• Tidak ada hasil yang ditemukan

popi puspitasari,+Journal+manager,+53.365 370 NURUL SIM#4

N/A
N/A
Ervan Kamal

Academic year: 2023

Membagikan "popi puspitasari,+Journal+manager,+53.365 370 NURUL SIM#4"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

365

ANALISIS KINERJA BIAYA DAN WAKTU PEMBANGUNAN PROYEK SALURAN IRIGASI HOBOTOPO DI NGADA DENGAN

METODE EARNED VALUE

ANALYSIS OF COST AND TIME PERFORMANCE OF THE HOBOTOPO IRRIGATION CHANNEL PROJECT IN NGADA

USING EARNED VALUE METHOD

Nurul Destiana*1, Darmawan Pontan*2

1,2Jurusan Teknik Sipil, Universitas Trisakti, Jakarta

*e-mail: 1[email protected], 2 [email protected].id ABSTRAK

Kebutuhan akan ketersediaan jaringan irigasi di Ngada melatarbelakangi pemerintah untuk menggalakkan pembangunan jaringan-jaringan irigasi di kabupaten Ngada. Salah satunya adalah melalui pembangunan jaringan irigasi pada daerah irigasi Hobotopo pada tahun 2020 ini. kendala utama pelaksanaan proyek ini Dampak Covid 19 terhadap pelaksanaan pembangunan lanjutan saluran irigasi di D.I Hobotopo dan kendala sosial serta cuaca ekstrem membuat pelaksanaan proyek serba terhambat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar kinerja biaya dan waktu proyek pembangunan proyek serta mengetahui besar prediksi biaya dan waktu hingga penyelesaian proyek sehingga bisa dijadikan bahan evaluasi mengenai tindakan perbaikan terhadap kinerja selanjutnya. Penelitian ini menggunakan metode Earned Value untuk mengkaji data-data sehingga didapat kesimpulan berupa kinerja waktu dan biaya proyek. Hasil dari penelitian ini adalah proyek ini mengalami keterlambatan, dimana sampai pada akhir minggu yang dinjau, yaitu minggu ke 14 didapat nilai SPI sebesar 0,23 progres yang direncanakan hingga minggu ke 14 sebesar 30,15% baru terealisasi sebesar 6,89%

dimana ini berarti terjadi keterlambatan jadwal sebesar 23,26%. Selain itu dari segi biaya proyek ini mengalami pembengkakkan biaya. dengan nilai CPI sebesar 0,47 sampai minggu ke 14.Dengan kinerja biaya dan waktu yang telah diperhitungkan hingga akhir minggu ke 14, nilai prediksi waktu didapat sebesar 158 minggu. Hasil ini sangat jauh dari target waktu yaitu 36 minggu. Sementara itu nilai prediksi biaya sampai akhir proyek didapat sebesar Rp Rp40.859.622.397 Ini berarti biaya membengkak hingga lebih dari dua kali lipat dari nilai anggaran proyek, yaitu Rp19.320.242.454,70.

Kata Kunci : kinerja, biaya, waktu, proyek, metode Earned Value.

ABSTRACT

The availability of supporting facilities and infrastructure for the agricultural sector, such as a quality irrigation system, is very neccessarry. The need for the availability of irrigation networks in Ngada is the main factor for the government to excecute the development of irrigation networks in Ngada district. One of them is through the construction of an irrigation network in the Hobotopo irrigation area in 2020. The main obstacle to the implementation of this project The impact of Covid 19 on the implementation of the continued construction of irrigation channels in D.I Hobotopo and social constraints and extreme weather made the project implementation completely obstructed. This study aims to analyze how much the cost and time performance of the project development project and to find out the cost and time predictions until the completion of the project so that it can be used as an evaluation material regarding corrective actions for further performance. This study uses the Earned Value method

(2)

366

to examine the data in order to obtain conclusions in the form of project time and cost performance. The result of this research is that this project is experiencing delays, where until the end of the review period, namely until the end of the week under review, which is the 14th week, the SPI value is 0.23, the progress planned until the 14th week of 30,15%, just realized by 6.89% where this means there is a delay in schedule by 23,26%. Apart from that, in terms of cost, this project has experienced an increase in costs. This is indicated by the CPI value of 0.47 (lower than 1) until week 14. With the cost and time performance calculated until the end of week 14, the time prediction value is obtained at 158 weeks. This result is very far from the target time of 36 weeks. Meanwhile, the cost prediction value until the end of the project is IDR Rp40.859.622.397.. The final project cost prediction has swelled to double the value of the project budget, which is IDR 19,320,242,454.70.

