Plagiarism Checker X Originality Report
Similarity Found: 10%
Date: Tuesday, April 21, 2020
Statistics: 199 words Plagiarized / 1982 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement.
---
cBitfintg (Ti(poliwi Tcriantan _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ INTRODUKSI MESIN PENCACAH PIIPUK ORGAN! K PADA INDUSTRI
PERTANIAN DALAM RANCKA KETAIIANAN PAN(:AN DAN KONSERVASI LAIIAN Elvin Hasman(1), Perdana Ptitera(1)..lantaluddin(1), Edi Syafri(I), Fithra Herdian(1), Rodesri()) (1) Machine and Agricultural Equipment, State Polytechnic of Agricultural of
Payakurnbuh
E-mail: elvin.hasrnan(a,politanipyk.ac.id The shortage of fertilizer is one of significance factor that led to quality and quantity degradationof agricultural yields.
On the other hand, many farmers still have to deal the large amounts of agricultural wasteswhich nowadays are still treated improperly. This community development program objectives are to overcome the problems, as well as to reduce production cost and to conserve environment by introducing medium-capacity chopper to agricultural industry. The chopperwas designed by using functional and structural approaches to determine the proper of the machine components.
The chopper has dimension 170x100x110 cm with hopper 55x60 cm and 50 cm in diameter cylinder chopping roOpl. This machine was equipped with engine 24 hp. After conducting performance test, it was found that the capacity Is 198,2 kg per hour at 289 rpm. Furthermore, break event point, benefit-cost ratio and net present value are 6.014.076 kg, 1,44 and Rp. 24.786.400 respectively.
Industrial partner in this program is Usaha Tani Terpadu Putra Sahyu located at Salido Pesisir Selatan, West Sumatra. Keywords : chopper, organic fertilizer, agricultural waste.
A. PENDAHULUAN Salah satu masalah yang belum teratasi dalam peningkatan produksi pertanian adalah masalah pupuk.
Ketersedian pupuk non-organik setiap saat dengan harga yang memadai merupakan salah satu penentu kelangsungan produksi pertanian di dalam negeri, yang selanjutnya berarti terjaminnya ketahanan pangan. Karena pentingnya pupuk bagi pertumbuhan pertanian, sejak tahun 60-an hingga saat ini pemerintah memberikan subsidi pupuk.
Dalam kenyataannya, pupuk bersubsidi semakin berkurang ketersediaanya.
Penggunaan pupuk organik semakin meningkat seiring dengan maraknya pertanian organik, sehingga tidak ada alternatif lain bagi petani kecuali harus menggunakan pupuk organik. Pembuatan pupuk organik ini merupakan pekerjaan yang sangat berat dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memproduksi pupuk organik tersebut sampai pupuk slap untuk digunakan jika dikerjakan secara manual.
Bagaimanapun juga proses dekomposisi alami dari sampah organik menjadi kompos
tidak dapat berlansung dengan cepat karena (1) sampah organik ini banyak
mengandung seratlselulosa yang relatif tinggi sehingga sulit untuk didekomposisikan,
(2) luas permuk aim sampah organik yang tidak scragam akan mcnyulitkan
mikroorganismc untuk mclakukan pcnctrasi dan peromhakan sampah organik meniadi kompos, (3) jumlah mikroorganismc alnmi yang tcrscdia di dalam tanah relatif kecil dap jcnisnya sangat spcsifik. OIch karcna itu perlu dilakukan usaha mencac.ah organik schingga ukurannya menjadi lehih seragam dan Iebih kecil.
Selain itu perlu mcnambahkan mikroorgnismc dckomposcr kc dalam cacahan sampah organik sehingga perombakan sampah organik bcrlangsung Iebih cepat. Upaya
mendukung peningkatan kualitas dan kuantita_s pupuk organik salah satunya ditempuh dengan penyediaan mesin untuk produksi pupuk organik herupa mesin pencacah sampah organik dan limbah pertanian.
