KEEFEKTIFAN PEMANFAATAN CITRA PENGINDERAAN JAUH SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA POKOK BAHASAN FENOMENA DINAMIKA BIOSFER
Ada perbedaan hasil belajar antara pembelajaran geografi yang menggunakan media citra penginderaan jauh (kelas eksperimen) dibanding dengan pembelajaran tanpa menggunakan media selain citra penginderaan jauh (kelas kontrol) pada pokok bahasan
fenomena dinamika biosfer.
Setelah perlakuan pembelajaran selesai kemudian dilakukan uji hipotesis atau uji perbedaan dua rata-rata. Dari data hasil
penelitian diketahui rata- rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 75,23 dan 67,07 untuk kelas kontrol, uji perbedaan dua rata-rata diperoleh t hitung sebesar 7,73 dengan α = 5% sebesar 2,00 yang berarti bahwa pembelajaran menggunakan media citra penginderaan jauh lebih baik dibanding pembelajaran tanpa
menggunakan media citra penginderaan jauh
hasil uji peningkatan hasil belajar
diperoleh t hitung sebesar 10,51 dan t tabel sebesar 2,14 yang berarti
penggunaan media citra penginderaan
jauh efektif meningkatkan hasil belajar
siswa.
Remote sensing, adalah ilmu, teknologi dan seni dalam memperoleh informasi mengenai objek atau fenomena di (dekat) permukaan bumi “tanpa kontak langsung” dengan objek atau fenomena yang dikaji, melainkan melalui media perekam objek atau fenomena yang memanfaatkan energi yang berasal dari gelombang elektromagnetik dan mewujudkan hasil perekaman tersebut dalam bentuk citra.
PENGERTIAN
'tanpa kontak langsung' dapat diartikan secara sempit dan luas.
Secara sempit artinya tidak ada kontak antara objek dengan analis, misalnya ketika data citra satelit diproses dan ditransformasi menjadi peta distribusi temperatur permukaan pada saat perekaman.
Secara luas artinya kontak dimungkinkan dalam bentuk aktivitas
“ground truth”, yaitu pengumpulan sampel lapangan untuk dijadikan dasar pemodelan melalui interpolasi dan ekstrapolasi pada wilayah yang jauh lebih luas dan pada kerincian yang lebih tinggi.
PENGERTIAN
PENGERTIAN
Acquiring information about an object without contacting it physically. Methods include aerial photography, radar, and satellite imaging”.
Sumber:
thoreau.dnr.state.mn.us/mis/gis/tools/arcview/Trainin g/WebHelp/Glossary/Glossary3.htm
PENGINDERAAN JAUH
Rentang aplikasi penginderaan jauh termasuk :
Arkeologi, Pertanian, Kartografi, Teknik Sipil, Meteorologi, dan Klimatologi,
Studi-studi Kelautan, Pembelajaran di sekolah, Tanggap Darurat, Kehutanan, Geologi, Sistem Informasi Geografi,
Kebencanaan, Penggunaan Lahan, dan Penutupan Tanah, Bencana Alam,
Oseanografi, Sumberdaya Air, dan
sebagainya.
JENIS-JENIS CITRA
Citra Foto : gambaran yang dihasilkan sensor kamera dibedakan berdasarka Spektrum Elektromagnetik yang digunakan, terdiri
Foto ultra violet : foto yang dibuat dengan
menggunakan spektrum ultra violet dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer.
Foto ortokromatik : foto yang dibuat dengan
menggunakan spektrum tampak dari saluran biru hingga sebagian hijau (0,4 - 0,56 mikrometer).
Foto pankromatik : foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum tampak mata.
Foto infra merah : terdiri dari foto warna asli (true infrared photo) yang dibuat dengan menggunakan
spektrum infra merah dekat sampai panjang gelombang 0,9 mikrometer hingga 1,2 mikrometer dan infra merah modifikasi (infra merah dekat) dengan sebagian
spektrum tampak pada saluran merah dan saluran hijau.
CIRI-CIRI DATA PENGINDERAAN JAUH
Data yang dikumpulkan oleh sistem PJ dapat ;
1. dalam format analog yang lain (cetakan foto udara atau data video)
2. format digital (matrik angka dari nilai kecerahan “brightness value”
berhubungan dengan rata-rata ukuran radiasi dalam sebuah pixel gambar).
CIRI-CIRI DATA PENGINDERAAN JAUH
PJ membutuhkan 4 karakteristik resolusi dasar (Jensen, 2005) :
1. Resolusi Spasial (Spatial resolution) ukuran jarak minimum antara dua objek yang akan kita abaikan untuk diferensiasi dari satu ke yang lain dalam sebuah
gambar.
2. Resolusi Spektral (Spectral resolution)
mengarah ke jumlah dan ukuran dari band yang mampu di rekam.
CIRI-CIRI DATA PENGINDERAAN JAUH
Sensor Lansat TM mengoleksi tujuh band spasial termasuk:
1. Band (1) 0.45–0.52 m == (blue),
2. Band (2) 0.52–0.60 m == (green),
3. Band (3) 0.63–0.69 m == (red),
4. Band (4) 0.76–0.90 m == (near-IR),
5. Band (5) 1.55–1.75 m == (short IR),
6. Band (6) 10.4–12.5 m == (thermal IR),
7. Band (7) 2.08–2.35 m == (Long IR).
3. Resolusi Radiometrik (Radiometric
resolution) kepekaan dari sensor pada cahaya masuk, berupa banyak
perubahan cahaya yang harus ada pada sensor sebelum terjadi perubahan nilai kecerahan
CIRI-CIRI DATA PENGINDERAAN JAUH
4. Resolusi Temporer (Temporal resolution) mengarah ke jumlah waktu yang dibutuhkan sensor untuk kembali ke lokasi pencitraan
sebelumnya.
Hal ini penting untuk mendapatkan citra pengulangan atau pencitraan dekat pengulangan objek dilokasi
yang sama (perubahan fenomena alam)
KEUNGGULAN CITRA PENGINDRAAN JAUH
Daerah atau kota yang semula tidak tampak dapat direkam sehingga terwujud dalam bentuk citra yang akhirnya dapat dikenali.
Setiap gambar dapat meliputi daerah yang luas, misalnya sampai setengah bola bumi.
Merupakan cara yang paling cepat dan tepat untuk memetakan daerah bencana. Misalnya, daerah gempa dan daerah banjir.
Pembuatannya dapat diulang-ulang dalam waktu yang pendek.
Merupakan alat yang baik untuk pembuatan peta karena dapat menggambarkan objek secara lengkap dan mirip dengan wujud yang sebenarnya.
Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terestrial.
SUMBER CITRA :
Data LANDSAT dapat didownload melalui http://glovis.usgs.gov/
Data arsip LANDSAT dapat didownload melalui web University of Maryland:
http://glcf.umd.edu/data/landsat/
Data berbagai jenis images dapat didownload melalui http://earthexplorer.usgs.gov/ link ini menyediakan
data termasuk photo udara, SRTM, Radar, dll
Data ALOS PALSAR Dapat di download melalui web berikut:
http://www.eorc.jaxa.jp/ALOS/en/palsar_fnf/fnf_index.
htm