34. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya, itulah kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian bagi kitab-kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan jangan. Segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan segala karunia dan hidayahnya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad saw yang diutuskan dengan syariat yang penuh rahmat bagi seluruh alam dan keluarga serta umatnya.
Alhamdulillah, setelah penulis mencurahkan segala kemampuannya dan dengan taufiq serta bimbingan serta bimbingan Allah SWT, maka skripsi ini disusun untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam di UIN Sunan Kalijaga. Dalam penyusunan skripsi ini, berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis merasa mendapatkan kemantapan dalam penyusunan tugas akhir ini. Sekar Ayu Ariani, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin Ilmu Agama dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga.
Suryadi, M.Ag., selaku Kepala Jurusan Tafsir Ushuluddin Hadits, Kajian Keagamaan dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga. Penulis menyadari sepenuhnya akan kekurangan dan keterbatasan penulis serta meyakini bahwa pembahasan dalam skripsi ini bukanlah suatu karya yang sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penyusunan disertasi ini, dan tidak lupa penulis ucapkan terima kasih.
Berpedoman pada Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Nomor 158 Tahun 1987 dan Nomor 0543 b/u/1987).
Vokal Panjang (maddah)
Vokal Rangkap
Hamzah
Kata Sandang Alif + Lam
Penyusunan kata-kata dalam rangkaian kalimat
Secara historis, meskipun pluralisme telah muncul sejak awal sejarah manusia, namun permasalahan kebebasan beragama menjadi semakin rumit setelah masyarakat dimana negara dan agama di satu sisi dan agama di sisi lain terus mengalami ketegangan dalam konteks negara bangsa. Bagi Gamal al-Banna, semua orang yang mempelajari Al-Qur'an dan merenungkan ayat-ayatnya akan menemukan bahwa Al-Qur'an dengan tegas menjelaskan keesaan Allah dan keberagaman selain-Nya. Buktinya, gaya bahasa Al-Qur'an yang khusus membuat setiap kata ayat yang digunakan mempunyai beberapa kemungkinan makna dan tidak memberikan penafsiran tunggal.
Dan hal itu menjadi mungkin karena Al-Quran diturunkan tidak hanya kepada umat Islam, tetapi kepada seluruh umat manusia dan alam. Oleh karena itu, penelitian ini fokus pada ‘Bagaimana Gamal al-Banna memaknai ayat-ayat pluralisme agama? Penelitian ini merupakan kajian pustaka yang mengambil sumbernya dari salah satu tokoh pluralisme yaitu Gamal al-Banna dengan menggunakan pendekatan tematik.
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, terlihat bahwa 1) Pengetahuan tentang penafsiran Gamal al-Banna terhadap ayat-ayat pluralisme agama berdasarkan prinsip yaitu pluralitas adalah takdir Tuhan; pengakuan hak atas keberadaan agama di luar Islam; persinggungan dan kesinambungan agama-agama; Para nabi dan rasul, tidak ada paksaan dalam beriman; menjunjung tinggi nilai kemanusiaan (HAM); dan tiga prinsip hakiki keimanan, yaitu beriman kepada Tuhan, akhirat, dan berbuat baik. Mereka rentan terhadap cara dan tanggapan yang berbeda-beda, yang jika kita kategorikan akan membagi mereka menjadi dua kelompok yang berlawanan, yaitu kelompok yang menolak pluralisme (eksklusif) dan kelompok yang menerimanya.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Rumusan Masalah
- Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian
- Telaah Pustaka
- Metode Penelitian
- Jenis Penelitian
- Pendekatan
- Teknik pengumpulan data
- Teknik analisis data
- Sistematika Pembahasan
Mengingat Al-Qur'an sarat dengan nilai-nilai pluralisme dan kebebasan, maka sudah selayaknya umat Islam mengembangkannya sebagai landasan berpikir dan berperilaku. Manfaat penelitian ini secara umum diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan di bidang tafsir Al-Qur'an. Sebagai sumbangsih pemikiran (berupa ide atau gagasan) terhadap konsep pluralisme agama yang komprehensif dalam Al-Qur’an, khususnya sebagaimana dipahami dan ditafsirkan oleh Gamal al-Banna.
Sejauh pengetahuan dan pengamatan penulis terbatas, selama ini banyak penelitian atau tulisan yang membahas pluralisme agama dalam Al-Qur'an. Misalnya Muhammad Amin Suma yang menulis buku berjudul Pluralisme Agama Menurut Al-Qur'an: Kajian Aqidah dan Syariah. Seperti yang ditulis Muhammad Amin Suma: 'Ini berbeda dengan agama lain yang tidak mendapat rekomendasi apa pun dari Al-Qur'an, apalagi legitimasi formal sebagai sebuah agama.
Mengenai agama lain, Muhammad Amin Suma menyatakan bahwa Al-Quran tidak mengakui Yahudi dan Kristen sebagai agama. 22 Muhammad Amin Suma, Pluralisme Agama Menurut Al-Qur'an: Kajian Aqidah dan Syariah, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001), hal. 34; Perspektif Pluralisme Agama dalam Al-Qur'an", 24 menganalisis ayat-ayat Al-Qur'an terkait dengan pluralisme agama.
24'Abd Rahman Marasabessy, “Perspektif Pluralisme Agama dalam Al-Quran” Disertasi dari Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2005, tidak diterbitkan. Fathi Osman sepertinya ingin membiasakan diri dengan banyaknya ayat Alquran yang bisa dijadikan prinsip untuk membenarkan pluralisme dalam Islam. Hal ini dengan sendirinya melemahkan pandangan bahwa pluralisme tidak muncul dari Islam, karena banyak ayat dalam Al-Quran yang mendukung pluralisme tersebut.