Tersedianya mesin ini akan meringankan kerja dan biaya produksi pupuk organik serta mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja di bidang pertanian. Disamping itu dengan terpenuhinya kebutuhan akan pupuk bagi petani akan dapat meningkatkan produksi pertanian sehingga Indonesia betul-betul swasembada pangan dan komoditi pertanian lainnya.
Keuntungan lain dari tersedianya mesin ini dapat mengurangi masalah sampah di lingkungan sekitar areal pertanian yang dapat diolah menjadi pupuk bagi usaha
pertanian. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan paket teknologi prcduksi pupuk organik tepat guna yang dapat diaplikasikan oleh petani di lapangan. Tahap pertama penelitian ini adalah untuk menciptakan mesin pencacah beroperasi secara kontinyu untuk mengolah sampah organik menjadi bahan cacahan supaya mudah didekomposisi menjadi pupuk organik. Pada tahap berikutnya pengembangan mesin ini dipadukan dengan mesin pembuat granular terpadu tipe screw.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Mengembangkan unit mesin pencacah sampah yang mempunyai pisau pemotong sampah. Melakukan evaluasi teknis dan ekonomis terhadap kinerja mesin yang dibuat. Dapat mengatasi masalah
kekurangan pupuk untuk peningkatan produksi pertanian. Dalam penelitian sasaran hasil yang akan diperoleh adalah : Menunjang percepatan peningkatan taraf ekonomi petani terutama karena produksi Jebih optimal, dan biaya untuk pemupukan dapat ditekan. Mengatasi keterbatasan ketersediaan tenaga kerja untuk proses produksi pupuk organik serta akan menghemat biaya produksi.
Aromoill A.122
A qiidasa gekrio&gi Peru, nsa Tcknol ogi produksi than perfrd i kap rrivj n mudah ;chin wia darrat di lakuk;In dibengkel alsintan biasa. Mendorong pertumbuhan bengkel ahiraan yang rro:roproduk..)i atat dan pertanian terapan schingga akan
membukalap-anpn kg:Tja a.. Pemotongan bahan ptrtanian Proses perombakan bahan organik dapat dipacu demon mernp,dua-5permukaan bahan sehingga penetrasi mikroorganisme akan lebih mudah.
1lsaha untuk memperluas permukaan bahan tersebut dapat dilakukan dengan
memperkecil ukuran bahan meJalui proses peneacahan. Gaya dan energi pencacahan bahan pertanian akan dipengaruhi oleh disain pisau, cara operasi dart sifat bahan pertanian yang akan dicacah. Besarnya gaya dan energi pemotongan sampah organik dap at dikurangi dengan mengecilkan sudut mata pisau dan sudut potong horizontal, atau menarnbah sudut potong tegaknya (Nadi, 2002). Tujuan dari pencacahan ini adalah untuk memperkecil dan menyeragamkan ukuran bahan baku kompos sehingga
memperrnudah proses fermentasi.
Limbah sampah organik utuh yang diumpankan ke dalam mesin akan dijepit dan bergerak diantara dua silinder yang dilengkapi dengan mata pemotong yang disusun pada dua poros yang diputar dengan mengunakan energi listrik. Limbah sampah pasar dan limbah pertanian akan dicacah secara kontinyu oleh mata pemotong yang berputar dan hasilnya akan terlempar keluar (Admit', 2008).
Permasalahan yang dirasakan sampai saat ini untuk membuat pupuk organik dalam jumlah yang relatif besar adalah belum adanya alas untuk mencacah, pengempa dan pengaduk bahan baku sampah organik berkapasitas tinggi dan dengan biaya produksi yang rendah. b. Pemanfaatan limbah sampah organik. Pupuk organik adalah produk penyubur tanah yang bahan bakunya berasal dari hasil dekomposisi bahan-bahan limbah pertanian, peternakan dan dapat juga dari bahan limbah sampah organik.
