• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA HUBUNGAN ORANG TUA DAN ANAK KELUARGA NABI IBRAHIM DALAM PERSPEKTIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "POLA HUBUNGAN ORANG TUA DAN ANAK KELUARGA NABI IBRAHIM DALAM PERSPEKTIF "

Copied!
141
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Konteks Penelitian

Dalam penelitian ini kisah orang tua dan anak yang diambil adalah kisah Nabi Ibrahim dan putranya. Dan semua yang tinggal di daerah itu menyembah bintang dan berhala, kecuali Nabi Ibrahim dan istrinya.6. Disebutkan nabi Ibrahim mempunyai banyak anak laki-laki, namun yang paling terkenal dan sering disebutkan dalam Al-Qur'an adalah dua orang bersaudara yang juga menjadi nabi, yaitu yang disembelih.

6 Maksudnya: “Ya Allah, limpahkanlah selawat (kesejahteraan) kepada Nabi Muhammad dan keluarga besar Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga besar Ibrahim. Ya Allah, berkatilah Nabi Muhammad dan keluarga besar Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkati Nabi Ibrahim dan keluarga besar Ibrahim.

Fokus Kajian

Dalam belajar mendidik anak lelaki, maka hendaklah kita belajar dari cara Nabi Ibrahim mendidik Ismail dan Ishak. Semasa kita belajar mendidik wanita, kita harus belajar dari cara Rasulullah saw. mendidik empat anak perempuannya. Begitu juga dengan mengajar didikan cucu-cucu, kemudian tempat kita bertanya kepada Rasulullah s.a.w.s. yang kemudiannya membawa Hasan dan Husain, dua orang besar dan mulia pada zamannya. 13.

Untuk mempelajari tentang mereka (Nabi Ibarhim dan Rasulullah SAW) dan bagaimana mereka membesarkan anak dan keturunannya, Anda bisa memulainya dengan mempelajari ayat-ayat Al-Qur'an yang berbicara tentang keduanya. Bagaimana metode dan nilai model hubungan Nabi Ibrahim dengan anak-anaknya ditinjau dari tafsir Maudhu.

Tujuan Kajian

Manfaat Kajian

10 khususnya dalam mengetahui dan memahami maksud, pengertian dan tujuan kisah Nabi Ibrahim di dalam al-Quran tentang hubungan ibu bapa dan anak. Ia memberi tambahan wawasan tentang kisah al-Quran iaitu peristiwa yang telah berlalu tetapi masih boleh dijadikan pedoman dalam kehidupan masa kini.

Definisi Istilah

Metode Penelitian

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Data dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisa Data
  • Keabsahan Data

Selain itu, dari hasil penafsiran ayat-ayat tersebut diharapkan dapat ditemukan suatu konsep tentang hubungan orang tua-anak antara Nabi Ibrahim, baik dengan orang tuanya maupun dengan anak-anaknya, yang berkaitan dengan hak atas perlindungan. anak-anak. 13 beserta ammi, muqaad dan muthlaknya, perintah dan larangannya, ungkapan dan gambarannya, dan sebagainya.” 19 Dari definisi yang panjang lebar ini kita dapat menarik kesimpulan singkat bahwa tafsir adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan ayat-ayat metode tematik. tafsir adalah upaya menafsirkan Al-Qur'an dengan cara mengumpulkan atau merangkum ayat-ayat Al-Qur'an dari berbagai surah dan berkaitan dengan permasalahan atau tema yang telah ditentukan sebelumnya.

Kemudian penafsir membahas dan menganalisis isi ayat-ayat tersebut sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Pada dasarnya pengumpulan dan penyusunan ayat-ayat menurut kronologi dilakukan untuk mengetahui pokok permasalahan.

Sistematika Penulisan

18 Maudhu'i, metode dan nilai-nilai yang terkandung dalam model hubungan Nabi Ibrahim dengan putranya, dan terakhir kontekstualisasi model hubungan tersebut dengan masa kini.

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Pustaka

  • Penelitian Terdahulu
  • Kajian Teori

Skripsi tersebut berjudul “Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Perspektif Cerita dalam Al-Qur’an” yang ditulis oleh Robitoh Widi Astuti. 2Robitoh Widi Astuti, “Perspektif Komunikasi Orang Tua dan Anak Tentang Cerita Dalam Al-Qur’an”, Tesis, Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2011). Orang tua adalah ayah dan/atau ibu dari seorang anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial.

