• Tidak ada hasil yang ditemukan

POP KOREAN MUSIC COMMUNITY BRANDING IN INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "POP KOREAN MUSIC COMMUNITY BRANDING IN INDONESIA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BRANDING KOMUNITAS PENGGEMAR MUSIK POP KOREA DI INDONESIA

Studi Kasus Tentang Proses Branding Komunitas BTS ARMY Indonesia Amino Melalui Aplikasi BAIA

POP KOREAN MUSIC COMMUNITY BRANDING IN INDONESIA A Case Study of the Branding Process of Amino Indonesia ARMY BTS Through

the BAIA Application

Fitriah Rachmah

Universitas BSI Bandung, [email protected]

ABSTRAK

Komunitas merupakan wadah bagi orang - orang yang memiliki minat yang sama akan suatu hal. Pada saat ini, bukan hanya diperuntukkan bagi brand atau perusahaan saja suatu kegiatan dalam branding dilakukan. Namun kegiatan branding dapat dilakukan bagi komunitas mengingat banyaknya bermunculan komunitas pada masa kini. Konteks masalah dalam penelitian ini mengemukakan tahapan dan proses kegiatan community branding BTS ARMY Indonesia Amino. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknis pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mendalam. Paradigma yang digunakan adalah paradigma konstruktivis ditunjang dengan teori Computer Medited Communication. Hasil yang diperoleh peneliti adalah bahwa proses kegiatan branding yang dilakukan komunitas BTS ARMY Indonesia Amino melalui aplikasi BAIA, dengan membuat beberapa kegiatan pada aplikasi sangat membantu dalam kegiatan branding komunitas.

Kata Kunci : Branding, Komunitas, Computer Mediated Communication.

ABSTRACT

Community is a place for people who have the same interest in something. At this time, not only for brands or companies, an activity in branding is done. But branding can be done for the community given the number of emerging communities today. The context of the problem in this study reveals the stages and processes of Bino ARMY Indonesia Amino community branding activities. This research uses a qualitative method with a case study approach. Technical data collection is done by observation and in-depth interviews. The paradigm used is a constructivist

(2)

paradigm supported by Computer Medited Communication theory. The results obtained by researchers are that the process of branding activities carried out by the BTS ARMY Indonesia Amino community through the BAIA application, by making several activities in the application very helpful in community branding activities.

Keywords: Branding, Community, Computer Mediated Communication.

PENDAHULUAN

Musik Pop Korea

merupakan jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan, hingga pada akhirya ditahun 2000 banyak musisi baru bermunculan dan sukses membangun karir baik di Korea maupun di Negara lainnya.

Salah satu grup vocal kenamaan Korea Selatan yang sukses dalam membangun karirnya adalah Bangtan Sonyeondan atau lebih dikenal dengan BTS. BTS debut pada 13 Juni 2013 di Korea Selatan dengan beranggotakan tujuh anggota remaja laki – laki. Sama seperti pada artis pada umumnya, BTS memiliki penggemar dalam mendukung perjalanan karirnya yang bernama Adorable M.C for Youth atau ARMY. (Shifra, 2019)

Keikutsertaan ARMY dalam dance cover, song cover, kegiatan amal, awareness project menjadikan ARMY berani berinteraksi dan membangun kegiatan dan ikatan yang lebih besar pengaruhnya dalam suatu komunitas.

Keberhasilan dalam mebuat komunitas dengan banyaknya ARMY yang bergabungpun tidak lepas dari proses branding komunitas tersebut.

Pada dasarnya branding untuk komunitas merupakan suatu proses penciptaan nilai tambah atas suatu komunitas, nilai tambah tersebut baik berupa keunggulan fungsional maupun citra makna simbolis (Fitri, 2018).Apabila kegiatan branding tersebut tidak dirancang sedemikian rupa, maka dapat dipastikan brand komunitas tersebut akan gagal untuk dilirik oleh ARMY. Sebaliknya apabila kegiatan branding yang dilakukan dapat secara tepat terlaksanakan maka akan semakin memudahkan brand atau nama tersebut dikenal bahkan diingat oleh para ARMY.

