• Tidak ada hasil yang ditemukan

POWER POINT UNTUK MATERI PRESENTASI

Joenaldo Elmana Tarigan

Academic year: 2023

Membagikan "POWER POINT UNTUK MATERI PRESENTASI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MANUSIA DAN KESETARAAN KESERAGAMAN

KELOMPOK 5

(2)

OUR TEAM

1. Aisyah Amanda Putri Nst 2. Fimel Vadilla Nasution

3. Joenaldo Elmana Tarigan 4. Wirda Maulida

5. Aldi Syahli Siregar

6. Fahru Raziddin Tanjung

7. Aldo Wardana S

(3)

Kata kesetaraan berasal dari kata benda “tara” yang mengandung arti Sejaja' (sama tingginya, sama

tingkatnya, (kedudukannya, dsb) sepadan dan seimbang (KBBL, 2007 1143) nadi kata "Kesetaraan” mengandung arti kesejajaran kesamaan tingkat atau kedudukan

kesepadanan dan keseimbangan.

DEFINISI

KESETARAAN

Dihubungkan dengan pembicaraan tentang

keseimbangan kata kesetaraan "mengandung arti

kesamaan hak, terutama yang menyangkut kriteria hak

hak azasi manusia.

(4)

KESETARAAN

Di indonesia, UUD RI 1945, juga mencamtumkan pasal pasal pada bidang hukum mengenai kesederajatan atau kesamaan. Pada 27 ayat 1 UUD 1945 dicantumkan bahwa : " segala warga negara bersamaan kedudukan di dalam hukum dan pemeritantahan dan wajib menjunjung

hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada

kecualinya. Di sini wacana kesetaraan menyangkut pada bidang hukum.

Dari pernyataan teks UUD 1945 yang dikutip diatas,

tampaklah bahwa masalah kesamaan hak atau kesederajatan antara manusia sudah banyak dibicarakan bahkan

diundangkan diberbagai negara. Jika diamati lebih jauh wacana kesamaan ( Equality )/kesederajatan/kesetaraan meliputi banyak aspek yang diikhtiarkan umat manusia.

Setelah ditelaah lebih lanjut, pengertiaan

kesederajatan/kesamaan/kesetaraan dikaitkan juga dengan wacana keadilan sosial dan ketidaksamaan penafsirannya.

(5)

KESETARAAN

Kesetaraan sosial mengacu pada ramah sosial bukan ekonomi atau kesetaraan pendapatan, "

kesempatan yang sama "ditafsirkan sebagai dihakimi oleh kemampuan yang kompatibel dengan ekonomi pasar bebas. Dari

anekaragamannya lingkung bidang kehidupan

yang dibicarakan dalam wacana keragaman dan kesetaraan, pokok bahasan pada tema ini akan lebih difokuskan kepada masalah, kesetaraan dan keadilan gender (KKG) Serta

pengarusutamaan gender (PUG) dalam

pendidikan.

(6)

HAK MANUSIA

1. Hidup

2. Diakui kepribadiannya 3. Hak atas kemerdekaan dan keamanan hidup

4. Mendapatkan assylum 5. Mendapatkan suatu kebangsaan

6. Mendapatkan hak milik atas benda

7. Bebas mengutarakan

pikiran danperasaan

(7)

HAK MANUSIA

10. Berdagang

11. Mendapatkan pendidikan 12. Turut serta dalam gerakan

kebudayaan dalam masyarakat dan Menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan.

mengutarakan pikiran danperasaan 8.Hak memperoleh pengakuan yang

sama dengan orang lain menurut hukum untuk mendapat jaminan

hukum dalam perkara pidana seperti diperiksa dimuka umum, dianggap tidak bersalah kecuali ada bukti

yang syah

9.Dicantumkan juga hak hak masuk keluar wilayah satu negara

(8)

KESERAGAMAN

Keseragaman adalah konsep yang mengacu pada sejauh mana suatu kelompok atau kumpulan memiliki karakteristik, tindakan, atau

sifat yang serupa atau sama. Dalam konteks tingkat mahasiswa, keseragaman dapat berarti adanya persamaan dalam berbagai aspek, seperti perilaku, kinerja akademik, norma sosial, atau

pengalaman di sepanjang mahasiswa yang ada dalam satu kelompok

atau institusi pendidikan tertentu.

