• Tidak ada hasil yang ditemukan

POJK APU PPT dan Points of Concern.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "POJK APU PPT dan Points of Concern.pdf"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

Terdapat keraguan terhadap pemberian informasi oleh calon pelanggan, prinsipal, kuasa dan/atau pemilik manfaat. Dokumen identitas anggota Direksi atau kuasa anggota Direksi yang berwenang mewakili perusahaan dalam menjalankan hubungan usaha. Memorandum Asosiasi dan/atau Anggaran Dasar dan Anggaran Dasar (AD/ART) (bila ada); dan D.

Bagi calon nasabah berupa lembaga negara, instansi pemerintah, lembaga internasional, dan kantor perwakilan luar negeri, PJK wajib meminta keterangan nama dan alamat lembaga, badan, atau kantor perwakilan tersebut. Surat kuasa bagi orang yang berwenang mewakili lembaga, badan, atau agen dalam hubungan bisnis; Dan. Contoh tanda tangan orang yang berwenang mewakili suatu lembaga, instansi atau perwakilan dalam hubungan bisnis.

Rekomendasi FATF No. 10

Where the risks of money laundering or terrorist financing are higher, financial institutions should implement enhanced CDD measures in line with the identified risks.

Dokumen identitas pemilik atau pengendali data utama dapat berupa surat pernyataan atau dokumen lain yang berisi informasi tentang identitas pemilik/pengendali data utama. BO berbentuk perusahaan yang terdaftar di bursa dibebaskan dari kewajiban menyerahkan dokumen identitas pengendali yang bersifat final.

POJK tentang Penerapan Program APU dan PPT di SJK

Belum adanya keseragaman dan harmonisasi aturan yang mengatur penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APU dan PPT) oleh Penyedia Jasa Keuangan (PJK) di sektor jasa keuangan, sehingga berpotensi menimbulkan kesenjangan regulasi. antar jasa keuangan. sektor jasa. Hasil self-assessment PPATK adalah 5 rekomendasi dengan skor ketidakpatuhan dan 22 rekomendasi dengan skor kepatuhan parsial, salah satunya adalah rekomendasi 10 (Customer Due Diligence) yang merupakan rekomendasi inti. Perkembangan kompleksitas produk dan jasa keuangan, termasuk pemasaran (multi-channel marketing) serta meningkatnya penggunaan teknologi informasi di sektor keuangan.

Latar Belakang Penyusunan POJK APU dan PPT

Pengaturan APU dan PPT

Cakupan POJK APU dan PPT

Materi POJK Penerapan APU PPT di SJK

Penerapan Program APU PPT Berbasis Risiko

Namun dasar penerapan APU PPT adalah penilaian risiko spesifik terhadap risiko TPPU/TPPT, bukan risiko umum.

Pokok-Pokok Perubahan

  • Definisi PEP
  • Pengaturan BO
  • Verifikasi Nasabah dimungkinkan non face to face
  • Kewajiban melakukan langkah pencegahan / countermeasures Jika ada higher risk  wajib melakukan EDD dan meminta konfirmasi dan
  • Sanksi

Ada fleksibilitas peraturan  jika seseorang tidak teridentifikasi, identifikasi dan verifikasi orang yang memegang posisi penting (direktur/sederajat)  Pasal 28, para. 3. Kewajiban melakukan tindakan preventif/penanggulangan Apabila terdapat risiko yang lebih tinggi  wajib melakukan EDD dan meminta konfirmasi dan apabila terdapat risiko yang lebih tinggi  wajib melakukan EDD dan meminta konfirmasi dan klarifikasi kepada instansi terkait (pasal 36). Akses informasi pelanggan dalam satu grup untuk keperluan audit dan kepatuhan di tingkat grup.

RBA, PJK wajib mengidentifikasi, . menilai dan memahami risiko. Pencucian uang dan/atau tindak pidana.

Penerapan Program APU PPT Berdasarkan Pendekatan Berbasis Risiko (Risk-based Approach/RBA)

Manajemen dan Mitigasi Risiko

Penerapan program APU PPT berdasarkan pendekatan berbasis risiko (RBA).