Di era modern seperti saat ini, baik perusahaan maupun organisasi pasti melakukan kegiatan branding melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan sebagainya. Namun berbeda dengan komunitas BTS ARMY Indonesia Amino yang secara tidak sadar melakukan branding komunitas melalui aplikasi digital bernama BAIA.

BAIA sendiri merupakan aplikasi digital yang dibuat secara ekslusif untuk Indonesia oleh tim pemilik aplikasi digital Amino yang berasal dari Boston, Amerika Serikat.

(3)

Gambar 1.1 Logo BTS ARMY INDONESIA AMINO

Peneliti tertarik memilih BTS ARMY Indonesia Amino sebagai objek penelitiannya karena BTS ARMY Indonesia Amino mengutamakan aktifitas komunitasnya melalui aplikasi digital. Padahal banyak sekali platform digital yang dapat digunakan untuk membranding sebuah komunitas selain aplikasi BAIA.

Gambar 1.2 Logo Aplikasi BAIA

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menyajikan informasi mengenai landasan BTS ARMY Indonesia Amino menggunakan aplikasi BAIA sebagai media branding dan mengetahui strategi yang diambil BTS ARMY Indonesia Amino dalam kegiatan branding

melalui aplikasi BAIA.

Dalam penelitian ini perlu adanya pembatasan masalah agar lebih berfokus dan memudahkan peneliti serta pembaca dalam memahami permasalahan yang diteliti, Antara lain:

Penelitian ini membahas landasan BTS ARMY Indonesia Amino menggunakan aplikasi BAIA sebagai media branding dan strategi yang diambil oleh komunitas BTS ARMY Indonesia Amino dalam kegiatan branding melalui aplikasi BAIA.

KAJIAN LITERATUR Strategi Branding

Pada konsep branding, bukan hanya melihat bahwa dapat membuat target pemasaran dan berkompetisi dengan pesaing, namun dapat menjadi satu-satunya yang bisa memberikan solusi bagi target pemasaran. Berdasarkan hal tersebut maka dalam membangun sebuah brand diperlukan teknik branding yang tepat menurut Knapp diantaranya:

a. Differentation : Membedakan branding atau merek dan menonjolkan keunggulan merek tersebut. Branding dan keunggulan harus berbeda dengan branding yang sudah ada dan juga menunjukan suatu perbedaan kualitas merek dengan merek lain.

b. Relevance : Merek sebagai sebuah produk harus dibranding sesuai kualitasnya.

(4)

c. Esteem : Dihargai oleh target market karena memiliki konsistensi antara branding dengan kenyataan kualitas produk yang sebenarnya.

d. Awareness :

Memunculkan kesadaran target market akan sebuah produk. Jika branding tidak memunculkan kesadaran di dalam diri target market maka branding dapat dikatakan gagal.

e. Mind : Branding memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam alam pikiran dan kesadaran target market, sehingga sebuah produk selalu diingat, dibayangkan dan dirindukan. Branding bukan hanya tentang memenangkan hati target market agar memilih Brand, tetapi lebih penting lagi agar konsumen dapat melihat merek suatu perusahaan sebagai satu - satunya yang terbaik yang mampu memberikan solusi dan memenuhi keinginan mereka.

Branding bukan hanya

membuat target

pemasaran memilih di dalam pasar kompetisi tetapi juga membuat prospek-prospek

pemasaran kita melihat sebagai satu-satunya yang dapat memberikan solusi kepada kebutuhan mereka. Hal ini berarti

semakin memperjelas apabila proses branding memang sangat penting untuk dilakukan oleh para pebinis yaitu dengan melakukan diferensiasi produk agar target market dapat membedakan antara produk tersebut dengan produk lainnya karena branding itu sendiri merupakan ujung tombak bagi sebuah brand atau merek dalam sebuah bisnis. (Wijaya, 2013:19) 2.1. Media Sosial

Konsep tentang media sosial berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan sebab kasus permasalahan ini berangkat dari keberadaan media

sosial yang

dipergunakan untuk membranding sebuah Komunitas.

