[Type the company name]
TERMOKIMIA 1
Tujuan Pembelajaran:
MENGHITUNG ∆H REAKSI MENGGUNAKAN DATA ENTALPI PEMBENTUKAN STANDAR
1. Diketahui: ∆Hf° CO2(g), H2O(g), C8H18(g) masing-masing adalah -393,5 kJ/mol, 285,85 kJ/mol dan -257,5 kJ/mol. Hitung kalor yang dibebaskan pada pembakaran sempurna 28,5 g C8H18(g)
2. Pada pembakaran sempurna 2,24 L (STP) suatu sampel gas alam (dianggap hanya mengandung metana (CH4) dan etana (C2H6)) dihasilkan kalor sebanyak 43,6 kJ.
Jika diketahui : (Hf CH4 = -75 kJ/mol; Hf C2H6 = -85 kJ/mol; Hf CO2 = -393,5 kJ/mol; Hf H2O = -286 kJ/mol)
Tentukanlah:
a. kalor pembakaran CH4 dari entalpi pembentukannya b. kalor pembakaran C2H6 dari entalpi pembentukannya
c. Tentukanlah persen volume masing-masing gas dalam campuran tersebut!
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) TERMOKIMIA
“MENGHITUNG ∆H MENGGUNAKAN DATA ENTALPI PEMBENTUKAN STANDAR DAN MENGGUNAKAN DATA
ENERGI IKATAN”
Siswa dapat menggunakan data-data entalpi pembentukkan dan menggunakan data-data energi ikatan untuk menghitung kalor reaksi
[Type the company name]
TERMOKIMIA 2
∆H REAKSI MENGGUNAKAN DATA ENTALPI PEMBENTUKAN STANDAR ENERGI IKATAN
• DARIMANAKAH PANAS REAKSI BERASAL?
Contoh:
Reaksi: H2(g) + F2(g) → 2HF(g) + 546kJ 2 g 38 g 40 g
(1mol) (1mol) (2mol) ; pada suhu 298 K (25 °C)
Pada reaksi ini jumlah gas tidak berubah, jadi perubahan entalpi sama dengan perubahan energi dalam. Darimanakah panas ini berasal?
Jawab: energi dilepas atau diserap selama perubahan kimia bergantung pada perbedaan kekuatan ikatan-ikatan reaktan dan ikatan-ikatan produk.
• PEMUTUSAN DAN PEMBENTUKAN IKATAN-IKATAN
• Dalam suatu reaksi kimia, dianggap ikatan-ikatan dalam reaktan menyerap energi untuk diputuskan, dan dilepas energi ketika ikatan-ikatan baru dibentuk.
• Contoh reaksi: H2(g) + F2(g) → 2HF(g) + 546kJ
Berarti dalam reaksi dilepas panas (eksotermik), energi yang dilepas ketika ikatan-ikatan dalam pembentukan HF lebih besar dibandingkan energi yang diserap ketika ikatan-ikatan dalam H2 dan F2
diputus.
