• Tidak ada hasil yang ditemukan

The population is all students SMA N 1 sutera grade ten

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "The population is all students SMA N 1 sutera grade ten"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Perbedaan Hasil Belajar Sosiologi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization

(TAI) Terhadap Siswa Kelas X di SMA N Sutera

Sintia Maini1, Yenni Melia2, Mira Yanti2

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat sintiamaini@yahoo.com

ABSTRACT

Background of this research is students’ value class ten in sociology subject at SMA N 1 sutera, that still have low to achieve Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 80 that students’ value still 73. The one way to solve this problem is using learning cooperative type team assisted individualization (TAI).the purpose this research is to know differences students sociology outcomes using learning cooperative type team assisted individualization (TAI) for students grade ten in SMA 1 sutera. The theory using in this research is cognitif by Jean Piaget. The kind of this research is quantitative with type experiment time-series design. The population is all students SMA N 1 sutera grade ten. That not pass an exam total are 84 students. And sampe of simple random sampling students total are 34 students. The kind of data that use in this research is primer data and secondary data. The method in college the data is objective test the total is 24 seeds test. Data that got by researcher doing normality test, homogeneity test and analysis using ttest. The result of this research show that data analysis the value thitung is -3,76 this value more small from ttabel is 1,692 because the value thitung more < from ttabel so, Ho accepted and concluded that the result hypothesis test to prove there not differences that significance sociology outcome with used learning model kooperatif tipe Team Assistead Individualization (TAI) toward students’ class x in SMA N 1 Sutera.

Keywords: Outcome and Learning Model Cooperative Type Team Assisted Individualization (TAI).

PENDAHULUAN

Hasil dari belajar setiap indivividu berbeda hal ini terlihat dari nilai yang diperoleh siswa ada yang tinggi dan ada yang rendah.

Hasil belajar yaitu perubahan- perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek koqnitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013:5). Sedangkan

1

(2)

menurut Nawawi dalam Susanto (2013:5) hasil belajar diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaraan disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Jadi hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada diri siswa yang dapat dilihat dari hasil evaluasi yang mencakup aspek konitif, afektif dan psikomotor dan penilaian dapat dinyatakan dalam bentuk skor.

Berdasarkan observasi pada tanggal 20 Januari 2017 di SMA N 1 Sutera bahwa guru saat mengajar dikelas mengunakan metode pembelajaran dalam bentuk diskusi dan ceramah, siswa tidak serius, hal ini terlihat dari siswa bercanda, siswa mengobrol dengan temannya, siswa mengerjakan tugas mata pelajaran lain, dan saat guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi pelajaran tidak ada satupun siswa yang bertanya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru Sosiologi (Ibu Raudah) pada tanggal 20 Januari 2017 di

SMA N 1 Sutera menyatakan bahwa siswa kurang menguasai materi pembelajaran, saat Ibu Raudah memberikan pertanyaan kepada siswa hanya 1 sampai 3 orang siswa yang menjawab, ketika diberi tugas kelompok hanya 1-2 orang dalam kelompok tersebut yang memahami materi pelajaran, saat diberi tugas tidak semua siswa mengerjakannya.

Hal ini menyebabkan banyak nilai hasil belajar siswa tidak tuntas karena siswa tidak memahami materi pelajaran Sosiologi.

Rendahnya hasil belajar siswa di kelas X SMA N 1 Sutera disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, hanya beberapa siswa yang aktif menjawab pertanyaan guru saat guru memberikan pertanyaan, siswa masih belum memahami konsep-konsep Sosiologi. Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu di terapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assistead Individualization (TAI) yang mana dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran Sosiologi, dan meningkatkan interaksi siswa dalam

(3)

belajar di kelas sehingga hasil belajar siswa dapat lebih baik.

Oleh karena itu penulis telah menggunakan salah satu model pembelajaran kooperatif tipe Team Assistead Individualization (TAI).