Selama ini pupuk organik belum banyak dihasilkan oleh petani sebagai bahan penyubur tanah, padahal bahan baku untuk membuat pupuk tersebut cukup banyak tersedia di sekitarnya. Limbah sampah organik yang banyak terdapat di pasar tradisionaal jika dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat pupuk organik sangat membantu dalam rnengatasi permasalahan lingkungan, karena limbah sampah tersebut jika tidak dikelola dengan baik akan dapat menimbulkan permasalahan
A.
(13idang Tekporogi 417/a nia n _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _lingkungan seperti polusi udara (Kau yang tidak sedan), sumber penyakit dan merusak keindahan
lingkungan scrta mengurangi ketersediaan lahan untuk kebutuhan lain. Hal ini semakin dirasakan pennasalahannya jika produk sampah organik tidak dikelola secara balk.
Sebaliknya jika dikelola dengan balk semakin banyak sampah yang dihasilkan maka semakin besar potensi yang tersedia sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik. c.
Pengomposan bahan organ& Pengomposan merupakan proses dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme menjadi humus dalam lingkungan yang lembab, panas dan terjannn aerasinya.
Laju dekomposisi ini dipengaruhi oleh beberapa factor seperti ukuran bahan, nisbah C/N, suhu, kelembaban, aerasi, tingkat keasaman, jenis dan jumlah mikroorganisme (Gaur, 1982). Proses pengomposan dapat dipaeu dengan meningkatkan Inas permukaan bahan sehingga penetrasi mikroorganisme dan udara dapat berlansung dengan lebih mudah.
Untuk itu bahan perlu dicacah sehingga ukurannya menjadi lebih kecil dan luas permukaanya semangkin besar. Mikroorganisme perombak bahan limbah sampah organik memerlukan C sebagai sumber energi dan pembentukan sel barn, serta N untuk sintetis protein. Agar C/N tersedia secara seimbang maka nisbah C/N bahan kompos hendaknya berada dalam kisaran 25-40.
Proses pengomposan juga ditentukan oleh jenis dan jumlah mikroorganisme
dekomposer. Suhu dan kelembaban optimum untuk dekomposisi bahan organik adalah 45 _60°C, suhu yang terlalu tinggi akan menyebabkan kurang aktifnya mikroorganisme.
Pengurangan suhu dan kelembaban dapat dilakukan dengan cara pengadukkan bahan.
Kelancaran aliran udara atau aerasi perlu dijaga agar dapat memindahkan CO2, panas dan uap air yang timbal sebagai akibat dari proses perombakan (Dalzell, 1987). B.
METODE PENELITIAN a. Konsep program Peta jalan (roadmap) penelitian prototipe mesin pencacah dan mesin pembuat pupuk organik granular meliputi komponen material yang digunakan, penelitiaan dan pengembangan, teknologi yang digunakan dalam proses pembuatan mesin, produk dan hasil penelitian dan pengembangan serta sasaran pasar dari produk yang dihasilkan• Peta jalan kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Pemeemgageue -Te.dadori we..a4 90640alcediag Zedaulastao P449,14 ,tc(o+ceacet 03-04 Sefrie.ade3 2014
A.
oidang freknokii perianian label 1. Roadmap kegiatan produksi Ftupuk iirganik _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Tahun Pertama _ Material Bcsi bcrbagai ukuran untuk pembuatan mesin penelitian dan Pengembangan dan pengembangan pcnycmpurnaan mesin pcncacah Teknologi Pcndekatan structural dan fungsional, evaluasi teknis dan ekonomis mesin produk Mesin pencacah limbah organik berkinerja tinggi.
pasar Perkebunan, etani dan UKM _K viola Morin pen-intuit !mimic organik ypinular, pupuk organic Relit, nes1 herbagal ukuran Pongernhangan clan pcnyernpurnann cocain pupuk granular Pengcrnbangan teknologi kemanan Evaluasi teknis kinerja mesin clan uji efektivitm mesin dan analisa sifat fisik dan kimia produk pupuk Mesin pembuat pupuk granular yang efisien dan ekonomis, mutt' produk yang bagus dan kema.san yang menarik Petani, scrkebunan dan UKM erben elan _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _b.