Contohnya adalah orang tua angkat karena pengangkatan anak, atau ibu tiri (istri dari ayah kandung anak) dan ayah tiri (suami dari ibu kandung anak). Dalam penggunaan bahasa Arab, istilah orang tua dikenal dengan sebutan al-walid. Makna tersebut dapat dilihat dalam Al-Qur'an surat Lukman ayat 14 yang berbunyi: Menurut Hurlock, orang tua adalah orang dewasa yang membawa anak menuju kedewasaan, terutama pada masa perkembangan.

Orang tua dan anak sama-sama mempunyai kontribusi dan peran dalam interaksi, begitu pula dalam hubungan keduanya. Berdasarkan pengalaman dan observasi, orang tua akan memahami bagaimana anaknya akan berperilaku dalam suatu situasi. Karena hubungan orangtua-anak bersifat abadi, maka masing-masing membangun ekspektasi yang dikembangkan dalam hubungan keduanya.

Tingkah laku ibu bapa: sentiasa memberi sesuatu yang diminta oleh anak; biarkan anak berkelakuan seperti yang dilihatnya sesuai di rumah. Nabi berpesan kepada ibu bapa untuk melindungi anak-anak mereka daripada bahaya dengan menyanyi dan bersyukur kepada Tuhan atas pemberian-Nya. Rasulullah SAW menyuruh ibu bapa berlaku adil di antara anak-anak, baik lelaki mahupun perempuan.

Kerangka Konseptual

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Pola Hubungan Nabi Ibrahim dan

Allah SWT juga menjadikan banyak nabi dari keturunannya, dan yang dari keturunannya adalah orang-orang yang berbuat baik dan tidak pernah menzalimi orang lain dengan kemaksiatan. Kemudian jawapan Ismail dalam ayat 102, Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan Allah SWT kepadamu tentang perintah menyembelihku. Lakukanlah apa yang Allah SWT wahyukan kepadamu, dan aku akan bersabar atas takdir yang Allah SWT berikan kepadaku.

Sifat sabar dan lembut hati Ismail, serta penuh keimanan terhadap apa yang diperintahkan Allah SWT. 12. Allah SWT sudah mengetahui kesungguhan Ibrahim dan Ismail, maka dia menganggap kedua-duanya telah menunaikan kewajipan dan menunjukkan bukti kesungguhan mereka. Dimana kesabarannya diuji oleh Allah SWT, dan atas kesabarannya itu dia mendapat pahala yang besar dari Allah SWT dan juga kemuliaan yang tinggi.

Kisah ini memberikan gambaran bahwa perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya melalui mimpinya merupakan suatu ujian yang sangat berat. Allah SWT memberikan hadiah yang besar kepada Ibrahim dalam bentuk materi, seperti kambing yang berukuran besar, berwarna putih dan tidak bercacat. Atau berupa akhlak seperti ketaqwaan, keharuman nama dan salam dari Allah SWT. untuknya dan dari umat manusia.

Ganjaran ini tidak lain dan tidak bukan adalah Allah SWT yang diperolehi daripada amal soleh yang dilakukan atas keimanan. Maka seberat mana pun bebanan dan ujian yang diberikan oleh anak-anak, dengan izin Allah SWT akan dapat dihadapi dengan ringan. Begitu juga dengan masalah anak-anak, sentiasalah berdoa memohon pertolongan Allah SWT untuk menyelesaikan masalah anak-anak.

Metode dan Nilai Pola Hubungan antara

Faktor lain seperti hubungan atau pola hubungan antara orang tua dan anak serta metode yang digunakan untuk menanamkan nilai kepada anak. Kualitas hubungan antara orang tua dan anak mencerminkan tingkat kehangatan, keamanan, kepercayaan, pengaruh positif dan daya tanggap dalam hubungan mereka. Hal ini seharusnya tidak terjadi jika hubungan orang tua dan anak tetap terjaga dengan baik.

Hal ini merupakan akibat dari pola hubungan antara orang tua dan anak, dimana hubungan tersebut didasari oleh tujuan semata-mata untuk memperoleh keridhaan Allah SWT. Pola asuh orang tua terhadap anak mempunyai pengaruh besar terhadap pola hubungan antara orang tua dan anak. Hubungan orang tua dan anak dapat dijelaskan dengan menggunakan teori penerimaan dan penolakan orang tua yang dikembangkan oleh Rohner (Schwartz, Zambonga, Ravert, Kim, Weisskirch, Williams, Bersamin dan Finley).

Model hubungan yang baik antara orang tua dan anak tentu akan membawa hasil yang baik. Tergantung dari pola hubungan orang tua dan anak, apakah orang tua mampu mengendalikan keinginan berlebihan anaknya. Hubungan atau pola hubungan yang baik antara suami dan istri akan mempengaruhi pola hubungan antara orang tua dan anak.

