• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2OI7 TENTANG JASA KONSTRUKSI

N/A
N/A
YAH YOH

Academic year: 2023

Membagikan "PERATURAN TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2OI7 TENTANG JASA KONSTRUKSI"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

Sifat usaha Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf a meliputi:. sifat usaha jasa konsultasi konstruksi; Dan. 2J Perubahan Klasifikasi dan Jasa Usaha Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Menteri. Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 sampai dengan Pasal 37 dapat dilaksanakan oleh badan usaha Jasa Konstruksi Berkualitas di atas.

BAB IV

Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk, syarat-syarat, dan standar dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 sampai dengan Pasal 82 diatur dengan peraturan menteri. Bangunan menurut pasal 86 ayat (3). dituangkan secara jelas dan tegas dalam kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan konstruksi. Pembangunan dan pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 2, angka 3, huruf b, dan huruf c dilaksanakan dengan mengacu pada dokumen kontrak pekerjaan konstruksi. 1) Penggantian atau perbaikan bangunan yang rusak oleh penyedia jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85.

21 Penyelesaian sengketa menurut tahapan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dihentikan jika perselisihan telah diselesaikan pada tahap sebelumnya. 41 Pembentukan dewan perselisihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93 ayat 3, muncul dari kontrak konstruksi, yang dananya menjadi tanggung jawab para pihak.

BAB V

21 Apabila tidak ada keberatan dalam jangka waktu 28 (dua puluh delapan) hari kalender, maka keputusan Badan Sengketa bersifat final dan mengikat kedua belah pihak. 3) Apabila ada keberatan dari para pihak/salah satu pihak. Pelayanan yang bersifat pemerintah/badan publik dialokasikan dalam dokumen anggaran dan diatur menurut ketentuan peraturan perundang-undangan.

PEMBINAAN

21 Pembangunan Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat strategis nasional, antarnegara, antarprovinsi dan/atau berdampak pada kepentingan nasional. 21 Pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan untuk efektivitas, efisiensi dan. analisis dampak pelaksanaan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102. Menteri memberikan dukungan kepada gubernur selaku. perwakilan Pemerintah Pusat dalam melaksanakan Pembangunan Jasa Konstruksi berupa :.

Pembangunan jasa bangunan gedung oleh pemerintah daerah provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 97(1)(1)(b). dilaksanakan oleh gubernur melalui perangkat daerah provinsi yang bertanggung jawab di bidang subbidang jasa konstruksi. (1) Huruf c dilaksanakan oleh bupati/walikota melalui perangkat daerah kabupaten/kota yang bertanggung jawab di subbidang jasa konstruksi. Konstruksi, mengatur usaha jasa Konstruksi dan. izin mendirikan bangunan dan/atau peraturan penggunaan produk Jasa Konstruksi.

21 Pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui penilaian efektivitas dan efisiensi, serta analisis dan dampak pelaksanaan. submasalah Jasa Bangunan yang menjadi kewenangan bupati/walikota. Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12l. dalam Pengembangan Jasa Konstruksi untuk: pembiayaan kegiatan Jasa Konstruksi yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara; Pengawasan berkala terhadap kinerja Penyedia Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121 huruf d dilaksanakan sehubungan dengan pemenuhan kewajiban pencatatan pengalaman dan kinerja Penyedia Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60.

67 - Pasal 130

Pengawasan oleh Bupati/Walikota Pasal 132 pelaksanaan Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121 sehubungan dengan pembiayaan yang bersumber dari anggaran pendapatan daerah kabupaten dan kota. pemberian jasa konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121 huruf a, c, dan d untuk pembiayaan yang berasal dari pendapatan di luar anggaran. belanja negara, anggaran daerah, pendapatan dan pengeluaran, kecuali yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah provinsi. Keselamatan Konstruksi, Kesehatan dan Keberlanjutan;. pengawasan Manajemen Mutu Konstruksi;. pengawasan penggunaan bahan bangunan, peralatan dan teknologi; Dan. mengawasi pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya material konstruksi. Bisnis Rantai Pasokan Sumber Daya Konstruksi di Wilayah Kota Distrik I; kesesuaian jenis, sifat, klasifikasi dan pelayanan.

Berusaha dengan kegiatan usaha di bidang konstruksi;. kesesuaian bentuk usaha dan kualifikasi dengan kegiatan usaha dan segmentasi Jasa Konstruksi. pemenuhan kebutuhan usaha Jasa Konstruksi; Dan. Konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a meliputi pengawasan perusahaan dan penggunaan bahan, peralatan, dan teknologi konstruksi untuk wilayah kabupaten/kota. 21 Sumber pendanaan Pembangunan Jasa Konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari:. anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; Dan. anggaran pendapatan dan belanja daerah.

21 Bupati dan Walikota melaporkan pelaksanaan subtugas pelayanan bangunan kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat yang tidak merupakan satu kesatuan.

