Judul Artikel Pharmacokinetic assesment of vancomycin in Critically ill patients and nephrotoxicity prediction using individualized pharmacokinetic parameters
Nama Obat yang di TDM Vankomisin Latar Belakang/Alasan
dilakukannya TDM
berdasarkan informasi dari artikel
Vankomisin adalah antibiotik glikopeptida yang dianggap sebagai obat pilihan untuk terapi target atau empiris pada banyak infeksi bakteri Gram positif terutama yang resisten terhadap Methicillin Staphylococcus aureus (MRSA) dan Methicillin resistant coagulase-negative staphylococci (MRCoNS).
Vankomisin memiliki indeks terapi sempit. Efek samping vankomisin yang paling signifikan adalah nefrotoksisitas dan ototoksisitas yang berhubungan dengan (Cmin) dan (Cmaks) nilai konsentrasi masing-masing.
Pasien sakit kritis yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) mungkin mengalami perubahan parameter farmakokinetik dibandingkan pasien yang tidak sakit kritis, sehingga perlunya penyesuaian dosis individual dan monitoring obat terapeutik (TDM) vankomisin pada pasien sakit kritis untuk mencapai respon terapeutik yang ditargetkan.
Metode TDM a. Karakteristik
subyek/pasien yang terlibat
53 pasien sakit kritis yang dirawat di ICU (28 laki-laki dan 25 perempuan), usia antara 18- 85 tahun, memiliki nilai GFR ≥ 45 mL/menit. 28,3% pasien menerima vankomisin sebagai terapi pasti dengan kultur darah positif yang dikonfirmasi (terutama
MRCoNS dan MRSA), 71,7% pasien menerima vankomisin sebagai rejimen terapi empiris, dan 43,4% di antaranya menderita septik.
b. Metode sampling darah -
c. Waktu sampling darah Sampel darah diambil pada hari ke-5 yaitu sebelum pemberian dosis, setelah akhir infus 1 jam, 6 jam setelah pemberian dosis, dan 12 jam setelah pemberian dosis atau sesaat sebelum pemberian dosis ke-6 (0, 1, 2, dan 12 jam)
d. Lamanya sampling darah 12 jam e. Volume darah yang
diambil
5 mL
f. Regimen dosis obat yang di TDM
Dosis awal 20-35 mg/kg, dan dosis pemeliharaan 15-20 mg/kg setiap 8-12 jam g. Rentang terapeutik obat Konsentrasi 15-20 μ g/mL
AUC τ = 200-300 μ g h/mL AUC24h = 400-600 μ g h/mL
Metode Analisis Darah Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC) Hasil
a. Kadar obat di dalam darah setelah dianalisis (jika ada, lampirkan kurva kadar obat
terhadap waktu). Jelaskan pula apakah kadar obat di dalam darah yang
dianalisis masuk ke dalam rentang terapeutiknya
Hasil analisis farmakokinetik mengungkapkan bahwa pasien sakit kritis memiliki rata-rata konsentrasi tunak sebesar 14,51 ± 12,90 dan 14,43 ± 13,65 μ
g/mL pada 0 dan 12 jam (untuk dosis interval 12 jam). Nilai rata-rata AUC τ dan AUC24h
adalah 248,79 ± 207,08 dan 497,58 ± 414,16 μ g/mL. Berdasarkan hasil tersebut maka pada konsentrasi tunak < 15 μ g/mL dapat mencapai nilai AUC yang ditargetkan.
Tingkat palung pada pasien dengan nilai AUC yang ditargetkan
Berdasarkan tabel tersebut, hasil menunjukkan bahwa 33,33-50% pasien dengan konsentrasi <15 µg/mL dapat mencapai nilai AUC yang ditargetkan. Nilai terendah ini dapat mencegah paparan obat yang lebih tinggi dan nefrotoksisitas yang tidak diinginkan lebih lanjut.
Karena pedoman terbaru mengenai TDM vankomisin pada infeksi MRSA berat telah dilaporkan bahwa pendekatan pemantauan hanya melalui target konsentrasi 15-20 μg/ml tidak lagi direkomendasikan pada pasien dengan infeksi MRSA berat karena kurangnya kemanjuran dan tingkat kemanjuran yang lebih tinggi kejadian nefrotoksisitas. Sebaliknya, telah dilaporkan bahwa rasio area di bawah kurva (AUC) terhadap penghambatan minimum (MIC)
menjadi parameter
farmakokinetik/farmakodinamik yang optimal untuk TDM vankomisin. Hasil studi meta- analisis paparan toksisitas baru-baru ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi awal dan konsentrasi maksimum, secara signifikan berhubungan dengan semakin tinggi kejadian AKI yang diinduksi vankomisin.
b. Interpretasi hasil Berdasarkan hasil dari 53 pasien sakit kritis, berdasarkan konsentrasi serum dalam darah:
- 66% pasien berada pada kategori sub terapeutik (konsentrasi <15 μ g/mL) - 15,1% pasien berada pada kategori
terapeutik (konsentrasi 15-20 μ g/mL) - 18,9% berada pada kategori
supraterapeutik (konsentrasi ≥ 20 μ g/mL)
Berdasarkan nilai AUC τ dan AUC24h : - 52,2% pasien berada pada kategori sub
terapeutik
- 26,1% pasien berada pada kategori terapeutik
- 21,7% pasien berada pada kategori toksik
c. Hasil lainnya yang berhubungan dengan TDM atau kadar obat di dalam plasma (misalnya terkait ESO atau Adverse Drug reaction, atau Clinical Outcome)
17% populasi penelitian ini mengalami cidera ginjal akut (AKI) selama pemberian vankomisin.
Kesimpulan hasil TDM obat Dapat simpulkan bahwa pendekatan
tersebut (Anda dapat menjelaskan dari sisi perlu atau tidaknya penyesuaian dosis).
pemantauan berbasis AUC akan lebih unggul dalam hal prediksi nefrotoksisitas. Selain itu, untuk menghindari AKI yang diinduksi vankomisin, nilai konsentrasi dan AUCτ harus dipertahankan di bawah titik batas.