PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEMAMPUAN KARYAWAN, PENGALAMAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. HALEYORA POWER REGION PADANG
Pika Ruswandi , Mareta Kemala Sari , Yosi Eka Putri Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
This study aims to analyze (1) the influence of organizational culture partially on employee performance, (2) the influence of partial employee's ability to employee's performance, (3) the influence of partial work experience on employee's performance, (4) employee performance, (5) the influence of organizational culture, employee ability, work experience and work environment collectively on the performance of PT.Haleyora Power Region Padang employees.
The results showed that: (1) there is a positive and significant influence between organizational culture on employee performance in PT.Haleyora Power Region Padang with coefficient value of 0.185. This value is significant because t count 5,154> ttable value equal to 1,984. (2) there is a positive and significant influence between employee's ability to employee's performance in PT. Haleyora Power Rigion Padang with regression coefficient value 0.355. This value is significant because t count 4,226> value of t table is 1,984. (3) there is positive and significant influence between work experience to employee performance in PT.Haleyora Power Region Padang with regression coefficient value equal to 0,288. This value is significant because tcount 3.700> 1.984 ttable value. (4) there is a positive and significant influence between the work environment on employee performance in PT.Haleyora Power Rigion Padang with regression coefficient value of 0.302. This value is significant because t count is 6,451> ttable value equal to 1,984. (5) there is significant influence between organizational culture, employee ability, work experience and work environment collectively to employee performance in PT. Haleyora Power Region Padang with value Fhitung 58,113 > value of Ftabel 2,70 with R square value equal to 0,701 or 70,1%.
Keywords: Organizational Culture, Employees Capability, Work Experience, Physical Work Environment and Employee Performance
PENDAHULUAN
Keberhasilan sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh pengetahuan, keterampilan, kerjasama dari beberapa karyawan.
Dalam meningkatkan mutu hasil
pekerjaan tidaklah ditekankan oleh produk (barang maupun jasa) yang dihasilkan dan dipasarkan saja, akan tetapi menyangkut segala jenis kegiatan organisasi yang terlibat, terutama bagaimana sebuah tim
kerja, yang mampu menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi.
Pengelolaan sumber daya manusia sangat diperlukan untuk efektivitas sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif untuk mencapai tujuan studi tentang manajemen perusahaan bagaimana seharusnya perusahaan dapat mengembangkan, menggunakan dan memelihara karyawan dalam kualitas dan kuantitas yang tetap.
Menurut Nawawi (2006:63) adalah kinerja dikatakan tinggi apabila suatu target kerja dapat diselesaikan pada waktu yang tepat atau tidak melebihi batas waktu yang disediakan. Kinerja menjadi rendah jika diselesaikan melebihi batas waktu yang disediakan atau sama sekali tidak terselesaikan.
PT. Haleyora Power Region merupakan anak perusahaan dari PT.
PLN (Persero) dimana PT. Haleyora Power Region merupakan perusahaan operating holding yang bergerak di bidang kelistrikkan yang berdiri pada tanggal 18 Okrober 2011 yang ditugaskan oleh PLN untuk melaksanakan pengamanan layanan operasi dan pemeliharaan transmisi dan distribusi tenaga listrik yang terus berkembang seiring pertumbuhan populasi penduduk.
PT. Haleyora Power Region cabang padang yang beralamat di Jln.
Diponegoro No.11 Padang. Sumber daya manusia yang handal dan kompeten merupakan faktor pendukung untuk keunggulan bersaing.Berdasarkan observasi yang penulis lakukan didapat data sekunder dalam tabel dibawah ini:
Tabel 1. Data Sekunder Kinerja Karyawan
No Tahun Target kerja% Capaian Target (%)
1 2014 100 90,00
2 2015 100 86,67
3 2016 100 91,67
Sumber: MSDM PT Haleyora Power Region
Induk dari PT. Haleyora Power Region yaitu PT.PLN Persero memberikan tugas pelayanan publik untuk PT.Haleyora Power Region.
