanisme pembayaran langsung dilakukan melalui:

a. Perikatan dengan penyedia jasa;

b. Bendahara Pengeluaran; atau c. Pelaksana SPD.

(4) Perjalanan dinas jabatan yang dilakukan dengan perikatan dengan penyedia jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a meliputi:

a. perjalanan dinas jabatan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan; dan

b. perjalanan dinas jabatan dalam rangka mengikuti rapat, seminar dan sejenisnya.

(5) Pembayaran biaya Perjalanan Dinas dengan mekanisme UP dilakukan dengan memberikan uang muka kepada Pelaksana SPD oleh Bendahara Pengeluaran.

(6) Pemberian uang muka sebagaimana dimaksud pada ayat (5), berdasarkan persetujuan pemberian uang muka dari Pejabat Pembuat Komitmen dengan melampirkan dokumen sebagai berikut:

a. SPT;

b. fotokopi SPD;

c. kuitansi tanda terima uang muka; dan d. rincian perkiraan biaya perjalanan dinas.

Pasal 21

(1) Penyedia jasa untuk pelaksanaan perjalanan dinas dapat berupa event organizer, biro perjalanan, perusahaan jasa transportasi, dan perusahaan jasa perhotelan/penginapan.

(2) Penetapan penyedia jasa sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan sesuai ketentuan yang mengatur pengadaan barang/jasa pemerintah.

(3) Komponen biaya Perjalanan Dinas yang dapat dilaksanakan dengan perikatan meliputi biaya transportasi termasuk pembelian/pengadaan tiket dan/atau biaya penginapan.

Pasal 22

( 1) Dalam hal perjalanan dinas dilaksanakan oleh pelaksana tugas, maka pembayaran seluruh komponen biaya perjalanan dinas disesuaikan dengan jabatan pelaksana perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam surat tugas.

(2) Untuk ... .

(15)

- 15 -

(2) Untuk perjalanan dinas yang dibiayai oleh panitia penyelenggara/ instansi pengundang, biaya yang ditanggung oleh Pemerintah Kota hanya komponen biaya yang tidak ditanggung pihak panitia penyelenggara/ instansi pengundang.

(3) Dalam hal biaya konsumsi kegiatan ditanggung oleh panitia penyelenggara/ instansi pengundang maka dapat diberikan uang harian setinggi-tingginya sebesar 70 % (tujuh puluh persen) dari uang harian sesuai dengan tingkatan satuan biaya perjalanan dinas yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota.

Pasal 23

( 1) Pembayaran biaya perjalanan dinas dengan mekanisme pembayaran langsung dilakukan melalui transfer dari kas daerah ke rekening pelaksana SPD atau pihak penyedia jasa.

(2) Biaya perjalanan dinas yang dilaksanakan menggunakan perikatan/perjanjian dengan penyedia jasa maka nilai satuan harga dalam kontrak/perjanjian tidak boleh melebihi tarif tiket resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan jasa transportasi atau tarif penginapan/hotel resmi yang dikeluarkan oleh penyedia Jasa penginapan/hotel.

Pasal 24

Dalam hal biaya perjalanan dinas yang dibayarkan kepada pelaksana SPD melebihi biaya perjalanan dinas yang seharusnya dipertanggungjawabkan, maka kelebihan biaya Perjalanan Dinas tersebut harus disetor melalui Bendahara Pengeluaran.

BAB VIII

PENYEDIA JASA PERJALANAN DINAS Pasal 25

( 1) Penyedia jasa untuk pelaksanaan perjalanan dinas dapat berupa event organizer, biro jasa perjalanan, perusahaan jasa transportasi, dan perusahaan jasa perhotelan/ penginapan.

(2) Penetapan penyedia jasa sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilakukan sesuai ketentuan yang mengatur pengadaan barang/jasa pemerintah.

(3) Kontrak/perjanjian dengan penyedia jasa dapat dilakukan untuk 1 (satu) paket kegiatan atau untuk kebutuhan periode tertentu.

(4) Nilai satuan harga dalam kontak/perjanjian tidak boleh melebihi tiket resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan jasa transportasi atau tariff penginapan/hotel resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan jasa penginapan/hotel.

BAB IX ... .