Media sosial adalah medium di internet yang memungkinkan

pengguna

mempresentasikan dirinya maupun berinteraksi,

bekerjasama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan social secara virtual.

(Nasrullah, 2015:13)

Computer Mediated Communication

Herring mendefinisikan Computer Mediated

(5)

Communication

sebagai proses komunikasi yang terjadi antara manusia melalui perantara komputer yang berbeda. Hal ini dimaksudkan bukanlah bagaimana dua mesin atau lebih dapat berinteraksi, namun bagaimana dua orang

atau lebih dapat berkomunikasi antara satu dengan lainnya menggunakan alat bantu computer melalui program aplikasi pada komputer tersebut.

(Nurjanah, 2014:04)

Kajian Teori Metode Penelitian

Dengan persoalan yang kompleks, maka peneliti menggunakan jenis metodologi penelitian kualitatif sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti persoalan secara mendalam.

Menurut Dr. Sugeng Pujileksono dalam Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif, Pendekatan kualitatif merupakan lawan dari pendekatan kuantitatf. Pendekatan kualitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan peneliltian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek – aspek kecenderungan, non perhitungan numerik, situasional deskriptif, wawancara mendalam, analisis isi, bola salju dan story.

Studi Kasus

Penggunaan studi kasus oleh peniliti bertujuan untuk memahami situasi maupun permasalahan dengan mendalam dimana permasalahan besar dapat

dipelajari dalam bentuk pertanyaan yang telah disusun untuk riset ataupun wawancara.

Dan memperoleh gambaran rinci dan bukan rekayasa.

Studi kasus merupakan strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu.

Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan. (Creswell 2009 : 227)

Paradigma Konstruktivistik

Paradigma kontruktivisme dipergunakan untuk mencari bagaimana kejadian atau peristiwa terjadi dengan cara apa dibangun.

Peneliti menggunakan paradigm konstruktivime untuk penelitian ini

dikarenakan paradigma

kontruktivisme dianggap mampu untuk mengetahui bagaimana peristiwa dari strategi branding komunitas BTS ARMY Indonesia Amino melalui aplikasi BAIA.

(6)

Paradigma konstruktivistik berpendapat bahwa suatu realita dibentuk oleh berbagai macam latar belakang sebagai bentuk konstruksi realita tersebut. Latar belakang yang mengkonstruksi realita tersebut dilihat dalam bentuk konstruksi mental berdasarkan pengalaman sosial yang dialami oleh aktor sosial sehingga sifatnya lokal dan spesifik. Penelitiannya mempertanyakan “mengapa” dan jarak antara peneliti dengan objek penelitian tidak terlalu dekat.

Peneliti tidak teribat namun berinteraksi dengan objek penelitian. Bersifat kualitatif, peneliti memasukkan nilai - nilai pendapat ke dalam penelitiannya (subjektif) tujuannya untuk memahami apa yang terjadi menjadi konsruksi suatu realita.

(Dr. Sugeng Pujileksono, 2016 : 28- 29)

Subjek dan Objek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah pendiri sekaligus Leader BTS ARMY Indonesia Amino. Sedangkan objek penelitian pada penelitian ini adalah kegiatan branding komunitas BTS ARMY Indonesia Amino melalui aplikasi BAIA.

Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam meneliti suatu permasalahan.

Metode pengumpulan data adalah Teknik atau cara-cara yang dapat digunakan pra riset untuk

mengumpulkan data. Ada beberapa Teknik dan metode pengumpulan data yang biasanya dilakukan oleh peneliti. (Krisyantono dalam Sariwaty, 2018: 67).

Wawancara

Interview atau wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab secara lisan, baik langsung atau tidak langsung dengan sumber data.