(9)

KONSEP ISU GENDER

Isu gender diartikan sebagai masalah yang menyangkut ketidakadilan yang

berdampak negatif bagi perempuan dan laki-laki, terutama terhadap perempuan.

isu gender mencuat karena sering kali bukan manfaat yang adil didapat oleh masyarakat (laki-laki dan perempuan). Hal ini disebabkan oleh diabaikannya

kenyataan perbedaan peran dan hubungan yang tidak setara antara perempuan dan laki-laki.

Gender mengacu pada peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan yang diciptakan di dalam keluarga, masyarakat dan kebudayaan kita. Konsep gender juga mencakup

karakteristik, sikap dan perilaku yang diharapkan dari perempuan dan laki-laki (feminitas dan maskulinitas).

(10)

1.Marginalisasi (peminggiran), baik yang terjadi di rumah, tempat kerja, masyarakat, bahkan oleh negara yang keseluruhannya bersumber dari keyakinan, tradisi/kebiasaan, kebijakan pemerintah maupun asumsi-asumsi pengetahuan (teknologi)

2.Subordinasi (penomorduaan), anggapan bahwa perempuan lemah, tidak mampu memimpin, cengeng, dsb. Mengakibatkan perempuan menjadi

nomor 2 setelah laki-laki

KASUS GENDER

3.Pandangan sterotipe (citra) baku yang melekat pada peran, fungsi dan tanggung jawab yang membedakan antara laki-laki dan perempuan dalam keluarga dan masyarakat

4.Violence (kekerasan) yaitu serangan fisik seksual dan psikis, perempuan paling rentan yang mengalami kekerasan dimana hal itu terkait dengan

marginalisasi, subordinasi, maupun sterotipe diatas perkosaan, pelecehan seksual, kdrt atau pembatasan hak adalah contoh kekerasan yang dominan dialami oleh perempuan.

(11)

kesetaraan gender merujuk kepada suatu keadaan setara antara laki- laki dan perempuan dalam pemenuhan hak dan kewajiban. Kesetaraan gender juga meliputi penghapusan diskriminasi dan ketidak adilan

struktural, baik terhadap laki-laki maupun perempuan. Kesetaraan

gender adalah keadaan bagi perempuan dan laki-laki menikmati status dan kondisi yang sama untuk merealisasikan hak azasinya secara

penuh dan sama-sama berpotensi dalam menyumbangkannya dalam pembangunan, dengan demikian kesetaraan gender adalah penilaian yang sama oleh masyarakat terhadap persamaan dan perbedaan

perempuan dan laki-laki dalam berbagai peran yang mereka lakukan (KMNPP RI, 2001)

DEFINISI

KESETARAAN

GENDER

(12)

Keadilan gender adalah suatu proses dan perlakuan adil terhadap perempuan dan laki-laki. Keadilan gender adalah proses yang adil bagi perempuan dan laki-laki, untuk menjamin agar proses itu adil bagi

perempuan dan laki-laki perlu

tindakan-tindakan untuk menghentikan hal-hal yang secara sosial dan menurut

sejarah menghambat perempuan dan laki-laki untuk berperan dan menikmati

hasil dan peran kesetaraan dan keadilan gender.

KEADILAN GENDER

Kesetaraan dan

Keadilan Gender harus dimaknakan untuk

menciptakan

masyarakat yang

demokratis, sejahtera, dan berkeadilan

dengan menghilangkan berbagai bentuk

diskriminasi,

subordinasi, dan

marjinalisasi terhadap kedudukan dan

peranan perempuan.

(13)

CONTOH

KEETARAAN GENDER

UPAH YANG SAMA UNTUK

PEKERJAAN YANG SAMA, NOL TOLERANSI UNTUK

PELECEHAN SEKSUAL.

