PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 'Bagaimana asuhan keperawatan pada klien anak diare?'. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya disiplin keperawatan di bidang asuhan keperawatan pada klien anak diare.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian
Diare akut adalah tinja yang berbentuk cair atau setengah cair, kandungan air pada tinja lebih banyak dari biasanya, lebih dari 200 gram atau 200 ml dalam 24 jam. Penularan diare akibat infeksi melalui penularan langsung fekal-oral dari penderita diare atau melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri patogen yang berasal dari kotoran manusia, hewan, bahan muntahan penderita, dan dapat juga melalui udara atau melalui oral-genital atau oral seksual. aktivitas. -kontak anal (Amin & Hardi, 2016).
Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
Panjangnya sekitar 6 meter merupakan saluran pencernaan terpanjang, tempat berlangsungnya proses pencernaan dan penyerapan pencernaan. Usus besar merupakan saluran pencernaan berupa usus yang berpenampang lebar atau berdiameter besar, panjangnya kurang lebih 1,5-1,7 meter dan penampang 5-5 cm.
Klasifikasi
Etiologi
Manifestasi Klinis
Disentri - Diare berdarah (diamati atau dilaporkan) Diare terus-menerus - Diare yang berlangsung selama 14 hari atau lebih Diare karena makanan.
Patofisiologi
Cairan dan makanan yang tidak terserap akan menumpuk di usus halus dan tekanan osmotik usus akan meningkat. Selain itu, terjadi perubahan kapasitas usus yang pada akhirnya mengakibatkan terganggunya fungsi usus dalam penyerapan cairan dan elektrolit.
Pemeriksaan Penunjang
Hal ini menyebabkan peningkatan gerak peristaltik usus yang menyebabkan berkurangnya kesempatan menyerap makanan yang kemudian menyebabkan diare. Faktor ini dapat mempengaruhi peningkatan gerak peristaltik usus yang pada akhirnya mempengaruhi proses penyerapan makanan yang dapat menyebabkan diare.
Penatalaksanaan
Bayi di bawah 6 bulan sebaiknya hanya mendapat ASI untuk mencegah diare dan meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Bayi tetap diberikan ASI bila diare, bila bayi tetap mendapat ASI maka terus berikan ASI sebanyak yang diinginkannya. Berikan nasehat dan periksa pemahaman ibu atau pengasuh tentang cara pemberian oralit, zinc, ASI atau makanan serta tanda-tandanya agar segera membawa anak ke petugas kesehatan apabila anak: 1) Lebih sering buang air besar encer.
Konsep Masalah Keperawatan
- Pengertian Masalah Keperawatan
 - Komponen Masalah Keperawatan
 - Faktor Yang Berhubungan
 - Pathway Penyakit Diare
 - Masalah Keperawatan Pada Diare
 
Faktor-faktor yang berhubungan atau kondisi klinis yang berhubungan atau penyebab masalah keperawatan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan status kesehatan yang meliputi empat kategori, yaitu: a. Efek samping terapi radiasi i) Kelembapan.. j) Proses penuaan k) Neuropati perifer l) Perubahan pigmentasi m) Perubahan hormonal.. n) Kurangnya paparan informasi tentang upaya menjaga keutuhan jaringan/.. melindungi 3) Gejala Utama dan Tanda-tanda.
Konsep Asuhan Keperawatan Diare
- Pengkajian Keperawatan
 - Diagnosa Keperawatan
 - Intervensi Keperawatan
 - Implementasi Keperawatan
 - Evaluasi Keperawatan
 
Diare berhubungan dengan fisiologis (radang saluran cerna, iritasi saluran cerna, proses infeksi, malabsorpsi), psikologis (kecemasan, tingkat stres tinggi), situasional (paparan polutan, paparan racun, penyalahgunaan tinja, program pengobatan, perubahan air dan makanan, bakteri. dalam air). Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi, perubahan status gizi (kelebihan atau kekurangan), kekurangan/kelebihan volume cairan, berkurangnya mobilitas, perubahan pigmentasi, kurangnya paparan informasi tentang upaya menjaga/melindungi integritas jaringan. Defisit gizi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan, ketidakmampuan menelan makanan, ketidakmampuan mencerna makanan, ketidakmampuan menyerap zat gizi, meningkat.