Alfina Wildah, 2017, Pola Hubungan Orang Tua-Anak dalam Keluarga Nabi Ibrahim Dalam Perspektif Tafsir Maudhu'i. Kata kunci: Pola hubungan orang tua-anak, keluarga, nabi Ibrahim, metode dan nilai. Tesis ini merupakan penelitian tentang pola hubungan orang tua dan anak dalam keluarga Nabi Ibrahim dalam Al-Qur'an.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Nabi Ibrahim sebagai orang tua dengan anaknya. Kedua, teori psikologi mengenai tipologi hubungan orang tua-anak digunakan untuk mengetahui hubungan yang ada dalam keluarga Nabi Ibrahim.

Kontekstualisasi Pola Hubungan antara

PEMBAHASAN TEMUAN

PENUTUP

Kesimpulan

Pola hubungan Nabi Ibrahim dengan anak-anaknya adalah Penerimaan, dimana komunikasi antara orang tua dan anak saling terbuka, hal ini menghasilkan anak yang bisa bersikap baik, bertanggung jawab dan memiliki rencana masa depan yang jelas. Metode yang diterapkan Nabi Ibrahim kepada anak-anaknya adalah metode sosialisasi. Sosialisasi yang baik akan menanamkan nilai-nilai yang telah ditanamkan dan diharapkan oleh orang tua. Metode uswah hasanah, dengan memberikan contoh atau teladan yang baik kepada anak, sehingga orang tua tidak sekedar memberi perintah, namun tidak melaksanakannya.

Metode internalisasi, melalui kedekatan antara orang tua dan anak, sehingga kedekatan tersebut menimbulkan rasa hangat dan percaya. Nilai-nilai yang ditanamkan Nabi Ibrahim adalah pentingnya beribadah, hal ini menjadi salah satu kriteria agar anak tetap berada di jalan yang benar dan mampu menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik dari segi agama dan masyarakat. Kontekstualisasi hubungan Nabi Ibrahim dengan anak-anaknya saat ini adalah menurunkan angka perceraian, mewujudkan hak-hak anak dan mencegah kekerasan dalam rumah tangga.

Saran

Korelasi Pola Hubungan Orang Tua-Anak dan Fungsi Keluarga dengan Perkembangan Anak Prasekolah Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Dipilihnya keluarga Ibrahim karena keluarga ini merupakan salah satu keluarga terbaik pilihan Allah SWT dan dari keturunannya lahirlah nabi-nabi berikut ini. Dengan mengetahui pola-pola hubungan yang ada, maka akan lebih mudah untuk menemukan nilai-nilai yang terkandung dalam kisah keluarga Nabi Ibrahim, yang mana pola hubungan tersebut dapat diterapkan dan diterapkan saat ini.

Pertama, tafsir Maudhu'i digunakan sebagai kaedah untuk menggali ayat-ayat al-Quran yang sesuai dengan topik yang dibincangkan. Dalam kajian ini terdapat 3 fokus kajian: Pertama, Bagaimana model hubungan antara Nabi Ibrahim dan anak-anaknya dalam perspektif tafsir Maudhu'i. Kedua, bagaimanakah kaedah dan nilai model hubungan antara Nabi Ibrahim dan anak-anaknya dalam perspektif tafsir Maudhu'i.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola hubungan yang terjadi antara Nabi Ibrahim dengan anak-anaknya adalah penerimaan, yaitu sikap Nabi Ibrahim yang menunjukkan kasih sayang dan memberikan dukungan serta pengajaran penuh dalam berbagai bidang. Pesan yang dapat kita pahami adalah bahwa kisah Nabi Ibrahim memberikan ajaran tentang berbagai bidang kehidupan, termasuk kehidupan berkeluarga. Pola hubungan yang baik antara orang tua, baik suami istri, atau bahkan antara orang tua dan anak, dapat mengurangi meningkatnya angka perceraian di Indonesia.

Oleh karena itu penelitian ini memberikan kontribusi positif dalam menyebarkan hikmah dari kisah keluarga Nabi Ibrahim. Selain itu juga menunjukkan bahwa kisah-kisah keteladanan khususnya yang terdapat dalam Al-Qur’an dapat dijadikan sebagai pedoman hidup khususnya bagi keluarga untuk mencapai tujuan utama yaitu keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah tanpa dibatasi oleh waktu, baik sekarang maupun di masa depan.

Referensi

Dokumen terkait