BAB VI

Kejaksaan Republik Indonesia dan/atau Kepolisian Republik Indonesia diduga menimbulkan kerugian keuangan negara, maka Kejaksaan Republik Indonesia dan/atau Kepolisian Republik Indonesia meneruskan pengaduan tersebut. kepada publik. kepada menteri, gubernur, bupati/walikota. 21 Tindakan dan upaya untuk memperoleh keringanan atau kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1). tidak dapat diselesaikan dengan pertimbangan untuk mencapai kesepakatan dan tidak menghasilkan kesepakatan, sehingga diajukan ke pengadilan. Daerah menerapkan kebijakan jasa konstruksi: input melalui sistem informasi jasa konstruksi.

21 Hasil Forum Jasa Konstruksi melalui media elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dijadikan masukan bagi Forum Jasa Konstruksi melalui pertemuan. 1) Forum Jasa Konstruksi melalui pertemuan-pertemuan sebagai berikut. 21 Forum Jasa Konstruksi yang dilaksanakan melalui pertemuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun.

BAB VII

Pendanaan kegiatan forum Jasa Bangunan dapat diperoleh dari :. anggaran pendapatan dan belanja negara anggaran pendapatan dan belanja daerah; Dan. penghasilan lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

77 - Pasal 153

21 Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak dikenakannya sanksi teguran tertulis, Penyedia Jasa. Penyedia jasa dan/atau penyedia jasa yang tidak membayar denda administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dikenakan sanksi penghentian kegiatan jasa konstruksi. 4) Jika pada saat pengenaan sanksi. Pengguna jasa konstruksi dan/atau penyedia jasa telah bertindak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (21, maka sanksi dibatalkan dan kegiatan pelayanan jasa konstruksi tetap dilanjutkan. 1) Menteri mengenakan teguran tertulis sanksi dan denda administratif lembaga sertifikasi profesi yang tidak melakukan hal tersebut.

91 - Pasal 173

BAB VIII

Nomor 28 Tahun 2OOO tentang Usaha dan Peran

Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 20OO tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nornor. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2OOO tentang Kegiatan dan Peranan Jasa Konstruksi) Masyarakat Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3955), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 92 Tahun 2010.

Nomor 28 Tahun 2OOO tentang Usaha dan Peran

  • UMUM
  • PASAL DEMI PASAL

Sektor jasa konstruksi merupakan kegiatan masyarakat yang menciptakan bangunan-bangunan yang berfungsi sebagai penunjang atau prasarana kegiatan sosial ekonomi untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2Ol7 tentang Konstruksi Iasa mengamanatkan dibentuknya peraturan pemerintah pelaksanaan undang-undang untuk menindaklanjuti ketentuan yang berkaitan dengan: tanggung jawab dan wewenang (Pasal 1O); jenis, sifat klasifikasi, layanan bisnis, perubahan. Untuk memperjelas ketentuan mengenai forum pelayanan bangunan yang tidak diatur dalam undang-undang, peraturan negara juga memuat ketentuan tentang mekanisme peran serta masyarakat yang dilakukan oleh masyarakat pelayanan bangunan melalui forum pelayanan bangunan (Pasal 87).

Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi berupa Jasa Konsultansi Konstruksi, Pekerjaan Konstruksi dan Pekerjaan Konstruksi Terpadu serta rujukannya. Selain itu Peraturan Pemerintah ini juga merupakan pedoman yang baik bagi pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah daerah. Komunitas Jasa Konstruksi sebagai bagian dari masyarakat yang mempunyai kepentingan dan/atau kegiatan yang berkaitan dengan Jasa Konstruksi seperti perkumpulan badan usaha, asosiasi profesi, Pengguna Jasa, perguruan tinggi, pakar, pelaku.

Konstruksi diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, menjadikan perusahaan Jasa Konstruksi sebagai pendukung pembangunan nasional dan mendorong partisipasi masyarakat. Yang dimaksud dengan “usaha Pekerjaan Konstruksi Terpadu” adalah perusahaan yang memadukan perancangan dan pelaksanaan kegiatan Pekerjaan Konstruksi. Yang dimaksud dengan “tidak dapat merangkap” adalah suatu perusahaan jasa konstruksi hanya boleh mempunyai satu jenis perusahaan jasa konstruksi dan tidak dapat melakukan pekerjaan di luar jenis perusahaan jasa konstruksi yang dimilikinya, kecuali jenis perusahaan konstruksi terpadu. bisnis dapat melakukan pekerjaan konstruksi.