(16)

- 16 -

BAB IX

PEMBATALAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS Pasal 26

( 1) Dalam hal terjadi pembatalan pelaksanaan perjalanan dinas, biaya pembatalan dapat dibebankan pada DPA SKPD berkenaan.

(2) Dokumen yang harus dilampirkan dalam rangka pembebanan biaya pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. surat pernyataan pembatalan tugas perjalanan dinas dari atasan Pelaksana SPD/Pejabat yang menerbitkan SPT yang dibuat sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan W alikota ini;

b. surat pernyataan pembebanan biaya pembatalan perjalanan dinas jabatan yang dibuat sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV yang meru pakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini; dan

c. Pernyataan/tanda bukti besaran pengembalian biaya transportasi dan/ atau biaya penginapan dari perusahaan jasa transportasi dan/ atau penginapan yang disahkan oleh PA.

(3) Biaya pembatalan yang dapat dibebankan pada DPA SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:

a. Biaya pembatalan tiket transportasi dan/ atau biaya penginapan; atau

b. Sebagian atau seluruh biaya tiket transportasi atau biaya penginapan yang tidak dapat dikembalikan / refund.

BABX

PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PERJALANAN DINAS Pasa127

( 1) Pelaksana SPD mempertanggungjawabkan pelaksanaan

perjalanan dinas kepada Pejabat yang menerbitkan SPT dan biaya perjalanan dinas paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah perjalanan dinas dilaksanakan.

(2) Pertanggungjawaban biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dengan melampirkan dokumen berupa:

a. SPT yang sah dari atasan Pelaksana SPD;

b. SPD yang telah ditandatangani oleh pejabat di tempat pelaksanaan Perjalanan Dinas atau pihak terkait yang menjadi tempat tujuan Perjalanan Dinas;

c. Bukti transportasi diantaranya:

1. Tiket pesawat, boarding pass, airport tax/retribusi, dan/atau bukti pembayaran moda transportasi lainnya;

2. Bukti biaya taksi keberangkatan dari tempat kedudukan ke Bandara dapat diberikan pembiayaan secara at cost;

3. Bukti biaya transportasi darat keberangkatan dari hotel menuju tempat tujuan penugasan (tidak tersedia ... .

(17)

- 17 -

tersedia taksi) menggunakan moda transportasi darat dapat diberikan pembiayaan secara a_t cost,

4. Bukti biaya taksi kepulangan dan tempat tuJuan menuju hotel penugasan menggunakan moda transportasi dapat diberikan pembiayaan secara at

cost; dan

5. Bukti biaya taksi kepulangan dari bandara ke tempat kedudukan dapat diberikan pembiayaan secara at

cost.

d. Bukti biaya pemeriksaan kesehatan COVID-19 (rapid test/ PCR Test/ swab test);

e. Bukti pembayaran yang sah untuk pengeluaran riil, yang dikeluarkan oleh badan usaha yang bergerak di bidang jasa penyewaan kendaraan dan/ atau jasa hotel/

penginapan;

f. Bukti pengeluaran bahan bakar minyak kendaraan, tiket penyeberangan feri, pengeluaran tol yang sah dan riil dalam penggunaan kendaraan;

g. Bukti pembayaran hotel atau tempat menginap lainnya;

h. Rincian realisasi perjalanan dinas sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini; dan

1. Laporan tertulis tentang pelaksanaan Perjalanan Dinas sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

(3) Dalam hal bukti pengeluaran transportasi dan/ atau penginapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c angka 1, angka 2, angka 3, angka 4, angka 5 dan huruf g tidak diperoleh, pertanggungjawaban biaya perjalanan dinas dalam negeri dapat menggunakan daftar pengeluaran riil sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Pera tu ran W alikota ini.

(4) KPA melakukan perhitungan rampung seluruh bukti pengeluaran biaya Perjalanan Dinas dan disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran.

(5) KPA mengesahkan bukti pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dan menyampaikan kepada Bendahara Pengeluaran sebagai pertanggungjawaban UP dan bukti pengesahan SPM/Surat Perintah Pencairan Dana LS Perjalanan Dinas.

