Merancang Proposal Penelitian
Quasy Experimen
Metodelogi Penelitian Metodelogi
Penelitian
Amelia Lestari Amelia
Lestari
Novia Rahmatul
Azizah Novia Rahmatul
Azizah
Rini Marlina
Rini Marlina
Kelompok IV
Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang
belajar dengan pendekatan RME dan Konvensional?
Rumusan Masalah
Judul Penelitian
Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dengan
Konvensional di Kelas VIII SMPN 2
Gunuang Omeh
Latar Belakang
1. Peran, manfaat serta tujuan mempelajari matematika
2. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
3. Fakta yang ditemui di lapangan terkait pemecahan masalah matematis siswa
4. Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dan Konvensional
5. Keterkaitan pemecahan masalah dengan
pendekatan Realistic Mathematics
Education (RME)
Identifikasi Masalah
&
Tujuan Penelitian
1. Minat siswa dalam pembelajaran matematika masih kurang
2. Siswa cenderung kurang aktif dalam proses pembelajaran
3. Kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematis masih rendah
4. Siswa malas menyelesaikan soal yang
sedikit berbeda dengan contoh soal yang diberikan
5. Masih ada siswa yang beranggapan bahwa matematika itu sulit dan membosankan
Tujuan Penelitian :
Untuk mengetahui perbedaan
kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa menggunakan pendekatan Realistic
Mathematics Education (RME) dengan
konvensional
BAB II
A. Belajar
B. Pembelajaran Matematika
C. Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME)
D. Model Pembelajaran Konvensional
E. Perbedaan pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) dengan Konvenional
F. Kemampuan pemecahan masalah
Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Amran,dkk pada tahun 2021 yang berjudul
“Perbedaan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika antara Pendekatan Realistic Mathematics Educatio dan Pendekatan Problem Solving di Sekolah Dasar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pada kelas pendekatan RME 74, pada kelas pendekatan Problem Solving 62 sedangkan pada kelas kontrol 35.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Yenni Tri Utami, pada tahun2016 yang berjudul
“Perbandingan Kemampuan Pemecahan Masalah Menggunakan Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) dengan Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika menggunakan model pembelajaran RME dan pembelajaran konvensional.
Pemecahan masalah yang menggunakan model pembelajaran RME lebih baik dibandingkan dengan menerapkan model pembelajaran konsensional
3. Penelitian yang dilakukan oleh Dian Rahmawati, pada tahun 2018 yang berjudul “Kemampuan Pemecahan Masalah Matematiis Ditinjau dari Tanggung Jawab Peserta Didik pada Self Regulated Learning dengan Pendekatan Realistic Matthematics educatin”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam model pembelajaran SRL dengan pendekatan pendekatan RME mencapai ketuntasan klasikal.
Penelitian Yang Relevan
4. Penelitian yang dilakukan oleh Tiara Devi Ratnawati, pada tahun 2018 yang berjudul “Pengaruh RME terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SD Negeri 1 Sanden”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) terhadap kemampuan pemecahan masalah soal cerita siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Maisyaroh, pada tahun 2021 yang berjudul
“Perbedaan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Berpikir Kreatif Matematis Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Realistic Mathematic Education dan Problem Solving pada Materi Program Linear di Kleas XI MAS Pondok Pesantren Darul Quran T.P 2020-2021”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kreatis matematis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran RME dengan siswa yang diajar menggunakan problem solving, 2) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang dijar menggunakan model RME dengan siswa yang dijar menggunakan model problem solving, 3) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diajar menggunakan model RME dengan siswa yang diajar dengan menggunakan model problem solving
Kerangka Konseptual
•Peserta didik memiliki kemampuan pemecahan masalah yang berbeda
•Kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan menggunakan pendekatan RME
•Kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan menggunakan pendekatan konvensional
•Adanya perbedaan kemampuan pemecahan masalah
peserta didik dengan menggunakan pendekatan RME dan konvensional
Hipotesis Penelitian
H0 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa melalui pendekatan RME dan Konvensiaonal.
H1 : Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa melalui pendekatan RME dan Konvensiaonal.