Dan dari keseluruhan kerja yang diberikan PT.PLN, PT Haleyora Power Region tidak mampu mengerjakan dengan maksimal seperti tabel diatas yaitu hanya mampu mencapai target 90% pada tahun 2014 dan 86,67% pada tahun 2015% dan 91,67% pada tahun 2016.
Dapat disimpulkan bahwa semua target yang diberikan belum dikerjakan semaksimal mungkin.
Banyak hal yang
mempengaruhi kinerja karyawan salah satunya yaitu budaya organisasi, dalam budaya organisasi PT. Haleyora Power Region memiliki motto yaitu RELIABLE ENERGY PROVIDER merupakan penyemangat bagi karyawan untuk memajukan PT.Haleyora Power.
Motto yang dibuat PT.Haleyora Power Region memiliki makna yaitu untuk penyedia energi listrik terpercaya untuk melayani masyarakat, baik perusahaan maupun masyarakat umum sehingga motto yang dibuat harus dikerjakan
semaksimal mungkin oleh seluruh karyawan demi memajukan PT.Haleyora Power Region. Oleh karena itu pimpinan memintak karyawan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan PT.Haleyora Power Region.
Demi tercapainya tujuan PT.Haleyora Power Region setiap pagi dilakukan apel pagi dan pimpinan memberikan masukan- masukan kepada karyawan nya agar karyawan nya semangat dalam mencapai tujuan PT.Haleyora Power Region. dalam kegiatan apel pagi tersebut pimpinan memberikan masukan-masukan dan arahan kepada tiap-tiap divisi agar dalam bekerja karyawan dapat bekerja memiliki totalitas yang tinggi, dan pimpinan menyampaikan motivasi agar karyawan dapat mencapai tujuan perusaan. Dalam kegiatan bekerja karyawan PT. Haleyora Power Region diwajibkan menggunakan baju dinas yang diberikan perusahaan.
Selain budaya organisasi hal yang mempengaruhi kinerja karyawan salah satunya adalah kemampuan karyawan dalam bekerja
pada PT. Haleyora Power Region.
PT.Haleyora Power Region dalam melayani masyarakat terbagi atas 3 divisi yaitu divisi yandal yang memiliki 62 karyawan diantarannya 37 orang memiliki keahlian baik dibidang pelayanan masyrakat dan memiliki sertifikat dari instansi atau institusi. Divisi yang kedua yaitu divisi pemeliharaan dengan karyawan yang berjumlah 51 orang dan yang memiliki keahlian 43 orang yang terbagi dalam kerja lapangan pemeliharaan penerangan publik dan kelistrikan masyarakat baik dilapangan maupun di perkantoran dan 9 orang yang belum memiliki keahlian yang disahkan oleh instansi atau institusi. Dan divisi ke tiga yaitu divisi inspeksi dengan jumlah karyawan 29 orang di antaranya 20 orang memiliki keahlian yang diletakkan dalam kerja inspeksi atau memantau hasil kerja karyawan baik dibidang pelayanan publik ataupun pelayanan dalam perusahaan, dan 9 orang belum memiliki keahlian yang disahkan oleh instansi atau instutusi.
Kinerja karyawan PT.
Haleyora Power Region tentunya tidak terlepas dari Pengalaman kerja.
Menurut (Sedarmayanti, 2009:144) bahwa pengalaman kerja pada awal melaksanakan tugas tidak banyak memerlukan bimbingan, tetapi bila sifat kepribadiannya buruk atau integritasnya rendah maka semakin lama akan semakin berkurang.
Bertolak dari pendapat tersebut, maka yang dimaksud dengan pengalaman kerja adalah keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh seseorang dari peristiwa- peristiwa yang dilakukan dalam perjalanan hidupnya agar dapat berdaya guna dan berhasil guna dalam berkerja.