5 Pilar Penerapan Program APU PPT

Dewan Direksi menyetujui kebijakan, pengawasan dan prosedur untuk mengelola dan memitigasi risiko teknis pencucian uang dan pendanaan teroris.

Pengawasan Aktif Direksi dan Dewan Komisaris

PJK wajib membentuk UKK dan/atau menunjuk pejabat sebagai penanggung jawab pelaksanaan program APU dan PPT, baik di kantor pusat maupun di kantor cabang.

Penanggung Jawab Penerapan Program APU dan PPT (UKK dan Penugasan Pejabat)

Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan PEE, PPE dan/atau MI dalam satu badan usaha hanya boleh mempunyai satu orang yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program APU dan PPT. Penanggung jawab pelaksanaan program APU dan PPT pada bank kustodian dapat ditugaskan kepada penanggung jawab bank kustodian atau sekaligus dikelola oleh penanggung jawab bank umum. Penanggung jawab pelaksanaan program APU dan PPT pada bank kustodian yang merupakan cabang bank asing dapat menjadi pimpinan cabang bank asing tersebut.

Bertanggung jawab atas Pelaksanaan Program APU dan PPT (UKK dan Pengangkatan Pejabat) (UKK dan Pengangkatan Pejabat).

Kebijakan dan Prosedur

PJK wajib mengidentifikasi dan melakukan penilaian risiko TPPU/TPPT terkait pengembangan produk dan praktik bisnis baru, termasuk mekanisme distribusi baru, dan penggunaan teknologi baru atau pengembangan teknologi untuk produk baru atau yang sudah ada.

Penilaian Risiko Terkait Pengembangan Produk, Praktik Usaha, Teknologi

Uji Tuntas Nasabah/Customers Due Dilligence (CDD)

Cakupan CDD

PJK wajib mengelompokkan calon nasabah dan nasabah berdasarkan tingkat risiko terjadinya pencucian uang dan/atau pendanaan teroris.

Identifikasi dan Verifikasi Nasabah

Calon nasabah atau pelanggan menolak untuk mematuhi peraturan terkait penerapan program APU dan PPT; atau

Larangan Membuka Hubungan Usaha

Pemilik Manfaat (Beneficial Owner/BO)

PJK wajib memahami profil, maksud dan tujuan hubungan usaha dan transaksi yang dilakukan Pelanggan dan BO melalui identifikasi dan verifikasi. Apabila tidak ada individu yang teridentifikasi sebagai BO, identifikasi dan verifikasi akan dilakukan terhadap individu yang menduduki jabatan direktur atau yang setara. Dalam hal calon nasabah, nasabah, atau WIC merupakan PJK lain di negara yang bertindak untuk dan atas nama BO, maka dokumen yang berkaitan dengan BO dapat berupa surat keterangan tertulis dari calon nasabah, nasabah, atau WIC. .

Dalam hal Calon Nasabah, Nasabah, atau WIC merupakan PJK lain di luar negeri yang menerapkan program APU dan PPT yang sekurang-kurangnya setara dengan Peraturan OJK ini yang mewakili OB, maka dokumen terkait pemilik manfaat berupa menulis. pernyataan dari PJK di luar negeri bahwa identitas pemilik manfaat telah diverifikasi oleh PJK di luar negeri. Dalam hal penerapan program APU dan PPT yang dilakukan oleh PJK di luar negeri tidak sesuai dengan Peraturan OJK ini, PJK tersebut wajib melaksanakan program APU dan PPT berdasarkan Peraturan OJK ini. Dalam hal PJK mencurigai atau tidak dapat memastikan identitas Beneficial Owner, maka PJK wajib menolak melakukan usaha atau transaksi dengan calon nasabah, klien atau WIC.

PJK harus memiliki sistem manajemen risiko yang memadai untuk menentukan apakah calon nasabah, klien, BO atau WIC termasuk dalam kriteria risiko tinggi.