Variabel bebas : pendekatan RME dan Konvensiaonal
Variabel terikat : kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
Variabel Penelitian
Validitas Internal
1. Desain penelitian yang digunakan
2. Pengambilan sampel ;mengelompokkan unit eksperimen secara objektif. Teknik yang baik untuk mengelompokkan adalah randomisasi. Jika randomisasi tidak memungkinkan, pengelompokkan dapat dilakukan dengan penyeragaman (matching) variabel yang berpengaruh pembatasan variabel sehingga ada homogenitas antar kelompok.
3. menggunakan instrumen penelitian yang valid dan reliabel, serta prosedur yang tepat
4. Menghindari terjadinya interaksi (proses pembelajaran) suatu perlakuan yang diberikan kepada kelompok kontrol selama kegiatan penelitian berlangsung
5. Membuat kondisi yang ajeg, khususnya dilingkungan eksperimen
6. Variabel independen dan variabel dependen 7. Perlakuan yag diberikan
8. Testing dapat berupa pre test dan postest 9. Seleksi subjek yang berbeda
Validitas Eksternal
1. Interaksi pre-test dan perlakuan 2. Interaksi seleksi dan perlakuan 3. Spesifitas variabel
4. Pengaturan reaktif
5. Interferensi perlakuan jamak
6. Kontaminasi dan bias pelaku eksperimen
Teknik Pegambilan Sampel
Random Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel. Cara pengambilan sampel dengan random sampling ada 3 cara yaitu:
1. Cara undian 2. Cara ordinal
3. Cara randomisasi
Teknik Pegambilan Sampel
1. Cara undian
a. Membuat daftar dari semua subjek, objek, kejadian atau apapun yang akan diselidiki b. Memberi kode angka pada setiap item
yang akan diselidiki
c. Menulis kode tersebut pada kertas kecil d. Menggulung setiap kertas tersebut
e. Memasukkan kertas yang digulung tersebut ke dalam sebuah wadah
f. Mengocok atau menggoyang-goyang wadah tersebut
g. Mengambil satu per satu gulungan
tersebut
Teknik Pegambilan Sampel
1. Cara ordinal
a. Membuat daftar yang berisi semua subjek, objek, kejadian atau kelompok yang akan diselidiki lengkap dengan nomor urutnya.
b. Mengambil nomor-nomor tertentu,
misalnya nomor ganjil semua atau genap semua.
2. Cara randomisasi
a. Membuat daftar nomor dan nama subjek b. Membuat tabel yang berisi nomor subjek c. Menjatuhkan barang (misalnya pensil atau
uang logam) secara sembarang diatas
tabel bilangan random yang sudah dibuat
Populasi dan Sampel
Populasi
Sampel :
Dalam penelitian ini sampel diambil dengan cara Random Sampling menggunakan cara undian, sehingga terpilihlah Kertas pertama yang terambil merupakan kelas eksperimen, sedangkan pengambilan kertas kedua merupakan kelas
kontrol. Kertas pertama yang terambil adalah kelas VIII. 2 dan peneliti menjadikannya sebagai kelas eksperimen, sedangkan kertas kedua yang terambil adalah kelas VIII.3, kemudian
peneliti menjadikannya sebagai kelas kontrol.
Sumber: (Guru Mata Pelajaran kelas VIII SMPN 2 Gunuang Omeh)
Sumber: (Guru Mata Pelajaran kelas VIII SMPN 2 Gunuang Omeh)
Prosedur PenelitiN
A. Tahap Persiapan
1. Studi kepustakaan mengenai Perbedaan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) dengan Konvensional
2. Menyusun instrumen penelitian yang disertai dengan proses bimbingan dengan dosen pembimbing
3. Mengurus surat izin penelitian
4. Berkunjung ke SMP N 2 Gunuang Omeh yang terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota untuk
menyampaikan surat izin penelitian dan sekaligus meminta izin untuk melaksanakan penelitian
5. berkonsultasi dengan guru matematika untuk menentukan waktu, teknis pelaksanaan penelitian 6. Menguji coba instrumen penelitian, mengolah data
hasil uji instrumen tersebut. .
Prosedur PenelitiN
B. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, kegiatan diawali dengan pre test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan awal dalam pemecahan masalah matematis siswa. Setelah pre test dilakukan dan dilakukan pengoreksian, pertemuan berikutnya dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) pada kelas eksperimen dan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konvensional pada kelas kontrol.
Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol akan mendapatkan perlakuan yang sama dalam hal jumlah pelajaran, soal-soal latihan dan tugas.
