• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar "

Copied!
72
0
0

Teks penuh

Tentu saja banyak sekali para ahli yang mengkaji Moderasi Islam dalam berbagai dimensi dan sudut pandang yang berbeda. Islam moderat atau moderasi Islam merupakan salah satu dari sekian banyak terminologi yang muncul dalam dunia pemikiran Islam, khususnya dalam dua dekade terakhir, bahkan bisa dikatakan moderasi Islam merupakan isu abad ini. Dengan demikian, pembahasan wacana moderasi Islam tidak pernah lepas dari pembahasan radikalisme dalam Islam.

Di Indonesia, istilah 'moderasi Islam' atau 'moderasi dalam Islam' yang dikaitkan dengan istilah 'Islam moderat' sering dipertanyakan oleh segelintir umat Islam sendiri. 4 Achmad Yusuf, Moderasi Islam dalam Dimensi Trilogi Islam (Aqidah, Syariah, dan Tasawuf), Al-Murabbi: Jurnal Pendidikan Agama Islam, Volume 3, Nomor 2, Juni 2018. Sementara Darlis berpendapat bahwa moderasi Islam adalah pemahaman agama Islam yang mewujudkan ajaran Islam Islam yang sangat esensial.

Moderasi Islam mengedepankan keterbukaan terhadap perbedaan yang ada yang diyakini sebagai sunnatullah dan rahmat bagi umat. Lebih dari itu, Moderasi Islam mengutamakan persaudaraan yang dilandasi oleh prinsip-prinsip kemanusiaan, bukan sekedar prinsip.

ISLAM WASATHIYAH DALAM TILIKAN AL-QUR’AN DAN AL- HADIS

Di antara ciri-ciri Islam yang secara tegas Allah sebutkan dalam Al-Qur'an adalah karakter wasathiyyah. Konsep ini mengacu pada makna wasathan ummat dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 143.28 Kata wasath dalam ayat tersebut mempunyai arti khiyâr (yang terbaik, yang paling sempurna) dan 'âdil (yang benar). Konsep dakwah moderasi dalam Islam dapat ditemukan pada istilah al-Kaul (ekspresi, ucapan, komunikasi, interaksi) dalam Al-Qur'an al-Karim.

Karena istilah Qaul pada hakikatnya larangan redaksional terdapat pada dua istilah; Qaul al-Zur (Q.S. al-Hajj : 30) dan al-Su'. Editorial Al-Qaul yang berupa berita (kalimat khabar) terdapat pada empat belas tempat dalam Al-Qur'an; Dalam al-Jami' li Ahkam al-Qur`an al-Qurthubi banyak menyebutkan makna qaul sadid, yaitu qashdan wa haqqan (efektif dan benar), shawab (benar), al-ladzi yuwafiqu zhahiruhu bathinahu (menyelaraskan batin dan luar), ma urida bihi wajh Allah duna ghairuh (yang dimaksudkan hanya karena Allah saja, tidak ada yang lain) dan al-ishlah bain al-mutasyajirin (mendamaikan orang yang berperang).

35 Abad Badruzzaman, Kajian Tematik Etika Komunikasi Istilah Qaul dalam Al-Qur'an, dalam jurnal Episteme, Volume 9, Nomor 1, Juni 2014. al-Sabab) dimana konsep qaulan ma'rufan (ungkapan yang baik), qaulan sadidan (ekspresi yang benar), qaulan layyinan (ekspresi yang lembut), Qaulan Kariman (ekspresi yang mulia), Dunal jahri min al-Qaul (ekspresi yang tidak radikal) yang terkandung dalam Al-Qur’an menunjukkan moderasi dakwah yang terfokus pada lima landasan dasar dakwah Islam: .. a) al-Ta'âruf (saling mengenal, saling menemukan) b) al-Tawâsul (interaksi dan koneksi, saling menghubungkan-.

KONSEP-KONSEP PLURALITAS KEAGAMAAN DAN TITIK PERSINGGUNGAN DENGAN MODERASI ISLAM

Islam Aktual dalam pemikiran Jalaluddin Rahmat dengan bukunya Islam Aktual yang didalamnya membahas tentang bagaimana gambaran keadaan Indonesia dan masyarakat Islam dalam proses pembangunan dan modernisasi. Islam Rasional artinya Islam yang diolah oleh pikiran manusia dalam membentuk keyakinannya terhadap Islam. Wahid lebih dilihat sebagai tokoh neomodernisme Islam oleh Greg Barton Ph.D,52 Fachry Ali menggunakan istilah Islam riil atau Islam budaya (khususnya Nurcholis Madjid dan Gus Dur).53.