(Pujileksono, 2016)

Peneliti memberikan pertanyaan secara mendalam mengenai strategi branding komunitas BTS ARMY Indonesia Amino melalui aplikasi BAIA dengan pertanyaan terbuka.

Teknik wawancara dilakukan secara tatap muka (face to face) juga pengisian form online.

Observasi

Peneliti melakukan observasi dengan mengamati aktifitas keanggotaan komunitas BTS ARMY Indonesia Amino pada aplikasi BAIA.

Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Pujileksono, 2016)

Dokumentasi

Dokumentasi menurut Sugiyono, (2012: 240) merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat- surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada

(7)

ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi diwaktu silam.

Dokumentasi yang akan peneliti ambil adalah berupa hasil foto ketika peneliti melakukan wawancara langsung dengan Leader dan mengikuti rangkaian kegiatan acara yang diselenggarakan oleh komunitas BTS ARMY Indonesia Amino.

Teknik Analisis Data dan Sumber Data

Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu tahap penyusunan data kedalam kategori dan satuan uraian dasar agar dapat memudahkan dalam menentukan tema yang sesuai dengan data.

Dalam tahap ini data yang diperoleh dari berbagai sumber, dikumpulkan, diklarifikasikan lalu analisis dengan komparasi konstan.

Dalam tahap analisis data oleh Miles dan Huberman (dalam Dr. Sugeng 2016 :152) kualitatif terdapat beberapa tahapan diantaranya:

a. Reduksi Data

Reduksi data yaitu merangkum, memilih hal pokok dan memfokusknan pada hal penting, dicari pola dan temanya. Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemuatan perhatian melalui penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data

“kasar” yang muncul

dari catatan – catatan tertulis dilapangan.

Tahapan – tahapan reduksi data meliuti : membuat ringkasan, mengkode, melusur tema, membuat gugus – gugus, membuuat partisi dan menulis memo. Reduksi data pada penelitin ini , berkaitan dengan informasi yang fokus dengan permasalahan branding Komunitas BTS ARMY Indonesia Amino melalui aplikasi

BAIA untuk

mendapatkan

kesimpulan berupa hasil penelitian.

b. Penyajian Data Penyajian data berarti mendisplay atau menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sebagainya.

Penyajian data yang sering digunakan dalam peenlitian kualitatif adalah bersifat naratif. Ini dimaksudkan untuk memahami apa yang terjadi, merencakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.

c. Kesimpulan dan Verifikasi

Kesimpulan dalam penelitian mungkin

dapat menjawab rumusan masalah, karena rumusan masalah dalam

(8)

penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan berkembang setelah peneliti berada di lapangan.

Kesimpulan

penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang disajikan berupa deskripsi atau gambaran yang awalnya belum jelas dan dapat berupa hubungan kausal atau interaktif dan hipotesis atau teori.

Penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan setelah daari lapangan.

Lokasi dan Waktu Pelitian

Penelitian ini dilakukan secara mobile di Kota Jakarta dan Bandung. Adapun waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan maret 2019 sampai Juli 2019. Penelitian dilakukan dengan wawancara di laksanakan pada 20 April 2019 di One Eighty Coffe Bandung. Selain itu wawancara juga dilakukan melalui telepon.

PEMBAHASAN

Landasan Strategi Branding Komunitas Melalui BAIA

Pemilihan BAIA sebagai media branding dikarenakan kegiatan yang dilakukan oleh komunitas merupakan penyebaran informasi, edukasi, sekaligus hiburan dengan cepat khususnya yang berhubungan dengan BTS bagi sesama ARMY.

BTS ARMY Indonesia Amino memiliki banyak kegiatan yang

dilakukan melalui aplikasi BAIA.

Kegiatan yang terdapat pada BTS

ARMY Indonesia Amino

diantaranya :

1. BAIA Love Myself Movement

2. BAIA additional Challenge

3. BAIA Next Generation Leader

4. BAIA Radio

5. BAIA 2 Cool 4 Skool

Perencanaan branding Komunitas BTS ARMY Indonesia Amino melalui aplikasi BAIA dilakukan dengan cara memperkenalkan apa itu Komunitas BTS ARMY Indonesia Amino melalui BAIA INDEX yang terdapat pada halaman utama aplikasi BAIA.