Keywords: performance, cost, time, project, Earned Value method.

A. PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara agraris, dimana sebagian besar daerah - daerahnya merupakan daerah yang sumber penghasilannya berasal dari sektor pertanian, tidak terkecuali kabupaten Ngada.

Dampak Covid 19 terhadap pelaksanaan pembangunan lanjutan saluran irigasi di D.I Hobotopo membuat proyek mengalami keterlambatan. dimana pada bulan ini pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di seluruh Indonesia, termasuk kabupaten Ngada dan sekitarnya. Hal ini mengakibatkan keterbatasan ruang gerak PT Bangun Konstruksi Jaya selaku kontraktor utama untuk melaksanakan kegiatan konstruksi sesuai kontrak.. Selain itu, kendala sosial masyarakat setempat dan cuaca ekstrem juga menjadi penyebab terhambatnya proyek konstruksi.

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis seberapa besar kinerja biaya dan waktu proyek pembangunan proyek serta mengetahui besar prediksi biaya dan waktu hingga penyelesaian proyek sehingga bisa dijadikan bahan evaluasi mengenai tindakan perbaikan terhadap kinerja selanjutnya.

B. STUDI PUSTAKA B.1 Kinerja Proyek.

Pengukuran mengenai kinerja proyek dapat dilihat dari indikator mengenai kinerja biaya, kinerja mutu, kinerja waktu serta kinerja

keselamatan kerja dengan merencanakan secara terperinci, teliti, dan terpadu seluruh alokasi sumber daya manusia, sumber daya peralatan, sumber daya material serta biaya yang sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Semua itu diselaraskan dengan maksud dan tujuan proyek (Abrar, 2009).

B.2 Metode Earned Value

Adapun 3 elemen dasar yang menjadi indikator dalam analisis metode earn value dalah sebagai berikut.

1. BCWS singkatan dari Budgeted Of Work Scheduled, adalah gambaran anggaran rencana terhadap volume rencana hinga periode tertentu

2. BCWP, singkatan dari Budgeted Cost Of Work Perrformed, disebut juga sebagi nilai hasil adalah gambaran rencana biaya proyek pada periode tertentu terhadap volume pekerjaan aktual yang telah terlaksana.

3. ACWP, singkatan dari Actual Cost for Work Performed merupakan gambaran mengenai biaya aktual yang dipergunakan untuk melaksanakan aktivitas proyek pada waktu tertentu.

B.3 Analisis Varians (SV dan CV)

SV ( Schedule Variance) = BCWP – BCWS Bila SV > 0, maka progress aktual lebih besar dari yang direncanakan, (schedule underrun.)

Bila SV < 0, maka progress aktual lebih kecil dari yang direncanakan (schedule overrun.)

CV (Cost Variance) = BCWP – ACWP

(3)

367

Bila CV > 0 , biaya volume aktual pekerjaan lebih besar dari biaya aktual (cost underrun)

Bila CV < 0 , biaya volume aktual pekerjaan lebih kecil dari biaya aktual (cost overrun.) B.4 Analisis Indeks Kinerja (SPI dan CPI)

SPI (Schedule Productivity Index)

= BCWP / BCWS

Bila SPI > 1, progress aktual lebih besar dari progress yang direncanakan, sehingga terjadi percepatan proyek atau schedule underrun.

Bila SPI < 1, maka progress aktual lebih kecil dari yang direncanakan, sehingga proyek mengalami keterambatan atau schedule overrun.

CPI (Cost Productivity Index)

=BCWP/ACWP

Bila CPI > 1 , biaya volume aktual pekerjaan lebih besar dari biaya aktual, sehingga proyek mengaalami cost underrun.

Bila CPI < 1 , biaya volume aktual pekerjaan lebih besar dari biaya aktual, sehingga proyek mengaalami cost overrun.

B.5 Analisis Estimate To Complete (ETC) dan Estimate At Completion (EAC)

ETC = OD/SPI

Dengan OD yaitu target waktu asli EAC = biaya anggaran (BAC) / CPI.

C. METODE PENELITIAN

Tahapan yang digunakan dalam penilitian ini dapat dilihat dalam bagan alir berikut ini:

:

Gambar 1. Bagan Alir Metodologi Penelitian D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan Hasil Analisis BCWS, BCWP dan ACWP.