Selain budaya organisasi, pengalaman kerja, dan kemampuan kerja, kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh lingkungan kerja.Menurut (Nitisemito, 2001:110) Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan dan dapat mempengaruhi karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif dan
asosiatif. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Haleyora Power Region Padang, dan waktu penelitiannya dilaksanakan pada bulan November 2017 berjumlah 104 orang.
Mengingat jumlah populasi yang cukup besar, maka pengambilan sampel dilakukan dengan teknik probability sampling. Menurut
Sugiyono (2012:116)
mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan sampel menurut Arikunto (2010:174) sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Stephen Isaac dan wilian B. Michael.
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara umum masing-masing variabel yang diteliti yaitu Budaya Organisasi (X1), Kemampuan Karyawan (X2), Pengalaman Kerja (X3), Lingkungan Kerja (X4), dan Kinerja Karyawan (Y) dengan
menyajikan ke dalam menghitung kedalam tabel TCR.
2. Analisis Induktif a. Uji Kelayakan Model
1) Uji Likelihood Ratio 2) Uji Ramsey
b. Uji Asumi Klasik 1) Uji Normalitas
2) Uji Heterokedastisitas 3) Uji Multikolinearitas 4) Uji Autokorelasi c. Analisis Regresi Linear
Berganda
d. Koefisien Determinasi (R2) e. Uji Hipotesis
1) Uji t 2) Uji F
HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah melakukan penelitian terhadap 104 orang di PT. Haleyora Power Region Padang, mengenai budaya organisasi, kemampuan karyawan, pengalaman kerja dan lingkungan kerja terhadap kin erja karyawan di PT. Haleyora Power Region Padang Padang, maka secara terperinci hasil data variabel dapat dilihat pada tabel 2 berikut :
Tabel 2. Hasil Regresi Variabel
No Variabel Nilai
Koefisien thitung R2 1 Budaya Organisasi (X1) 0,185 5,154 0,701 2 Kemampuan Karyawan (X2) 0,355 4,226 0,701
3 Pengalaman Kerja (X3) 0,288 3,700 0,701
4 Lingkungan Kerja (X4) 0,302 6,451 0,701
Sumber: Olahan Data Primer (2018) Model persamaan regresi linear berganda dari hasil tersebut adalah sebagai berikut :
Y= 8,527+ 0,185X1+0,355X2 + 0,288X3+ 0,302X4
Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa:
1. Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa nilai konstanta sebesar 8,527, yang berarti bahwa tanpa adanya pengaruh dari variable budaya organisasi, kemampuan karyawan, pengalaman kerjadan lingkungan kerja maka kinerja karyawan telah mencapai 8,527 satuan.
2. Koefisien regresi variabel budaya organisasi (X1) sebesar 0,185. Hal ini berarti
apabila budaya organisasi meningkat sebesar satu satuan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,185 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
3. Koefisien regresi variabel kemampuan karyawan (X2) sebesar 0,355. Hal ini berarti apabila kemampuan karyawan meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0.355 dalam setiap satuannya, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
4. Koefesien regresi variabel pengalaman kerja (X3) sebesar 0,288. Hal ini berarti
apabila pengalaman kerja meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat kinerja karyawan sebesar 0,288 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
5. Koefesien regresi variabel lingkungan kerja (X4) sebesar 0,302. Hal ini berarti apabila lingkungan kerja meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat kinerja karyawan sebesar 0,302 dalam setiap satuannya dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
Pengaruh Budaya Organisasi (X1) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Haleyora Power Region Padang
Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT.
Haleyora Power Region Padang.
Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa koefisien regresi budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan sebesar 0,185 dan nilai thitung sebesar 5,154 > ttabel
sebesar 1,984 sedangkan nilai signifikan 0,000 < α 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara budaya organisasi (X1) terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT.
Haleyora Power Region Padang.