Menurut Robert slavin dalam Huda (2014:200) Team Assisted Individualization (TAI) merupakan sebuah program pedagogik yang berusaha mengadaptasi pembelajaran dengan perbedaan individual siswa secara akademik. Team Assisted Individualization (TAI) adalah bantuan individual dalam kelompok (bidak) dengan karakteristik pembelajaran bahwa tanggung jawab belajar ada pada siswa. Jadi, Team Assisted Individualization (TAI) merupakan model pembelajaran yang memberikan bantuan kepada siswa yang sulit memahami pelajaran dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, namun dibuat dalam bentuk kelompok terdiri dari 4-5 orang yang heterogen yang bertujuan untu mempersiapkan diri masing-masing anggotanya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada saat evaluasi dilakukan. Tim berfungsi sebagai wadah untuk memastikan

bahwa anggotanya benar-benar telah siap melakukan pertanggung jawaban proses belajar mengajar.

Intinya penilaian dilakukan secara individu bukan tim (Suyatno dalam Istarani, 2015:85).

Berdasarkan uraian di atas maka telah melakukan penelitian tentang judul Perbedaan Hasil Belajar Sosiologi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualizalition (TAI) Terhadap Siswa Kelas X Di SMA N 1 Sutera.

METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan tipe penelitian eksperiment berbentuk time-series design.

(Sugiyono, 2001:77). Penelitian ini menggunakan eksperiment berbentuk time-series design karena model penelitian ini digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali dan hanya menggunakan satu kelompok.

Pemilihan responden dilakukan dengan cara teknik simple ramdom sampling yaitu pengambilan sampel

(4)

yang memberikan kesempatan yang sama kepada populasi untuk dijadikan sampel dengan syarat anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif homogen dan adanya kerangka sampel. Dimana responden dalam penelitian ini siswa yang nilainya di bawah nilai rata-rata 34 orang. Teknik pengumpulan data berupa soal obyektif. Unit analisis kelompok. Analisis data dengan uji validitas dan uji reliabilitas menggunakan program Anates, uji

normalitas menggunakan

Kolmogorov-Smirnov, uji homogenitas menggunakan uji Levine bantuan SPSS versi 16 dan uji hipotesis menggunakan rumus perbedaan dua rata-rata berpasangan.

Lokasi penelitian di SMA N 1 Sutera karena SMA 1 Sutera merupakan salah satu sekolah yang banyak diminati oleh siswa siswi, namun nilai hasil belajar siswa masih banyak yang berada bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), hal ini yang membuat peneliti ingin meneliti di lokasi tersebut. Jadwal penelitian dilakukan pada anggal 10 Mei 2017.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL

Deskripsi data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah deskripsi Perbedaan hasil belajar kelas tidak diberi perlakuan dengan hasil belajar sesudah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Invidualization (TAI) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Sebelum Diberi Perlakuan

No Kela s Inter

val

Freku ensi

Presen tase (%)

1 39-46 1 2,9

2 47-54 3 8,8

3 55-62 3 8,8

4 63-70 6 17,6

5 71-78 15 44,1

6 79-86 6 8,8

Jumlah 34

Mean 70,85

S 12,55

6 Maksi

mum

89 Minim

um

39

Sumber: Pengolahan Data Primer 2017

(5)

Gambar 1 : Diagram Distribusi Nilai Kelas Sebelum Diberi Perlakuan

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai tes pada kelas sebelum diberi perlakuan memiliki Mean atau nilai rata-rata sebesar 70,85 dengan nilai Standar deviasi 12,556 serta diperoleh nilai maksimum 89 dan nilai minimum 39.

Karena Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh SMA N 1 Sutera sebesar 80, maka dapat disimpulkan bahwa dari 34 siswa terdapat 6 siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) atau memiliki nilai tuntas, sedangkan 28 siswa lainnya tidak tuntas karena nilainya di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Sesudah Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Invidualization (TAI)

No Kela s Inter

val

Freku ensi

Presen tase (%)

1 56-

62

2 5,9

2 63-

69

2 5,9

3 70-

76

4 11,8

4 77-

83

15 44,1

5 84-

90

6 17,6

6 91-

97

5 14,7

Jumlah 34

Mean 80,91

S 10,04

9 Maksi

mum

95 Minim

um

56

Sumber: Pengolahan Data Primer 2017

1 3 3

6 15

6 0

2 4 6 8 10 12 14 16

39-46 47-54 55-62 63-70 71-78 79-86 Nilai Kelas Sebelum Diberi

Perlakuan

(6)

Gambar 2:Diagram Distribusi Nilai Kelas Sesudah Diberi Perlakuan

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai tes akhir pada kelas sesudah menerapakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Asssited Individualization (TAI) memiliki Mean atau nilai rata-rata sebesar 80,91 dengan nilai Standar deviasi 10,049 serta diperoleh nilai maksimum 95 dan nilai minimum 56.