Penurunan pertukaran gas (D.0003) berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi-perfusi, perubahan membran alveolar kapiler 1) Tujuan : Setelah melakukan intervensi keperawatan, pertukaran gas (L.01003) meningkat seiring. Kriteria luaran : a) Pusing menurun b) Diaforesis menurun c) Kegelisahan menurun d) Sianosis membaik e) Warna kulit membaik.. a) Pantau frekuensi, ritme, kedalaman dan usaha pernafasan b) Pantau pola pernafasan (misalnya bradipnea, takipnea, hiperventilasi ) c) Pantau kemampuan batuk secara efektif. Hipovolemia (D.0023) berhubungan dengan kurangnya asupan cairan 1) Tujuan : Setelah intervensi keperawatan status cairan (L.03028) membaik dengan.. a) Kekuatan nadi meningkat b) Turgor kulit meningkat c) Produksi urin meningkat d) Membran mukosa membaik e) Asupan cairan membaik 2) Intervensi keperawatan.
Konsep Keperawatan Anak
- Paradigma Keperawatan Anak
 - Prinsip Keperawatan Anak
 - Peran Perawat Anak
 - Pengertian Pertumbuhan & Perkembangan
 - Batasan Usia Anak
 - Konsep Hospitalisasi
 
Lingkungan dalam paradigma keperawatan anak yang relevan adalah lingkungan eksternal dan internal yang berperan dalam perubahan status kesehatan anak. Pelayanan keperawatan pada anak bertujuan untuk mencegah penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan yang bertujuan untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian pada anak karena anak merupakan generasi penerus bangsa. Keperawatan anak merupakan suatu disiplin ilmu kesehatan yang menitikberatkan pada kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan asuhan keperawatan anak.
Praktik keperawatan anak melibatkan kontrak dengan anak dan keluarga untuk mencegah, menilai, mengintervensi, dan meningkatkan kesejahteraan mereka, menggunakan proses keperawatan yang konsisten dengan aspek moral (etika) dan hukum (legal). Tujuan keperawatan anak dan keluarga adalah untuk meningkatkan maturitas atau kedewasaan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai makhluk biopsikososial dan spiritual dalam konteks keluarga dan masyarakat. Pada tingkat kualifikasi tertentu, perawat harus mampu melakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan mutu praktik keperawatan anak.
METODE PENELITIAN
Subyek Penelitian
Definisi Operasional
Asuhan keperawatan pada anak diare merupakan suatu proses tindakan keperawatan yang diberikan langsung kepada pasien yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, pelaksanaan dan evaluasi untuk mengatasi masalah anak diare.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Diare berhubungan dengan proses infeksi. Risiko rusaknya integritas kulit akibat ekskresi atau sering buang air besar. Defisit volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan cairan aktif dapat hilang setelah hari kelima pengobatan. Hasil analisa penyidik pada Klien 1 dan Klien 2 didapatkan masalah hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif.
Berdasarkan analisis data pada tinjauan pustaka, terdapat masalah keperawatan pada klien 1, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis dan lain sebagainya. Hasil analisa peneliti pada klien 1 dan klien 2 menunjukkan adanya permasalahan defisit nutrisi berhubungan dengan disabilitas. Perencanaan asuhan keperawatan yang akan dilakukan pada klien 1 dengan masalah keperawatan resiko rusaknya integritas kulit berhubungan dengan ekskresi atau sering buang air besar yaitu kriteria hasil yang ingin dicapai : integritas kulit tidak terganggu , suhu kulit tidak terganggu.
Perencanaan asuhan keperawatan yang akan dilakukan pada klien 1 dengan defisit pengetahuan masalah keperawatan berhubungan dengan missing information yaitu kriteria outcome yang ingin dicapai : tidak ada data. Berdasarkan rencana yang telah dibuat maka peneliti melakukan tindakan keperawatan yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk mengatasi masalah keperawatan hipertermia berhubungan dehidrasi pada klien 1. Berdasarkan rencana yang telah dibuat maka peneliti melakukan tindakan keperawatan yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk mengatasi masalah keperawatan. masalah diare berhubungan dengan proses infeksi pada klien 1.
Pada saat pelaksanaan diagnosa keperawatan defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi pada klien 1, tidak dilakukan tindakan.