(14)

Dampak yang dihasilkan dari

kesetaraan gender adalah lebih banyak anak perempuan

mendapatkan pendidikan, lebih

banyak wanita akan berada di tempat kerja dan menjadi pimpinan, keluarga akan lebih kuat, Lebih banyak

perempuan akan berpartisipasi dalam politik.

DAMPAK Kesetaraan gender

membantu mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak

perempuan dan membuat dunia menjadi lebih aman dan sehat. Ini adalah hak asasi manusia dan itu baik untuk segala aspek

kehidupan. Kesetaraan

gender mencegah kekerasan terhadap perempuan dan

anak perempuan karena ketidaksetaraan gender

merupakan akar penyebab kekerasan terhadap

perempuan.

(15)

Pengarusutamaan Gender ( PUG ) ( Gender Mainstreaming ) tercantum

dalam beijing Platform of action, yaitu merupakan hasil dari konferensi ke – empat wanita sedunia yang diselenggarakan di Beijing 1995. Isilah ini

berarti Gender mainstreaming is a strategy for integrating gender concerns in the analysis formulation and monitoring policies, policies program and

projects. Semua negara – negara peserta termasuk Indonesia dan

organisasi yang hadir pada konferensi itu secara eksplisit menerima 116

espons untuk mengimplementasikan Gender Mainstreaming di Negara dan tempat masing – masing.

PENGARUSUTAMAAN

GENDER ( PUG )

(16)

Dalam upaya menindaklanjuti gender Mainstreaming tersebut, pemerintah Indonesia melalui GBHN 1999 menyatakan bahwa pengarusutamaan

Gender merupakan kebijakan Nasional yang harus diemban oleh lembaga yang mampu mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender. Meskipun

bebgitu usaha untuk mencapai KKG ternyata masih mengalami hambatan dan masih sulit untuk dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat pada

umumnya dan khususnya oleh perempuan.

PENGARUSUTAMAAN

GENDER ( PUG )

(17)

Keadilan dan kesetaraan gender ( KKG ) menghendaki bahwa laki – laki dan perempuan mempunyai kesempatan yang sama terhadap pelayanan

serta memiliki status sosial dan ekonomiyang seimbang Inpres no. 9 tahun 2000 merupakan landasan hukum yang kuat untuk melaksanakan PUG

dalam semua jajaran termasuk jajaran pendidikan yang dipandang mempunyai peran yang sangat strategis.

PENGARUSUTAMAAN

GENDER ( PUG )

(18)

GENDER DALAM KURIKULUM

gender dalam konteks pendidikan mengacu pada bagaimana gender memengaruhi pengalaman dan peluang pendidikan individu

Peran Gender dalam Kurikulum

Menurut Adriana (2015), berikut ini adalah beberapa peran gender dalam kurikulum dan proses pendidikan.

1. Pemberian kesadaran gender 2. Peningkatan Pendidikan Seks

3. Inklusi Perspektif Gender dalam Mata Pelajaran

(19)

TANTANGAN DALAM MENCAPAI

KESETARAAN

GENDER DALAM PENDIDIKAN.

1. Diskriminasi gender 2.Kurangnya Guru yang Terlatih

3. Stereotip Gender

1. Pelatihan Guru

2. Pendidikan Kesetaraan Gender

3. Kebijakan Kesetaraan Gender

UPAYA UNTUK MENGATASI KETIDAKSETARAAN GENDER

DALAM PENDIDIKAN

(20)

THANK

YOU

Referensi

Dokumen terkait

Bersumber pada data dan hasil pengujian yang telah dilaksanakan dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: 1) Berdasarkan hasil nilai uji komposisi kimia, uji keras

11 Gambar, foto, tabel, diprint dengan tinta hitam dan jelas sehingga menghasilkan cetakan yang baik 12 Penulis menyetujui untuk mengalihkan hak ciptanya ke Fakultas Teknik Sipil dan