Argumen mereka dalam hal ini adalah Umat Islam sedang mengalami kemunduran di era modern yang dihadapi Barat karena Islam yang dianut telah terdistorsi, bercampur dengan bid'ah, tahayul, tahayul, keyakinan dan tradisi lokal, serta tatanan sosial modern. pemikiran dan ideologi Barat. Islam transformatif lahir untuk mengubah, membentuk dan kemudian menjadikan Islam berfungsi dalam seluruh aspek kehidupan. Islam transformatif melaksanakan tugas masa depan sebagai tujuan, yaitu 1) pemikiran Islam, yang bertujuan untuk mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin.

Terkait dengan perumusan sistem dan keilmuan Islam yang rasional dan empiris, Kuntowijoyo menawarkan lima cara untuk mengaktualisasikan kembali ajaran Islam sebagai bentuk kebangkitan dan respon masyarakat Islam terhadap budaya yang dihadapinya. Prinsip operasional 'tasharruful imam ala raiyyatihi manuthun bil-maslahah' dirinci dalam sub-prinsip untuk menjadi kerangka pemahaman Islam yang komprehensif.

MODEL DAKWAH MODERASI ISLAM DI KALANGAN ORGANISASI ISLAM INDONESIA

MUHAMADIYAH MODEL ISLAM BERKEMAJUAN SEBAGAI WACANA DAN AKSI

Abdul Mu'thi menyimpulkan lima landasan yang menginspirasi Muhammadiyah untuk mampu berkiprah bagi umat: Pertama: tauhid yang murni, kedua: memahami Al-Qur'an dan as-Sunnah secara mendalam, ketiga: melembagakan amal shaleh yang bersifat fungsional dan menyelesaikan masalah, keempat : depan yang berorientasi masa kini dan masa depan.

ISLAM NUSANTARA MODEL DAKWAH MODERASI ALA NAHDLATUL ULAMA’

Islam Nusantara ala Nahdhatul Ulama mengambil nilai-nilai inti Washatiyah: Tawassuth (mengambil jalan tengah), Tawazun (seimbang), I'tidal (setara dan tegas), Tasamuh (toleransi), Musawah (egaliter tidak diskriminatif). , Syura (musyawarah), Ishlah (reformasi), Aulawiyah (skala prioritas), Tathawwur wa Ibtikar (dinamis dan inovatif), Tahaddhhur (beradab). Hal ini diperlukan karena merupakan kebutuhan penduduk nusantara, bukan Javanisasi atau sinkretisme, namun pribumisasi Islam merupakan kebutuhan untuk tidak menghindari polarisasi antara agama dan budaya, karena polarisasi seperti itu tidak bisa dihindari. Hasyim Muzadi menjelaskan, selama ini moderasi masih dimaknai terlalu sempit sehingga belum cukup mampu menyelesaikan permasalahan bangsa.

Moderasi tidak hanya mengacu pada doktrin agama atau toleransi antar umat beragama saja, namun harus diarahkan pada persoalan ekonomi, sosial, budaya, dan peradaban. Selama ini NU menempatkannya pada posisi yang tepat sebagai penjaga NKRI dan memantapkan konsep kebangsaan dengan sikap tasamuh (toleran), tawassuth (moderat), dan tawazun (seimbang). Amin Abdullah, Islam di nusantara pada hakikatnya harus terintegrasi-saling terkait, karena baginya itu adalah tren keilmuan modern.

Integrasi dan keterkaitan antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu sosial humaniora harus tetap dijaga agar mampu mengkaji persoalan-persoalan kemanusiaan seperti harkat dan martabat manusia, ilmu pengetahuan modern, yurisprudensi perempuan, yurisprudensi sosial, yurisprudensi lintas agama, yurisprudensi kewarganegaraan yang lebih menitikberatkan pada permasalahan yang berkaitan dengan nusantara. Adapun yang menjadi jembatan, bagi Amin Abdullah diperlukan ijtihad baru untuk membongkarnya, agar Islam tidak hanya menekankan agama yang bersifat partikular saja, melainkan universal, yang tidak hanya mengulangi apa yang telah ada sebelumnya tanpa adanya perkembangan yang berarti. Islam Nusantara dalam pandangan Kyai Sahal adalah Islam yang berbalut Indonesia, namun isinya adalah Islam.

Islam Nusantara yaitu cara hidup umat Islam di nusantara pada era sekarang dalam penerapan ajaran Islam secara menyeluruh, tidak hanya di wilayah Ubud saja, tetapi juga muamalah dan awaid. Sedangkan di bidang muamalah dan awaid, aturannya bersifat fleksibel dan dinamis sesuai dengan dinamika perubahan ruang dan waktu, dengan tetap mengedepankan kemaslahatan.