Pasal 28

(1) PA/Kepala SKPD wajib menyelenggarakan pengendalian internal terhadap pelaksanaan Perjalanan Dinas dengan memperhatikan prinsip perjalanan dinas, meliputi:

a. tidak memberikan rekomendasi/ mengusulkan kegiatan Perjalanan Dinas yang tidak relevan dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah/ untuk kepentingan pribadi; dan

b. tidak memberikan/mengesahkan pembayaran biaya Perjalanan Dinas kepada Pelaksana SPD yang melakukan pemalsuan dokumen perjalanan dinas fiktif, menaikkan dari harga sebenamya, dan/atau menerima biaya perjalanan dinas rangkap dalam pertanggungjawaban Perjalanan Dinas.

(2) Pihak-pihak ... .

(18)

- 18 -

(2) Pihak-pihak yang melakukan pemalsuan dokumen, menaikkan dari harga sebenarnya (mark up), dan/atau Perjalanan Dinas rangkap (dua kali atau lebih) dalam pertanggungjawaban Perjalanan Dinas yang mengakibatkan kerugian negara, bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh tindakan yang dilakukan.

BAB XI

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 29

( 1) Pejabat penerbit SPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) dapat mengusulkan/memerintahkan Pihak lain untuk melakukan perjalanan dinas.

(2) Penyetaraan tingkat biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk Pihak Lain yang melakukan perjalanan dinas untuk kepentingan Pemerintah Kota ditentukan oleh KPA dengan mempertimbangkan tingkat pendidikan/kepatutan/tugas yang bersangkutan.

BAB XII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 30

"'

Pasal 31

Peraturan Walikota m1 mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Pera tu ran W alikota m1, dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Palembang.

RAT BERi A DEWA

DAERAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2022 NOMOR 72

Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, Peraturan Walikota Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Perjalanan Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Palembang (Berita Daerah Tahun 2017 Nomor 25), dicabut dinyatakan tidak berlaku.

Ditetapkan di Palembang

pada tanggal 10 November 2022

HARNOJOYO 10 November

T

WALIKOTA

Diundangkan di Palembang

pada anggal 2022

SEK TARIS DAERAH KOTA PALEMBANG,

(19)

LAMPIRAN I

PERATURAN WALIKOTA PALEMBANG NOMOR �'l. TAHUN 2022

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

FORMAT SURAT PERINTAH TUGAS KOP SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

(Pejabat yang berwenang) MENUGASKAN

Kepada:

1. Nama NIP/ Gol Jabatan 2. Nama

NIP/ Gol Jabatan

Tujuan Perjalanan Dinas Lama Perjalanan Dinas W aktu Pelaksanaan

SURAT PERINTAH TUGAS Nomor: ... .

Dikeluarkan di Palembang pada tanggal ... .

NIP ... .

WALIKOTA G,

HARNOJOYO

(20)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

LAMPIRAN II

PERATURAN WALIKOTA PALEMBANG NOMOR ~ TAHUN 2022

TENTANG PEDOMAN PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

FORMAT SURAT PERJALANAN DINAS

KOP SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

SURAT PERJALANAN DINAS NOMOR: ... . Nama Pegawai yang melaksanakan

Perjalanan Dinas NIP

a. Pangkat dan Golongan b. Jabatan/Instansi

c. Tingkat Biaya Perjalanan Dinas Maksud Perjalanan Dinas

Alat Angkutan yang dipergunakan a. Tempat Berangkat

a. Tempat Tujuan

a. Lamanya Perjalanan Dinas b. Tanggal Berangkat

c. Tanggal harus Kembali Nama yang diikutsertakan Pembebanan Anggaran a. Instansi

b. Rekening Anggaran Keterangan Lain-Lain

Dikeluarkan di Palembang pada tanggal.. ... .

( ... ) NIP ... .

I. Berangkat ... .

(21)

II. Tiba di

Pada tanggal : Kepala

( ... ) NIP ... .

III. Tiba di

Pada tanggal : Kepala

( ... ) NIP ... .

IV. Tiba di

Pada tanggal : Kepala

( ... ) NIP ... .

V. Tiba di

Pada tanggal : Kepala

( ... ) NIP ... .

VI. Tiba di

Pada tanggal : Kepala

( ... ) NIP ... .