. Pada konsep branding, bukan hanya melihat bahwa dapat membuat target pemasaran dan berkompetisi dengan pesaing, namun dapat menjadi satu-satunya yang bisa memberikan solusi bagi target pemasaran. Berdasarkan hal tersebut maka dalam membangun sebuah brand diperlukan teknik branding yang tepat menurut Knapp diantaranya:

A. Differentation

Membedakan branding atau merek dan menonjolkan keunggulan merek tersebut.

Branding dan keunggulan harus berbeda dengan branding yang sudah ada dan juga menunjukan suatu perbedaan kualitas merek dengan merek lain.

(9)

Banyak sekali komunitas Army yang terbentuk secara Global.

Jika dilihat lagi maka kita akan menjurus ke negara kita sendiri yaitu Indonesia. Di Indonesia juga terdapat banyak sekali komunitas yang berates namakan kecintaannya terhadap BTS. Kebanyakan komunitas akan menggunakan social media Instagram dan Twitter untuk melakukan kegiatan brandinya.

Pebedaan komunitas - komunitas yang menggunakan media sosial tersebut sebagai media branding terletak pada cara penyampaian segmentasi pesan dan sisi design konten namun masih sama berupa video atau foto saja dengan sedikit keterangan.

Perbedaan dengan Komunitas BTS ARMY Indonesia Amino sejak awal adalah dengan menggunakan aplikasi Amino itu sendiri. Dimana karena program kerja atau aktifitas yang sangat padat akhirnya tim Amino membuatkan aplikasi terpisah. Pemberian nama untuk aplikasinya pun cukup unik, yaitu merupakan singkatan nama komunitas yaitu BAIA.

Selain itu dari segi fitur pun BAIA sangat kompleks, bukan hanya untuk mengunggah foto atau video saja, tetapi lebih dari itu BAIA memiliki keunggulan untuk melakukan polling tertentu, voice call, video call, aktifitas blogging,dan lainnya yang terasa seperti aplikasi facebook, Instagram, twitter, dan Line yang digabungkan dalam satu aplikasi.

B. Relevance

Merek sebagai sebuah produk harus dibranding sesuai kualitasnya.

Dua motto dari Komunitas BTS ARMY Indonesia Amino adalah intelektual

dan berkelas. Dimana yang sudah shifra katakan bahwa BAIA bukan sekedar

tempat untuk menggemari BTS secara fanatik, atau bersenang - senang menghamburkan uang. Tetapi

bagaimana BAIA bisa menjadi tempat bagi para ARMY untuk saling bertukar fikiran atau diskusi mengenai hal apa pun yang

terjadi di Dunia ini.

BAIA dibentuk mulanya agar menjadi wadah bagi para ARMY untuk berkarya baik tulisan maupun audio

visual. Tak hanya itu, BAIA pun memiliki aturan

yang tidak sedikit yang harus diikuti oleh semua ARMY yang bergabung di

BAIA tanpa terkecuali. Disini, akan terlihat perbedaan kualitas antara

menggunakan aplikasi BAIA dengan aplikasi atau media sosial lainnya.

ARMY yang bergabung dengan BAIA cenderung tertib dan memiliki attitude yang baik dikarenakan ada

peraturan, berbeda dengan media sosial yang tidak

bisa mencantumkan peraturan

(10)

dalam sebuah index yang mudah ditemukan.

Dengan hal - hal tersebut, maka BAIA sebagai merek atau nama komunitas memiliki kualitas baik dalam

hal mem-branding komunitasnya.

C. ESTEEM

Dihargai oleh target market karena memiliki konsistensi antara branding dengan kenyataan kualitas produk yang sebenarnya.