Sementara itu, hasil-hasil penelitian di atas akan dijadikan pedoman awal dalam membaca dan menganalisis teks serta tafsir Al-Qur'an dalam kaitannya dengan konsep pluralisme agama. Penelitian semacam ini pada hakikatnya bersifat pustakawan, yaitu semua sumber berdasarkan bahan tertulis dan berkaitan dengan permasalahan yang penulis angkat yaitu konsep pluralisme agama dalam Al-Qur'an sebagaimana ditafsirkan oleh Gamal al-Banna. Sumber informasi primer antara lain karya-karya Gamal al-Banna, misalnya dalam kitab Tafsir al-Qur'an al-Karim Bainal-Qudamâ wa al-Muhadisin dan At-Ta'addudiyah fi al-Mujtama'a al-Islami.
Analisis linguistik dilakukan dengan memperhatikan struktur dan gaya bahasa dalam kaitannya dengan ajaran pluralitas dalam Al-Qur’an. Namun sebelum menjelaskan ayat-ayat yang diklaim pluralisme dalam Al-Qur'an, terlebih dahulu kita uraikan kajian umum mengenai makna pluralisme agama, kemudian diuraikan ayat-ayat Al-Qur'an yang diklaim sebagai ayat agama. kemajemukan.
PENUTUP
Kesimpulan
Gagasan-gagasan yang disampaikan oleh Gamal al-Banna dapat dijadikan referensi bagi umat Islam untuk memahami inti gagasan pluralisme dalam Al-Qur'an. Maka tidak ada alasan bagi siapa pun untuk menolak paham tersebut dengan alasan akan mencemari ajaran Islam dan membawa mereka pada kemusyrikan. Di sisi lain, penolakan terhadap pluralisme merupakan praktik totalitarianisme yang akan melahirkan benih-benih musyrik, karena beranggapan bahwa ada sesuatu yang total, satu hal, di luar Allah.
Demikian pula ajaran agama yang dikukuhkan dan dikonsolidasikan dalam kodifikasi agama, tata cara ritual dan liturgi, serta hukum kanonik, juga diciptakan dalam proses “menghadapi” pluralisme. Namun dalam menghadapi dan menyikapi realitas keberadaan agama-agama yang begitu plural, nampaknya masing-masing umat beragama tidak bersifat monolitik. Mereka rentan terhadap cara dan tanggapan yang berbeda-beda, yang jika dikategorikan akan membagi mereka menjadi dua kelompok yang berlawanan, yaitu kelompok yang menolak pluralisme dan kelompok yang menerimanya.
Dalam mengamati agama orang lain, kelompok ini seringkali menggunakan standar penilaiannya sendiri untuk memberikan penilaian dan menilai agama lain. Bagi kelompok kedua ini, cukup jelas bahwa yang membedakan ajaran mereka adalah dimensi teknis-operasionalnya, bukan dimensi substantif-esensialnya, seperti kaitannya dengan mekanisme atau tata cara ritual ibadah dan sebagainya. Namun dialog yang terstruktur dengan toleransi tanpa sikap pluralitas tidak akan menjamin tercapainya keharmonisan abadi antar umat beragama.
Saran-saran
Banna, Gamal al-, At-Ta'addudiyah fi al-Mujtama' al-Islami, Al-Qahirah: Dar al-Fikr al-Islami, 2001. Boyle, Kevin, & Juliet Sheen (red), Religionsfrihed og trosfrihed : A World Report, London og New York: Routledge, 1997. Kairo: Maktabah al-Shafa, cet.
Nations and Nationalism Since 1780: Programme, Myth, Reality, Revised Edition, New York and Melbourne: Cambridge University Press, 1990. Ibrahim, Sa'adudin, At-Ta'addudiyah wa Hurriyah fi al-Islam li Gamal al-Banna, Beirut : Da>r al-Manhil, 1996. Kelley, David, & Anthony Reid (eds.), Asian Freedoms: The Idea of Freedom in East and Southeast Asia, Cambridge: Cambridge University Press, 1998 Khan, Hazrat Inayat, The Unity of Religious Ideals, Delhi: Motilal Banarsidass.
Legenhausen, Muhammad, One Religion or Many Religions: A Study of Liberalism and Religious Pluralism, Jakarta: Lentera Publishers, 1999. Madjid, Nurcholish, "Religious Freedom and Pluralism in Islam", i Komaruddin Hidayat & Ahmad Gaus AF, Passing Over: Crossing. Borders Religion, Jakarta: Gramedia-Paradina, 1998. Marasabessy, 'Abd Rahman, "Religious Pluralism Perspective of the Qur'an" Upubliceret afhandling, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Postgraduate Program, 2005.
باردو، بيتر أ.، البوذية: مقدمة تاريخية للقيم البوذية والأشكال الاجتماعية والسياسية التي اتخذتها في آسيا، نيويورك &. القرطبي، أبو عبد الله محمد بن أحمد الأنصاري، الجامع لأحكام القرآن، القاهرة: المكتبه التوفيقية، ج١، ص١٤٣. صالح، محمد بن، شرح العقيدة الوسطى، القاهرة: دار الدعوة الإسلامية، 2001.
Sa'id, Majdi, 'Gamal al-Banna Ta'ir al-Hurriyah Yakhridu Mumfaridan' di http://www.islamonline.net/arabic/famous/2003/10/article10.shtml. Quraish, Landasan Al-Qur'an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Bermasyarakat, Bandung: Mizan, cet. Bonar, “Penelitian Keagamaan: Pendekatan dari Ilmu Keagamaan” dalam Mulyanto Sumardi (redaksi), Penelitian Keagamaan: Permasalahan dan Pemikiran, Jakarta: Penelitian dan Pengembangan Departemen Agama Republik Indonesia, 1982.