MODEL DAKWAH MODERASI ISLAM ALA ORGANISASI NAHDLATUL WATHAN: PANCALOGI MODERASI ISLAM

72 Wasiat Maulanassyaikh ayatkan kesadaran ini; Orang yang bertaqwa kepada guru, Menerima manfaat hikmah yang baru, Tak disangka sebelumnya, Sesungguhnya Allah Maha Pemberi, (Wasiat No. 173.) Jika kamu durhaka kepada guru. 73. Belajar darimu segala macam ilmu yang benar-benar menambah keimanan Jangani mengajarkan ilmu Neraka Penghancur iman, perusak Islam. 73 Maulanassyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Wasiat Refleksi Pengalaman Baru, Pancor: Toko Kami, 1981, ek.

Berlari siang malam Hanya membela kursi dan piring Tidak membela pemberi tanda Ketika imam memulai takbirnya Mumi harus memulai pula Ketika imam memberikan salam yang sebenarnya, Mumi harus memberi salam secara merata. Kelima: Wa’yu al-Wathany wa al-Sya’by (Kesadaran dan Semangat Berbangsa dan Bernegara). Slogan NW yang sejalan dengan semboyan Nahdlatul Ulama yang diungkapkan oleh Maulanassyaikh TGKH.M.Zainuddin Abdul Madjid adalah; Turahhibu bi al-hadîts wa timurmu al-qadîma wa tarbitu bainahumâ.

Slogan Nahdlatul Wathan adalah menyambut yang baru (inovasi), menghormati yang lama (refleksi tradisional), serta menghubungkan dan menghubungkan keduanya (moderasi). Slogan ini sesuai dengan slogan yang dipopulerkan oleh Organisasi Nahdlatul Ulama, al-Muhâfazhah alâ al-Qadîm al-Shâleh wa al-Akhzu bi al-Jadîd al-Ashlah. Keempat: fikrah diniyyah Islamiyyah meliputi aqidah yang dipilih oleh ahl al-sunnah wa al-jamâah, teologi Asy'ariyyah dan dimensi syariah dipilih oleh mazhab al-Imam al-Syafii, sedangkan tasawuf dipilih oleh.

Dengan demikian organisasi Nahdhatul Wathan sebenarnya bergerak di daerah: rabbaniyah, nabawiyyah, insaniyah, ummatiyah, kauniyah, alamiyah, yang dibalut dalam kerangka Washatiyah Islam (moderat). 75.

TAWARAN PRAKSIS IMPLEMENTATIF MODEL DAKWAH MODERASI ISLAM DI INDONESIA

Fahrurrozi, Sosiologi Pondok Pesantren Dialektika Tradisi Ilmiah Pondok Pesantren dalam Menyikapi Potret Dinamika Sosial Pondok Pesantren di Lombok Nusa Tenggara Barat, IAIN Mataram: IAIN Press, 2016, cet. Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena rahmat dan rahmat-Nya, saya bisa melangkah jauh menuju puncak ketaqwaan dan mendapat jabatan sebagai guru besar. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Menteri Agama Republik Indonesia, Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Republik Indonesia, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Direktur PTKIN Kemenag RI, Senat UIN Mataram, tim penilai berbagai tingkatan dan tenaga kependidikan UIN Mataram yang menilai pengangkatan saya sebagai guru besar tetap bidang Dakwah dan Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Mataram.

Kepada Rektor UIN Mataram atas kebijakan dan dukungan akademik yang luar biasa, bersama Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan yang senantiasa berkomunikasi dengan pengambil kebijakan agar semakin banyak guru besar di UIN Mataram. Hadiah Utama Grand Professorship ini saya berikan dan persembahkan kepada seseorang yang telah mengikuti saya dengan setia sejak tahun 2005, dengan ketulusannya, kegembiraannya, dia siap menikah dengan saya, dia siap meninggalkan tugasnya sebagai perawat untuk mengikuti suaminya. 2013 Persepsi Civitas Akademika IAIN Mataram Terhadap Transformasi IAIN Mataram Menjadi UIN dalam Antologi Hasil Penelitian, Islam dalam Perjuangan Lokalitas dan Institusi Pendidikan (Redaksi, Masnun, L. Agus Satriawan, Saparudin).

Referensi

Dokumen terkait

Bereputg Jurnal Almiah Nasional Terakreditasi urnal Almiah Nasional/ Nasional Terindeks di DOAN, CABI, COPERNICUS Nilai Maksimal Jurnal llmiah isikan di kolom vans sesuai Korponen