• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT Partograf

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PPT Partograf"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

Video ini dibuat sebagai luaran Program Bantuan Inovasi Modul Digital (IMD) Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Tahun 2022

(2)

Partograf Partograf

Informasi klinik tentang kemajuan persalinan, asuhan, pengenalan penyulit dan membuat keputusan klinik

Informasi klinik tentang kemajuan persalinan, asuhan, pengenalan penyulit dan membuat keputusan klinik

(3)

 Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi

 99% terjadi di negara berkembang

 Salah satu penyebab : penyulit kehamilan

Safe Motherhood > Keselamatan Ibu

 Setiap ibu hamil dapat diperiksa oleh petugas Kesehatan dan

 dapat terjamah oleh teknologi tepat guna (seperti partograph)

Pendahuluan :

(4)

 Untuk menemukan ibu hamil yang dihadapkankepada risiko tinggi, menyediakan pelayanan antenatal (periksa hamil) dan melakukan pertolongan persalinan sebaik mungkin.

 Penyebab utama kematian ibu di negaraberkembang : Perdarahan post partum dan sepsis

 70% kematian ibu disebabkan oleh : Persalinanmacet dan pecah peranakan (ruptura uteri).

 Persalinan lama disebabkan : Panggul sempit(disproporsi kepala janin dan panggul ibu

—DKP), menyebabkan persalinan macet, dehidrasi, kelelahan, pecah peranakan dan

Tujuan Keselamatan Ibu :

(5)

 Catatan grafik kemajuan persalinan untukmemantau keadaan ibu dan janin.

 Untuk menemukan adanya persalinanabnormal yang menjadi petunjuk untukmelakukan tindakan bedah kebidanan

danmenemukan DKP jauh sebelum persalinanmenjadi macet.

Sistem peringatan awal : membantupengambilan keputusan lebih awal kapanseorang ibu harus dirujuk, dipercepat

ataudiakhiri persalinannya.

Partograf :

(6)

 Partograf dipakai untuk mengurangi persalinan lama dengan segala akibat buruknya

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut akan manfaatpemakaian partograf ini.

 Sejarah :

• Friedman, 1954 : Pola pembukaan serviks normal.Persalinan : Fase laten 8-10 jam s/d pembukaan 3cm : diikuti fase aktif pembukaan 3-10 cm

ditandaidengan akselerasi (percepatan) dan deselerasian (perlambatan)

• Hendricks dkk, 1969 : Kecepatan pembukaan padaprimi dan multipara

hampir tidak berbeda, dan tidakditemukan fase deselerasi pada akhir kala I persalinan.

Tujuan

:

(7)
(8)
(9)

• Adalah hasil sintesis dari beberapa partograf yangtelah disederhanakan, berlandaskan prinsip-prinsip sbb :

a. Fase aktif persalinan dimulai pada pembukaan 3 cm.

b. Fase laten persalinan harus berlangsung « 8 jam.

c. Pada fase aktif, kecepatan pembukaan 2 1 cm / jam.

d. Tenggang waktu 4 jam antara melambatnya persalinan dan diambilnya tindakan tidak akan membahayakan janin atau ibunya, untuk

menghindarkan dari suatu tindakan yang tidak perlu.

e. Periksa dalam tidak boleh dilakukan terlampau sering. Dalam suatu praktek kedokteran yang baik direkomendasikan setiap 4 jam.

f. Sebaiknya memakai partograf yang sudah ada garis waspada dan garis Partograf WHO :

(10)

Pada Partograf WHO :

Hanya terdapat fase laten dan aktif. Fase aktif tidakdibedakan dalam fase akselerasi, pembukaan maksimum dan diselerasi

Tidak dibedakan antara primigravida dan multigravida

Fase laten tidak melebihi 8 jam.

Fase aktif, setiap 1 cm tidak melebihi 1 jam.

Pemeriksaan dilakukan setiap 4 jam.

Terdapat garis waspada dan garis tindakan, yang merupakan saat untuk merujuk dan saat melakukan tindakan

Lebih praktis untuk penggunaan di Puskesmas atau didaerah perifer yang tidak memungkinkan melakukantindakan operatif.

Perbedaan Partograf Friedman dan WHO :

(11)

Catatan dan observasi

 Inpartu

 Inisiasi dan lamanya persalinan

 Perjalanan proses persalinan

 Kondisi ibu dan janin

 Asuhan dan asupan

 Dugaan adanya penyulit

 Diagnosis dan penatalaksanaan

(12)

Untuk siapa?

 Semua ibu dalam kala I persalinan, baik yang kemajuan persalinannya berjalan normal maupun abnormal

 Persalinan di institusi pelayanan kesehatan ataupun di rumah

 Persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan (siswa, mahasiswa, bidan, perawat terlatih ataupun dokter)

(13)

Sebelum menggunakan partograf, harus dipastikan apakahpersalinan dapat dilaksanakan oleh bidan atau harus segera dirujuk ke RS

Patograf tidak boleh digunakan pada keadaan :

Ibu yang sangat pendek (TB « 145 cm).