• Ikatan yang lebih lemah lebih mudah diputus dibandingkan ikatan yang lebih kuat, karena ikatan tersebut mempunyai energi yang lebih tinggi (kurang stabil, lebih reaktif)
H (kJ)
F-F + H - H
H - F H - F ikatan lebih lemah
ikatan lebih kuat
Hrxn = -5 kJ
• Jika suatu reaksi menyerap lebih banyak panas untuk memutuskan ikatan-ikatan reaktan
dibandingkan jumlah energi yang dilepas untuk membentuk ikatan-ikatan produk, maka secara total terjadi penyerapan energi panas (endotermik)
Secara hukum hukum Hess:
Reaksi langsung: H2(g) + F2(g) → 2HF(g) + 546kJ Tahapan reaksi:
Tahap awal: Pemutusan ikatan reaktan (endotermik) Tahap akhir: Pembentukan ikatan produk (eksotermik)
∆H Reaksi langsung = ∑ energi Tahap awal + ∑ energi Tahap akhir
∆Hrx = ∑ energi pemutusan ikatan reaktan + ∑ energi pembentukan ikatan produk
• Energi ikatan (Energi disosiasi, D adalah: energi yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol suatu ikatan dalam suatu molekul gas menjadi atom-atomnya dalam fase gas juga (satuan: kJ/mol) Contoh: H2(g) → 2H(g) DH-H = 436 kJ/mol
Contoh soal:
1. Tentukan energi ikatan C – H pada CH4 jika diketahui:
CH4(g) → C(g) + 2H(g) ∆H = + 1664,96 kJ Jawab:
Ikatan C-H dalam 1 mol CH4 ada 4, maka dibutuhkan 1664,96 kJ Jadi DC-H = 1664,96
4 kJ/mol= 416,24 kJ/mol
2. Tentukan energi ikatan C – C pada etana (C2H6) jika diketahui DC-H = 413 kJ/mol C2H6(g) → 2C(g) + 6H(g) ∆H= 2829,12 kJ
Jawab:
H H | | H – C – C – H | | H H
[Type the company name]
TERMOKIMIA 3
Ada 6 ikatan C – H = 6x413 kJ = 2478 kJ Ada 1 ikatan C –C = DC-C
2478 + DC-C = 2829,12 DC-C = 2829,12 – 2478 DC-C = 351,12 kJ/mol
• Karena ∑energi pemutusan ikatan reaktan = ∑ Energi ikatan reaktan
∑ energi pembentukan ikatan produk = - ∑ Energi ikatan produk
Maka: ∆Hrx = ∑ energi pemutusan ikatan reaktan + ∑ energi pembentukan ikatan produk ∆Hrx = ∑ Energi ikatan reaktan - ∑ Energi ikatan produk
SOAL:
Jawablah pertanyaan di bawah in pada tempat yang telah disediakan!
1. ∆Hf° CCl4 = -106,7 kJ/mol. Pakailah untuk menghitung ∆H reaksi CCl4(g) →C(g) + 4Cl(g), kemudian hitung energi ikatan C-Cl.
2. Energi ikatan C=C = 614 kJ/mol, C-C = 348 kJ/mol, C-H = 413 kJ/mol, O-H = 463 kJ/mol, C-O = 358 kJ/mol. Hitung ∆H reaksi untuk reaksi: CH2=CH-CH3 + H2O → CH3-CH(OH)-CH3.
3. Diketahui struktur molekul gas SO2F2 dan ∆Hf° zat-zat untuk menentukan ∆H reaksi:
SO2F2(g) → S(g) + 2O(g) + 2F(g).
Kemudian hitung energi ikatan S=O pada SO2F2 jika DS-F = 327 kJ/mol.
Struktur SO2F2:
O ||
F – S – F ||
O
Zat ∆Hf° (kJ/mol) SO2F2 -858,0 S(g) 276,98 O(g) 247,50 F(g) 80,0
[Type the company name]
TERMOKIMIA 4
4. Diketahui : C2H5OH (l)→ C2H5OH (g) H = 39 kJ C(s) → C(g) H = 715 kJ Energi ikatan rata-rata H-H = 436 kJ/mol Energi ikatan rata-rata O=O = 490 kJ/mol Energi ikatan rata-rata C-H = 415 kJ/mol Energi ikatan rata-rata C-C = 348 kJ/mol Energi ikatan rata-rata H-O = 468 kJ/mol Energi ikatan rata-rata C-O = 358 kJ/mol Tentukan perubahan entalpi pembentukan 1 g etanol
5. Diketahui : entalpi atomisasi karbon adalah 717 kJ/mol entalpi atomisasi hidrogen adalah 218 kJ/mol
Energi ikatan C-H, C-C, C=C berturut-turut 413 kJ/mol, 347 kJ/mol, 612 kJ/mol.
Tentukan ∆Hfo 1-butena, CH2=CHCH2CH3(g).