Pembuatan alat pencacah dan pengempa bahan organik Pelaksanaan penelitian ini menggunakan beberapa metoda tergantung pada setiap tahapan pekerjaan, terutama pada perancangan dan pembuatan mesin pencacah bahan pupuk organik, sehingga dihasilkan mesin yang betul-betul layak untuk memproduksi pupuk. Pada tahap ini digunakan pendekatan fungsional dan struktural untuk pemilihan komponen dan bahan mesin yang efisien untuk memproduksi pupuk Setelah itu dilakukan uji kinerja dan analisa ekonomis mesin.
Setelah dapat kinerja mesin, selanjutnya diseminasi dan sosialisasi pada petani dan baru dilakukan proses produksi pupuk organik secara masal. Prototipe mesin pencacah dirancang mempunyai komponen utama berupa pengumpan, satu set pisau pemotong yang tersusun pada sebuah sumbu yang diputar dengan rpm tinggi, saluran
pengeluaran bahan cacahan, motor engine untuk menggerakkan pisau pencacah, dan system transmisi (Gambar 1). Gambar 1.
Rancangan mesin pencacah dalam Auto CAD (kiri) dan hasil assembly (kanan). _ _
A. (Biding le(pawi trrrtdnuin _ _ _ _ _ _ _c. Evaluasi tcknis mesin Evaluasi teknis akan dilakukan : Menentukan kincrja pcneocahan mesin yang akan mempmduksi pupuk organik. Melakukan analisa ekonomis mesin dalam memproduksi pupuk organik. C.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pclaksanaan kegiatan di lapangan, telah berhasil membuat mesin pencacah bahan organik untuk dibuat menjadi pupuk organik. Mesin pencacah yang dibuat mempunyai spesifikasi sebagai berikut : Panjang 170 cm Lebar 100 cm Tinggi 110 cm Engine misako 24 PK Rpm 2000 Transmisi 1 : 9 belt B2 X 64" Kerangka UNP 10 Berat 136 kg / Gambar 2. Mesin siap untuk di uji dan pengambilan data di lapangan. / Gambar 3.
Pengujian kinerja mesin pencacah di lapangan Hasil pengujian kinerja mesin pencacah di lapangan didapat sebagai terlihat pada Tabel 2.
Pc.haa4tgagam Ei4-10c4aztu ‘,41,44 7/(croujactia4 -c•ceazelettaie Paw9an Tgdoweaa 03- 04 Scfreemi..es 2014
4. ,fisdrng rkkroftv kirrunsa n fichcrapa saran tcrkait dcngan ha_sil dart pcnclitian ini adalah : periyaring cacahan agar didapat hasil cacahan a.
Pcriu pcmhcrian unit konkav dan supaya pupuk organik yang dihasilkan lehih bagu3 yang Ichih halos dan scragam, mum dan pcnampilannya. Pcrlu dilanjutkan dcngan rnengembangkan mesin pembuat granular agar dihasilkan pupuk organik granular yang lebih menarik bagi petani untuk digunakan di lahannya. DAFTAR PUSTAKA Admin. 2008.
Proses produksi pembuatan pupuk organik dari sampah pasar. Yayasan Danamon Peduli, Sragen. Basuki. 2004.
Pengomposan tandan kosong sawit dengan pemberian inokulum fungi selulotik Nitrogen dan Fosfor. 11P13, Bogor. Dalzell. H. dan W, K. Thurairajan. 1987. Soil
mangement compost production and use in tropical and subtropical environment. Soil Buletin 56.FAO. Hasman, E. dan Naswir. 2010. Rancang bangun mesin kempa gambir mekanis tipe screw menuju industri gambir modren. Laporan Penelitian Strategis Nasional.