Sebagai contoh perhitungan, digunakan data-data minggu ke – 4 sebagai berikut.

Tabel 1. Data Perhitungan

Perhitungan BCWS

BCWS= % progress rencana x nilai anggaran

BCWS= 0,94 % x Rp. 19.320.242.454,70 BCWS= Rp. 182.125.184,10

Perhitungan BCWP

Perhitungan BCWP menggunakan rumus sebagai berikut :

BCWP = % Progress realisasi x nilai anggaran

BCWP = 0,17%x 19.320.242.454,70 BCWP = Rp32.844.412,17

Progress Rencana 0,94

Progress Realisasi 0,17 Nilai anggaran Rp19.320.242.455

Minggu ke - 4

Sumber : Data Proyek

(4)

368

Perhitungan ACWP

Sementara itu untuk ACWP didapat dari kumulatif jumlah biaya aktual mingguan dari biaya upah pekerja, alat, dan material yang digunakan.

Gambar 2. Grafik BCWS, BCWP, ACWP Sumber : Olahan Pribadi

Grafik hasil olahan data BCWS, BCWP dan ACWP menujukkan bahwa nilai BCWS didapat jauh lebih besar dari pada ACWP selama minggu peninjauan, yaitu minggu ke 4 sampai 14. Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi keterlambatan pada proyek. Sementara itu, ACWP minggu ke – 4 hingga ke – 7 menunjukkan nilai yang lebih rendah namun pada minggu ke 8 hingga 14 menunjukkan nilai yang melampaui nilai BCWP. Hal ini mengindikasikan bahwa pada minggu ke 8 hingga 14 biaya per progress pekerjaan lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan.

Pembahasan Hasil Analisis Varians

Sebagai contoh perhitungan, digunakan data - data minggu ke – 4 sebagai berikut:

BCWS = Rp. 182.125.184,10 BCWP = Rp 32.844.412,17 ACWP = Rp51.335.500,00 Perhitungan SV

SV = BCWP – BCWS

SV = Rp32.844.412,17-Rp. 182.125.184,10 Perhitungan CV

CV = BCWP – ACWP

CV = Rp 32.844.412,17 - Rp51.335.500,00 CV = - Rp18.491.087,83

Gambar 3. Grafik SV CV.

Sumber : Olahan Pribadi

Schedule Varians (SV) pada minggu ke 4 hingga ke 14 bernilai negatif dan makin negatif hingga minggu ke 14 ditujukkan pada grafik SV dan CV (gambar 4.2). Hal ini mengindikasikan bahwa semakin lama proyek semakin terlambat jauh dari waktu rencana. Sementara itu Cost Varians (CV) pada minggu ke 4 hingga ke 14 juga bernilai negatif dan makin negatif hingga minggu ke 14. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin lama proyek semakin mengeluarkan banyak biaya.

Pembahasan Hasil Analisis SPI dan CPI.

Perhitungan SPI

SPI = BCWP / BCWS

SPI = Rp 32.844.412,17 / Rp.

182.125.184,10 SPI = 0,18 Perhitungan CPI

CPI = BCWP / ACWP

CPI = Rp 32.844.412,17 / Rp 51.335.500,00 CPI = 0,64

Gambar 4. Grafik SPI CPI.

Sumber : Olahan Pribadi

(5)

369

Schedule Performance Index (SPI) pada minggu ke 4 higga ke 14 menunjukkan angka di bawah 1. Pada minggu ke 4 SPI mengalami kenaikan hingga minggu ke 6. Kemudian pada minggu ke 7 mengalami penurunan yang fluktuatif hingga minggu ke 9 dan setelah minggu ke 9 mengalami kenaikan hingga minnggu ke 14. Dikarenakan hingga minggu ke 14 SPI dibawah 1, maka diindikasikan proyek mengalami keterlambatan. Meski demikian, minggu ke 9 hingga minggu ke 14 kinerja waktu proyek mengalami peningkatan.

Sementara itu, nilai Cost Performance Index (CPI) pada minggu ke 4 higga ke 14 menunjukkan angka di bawah 1. Nilai CPI turun pada minggu ke 4 hingga ke 9. Kemudian naik pada minggu ke 10 hingga ke 14.

Dikarenakan hingga minggu ke 14 CPI dibawah 1, hal ini mengindikasikan biaya proyek membengkak. Meski demikian, minggu ke 10 hingga minggu ke 14 kinerja biaya proyek mengalami peningkatan.