Berdasarkan nilai TCR untuk variabel budaya organisasi (X1) adalah 82,64% dengan kategori baik. Artinya budaya organisasi masih berada pada kategori baik. Indikator pertama yaitu memperhatikan kerincian TCR 80,87% dengan kategori baik, indikator kedua yaitu orientasi hasil dengan TCR 83,40% dengan kategori baik, indikator ketiga yaitu orientasi karyawan dengan TCR 82,50%
kategori baik, indikator keempat yaitu orientasi tim dengan TCR 83,37 kategori baik dan indikator kelima yaitu keagresifan dengan TCR 83,08 kategori baik.
Sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa budaya organisasi bisa menciptakan situasi yang dapat mendorong karyawan agar meningkatkan kinerja yang mereka miliki.
Karena dengan adanya suatu budaya organisasi yang baik dan terarah dapat menjalankan pekerjaan dengan runtun dengan hasil yang maksimal. Tanpa adanya budaya organisasi yang diterapkan pada suatu organisasi atau perusahaan, maka akan sangat sulit organisasi atau perusahaan tersebut mencapai tujuan yang diinginkan.
(Hasibuan,2009: 84).
Pengaruh Kemampuan Karyawan (X2) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
Haleyora Power Region Padang.
Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa
kemampuan karyawan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Haleyora Power Region Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan
bahwa koefisien regresi
kemampuan karyawan
terhadapkinerja karyawan dengan nilai koefisien regresi kemampuan karyawan sebesar 0.355 dan nilai thitung sebesar 4,226 > ttabel sebesar 1,984 sedangkan nilai signifikan 0,000
< α 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara kemampuan karyawan (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT.
Haleyora Power Region Padang.
Berdasarkan nilai TCR untuk variabel kemampuan karyawan (X2) adalah 80,16%
dengan kategori adalah baik.
Artinya kemampuan karyawan berada pada kategoribaik.
Indikator pertama yaitu kesanggupan kerja TCR 78,85%
dengan kategori cukup baik, dan indikator kedua yaitu pendidikan dengan TCR 81,47%
dengan kategori baik.
Kemampuan mempunyai keterkaitan yang kuat dengan kinerja individu atau personel dalam perusahaan ataupun
instansi. Davis sebagaimana
juga dikutip oleh
(Mangkunegara. 2011:67) menyebutkan bahwa kinerja individu ditentukan dua faktor salah satunya adalah kemampuan (ability) individu.
Kemampuan dibentuk dari faktor pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh individu. Kemampuan yang dimilki oleh seorang pegawai sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai tersebut, jika kemampuan yang dimiliki nya baik, maka pekerjaan yang dihasilkannya akan berdampak baik.
Pengaruh Pengalaman Kerja (X3) terhadap kinerja karyawan pada PT. Haleyora Power Region Padang.
Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Haleyora Power Region Padang. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa koefisien regresi budaya organisasi terhadap
Pengaruh Lingkungan Kerja (X4) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Haleyora Power Region Padang.
Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT.
Haleyora Power Region Padang.
Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa koefisien regresi pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan dengan nilai koefisien regresi pengalaman kerja sebesar 0.288 dan nilai thitung sebesar 3,700 > ttabel sebesar 1,984 sedangkan nilai signifikan 0,000 < α 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara pengalaman kerja (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT.
Haleyora Power Region Padang.
Berdasarkan nilai TCR untuk pengalaman kerja (X3) adalah 78,49% dengan kategori adalah cukup baik. Artinya pengalaman kerjamasih berada
pada kategori cukup baik.
Indikator pertama yaitu tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dengan TCR 77,18% dengan kategori cukup baik dan indikator kedua yaitu penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan dengan TCR 79,81 pada kategori baik.
Sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa semakin lama waktu bekerja seseorang maka semakin tinggi pengalaman bekerja nya. Tetapi kecakapan akan selalu
meningkat dengan
meningkatnya pengalaman kerja.
Pengaruh Budaya Organisasi, Kemampuan Karyawan, Pengalaman Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
Haleyora Power Region Padang.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh antara budaya organisasi,
kemampuan karyawan,
pengalaman kerja dan lingkungan kerja (X4) terhadap kinerja karyawan (Y) dengan nilai Fhitung 58,113 > Ftabel 2,70
dan nilai signifikan 0,000 < 0,05.
Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha
diterima, Dengan demikian dapat dikatakan bahwa budaya organisasi, kemampuan karyawan, pengalaman kerja dan lingkungan kerjaber sama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Haleyora Power Region Padang.
Nilai R square sebesar 0.701 yang artinya 70,1%
perubahan pada variabel dependen (kinerja karyawan) dapat dijelaskan oleh variabel independen (budaya organisasi,
kemampuan karyawan,
pengalaman kerja dan lingkungan kerja) sedangkan sisanya sebesar 29,9%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini dan nilai TCR untuk variabel kinerja karyawan (Y) adalah 76,53% dengan kategori adalah cukup baik.
Artinya kinerja karyawan masih berada pada kategori cukup baik.
Indikator pertama yaitu kualitas kerja dengan TCR 79,10%
dengan kategori baik, indikator
kedua yaitu kualitas kerja dengan TCR 71,60% pada kategori cukup baik, indikator ketiga yaitu pelaksanaan tugas dengan TCR 74,57% kategori cukup baik, indikator keempat yaitu tanggung jawab dengan TCR 80,83% kategori baik.
Menurut Mangkuprawira dan Vitalaya (2007:82) menyatakan bahwa, ”Penilaian kinerja yang dilakukan dalam sutu organisasi haruslah mengikuti standar kinerja yang ditetapkan, dimana pengukuran kinerja tersebut memberikan umpan balik yang positif kepada karyawan seperti budaya organisasi yang baik, kemampuan karyawan yang tinggi, pengalaman kerja karyawan yang profesional serta lingkungan kerja yang mendukung.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Budaya organisasi (X1) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,185.
Nilai ini signifikan karena thitung
sebesar 5,154 > ttabel sebesar 1,984 berarti Ho ditolak dan Ha diterima artinya jika budaya organisasi meningkat sebesar satu satuan maka kinerja karyawan meningkat sebesar 0,185 satuan dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.
2. Kemampuan karyawan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,355.
Nilai ini signifikan karena thitung
sebesar 4,226 > ttabel sebesar 1,984 berarti Ho ditolak dan Ha diterima artinya jika
kemampuan karyawan
meningkat sebesar satu satuan maka kinerja karyawan meningkat sebesar 0,355 satuan dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.
3. Pengalaman kerja (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan (Y) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,288.
Nilai ini signifikan karena thitung
sebesar 3,700 > ttabel sebesar 1,984 berarti Ho ditolak dan Ha diterima artinya jika pengalaman kerja meningkat sebesar satu satuan maka kinerja karyawan meningkat sebesar 0,288 satuan dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.
4. Lingkungan kerja (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,302.
Nilai ini signifikan karena thitung
sebesar 6,451 > ttabel sebesar 1,984 berarti Ho ditolak dan Ha diterima artinya jika lingkungan kerja meningkat sebesar satu satuan maka kinerja karyawan meningkat sebesar 0,302 satuan dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.
5. Budaya organisasi, kemampuan karyawan, pengalaman kerja dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap terhadap kinerja karyawan pada PT.
Haleyora Power Region Padang dengan nilai Fhitung 58,113 >
Ftabel 2,70. Dengan nilai R square sebesar 0,701 yang artinya 70,1% perubahan pada variabel dependen (kinerja karyawan) dapat dijelaskan oleh variabel independen (budaya organisasi, kemampuan karyawan, pengalaman kerja dan lingkungan kerja) sedangkan sisanya sebesar 29,9%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk ke dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharismi. 2010. Prosedur Penelitian “Suatu Pendekatan Praktek”.
Jakarta: Rineka.
Hasibuan, Malayu S.P. 2009.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Mangkunegara, A. P. 2011.
Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: Remaja Rusda Karya.
Nitisemito, alex S,. 2001.
Manajemen Personalia.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nawawi, H. H. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Mandar Maju.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif ,Kualitatif, dan R&D. Bandung : CV Alfabeta.