Karena Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh SMA N 1 Sutera sebesar 80, maka dapat disimpulkan bahwa dari 34 siswa terdapat 20 siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) atau memiliki nilai tuntas, sedangkan 14 siswa lainnya tidak tuntas karena nilainya di bawah

nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

1. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini mengunakan uji Kolmogorov- Smirnov. Dengan mengunakan bantuan program SPSS versi 16 : Tabel 3. One-Sample Kolmogorov- Smirnov Test

Sesudah Menerapkan Model Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted

Individualizatio n (TAI)

N 34

Normal Parametersa

Mean 80.91

Std.

Deviatio n

10.049 Most

Extreme Differences

Absolut

e .171

Positive .124

Negativ

e -.171

Kolmogorov-

Smirnov Z .994

Asymp. Sig. (2-

tailed) .276

Sumber : Pengolahan Data Primer 2017

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai sig pada kelas sesudah menerapakan model model

2 2 4

15

6 5

0 2 4 6 8 10 12 14 16

56-62 63-69 70-76 77-83 84-90 91-97 Nilai Kelas Sesudah Diberi

Perlakuan

(7)

pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) sebesar 0,276 dan nilai sig ini lebih besar dari alpha (α)= 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kelas sesudah menerapkan model model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Bertujuan untuk menguji apakah kedua kelas sampel tersebut memiliki variansi yang homogen atau tidak. Berikut tabel uji homogenitas dengan uji Levine bantuan SPSS versi 16:

Tabel 4. Test of Homogeneity of Variances

Nilai Levene

Statistic df1 df2 Sig.

1.110 1 66 .296 Sumber: Pengolahan Data Primer

2017

Berdasarkan data di atas signifikan lebih kecil dari α = 5%, maka data memiliki varian tidak homogen, maka dapat disimpulkan bahwa uji homogenitas kedua kelas memiliki varian homogen.

3. Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas yang membuktikan bahwa kelas sesudah menerapkan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) tersebut berdistribusi normal dan memiliki varians homogen, maka selanjutnya dilakukan uji-t (t- tes) model pre-test posttest design dengan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2010:395):

t = 𝐷̅

𝐷² 𝐷 ² 𝑁 𝑁 𝑁 −1

= −10,06

11454 − −342 ² 34 34 34 −1

t= −10,06

11454 − 116964 ;34 34 33

= −10,06

11454 − 3440 ,12 1122

t = −10,06

8013 ,88 1122

= −10,06

2,67 = -3,76 α = 5%, db = n -1 = 34-1 = 33, pada t tabel =1,692

Sesuai dengan kriteria pengujiannya adalah:

a. Jika nilai thitung > ttabel , maka signifikan atau Ho ditolak

b. Jika nilai thitung < ttabel , maka tidak signifikan atau Ho diterima.

Diketahui thitung -3,76 < ttabel

1,692, sehingga dapat disimpulkan Ho diterima maka Tidak Terdapat Perbedaan yang signifikan hasil belajar Sosiologi dengan

(8)

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assistead Individualization (TAI) terhadap siswa Kelas X di SMA N 1 Sutera.

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, selanjutnya dilakukan pembahasan terhadap hasil belajar tersebut. Dari hasil uji hipotesis diketahui bahwa hasil belajar Sosiologi siswa berbeda antara yang menggunakan model pembelajaran Team Assited Individualization (TAI) dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran Team Assited Individualization (TAI). Pada kelas sesudah menerapkan model pembelajaran Team Assited Individualization (TAI) nilai rata-rata siswa sebesar 80,91 sedangkan pada kelas yang tidak diberi perlakuan nilai rata-rata siswa 70,85.

Hasil belajar dapat dicapai dan sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Menurut Sunal dalam Susanto, 2013:5) evaluasi merupakan proses pengunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa

efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Menurut Nawawi dalam Susanto (2013:5) hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Perbedaan perlakuan yang diberikan kepada kelas menggunakan model pembelajaran Team Assited Individualization (TAI) dan kelas yang tidak diberi perlakuan akan memberikan pengalaman yang berbeda bagi masing-masing kelas.