Perdarahan ante partum

Preeklamasia dan Eklampasia

Pernah resiko sesar

Anemia

Kehamilan kembar (gemelli)

Kelainan letak

Dugaan persalinan macet

Rencana dilakukan seksio sesar

Induksi persalinan

Penyaringan kasus :

(14)

Yang boleh mempunyai partograf :

Persalinan spontan.

Kehamilan tunggal.

Kehamilan > 37minggu.

Letak kepala.

Tidak ada penyulitlain.

(15)

Komponen partograf :

Partograf adalah grafik kejadian-kejadian sewaktu berlangsungnya persalinan menurut satuan jam.Terdiri dari 3 komponen :

Catatan janin

Catatan kemajuan persalinan.

Catatan ibu.

Partograf dapat dipakai di Puskesmas dan RS.

Di Puskesmas dipakai untuk persalinan risiko rendah yang diharapkan spontan pervaginam.

Persalinan risiko tinggi sebaiknya dirujuk ke RS.

Partograf dirancang untuk mendeteksi penyimpangan dari keadaan normal yang timbul sewaktu persalinan berlangsung

(16)

Catatan kemajuan persalinan :

Fase Laten:

Dimulai sejak awal persalinan sampai pembukaan mencapai 3 cm. Bila fase ini berlangsung >

8 jam dengan his 2 kali dalam 10 menit, persalinan akan cenderung mengalami kesulitan

fase aktif.

Segera setelah pembukaan 3 cm tercapai, persalinanmemasuki fase aktif

Pada 90% primigravida serviks akan membuka dengankecepatan > 1 cm / jam dalam fase aktif.

Garis waspada digambar dari 3 cm s/d 10 cm yang menggambarkan kecepatan pembukaan.

Garis tindakan digambar 4 jam di sebelah kanan garis waspada

Bila grafik pembukaan melewati garis tindakan, periksaapa yang menyebabkan terhambatnya persalinan, danmerencanakan tindakan yang tepat untuk mengatasinya.

(17)

Catatan kondisi ibu

Frekuensi dan lama kontraksi setiap 30 menit (termasuk pemantauan denyut jantung janin setiap 30 menit)

Nadi setiap 30 menit

Dilatasi serviks setiap 4 jam

Penurunan bagian terbawah setiap 4 jam

Tekanan darah dan temperatur tubuh setiap 4 jam

Produksi urine, atau adanya aseton atau protein dalam urine setiap 2-4 jam

(18)

Data dalam Partograf

 Informasi tentang ibu dan riwayat kehamilan/persalinan

 Kondisi janin

 Kemajuan persalinan

 Jam dan waktu

 Kontraksi uterus

 Obat-obatan dan cairan yang diberikan

 Kondisi ibu

(19)

Panduan Partograf WHO :

pengamatan yang dicatat pada partograf:

1.Kemajuan persalinan Pembukaan serviks

Turun kepala : palpasi, seperliamaan kepala janin yang teraba

His :

Frekuansi : dalam 10 menit Lama : digambar dengan arsir 2. Kedekatan janin

frekuensi denyut jantung janin

Warna, jumlah dan lamanya ketuban pecah

Mulase kepala janin 3. Keadaan ibu

Nadi tensi dan suhu

Urin : Volume, Protein, aseton

(20)

1. Kemajuan persalinan

Pembukaan

Kala 1 persalinan dibagi menjadi :

Fase Laten : 0 - 3 cm dengan persiapan serviks secara bertahap.

Fase aktif : 3 - 10 cm (pembukaan lengkap

Grafik

Vertikal : angka 0 - 10 menunjukkan pembukaan dalam cm (1 kotak = 1 cm) Horisontal : angka 0 - 24 menunjukkan waktu (1 koltak + 1 jam)

Pembukaan dicatat dengan tanda X

Periksa dalam pertama mencakup pemeriksaan panggul

Selanjutnya periksa dalam dilanjutkan setiap 4 jam, kecuali kalau ada kontra induksi

(21)

Kemajuan persalinan

Pembukaan

Pada bagian ditandai fase aktif terdapat garis waspada, suatu garis lurus dari 3 - 10 cm

Bila ibu masuk dalam fase aktif, maka titik singgung pembukaannya dicatat dengan tanda X pada garis waspada dan garis waktu

Pada kemajuan persalinan yang normal, tanda X untuk pembukaan akan selalu terdapat pada garis waspada atau disebelah kirinya

Bila dari fase laten masuk ke fase aktif dalam waktu < 8 jam, sewaktu pembukaan 0-3 cm dicatat pada fase laten. Ketika masuk fase aktif, catatan dipindah (garis

terputus) ke garis waspada

(22)

Catatan tentang air ketuban

• U: selaput ketuban utuh

• J : selaput sudah pecah, cairannya jernih

• M: selaput pecah, cairan dgn mekonium

• D: selaput pecah, cairan dgn darah

• K: selaput pecah, cairan tdk ada (kering)

(23)

A. Butir-butir yang harus diingat

1.Faselaten dari pembukaan 0 - 3 cm yang diikuti dengan pemendekan serviks, biasanua berlangsung tidak lebih dari 8 jam

2. Fase aktif dari pembukaan 3 - 10 cm dengan kecepatan sekurang kurangnya 1 cm/jam.

3.Pada persalinan yang berlansung normal, pembukaan tidakboleh ada dikanan garis waspada.