Pembahasan Hasil perkiraan Biaya (EAC) &

Waktu Peyelesaian Proyek (ETC)

Nilai Anggaran = Rp 19.320.242.454,70 CPI = 0,64

OD = 36 Minggu SPI = 0,18 Perhitungan EAC

EAC = Niai anggaran / CPI

EAC = Rp 19.320.242.454,70 / 0,64 EAC = Rp30.197.352.941

Gambar 5. Grafik EAC.

Sumber : Olahan Pribadi

Gambar grafik 5 menunjukkan kenaikan garis yang semakin meningkat pada minggu ke 4 hingga ke 9 lalu menurun hingga minggu ke 14. Ini berarti pada minggu ke 4 hingga ke 9 biaya estimasi terus mengalami peningkatan lalu biaya estimasi turun hingga minggu ke 14.

Perhitungan ETC ETC = OD /SPI

ETC = 36/0,18 =200 Minggu

Gambar 6. Grafik ETC.

Sumber : Olahan Pribadi

Sementara itu, gambar grafik 6 menunjukkan bahwa minggu ke 4 hingga minggu ke 6 grafik mengalami penurunan, lalu naik pada minggu ke 7 hingga ke 9 lalu turun hingga minggu ke 14. Ini berarti estimasi waktu penyelesaian semakin mendekati waktu yang ditargetkan pada minggu ke 4 hingga minggu ke 6 namun mulai minggu ke 7 sampai minggu ke 9 semakin jauh dari waktu yag ditargetkan.lalu mulai mengalami pendekatan hingga minggu ke 14 meski demikian, hingga minggu ke 14 didapat nilai ETC sebesar 158 sementara target waktu proyek hanyalah 36 minggu.

E. SIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini, yaitu:

1. Kinerja waktu pada proyek ini mengindikasikan adanya keterlambatan, dimana hingga akhir periode peninjauan, yakni sampai pada akhir minggu yag dinjau, yaitu minggu ke 14 didapat nilai SPI sebesar 0,23 (lebih rendah dari 1). Progres

(6)

370

yang direncanakan hingga minggu ke 14 sebesar 30,15% baru terealisasi sebesar 6,89% dimana ini berarti terjadi keterlambatan jadwal sebesar 23,26%.

Selain itu dari segi biaya proyek ini mengalami pembengkakkan biaya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai CPI sebesar 0,47 (lebih rendah dari 1) sampai minggu ke 14.

2. Dengan kinerja biaya dan waktu yang telah diperhitungkan hingga akhir minggu ke 14, nilai prediksi waktu didapat sebesar 158 minggu. Hasil ini sangat jauh dari target waktu yaitu 36 minggu. Sementara itu nilai prediksi biaya sampai akhir proyek didapat sebesar Rp40.859.622.397. Prediksi biaya akhir proyek membengkak hingga lebih dari dua kali lipat nilai anggaran proyek, yaitu Rp19.320.242.454,70.

Adapun kondisi saat ini proyek telah melakukan reschedule pada minggu ke 15 dan telah mengganti personil proyek dan hingga pada minggu ke 17 kontraktor telah meningkatkan penyediaan tenaga kerja, alat, dan material proyek namun progress fisik belum terlalu nampak.

F. UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti, dan bantuan semua pihak yang sangat membantu pada penelitian ini.

G. REFERENSI

Abrar, H. (2009). Manajemen Proyek. CV Andi Offset.

Irfanur, R. (2010). Earned Value Analysis Terhadap Biaya pada Proyek Pembangunan Gedung (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gedung C Fakultas MIPA UNS).

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Ma’ruf, S. (2018). Evaluasi Kinerja Waktu Dan Biaya Berdasarkan Konsep Nilai Hasil Pada Proyek Apartemen Tower Benson Surabaya.

Pahalawan, F. A. (2014). Analisa Konsep Nilai Hasil (Earned Value Analysis) Terhadap

Waktu dan Biaya Pada Pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung (Studi Kasus Pembangunan Gedung MCS SBU II Surabaya).

Silalahi, R. D. (2017). Pengukuran Kinerja Pelaksanaan Proyek Rehabilitasi Saluran Irigasi Negeri Asih di Simalungun dengan Metode Earned Value [PhD Thesis]. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Sunarmi. (2019). Kabupaten Ngada Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Ngada.

Referensi

Dokumen terkait