VII. Catatan lain-lain VIII. PERHATIAN:

- 2 -

I. Berangkat dari (Tempat kedudukan) Ke

Pada tanggal Kepala

( ... ) NIP ... .

Berangkat dari Ke

Pada tanggal Kepala

( ... ) NIP ... .

Berangkat dari Ke

Pada tanggal Kepala

( ... ) NIP ... .

Berangkat dari Ke

Pada tanggal Kepala

( ... ) NIP ... .

Berangkat dari Ke

Pada tanggal Kepala

( ... ) NIP ... .

Berangkat dari Ke

Pada tanggal Kepala

( ... ) NIP ... .

PA/KPA yang menerbitkan SPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas, para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba, serta bendahara pengeluaran bertanggungjawab berdasarkan peraturan-peraturan mengenai/ daerah menderita kerugian akibat keuangan negara/daerah apabila negara kesalahan, kelalaian, dan kearsipannya.

HARNOJOYO

(22)

LAMPIRAN III

PERATURAN WALIKOTA PALEMBANG NOMOR ~ TAHUN 2022

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

FORMAT SURAT PERNYATAAN PEMBATALAN TUGAS PERJALANAN DINAS

KOP SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Lampiran SPD Nomor : Tanggal:

SURAT PERNYATAAN PEMBATALAN TUGAS PERJALANAN DINAS

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nam.a NIP Jabatan SKPD

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tugas Perjalanan Dinas atas nama:

Nam.a NIP Jabatan SKPD

dibatalkan atau tidak dapat dilaksanakan disebabkan adanya keperluan dinas lainnya yang sangat mendesak/penting dan tidak dapat ditunda yaitu: Sehubungan dengan pembatalan tersebut, pelaksanaan perjalanan dinas tidak dapat digantikan oleh pejabat/pegawai negeri lain.

Demikian pemyataan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Palembang, ... . Yang Membuat Pemyataan PA/KPA,

NIP .... ~... .

.-

1?' ; - 0

WALIK

.

Q'P, EMBANG,

~HARNOJOYO

(23)

LAMPIRAN IV

PERATURAN WALIKOTA PALEMBANG NOMOR ~ TAHUN 2022

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

FORMAT SURAT PERNYATAAN PEMBATALAN TUGAS PERJALANAN DINAS

KOP SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Lampiran SPD Nomor : Tanggal:

SURAT PERNYATAAN PEMBEBANAN BIAYA PEMBATALAN PERJALANAN DINAS

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama NIP Jabatan SKPD

menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tugas Perjalanan Dinas berdasarkan SPT Nomor ... tanggal ... dan SPD Nomor ... tanggal ... atas nama:

Nama NIP Jabatan SKPD

dibatalkan sesuai dengan Surat Pemyataan Pembatalan Togas Perjalanan Dinas Nomor ...

tanggal ... .

Berkenan dengan pembatalan tersebut, biaya transportasi berupa ... dan biaya penginapan yang telah terlanjur dibayarkan atas beban DPA tidak dapat dikembalikan/refund (sebagian/seluruhnya) sebesar Rp ... ( ... ) sehingga dibebankan pada DPA Nomor ... tanggal ... pada Perangkat Daerah ... .

Demikian surat pemyataan ini dibuat dengan sebenarnya, dan apabila dikemudian hari temyata surat pernyataan ini tidak benar dan menimbulkan kerugian negara, saya bertanggung jawab penuh dan bersedia menyetorkan kerugian negara tersebut ke Kas Daerah.

Palembang, ... . Yang Membuat Pemyataan PA/KPA,

HARNOJOYO

(24)

LAMPIRAN V

PERATURAN WALIKOTA PALEMBANG NOMOR ~ TAHUN 2022

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

FORMAT DAFTAR PENGELUARAN RILL

KOP SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Lampiran SPD Nomor : Tanggal:

DAFf AR PENGELUARAN RIIL Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama NIP Jabatan SKPD

Berdasarkan SPD Nomor ....... tanggal ......... kami menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. Biaya transportasi di bawah ini yang tidak dapat diperoleh bukti-bukti pengeluarannya, meliputi:

No. Uraian Jumlah

Jumlah

2. Jumlah uang tersebut pada angka 1 diatas benar-benar dikeluarkan untuk pelaksanaan dinas dimaksud dan apabila di kemudian hari terdapat kelebihan atas pembayaran, kami bersedia untuk menyetorkan kelebihan tersebut ke Kas Daerah.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui PA/KPA,

NIP ........ .