Prosedur Penelitian
Metode dan Instrument Pengumpulan Data
Keabsahan Data
Analisa Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Lokasi Studi Kasus
Data Asuhan Keperawatan
Tidak ada data Kontak mata negatif, anak tidak pernah tersenyum saat melihat mainan lucu, anak tidak pernah. Pada saat dilakukan pemeriksaan DDST (pemeriksaan tumbuh kembang tidak dapat dilakukan karena anak sedang sakit. Informasi diperoleh dari orang tua) belum ada data untuk klien 1, sedangkan untuk klien 2 kontak mata negatif anak tidak pernah tersenyum melihat mainan yang lucu, anak tidak pernah mengeluarkan suara yang tinggi dan ceria. Ada data informasi lain yaitu klien 1 tinggal di lingkungan rumah, ibu klien mengatakan sumber air minumnya menggunakan air PDAM dan jarang mempunyai kebiasaan cuci tangan pakai sabun, sedangkan untuk klien 2 tidak ada datanya.
Tidak terjadi peningkatan suhu tubuh c. Tanda-tanda vital tidak ada penyimpangan dari batas normal Kriteria hasil yang ingin dicapai yaitu. Kriteria luaran: Tidak sesak napas, tidak batuk, tidak ada sputum, RR normal kurang dari 50x/menit, bunyi napas vesikuler. Ketidakseimbangan nutrisi yang kurang dari kebutuhan tubuh dan berkaitan dengan faktor biologis dapat teratasi setelah hari kelima pengobatan, ditandai dengan.
Pembahasan
Berdasarkan analisis data pada tinjauan literatur, pada klien 1 terdapat masalah keperawatan diare yang berhubungan dengan proses infeksi, sedangkan pada klien 2 tidak terdapat diagnosis diare. Sedangkan tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana pada klien 2 dengan diagnosa keperawatan hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif yaitu menimbang setiap waktu. Berdasarkan perencanaan yang dilakukan maka peneliti melakukan tindakan keperawatan yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk mengatasi masalah keperawatan, resiko rusaknya integritas kulit berhubungan dengan sering buang air besar atau besar pada klien 1.
Pada saat melakukan diagnosa keperawatan, resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ekskresi atau seringnya keluarnya feses di bangsal 1. Beberapa tindakan yang tidak dilakukan yaitu pemantauan kemerahan kulit. Berdasarkan rencana yang dibuat peneliti untuk melakukan tindakan keperawatan yang telah disusun sebelumnya untuk mengatasi masalah keperawatan, kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang klien 1. Berdasarkan rencana yang telah disusun maka peneliti melaksanakan tindakan keperawatan yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk mengatasi masalah keperawatan. masalah keperawatan adalah tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi sputum pada klien 2.
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Dari hasil pengkajian diatas diperoleh diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan pada kedua partisipan yaitu pada An.D 1) hipertermia berhubungan dengan proses infeksi, 2) kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif, 3) ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor psikologis, 4) diare berhubungan dengan proses infeksi, 5) risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ekskresi atau sering buang air besar. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif akibat diare ditunjukkan oleh Ny. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif akibat diare ditandai dengan terjadinya Ny.
Mukosa mulut kering, turgor kulit lambat kembali, CRT > 2 detik. hipertermia yang berhubungan dengan dehidrasi ditandai oleh Ny. Rencana tindakan yang akan diterapkan untuk mendiagnosis defisiensi volume cairan terkait kehilangan cairan aktif adalah 1) memantau status hidrasi (kelembaban mukosa mulut, denyut nadi cukup), 2) mencatat asupan dan haluaran pasien, 3) memantau dan menghitung volume cairan pasien. asupan kalori, 4) berkolaborasi dalam pemberian cairan IV, 5) memantau status gizi, 6) memantau tanda-tanda vital, 7) menimbang berat badan pasien, 8) memantau respon pasien terhadap tambahan cairan. Rencana tindakan untuk diagnosis defisiensi volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif adalah 1) memantau status hidrasi (kelembaban mukosa mulut, denyut nadi cukup), 2) mencatat asupan dan haluaran pasien, 3) memantau dan menghitung asupan kalori pasien , 4) kerjasama pemberian cairan IV, 5) memantau status gizi, 6) memantau tanda-tanda vital, 7) menimbang berat badan pasien, 8) memantau respon pasien terhadap tambahan cairan.
Kriteria pencapaian hasil adalah melaporkan suhu tubuh tidak terganggu, tidak terjadi peningkatan suhu tubuh, tidak terjadi dehidrasi, tidak terjadi penyimpangan dari tanda vital normal. diare berhubungan dengan intervensi dalam proses infeksi 1) menyarankan pasien untuk menggunakan obat antidiare,. Kriteria hasil yang dicapai adalah frekuensi keluarnya cairan tanpa gangguan, asupan. diare berhubungan dengan intervensi dalam proses infeksi 1) menyarankan pasien untuk menggunakan obat antidiare,.