Terakhir memberikan soal postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
C. Tahap Akhir
Pada tahap akhir peneliti melakukan pengolahan dan analisis data dari hasil postest kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan pendekatan RME dan Konvensional.
Instrumen Penelitian
Instrument penelitian merupakan suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrument yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah berupa tes yang terdiri dari pretest dan postest. Pretest bertujuan
untuk mengetahui kemampuan awal dalam pemecahan masalah matematis siswa dari kedua kelas sampel,
sedangkan postest bertujuan untuk untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa yang belajar dengan pendekatan RME dan Konvensional.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini baik itu pretest dan
postest adalah tes yang berbentuk essay.
Pengembangan Instrumen Penelitian
a. Menentukan tujuan mengadakan tes yaitu pretest untuk mengetahui kemampuan awal dalam pemecahan
masalah matematis siswa dari kedua kelas sampel,
sedangkan postest untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan pendekatan RME dan
Konvensional.
b. Membuat batasan terhadap materi yang akan diuji
c. Membuat kisi-kisi soal uji coba tes (pretest dan postest) d. Menyusun butir-butir soal tes (pretest dan
postest)berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat
e. Membuat kunci jawaban atau pembahasan soal tes
(pretest dan postest) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
f. Melakukan validasi soal uji coba kepada para ahli.
Contoh Nilai Postest Siswa Pada 2
Kelas Sampel
Teknik Analisis
1. Uji Normalitas
Data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus dipenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal maka metode yang digunakan adalah statistik non parametrik.
Untuk menguji normalitas data dapat menggunakan uji Liliefors yang bertujuan untuk melihat apakah data sampel berdistribusi normal atau tidak. Adapun langkah-langkah uji lilliefors sebagai berikut:
Hipotesis yang diajukan adalah:
H0 = Data sampel berdistribusi normal
H1 = Data sampel tidak berdistribusi normal
1. Data x₁, x₂, x₃,…..xndiperolehdaridata yang terkecilsampaidata yang terbesar
2. Data x₁, x₂, x₃,…..xndijadikanbilanganbakuz₁, z₂, z₃,
…..zndenganmenggunakanrumussebagaiberikut:
=
Keterangan : s = simpanganbaku
= skordaritiapsiswa = skor rata-rata
3. Denganmenggunakandaftardaridistribusinormal bakudihitungpeluang F() = P(z ≤ )
4. Denganmenggunakanproporsiskorbakuz₁, z₂, z₃,…… yang lebihkecilatausamadengan, dapatdinyatakandengans() denganmenggunakanrumus:
s() =
5. MenghitungselisihantaraF() dengan s()kemudiantentukanhargamutlaknya
6. Ambilhargamutlakyang terbesardarihargamutlakselisihtersebut, misaldiberisimbol , = Maks| F() - s() |
7. Kemudianbandingkandengannilaikritis yang
diperolehdaridaftarnilaikritisuntukujililieforspadatarafα = 0, 05 Kriteria pengujiannya:
a. Terimajika ≤berartipopulasiberdistribusinormal b. Tolakjikaberartipopulasitidakberdistribusi normal
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas
Eksperimen
Dimana:
= Σ = = 75, 13 = = 344, 671 s = = = 18,57
Dari data di atasdiperolehL
0= 0,090
danL
tabeluntuk n = 30 dengan α = 0,05
adalah0, 161. Karena L
0<L
tabel,
makasampelberasaldaripopulasi yang berdistribusi normal.
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas
Kontrol
Dimana:
= Σ = = 46,10 = = 603,197 s = = = 24,56
Dari data di atasdiperolehL
0= 0,134
danL
tabeluntuk n = 30 dengan α = 0,05
adalah0, 161. Karena L
0<L
tabel, makasampelberasaldaripopulasiyang
berdistribusi normal.