4.Kalau ibu masuk kamar bersalin dalam fase aktif, maka pembukaan sewaktu masuk langsung dicatat pada garis waspada.

5.ketika persalinan beralih ke fase laten ke fase aktif, catatan pembukaan langsung pindah dari daerah fase laten ke garis waspada

(24)

B. turun kepala janin :

1.Pembukaan : disertai turunya kepala janin.

2.Kadang kadang penurunan kepala baru terjadi pada pembukaan 7cm.

3.Pengukuran : palpisi pada perut ibu dengan ukuran perlimaan diatas PAP (pintu atas pangul)

4.Turun kepala janin harus selalu diperiksa dengan periksa perut ibu saat sebelum periksa dalam

(25)
(26)
(27)

C. HIS

1.Pada persalinan normal, his akan makin lama makin sering dan makin sakit

2. mengamati HIS: dilakukan setiap jam dalam fase laten, dan seretiap setengah jam dalam fase aktif. Dua hal yang diamati : -Frekuensi : diukur jumlah HIS dalam 10 menit

-Lama : diukur dalam detik (palpasi perut dari permulaan his terasa sampai hilang)

(28)
(29)

2. Keadaan Janin :

a.Denyut jantung janian :

Dengarkan DJJ segera setelah fase terkuat setelah his lewat.

Dengarkan selama satu menit, sambal ibu berbaring miring (bila mungkin)

Diacatat pada bagian atas partograph, setiap setengah jam

Garis 120 dan 160 ditetapkan, untuk mengingatkan batas normal DJJ.

DJJ abnormal :

Takikandi : >160 / menit.

Bradikardi :< 120 / menit

Bila abnormal, dengarkan setiap 15 menit. Bila tetap abnormal setelah 3 kali pengamatan, segera ambil tindakan

DJJ < 100 / menit : menunjukan gawat janin hebat, tindakan harus segera diambil.

(30)

Contoh pengisian

partograf

(31)

b. Selaput dan air ketuban :

Selaput ketuban utuh : tuliskan U untuk utuh

Selaput ketuban sudah pecah :

•Air ketuban jernih : J untuk jernih

•AK diwarnai mikonium : M untuk mikonium

•Tidak ada air ketuban : K untuk kering

Digunakan pengamatan pada setiap perikas dalam

(32)

c. Mulase tulang kepala janin :

Mulase merupakan petunjuk penting adanya DKP Catatan dibuat di bawah catatan air ketuban :

0 : tulang tulang kepala (TK) teraba terpisah satu sama lain dan saturanya mudah teraba.

+ : TK saling menyentuh satu sama lain ++ : TK saling bertumpang tindih

+++ : TK saling tumpeng tindih hebat.

(33)

3. Keadaan Ibu :

Nadi, tensi dan suhu :

• Nadi : setiap setengah jam

• Tensi : setiap 4 jam / lebih sering

• Suhu : Setiap 4 jam/ lebih sering

Urin : Volume, protein dan aseton

Obat – obatan dan cairan intervena

Pemberian oksigen

(34)

Catatan :

Bila grafik pembukaan bergeser ke sebelah kanan garis waspada : 1.Di PUSKESMAS : segera rujuk ke rumah sakit

2.Di Rumah Sakit : Periksa ulang secara cermat, ambil keputusan untuk penanganan selanjutnya.

Bila pembukaan mencapai garis tindakan, ada 3 pilihan : 1.Akhiri persalinan

2.Percepatan persalinan

3.Amati ibu ditambah terapi suportif.

(35)

Partograf WHO yang sudah dimodifikasi

(36)

Partograf WHO yang sudah dimodifikasi

(37)

Partograf WHO

yang sudah dimodifikasi

(38)

Contoh partograf untuk persalinan normal

(39)

Partograf yang memperlihatkan kontraksi uterin yang kurang memadai dikoreksi dengan pemberian oxytocin

(40)

Partograf yang memperlihatkan

fase aktif persalinan yang lama

(41)

Partograf yang

memperlihatkan persalinan

yang macet/terhalang

(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)

TERIMA

KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Maka dapat disimpulkan bahwa Teknik massage efflurage efektif terhadap pengurangan nyeri kala I fase aktif pada ibu bersalin di Puskesmas Halmahera Kota Semarang

In order to simulate a satellite remote sensing system accurately, the signature rendering equation implemented in a simulation environment should include terms to describe the radiance