Yang dimaksud dengan asas sebenarnya adalah Penyedia Jasa dan pendukungnya dalam memberikan Jasa Konstruksi benar-benar mematuhi apa yang tercantum dalam dokumen izin dan sertifikat yang berlaku sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Yang dimaksud dengan “Tujuan Kegiatan Konstruksi” adalah nilai-nilai yang ingin dicapai dari Pembangunan Konstruksi dan harus ditetapkan secara pasti dan terukur. Yang dimaksud dengan “strategi dan program” adalah penyusunan rencana dengan mengidentifikasi berbagai sumber.

Yang dimaksud dengan “Analisis Dampak Lalu Lintas” adalah serangkaian kegiatan penyelidikan mengenai beban lalu lintas konstruksi Bangunan Gedung, yang hasilnya dituangkan dalam bentuk Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas.

10- Huruf b

11- Huruf d

Yang dimaksud dengan “perekayasaan” adalah kegiatan peninjauan, perencanaan, perancangan, pengawasan dan/atau pengelolaan konstruksi dalam rangka Konsultasi Konstruksi. Yang dimaksud dengan “kinerja penyedia jasa” dapat berupa kinerja badan usaha dan/atau kinerja pelaksanaan proyek yang sedang berjalan. Subpemasok jasa pendukung dan rantai pasok yang terdiri atas subpemasok jasa spesialis, penyedia sumber daya konstruksi.

Yang dimaksud dengan “pemegang hak” adalah pemegang hak paten atau pihak yang telah mendapat izin dari pemegang hak.

15- Huruf c

  • sertifikasi dan registrasi badan usaha;
  • Akreditasi asosiasi perusahaan Jasa Konstruksi dan
  • Akreditasi
  • profil tertib usaha dan tertib penyelenggaraan, tertib pemanfaatan Jasa Konstruksi daerah kabupatenlkota;

“Insentif” berarti penghargaan yang diberikan kepada penyedia jasa atas kinerjanya, termasuk, antara lain, kemampuan menyelesaikan pekerjaan lebih awal dari yang disepakati, dengan tetap menjaga kualitas sesuai kebutuhan. Yang dimaksud dengan 'desain-tawaran-bangun' atau yang disebut pekerjaan tunggal adalah suatu cara penyelenggaraan konstruksi dimana orang perseorangan atau badan usaha mengadakan kontrak dengan pengguna jasa untuk menyediakan satu jenis jasa konstruksi. Yang dimaksud dengan “design-build” atau pelayanan terpadu adalah suatu cara pelaksanaan konstruksi yang melibatkan satu badan perseorangan atau badan usaha. kontrak dengan pembangun infrastruktur untuk menyediakan berbagai layanan konstruksi.

Yang dimaksud dengan “Manajemen Konstruksi sebagai Agen Pengguna Jasa” adalah cara penyelenggaraan Konstruksi yang memisahkan jasa desain arsitektur/teknik dan pengelola konstruksi yang bertindak sebagai perpanjangan tangan. Yang dimaksud dengan “kemitraan kolaboratif” adalah suatu cara pelaksanaan Konstruksi yang mempertemukan Pengguna Jasa, perencana/perancang, dan pelaksana konstruksi dalam suatu perjanjian kerja sama multipihak yang mengikat. Yang dimaksud dengan “strategis nasional” adalah kebijakan yang ditetapkan oleh Presiden yang bersifat strategis pada tingkat nasional dalam upaya meningkatkan pemerataan pertumbuhan dan pembangunan.

Penetapan arah pengembangan jasa konstruksi antara lain dapat dituangkan dalam rencana strategis yang disusun untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Yang dimaksud dengan “konsultasi langsung” adalah konsultasi yang dilakukan secara tatap muka, misalnya pertemuan atau forum. Yang dimaksud dengan “kapasitas dan beban” adalah kesesuaian antara rencana kapasitas dengan kapasitas pemanfaatan produk Jasa Konstruksi.

Referensi

Dokumen terkait

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara akan mengadakan Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi/Supervisi. Dengan ini mengundang kepada penyedia

1) Pasal 5 ayat (2a) : Layanan jasa konstruksi terintegrasi dapat dilaksanakan oleh penyedia jasa atau konsorsium penyedia jasa yang mempunyai kompetensi usaha perencanaan,

Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) adalah izin yang diberikan bagi perusahaan Jasa Konstruksi untuk dapat melaksanakan kegiatan dibidang Jasa Konstruksi yang diberikan oleh

konstruksi menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999. Bahwa sebagai pengguna barang atau jasa adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang atau jasa milik

(3) Seleksi terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan metode pemilihan penyedia jasa konsultansi untuk pekerjaan yang kompleks dan diyakini jumlah penyedia

Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pengguna Jasa, dan Penyedia Jasa wajib memenuhi standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan

Layanan jasa konstruksi terintegrasi dapat dilaksanakan oleh penyedia jasa atau konsorsium penyedia jasa yang mempunyai kompetensi usaha perencanaan, dan/atau usaha

(1) Usaha orang perseorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dan badan usaha Jasa Konstruksi kualifikasi kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1)