Pusat Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Kasirp A. S. 1-1. Suryanto, dan A. Pratoto. 2001. Pen_gembangan clan optimasi prototipe mesin pengolah limbah tandan kosong kelapa sawit untuk menghasilkan serat Mekanis. Riset Unggulan Kemitraan (RUK) Universitas Andalas, Padang. Suryanto, H., D. Amir, dan Teguh. 2002.
Pengembangan prototipe mesin pencacah tandan kosong sawit untuk menghasilkan bahan baku pupuk organik. Hibah Riset TPSDP Universitas Andalas, Padang. Yudistira, A.
Mangunsong dan S. Melly. 2009. Rekayasa alat pencacah dan pengaduk bahan baku pada proses pembuatan pupuk organik dalam upaya meningkatan kapasitas dan mute produksi.
IWO Pe0,4494g44 Feo 9we4arre cui4,4 71(zeigejudkeut Ridaulata« Aue9a« Twearedia 03-04 Sescodea 2014 _ _ _ _ _ _/ _A.128 _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
INTERNET SOURCES:
---
<1% -
https://www.encyclopedia.com/plants-and-animals/agriculture-and-horticulture/agricult ure-general/agriculture-industry
<1% - https://eprints.uns.ac.id/29376/1/h3313054_pendahuluan.pdf 1% - https://pearlshifa.blogspot.com/2015/04/ekonomi-pertanian.html 1% -
http://www.kadin-indonesia.or.id/enm/images/dokumen/KADIN-98-3166-14102008.pdf
<1% - http://journal.ipb.ac.id/index.php/j-agrokreatif/article/download/26532/17149 2% -
http://semnasppm.uad.ac.id/wp-content/uploads/10-Dani-Irawan_commentAY-hal-76-8 1.pdf
<1% - https://www.slideshare.net/HizkiaSoma/contoh-proposal-pkm-yang-didanai-dikti
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/337823711_MAKALAH_KELOMPOK_2_-_EFEKT IVITAS_BANK_SAMPAH_SEBAGAI_PERAN_MASYARAKAT_DALAM_PENGELOLAAN_LINGK UNGAN
<1% -
https://id.123dok.com/document/7q0713z6-pendekatan-lean-thinking-guna-mereduksi -waste-di-pt-jakarana-tama.html
<1% -
http://repo.polinpdg.ac.id/610/1/ASCNITech_2016_REKAYASA_-_Ichlas_Nur%2C_Junaidi
%2C_Adriansyah.pdf
<1% - http://repo.polinpdg.ac.id/127/2/837-807-1-PB.pdf
<1% - http://digilib.unila.ac.id/11429/12/Bab%202.pdf
<1% -
https://sabilachan.blogspot.com/2017/12/pkm-gt-pemanfaatan-limbah-plastik-dalam.ht ml
<1% -
https://bernadethaaditya094.blogspot.com/2015/05/contoh-laporan-pemanfaatan-sam pah-rumah.html
<1% -
http://technopark.surakarta.go.id/id/component/k2/item/416-pengolahan-sampah-orga nik-pengomposan
<1% - https://feriputrarafira.blogspot.com/2016/02/pemupukan-perairan.html
<1% -
https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/40580/BAB%20IV_2007aga-5.p df?sequence=5&isAllowed=y
<1% -
https://lordbroken.wordpress.com/category/ilmu-dan-teknlogi-pangan/pemanfaatan-li mbah/page/2/
<1% -
https://mahasiswa-agt.blogspot.com/2016/11/tinjauan-pustaka-dan-daftar-pustaka.htm l
<1% -
https://soehari-janto.blogspot.com/2020/02/proses-pembuatan-prototype-produk.html
<1% -
https://ragilendika.blogspot.com/2014/05/cara-pembuatan-kompos-dari-kotoran-sapi_
17.html
1% - https://www.scribd.com/document/359119571/17-48-1-SM