Teori kognitif dari Jean Piaget (Schunk, 2012:330) yang mengemukakan bahwa pengetahuan tidak diperoleh secara oleh seseorang, melainkan melalui peran aktif siswa dalam membangun pemahaman mereka tentang realita.

Perkembangan koqnitif seseorang tergantung pada seberapa jauh mereka aktif dalam berdiskusi dan mengemukakan pendapat dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Persiapan kelas untuk penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assited Individualization (TAI)

(9)

dalam proses pembelajaran sudah disiapkan dengan baik. Hal ini sudah terencana melalui tahap-tahap yang akan menuntun siswa untuk mengali lebih jauh tentang konsep nilai dan norma sosial di lingkungan masyarakat. Di samping itu juga siswa dapat lebih aktif dalam belajar dan lebih paham dan memahami materi pelajaran sehingga siswa lebih mudah dalam mengerjakan soal dengan baik dan benar. Proses pembelajaran yang dibentuk secara menarik oleh guru yang membuat siswa menemukan sendiri jawaban dari pertanyaan-pertanyaan serta membuat siwa lebih aktif dan paham dengan materi pelajaran tersebut.

Perbedaan hasil yang dicapai pada kelas menerapkan model pembelajaran Team Assited Individualization (TAI) dengan kelas tidak diberi perlakuan disebabkan karena pada kelas menerapkan model pembelajaran Team Assited Individualization (TAI) merupakan model pembelajaran yang menarik bagi siswa dan dapat membuat siswa lebih aktif dalam proses belajar dan siswa lebih memahami materi

pelajaran karena siswa dituntut untuk belajar menemukan dari lingkungan.

Pada kelas menerapkan model pembelajaran Team Assited Individualization (TAI) siswa dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran, siswa belajar secara mandiri dalam bentuk kelompok agar mereka berdiskusi yang dapat mendorong mereka berfikir kritis dan memahami materi pelajaran tanpa harus menunggu guru untuk menjelaskan. Agar siswa terdorong untuk berfikir dan belajar secara mandiri diaplikasikan melalui pemecahan masalah–masalah yang diberikan guru. Terakhir, anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas dan memberikan tes berupa soal objektif diakhir pertemuan hal ini sesuai dengan lampiran pada Rencana Pelakasaan Pembelajaran (RPP).

Dalam proses pembelajaran seorang guru dituntut untuk dapat memilih model pembelajaran yang cocok dengan materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Karena model pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa akan berpengaruh kepada hasil dari proses belajar

(10)

siswa. Penggunaan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) mampu meningkatkan kemampuan siswa untuk memahami materi pelajaran karena ini berkaitan dengan proses ingatan dan juga lebih efisen mendorong siswa aktif dalam belajar melalui belajar kelompok.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh analisis data nilai thitung adalah sebesar -3,76 nilai ini lebih kecil dari ttabel yaitu sebesar ttabel

1,692 karena nilai thitung lebih < dari

ttabel maka Ho diterima dan

disimpulkan bahwa hasil uji hipotesis tersebut membuktikan bahwa Tidak Terdapat Perbedaan yang signifikan hasil belajar Sosiologi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assistead Individualization (TAI) terhadap siswa Kelas X di SMA N 1 Sutera.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010.

Manajemen Penelitian.

Jakarta: Rineka Cipta.

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model

Pengajaran dan

Pembelajaran. Yogjakarta:

Pustaka Pelajar

Istarani & Muhammad Ridwan.

2015. 50 Tipe Strategi dan Teknik Pembelajaran Kooperatif. Medan: Media Persada..

Schunk, Dale. 2012. Learning Theories. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta:

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh parsial dari variabel komitmen profesi X1 diperoleh dengan nilai thitung sebesar 2.988, dengan demikian thitung > ttabel 7.876 > 1.985 dan nilai signifikan sebesar 0.000 <

Pengaruh parsial dari variabel pengalaman mengajar X3 diperoleh dengan nilai thitung sebesar 4.580, dengan demikian thitung > ttabel 4.580 > 2.028 dan nilai signifikan sebesar 0.000 <