Palembang, ................. . Pelaksana Perjalanan Dinas,

~

WALIKOTA

HARNOJOYO

(25)

LAMPIRAN VI

PERATURAN WALIKOTA PALEMBANG NOMOR 11- TAHUN 2022

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

FORMAT RINCIAN REALISASI PERJALANAN DINAS KOP SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Lampiran SPD Nomor : Tanggal:

RINCIAN REALISASI PERJALANAN DINAS Perangkat Daerah

No Surat Togas No Reg.SPD

Kode.Rek.Anggaran Nama

Pangkat/ Golongan Jabatan

Rute SPD

Lama Perjalanan

NO KETERANGAN /

1

1 UANGHARIAN

Uang Harian

2 UANG REPRESENTASI Uang Representasi 3 BIAYA PENGINAPAN

Biava Pernrinapan 4 BIAYA TRANSPORTASI

Biava ...

5 BIAYA ANGKUT Biava ...

6 BIAYA LAIN-LAIN Biava ...

Terbilang : ...

Telah dibayar sejumlah Rp ............ ..

PERINCIAN BIAYA

2

JUMLAH RELIASASI

3

... Ro .....

... Ro ......

... Ro ...

... Ro .......

... Ro ...

... Ro ...

Ro ...

Palembang, .......

Telah diterima sejumlah BENDAHARA PENGELUARAN SKPD, Rp .................. .

Yang Menerima,

NIP .....

PERHITUNGAN SPD RAMPUNG Ditetapkan Semula:

Yang telah dibayar :

NIP ...... .

Rp ........ ..

Rp .... ..

PA/KPA,

NIP .............. .

HARNOJOYO

(26)

LAMPIRAN VII

PERATURAN WALIKOTA PALEMBANG NOMOR 'l'l TAHUN 2022

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

FORMAT LAPORAN TERTULIS

KOP SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Lampiran SPD Nomor :

Tanggal:

LAPORAN TERTULIS Kepada

Dari Nomor Tanggal Lampiran

Perihal Laporan Perjalanan Dinas

I. Dasar Surat Undangan/Surat Perintah Tugas/Surat Perintah melakukan perjalanan dinas:

II. W aktu dan Tempat tujuan perjalanan dinas:

III. Peserta Perjalanan Dinas:

N. Pejabat/Personil yang menerima/ dituju Perjalanan Dinas:

V. Hasil Perjalanan Dinas:

VI. Penutup:

Yang Melakukan Perjalanan Dinas l.Nama

NIP TTD 2.Nama

NIP TTD

WALIKOTA

C LEMBANG,

HARNOJOYO

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui Kedisiplinan (Aparatur Sipil Negara) di bagian Sekrtetariat daerah Kota Surakarta terhadap adanya Peraturan Walikota Surakarta Nomor : 7 tahun 2015. Untuk

Input untuk aplikasi ini didasarkan kepada dokumen pendukung untuk data perjalanan dinas, seperti: surat perintah perjalanan dinas yang dikeluarkan oleh masing-masing Kepala

Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/12/M.PAN/08/TAHUN 2007 tentang Pedoman Hubungan Masyarakat di Lingkungan Instansi Pemerintah disebutkan

Tiga dokumen penting merupakan acuan bagi praktisi humas pemerintah, yaitu Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/12/M.PAN/08/2007 tentang Pedoman

Peraturan Gubernur Riau Nomor 47 Tahun 2012 tentang perjalanan dinas Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Tidak Tetap dilingkungan Pemerintah Daerah dan

Pendidikan dan pelatihan, serta Peran Pimpinan sangat berpengaruh terhadap peningkatan Kinerja Aparatur Sipil Negara pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

1. Uang representasi dan;dan 5. Sewa kendaraan dalam kota. BIAYA PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT NEGARA, PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD, PNS DAN CPNS. Uang harian perjalanan dinas

(1) Pejabat Negara, DPRD, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap harus menyampaikan dokumen pertanggungjawaban biaya perjalanan dinas yang terdiri dari SPT, SPPD,