Dikaitkan dengan komunitas, Selain dengan anggota sejumlah lebih dari 84.000 orang, Komunitas BTS ARMY Indonesia Amino memiliki konsistensi dalam menyebarkan informasi baik edukasi ataupun hiburan dan tidak pernah ada berita palsu karena selalu di cek terlebih dahulu oleh tim kurator.

Postingan yang diunggah pun tidak pernah berasal dari grup lain. Adakalanya jika melihat komunitas lain dengan menggunakan bukan aplikasi BAIA, apa yang diunggah tidaklah konsisten.

Sehingga itulah dengan kata lain, calon anggota melihat BAIA sangat santai namun taat akan aturan dan ketika calon anggota sudah bergabung dengan BAIA maka akan dan harus menjaga situasi tersebut.

D. Awareness

Memunculkan kesadaran target

market akan sebuah produk. Jika branding tidak memunculkan kesadaran di dalam diri target market maka branding dapat dikatakan gagal.

Merujuk pada landasan awal dibentuknya komunitas BTS ARMY indonnesia Amino adalah untuk mewadahi para ARMY, maka BAIA hadir untuk menampung aspirasi ARMY melalui cara yang berbeda. Yaitu intelek dan berkelas. Di BAIA para ARMY berlatih agar dapat menjadi pribadi diri yang lebih baik, belajar membuat sebuah artikel yang baik dan benar, juga terdapat program – program seperti Love Myself Movement dimana movement tersebut mengajak para ARMY untuk mencintai diri sendiri dan memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan.

Tak hanya sampai disana, disetiap public chat program BAIA terdapat ketenntuan - ketentuan yang harus dijalani oleh ARMY dimana ketentuan tersebut merupakan bagian dari pembentukan karakter positif.

Sehingga ARMY yang

bergabung dapat secara nalar sadar harus bagaimana dalam menyikapi suatu masalah dan paham harus bersikap seperti apa dalam menjalani kehidupan social.

E. Mind

Branding memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam alam pikiran dan kesadaran target market, sehingga sebuah produk selalu diingat, dibayangkan dan

(11)

dirindukan. Branding bukan hanya tentang memenangkan hati target market agar memilih Brand, tetapi lebih penting lagi agar konsumen dapat melihat merek suatu perusahaan sebagai satu - satunya yang terbaik yang mampu memberikan solusi dan memenuhi keinginan mereka.

Ada banyak aktifitas yang dapat dilakukan di BAIA, namun hal yang mampu masuk kedalam pikiran ARMY ada lima hal, yaitu :

1. BAIA Love Myself Movement

2. BAIA additional Challenge

3. BAIA Next

Generation Leader 4. BAIA Radio

5. BAIA 2 Cool 4 Skool

Dari lima program ini juga BTS ARMY Indonesia Amino membrandingkan komunitasnya . Karena kelima hal tersebut tidak ditemui di komunitas manapun.

4.2 Strategi Branding Kominitas Melalui BAIA

Dari hasil penelitian ini komunitas BTS ARMY Indonesia Amino melakukan komunikasi melalui

aplikasi BAIA dengan

menggunakan komputer untuk berintetaksi dengan anggota ataupun calon anggota. Sesuai dengan asumsi Teori Computer Mediated Communication (CMC) bahwa

proses komunikasi yang terjadi antara manusia melalui perantara komputer yang berbeda seperti halnya yang dilakukan komunitas BTS ARMY Indonesia Amino dalam kegiatan proses branding nya melalui aplikasi BAIA dengan menggunakan komputer dan berinteraksi dengan setiap anggota.

Menurut December, CMC adalah proses komunikasi manusia melalui computer, melibatkan orang, dan terlibat dalam proses untuk membentuk media dalam berbagai tujuan. Di BAIA, ARMY yang bergabung terdapat lebih dari 84.000 orang dengan rata - rata aktif perharinya 2.000 penggunga.