Manajemen Risiko Terhadap Nasabah Berisiko Tinggi

Orang yang diberi kewenangan untuk melakukan fungsi penting (prominent function) oleh organisasi internasional, seperti senior manajer yang meliputi antara lain direktur, deputi direktur, dan

Ketentuan yang berlaku bagi nasabah, OB, atau WIC yang berisiko tinggi juga berlaku bagi anggota keluarga atau pihak terkait (close associate) PEP. PJK wajib melakukan KDK terhadap penerima manfaat asuransi jiwa dan produk investasi lainnya yang berkaitan dengan polis asuransi, segera setelah penerima manfaat diketahui atau ditentukan. Informasi mengenai penerima manfaat polis asuransi jiwa merupakan salah satu faktor risiko yang relevan.

CDD bagi penerima manfaat polis asuransi jiwa dan produk investasi lainnya terkait polis asuransi.

CDD Terhadap Penerima Manfaat (Beneficiary) dari Asuransi Jiwa dan Produk Investasi lain Terkait Polis Asuransi

Calon klien adalah emiten atau perusahaan publik yang tunduk pada peraturan mengenai kewajiban pengungkapan kinerjanya; Calon nasabah berdasarkan penilaian risiko pencucian uang dan/atau pendanaan teroris tergolong rendah dan memenuhi kriteria calon nasabah dengan profil dan karakteristik sederhana. PJK dapat menerapkan prosedur CDD sederhana kepada calon nasabah atau transaksi yang diklasifikasikan tingkat risiko TPPU/TPPT.

CDD Sederhana

CDD oleh Pihak Ketiga

PJK wajib mengambil langkah-langkah yang memadai untuk memastikan bahwa pihak ketiga siap untuk segera memenuhi permintaan informasi dan salinan dokumen pendukung apabila PJK memerlukannya dalam rangka pelaksanaan program APU dan PPT; PJK wajib memastikan bahwa pihak ketiga adalah lembaga keuangan dan penyedia barang dan/atau jasa serta profesi tertentu yang memiliki prosedur CDD dan diawasi oleh otoritas yang berwenang sesuai ketentuan yang berlaku; Dan.

Pengkinian dan Pemantauan Nasabah

Pengendalian Intern

Seluruh jaringan kantor dan cabang dalam dan luar negeri wajib menerapkan kebijakan dan prosedur program APU dan PPT. Konglomerasi keuangan wajib menerapkan program APU dan PPT pada jaringan kantor dan cabangnya di dalam dan luar negeri serta memantau pelaksanaannya.

Penerapan Program APU PPT di Jaringan Kantor dan Anak Perusahaan

Apabila negara tempat kantor dan anak perusahaan berada di luar negeri mempunyai peraturan APU dan PPT yang lebih ketat dari POJK, maka kantor dan anak perusahaan tersebut wajib mematuhi ketentuan otoritas nasional terkait. Apabila negara tempat kantor dan anak perusahaan berada belum memenuhi rekomendasi FATF atau telah memenuhi namun standar program APU dan PPT lebih longgar dibandingkan POJK, maka kantor dan anak perusahaan wajib mematuhi program APU dan PPT sebagaimana diatur. dalam POJK. Apabila penerapan program APU dan PPT sesuai ketentuan OJK mengakibatkan pelanggaran terhadap ketentuan hukum yang berlaku di negara tempat kantor dan anak perusahaan berada, maka pejabat kantor PJK di luar negeri wajib mematuhi PJK tersebut. kantor pusat dan OJK bahwa kantor PJK yang bersangkutan tidak dapat melaksanakan program APU dan sesuai POJK.

Kebijakan dan prosedur harus memperhatikan faktor teknologi informasi yang berpotensi disalahgunakan oleh pelaku TPPU/TPPT.

Sistem Informasi Manajemen

Sumber Daya Manusia dan Pelatihan

Pelaporan

LKM dan penyedia jasa pinjam meminjam berbasis teknologi informasi yang terlambat menyampaikan laporan akan dikenakan sanksi administratif berupa teguran tertulis.

Sanksi

Poster dan spanduk dalam rangka meningkatkan kesadaran dan penguatan implementasi program APU PPT di sektor jasa keuangan.

Referensi

Dokumen terkait