Uji Normalitas Menggunakan Software Minitab
Inputkan data ke dalam software MINITAB 1. Klik Stat;
2. Pilihlah Basic Statistics;
3. Klik Normality Test;
4. Isikan variabel yang akan diinputkan pada kotak Variabel;
5. Isikan Title;
6. Klik Ok.
Hasil Uji Normalitas Kelas Sampel Menggunakan
Minitab
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Bila objek yang diteliti tidak mempunyai variasi yang sama, maka uji anova tidak dapat diberlakukan. Dalam melakukan uji homogenitas ini, metode yang digunakan adalah metode varian terbesar dibandingkan dengan metode varian terkecil atau uji F. Adapun langkah-langkah untuk menguji F adalah:
1. Tulis hipotesis yang diajukan dalam bentuk kalimat, yaitu:
= sampel memiliki variansi homogen
= sampel tidak memiliki variansi homogen
2. Tulis dan yang diajukan dalam bentuk statistik, yaitu:
: ²= ² : ² ≠ ²
3. Cari dengan menggunakan rumus F = 4. Tetapkan taraf α
5. Hitung dengan rumus:jika = α(dk varians terbesar – 1, varians terkecil – 1)
6. Tentukan kriteria pengujian yaitu:Jika ≤ maka diterima (homogen) 7. Bandingkan dengan
8. Buat kesimpulan
Uji Homogenitas
Hasil Perhitungan Uji
Homogenitas Kelas Sampel
Inputkan data ke dalam Software MINITAB 1. Klik Data;
2. Pindahkan kursor ke Stack;
3. Klik Columns;
4. Istilah kotak pada stack the following columns dengan melakukan double klik pada masing-masing data;
5. Isilah kotak pada Column in current worksheet dengan kolom kosong (missal C4);
6. Isilah kotak pada Store Subscripts in dengan kolom kosong yang lainnya (misal C5);
1. Klik Stat;
2. Pilihlah ANOVA;
3. Klik Test for equalvariances;
4. Isilah pada kotak Responses dengan C4 dan Faktor dengan C5;
5. Isilah Title;
6. Klik OK.
Uji Homogenitas Menggunakan Software
Minitab
Hasil Uji Homogenitas Kelas Sampel Menggunakan
Minitab
Setelah dilakukanujinormalitasdanujihomogenitas, selanjutnyadilakukanujihipotesis.
Ujihipotesisbertujuanuntukmengetahuiapakahterdapatperbedaankemamp uanpemecahanmasalahmatematissiswayang
belajardenganpendekatanRME dankonvensional di kelas VIII SMP N 2 GunuangOmeh.
Makapenelitimelakukanujihipotesis.
Hipotesisstatistiknyaadalah: : =
: >
Keterangan:
=
kemampuanpemecahanmasalahmatematissiswapadakelaseksperime n.
= kemampuanpemecahanmasalahmatematissiswapadakelaskontrol.
Setelahdilakukanujinormalitasdanujihomogenitas, diperoleh data berdistribusi normal danhomogen, makaujistatistikyang penelitigunakanadalahujit denganrumus
:t = dengan S =
Uji Homogenitas
Keterangan:
̅
� _1= rata-rata pada distribusi sampel1 ̅
� _2 = rata-rata pada distribusi sampel 2
� = variansi kedua kelas sampel
�_1^2 = variansi pada distribusi sampel 1
�_2^2 = variansi pada distribusi sampel 2 n1 = jumlah individu pada sampel 1 n2 = jumlah individu pada sampel2
Tahap anakhir yang dilakukan dalam pengujian hipotesis adalah melakukan kesimpulan dalam pengujian, Hipotesis statistiknya adalah:
�_0 _1 = _2:� �
�_1 : _1 _2 � >�
Rumusanhipotesisdalambentukuraiankalimatsebagaiberikut:
Kemampuanpemecahanmasalahmatematissiswayang
belajardenganpendekatan RME
samadengankemampuanpemecahanmasalahmatematissiswayang belajardenganpendekatankonvensional.
Kemampuanpemecahanmasalahmatematissiswayang
belajardenganpendekatan RME
lebihbaikdaripadakemampuanpemecahanmasalahmatematissiswayan g belajardenganpendekatankonvensional.
Nilai rata-rata
kemampuanpemecahanmasalahmatematissiswapadakelaseksperime n
Nilai rata-rata
kemampuanpemecahanmasalahmatematissiswapadakelaskontrol
Uji Hiotesis
1. Hipotesis yang diajukan:
H
0: �
1= �
2H
0: �
1> �
22. Tetapkantarafnyata(α = 0,05) 3. Tentukanwilayahkritisnya:
Terima H
0jika: t < t
1-αTerima H
0untukharga-hargalainnya 4. Tentukanrumushipotesisnya
Karenakeduasampelberdistribusinormal homogen,
makauntukmelakukanujihipotesisnyadigunak anujit.
t = dengan S
2=