Mereka melakukan interaksi chatting, telepon, diskusi, dan sebagainya melalui aplikasi tersebut

PENUTUP Kesimpulan

1. Berdasarkan temuan pada penelitian dilapangan dan Analisa yang telah dilakukan, Komunitas BTS ARMY Indonesia Amino melakukan kegiatan brandingnya dimedia sosial karena media sosial memiliki banyak kelebihan seperti kecepatan dalam penyebaran informasi. Komunitas BTS ARMY Indonesia Amino melakukan kegiatan brandingnya menggunakan sosial media BAIA karena BAIA memiliki fungsi lengkap untuk aktifitas

(12)

menulis, diskusi, juga berbagi file. Kegiatan yang dilakukan melalu media social pun tidak terbatas zona waktu maupun geografis dan biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan proses branding tidak mahal.

2. Kesimpulan dari hasil perencanaan proses branding Komunitas BTS ARMY Indonesia

Amino dengan

membuat keigatan - kegiatan yang dapat melatih kreatifitas juga memenuhi kebutuhan akan informasi dan hiburan dengan

membuat lima

program yang sudah disebutkan pada pembahasan dan program tersebut selalu dipantau untuk keberlangsungannya.

SARAN

Kegiatan Branding yang dilakukan oleh Komunitas BTS ARMY Indonesia Amino saat ini dinilai sudah baik oleh peneliti. Peneliti berharap semoga Komunitas BTS ARMY Indonesia Amino bisa menghadirkan ide program baru untuk para ARMY kedepannya.

BIODATA PENULIS

Penelitian ini ditulis oleh Fitriah Rachmah. Peneliti lahir pada tanggal 20 Februari 1996 di Bandung.

Peneliti sudah menempuh pendidikan tingkat SD di SDN 03 Lubang Buaya, SMP di SMPN 246 Jakarta, SMA di SMKN 7 Bandung dengan jurusan

Farmasi dan saat ini sedang menempuh pendidikan di tingkat Universitas di Universitas BSI Bandung.

Organisasi yang sampai saat ini aktif ikuti adalah Ruang Film Bandung dan fans BTS Indonesia, sedangkan saat menempuh pendidikan universitas peneliti mengikuti organisasi himpunan mahasiswa di Universitas BSI Bandung.

DAFTAR PUSTAKA

A. Referensi Buku

Pujileksonno, Sugeng. 2016.

Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif

Hidayat, Dasrun. 2014. Media Public Relations Pendekatan Studi Kasus Cuber Public Relations Sebagai Metode Kerja PR Digital.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ardianto, Dr. Elvinaro. 2010. Metode Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media.

Nasrullah, rulli. 2014. Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta:

Kencana Prenadamedia Group.

Lushka, Shifra. 2019. Unofficial Book BTS Today We Fight

B. Referensi Jurnal dan Skripsi

(13)

Iswantini, Fitri. 2018. PRODUK BRANDING JERSEY DI ERA DISRUPTIF “Studi Kasus Tentang Proses Branding Radjajersey Di Era Disruptif Melalui Instagram”.

Hidayat, Dasrun. 2018. Community Empowerment dan Produk Branding

“Sokhuit” Makanan Khas Daerah Lampung ISSN: 26140829. Bandung Vol. 1, No. 2 Juni 2018.

Oktaviani, Femi. 2018. Strategi Branding Public Relations “Jendela Alam” dalam Mengembangkan Produk Agrowisata.

Setyawati, Diana. 2017. Strategi Public Relations Dalam

Mempertahankan Citra Halal Tourism Di Syariah Hotel Solo.

Setiawati, Sri Dewi. 2019. Strategi Membangun Branding Bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah

Setyanto, Yugih. 2017. Branding Yang Dilakukan Humas Pada Perguruan Tinggi Swasta

Oktaviani, Y., Oktaviani, F., Rizkiana, R. 2016. Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Membangun Brand Image TK Tunas Siliwangi (Studi Kasus Pada TK Tunas Siliwangi Yang Terletak Dikampung Blok Tempe. Jurnal J- IKA. Bandung Vol. 3, No.1 2016.

Referensi