• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT skripsi.unnes.ac.id

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PPT skripsi.unnes.ac.id"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DINA PRAFITRI ANGGRAENI, 7450406007

Dampak Kenaikan Tarif Cukai Hasil Tembakau Terhadap

Perkembangan Industri Kecil

Rokok Kretek di Kabupaten Kudus

Tahun 2008-2010

(2)

Identitas Mahasiswa

- NAMA : DINA PRAFITRI ANGGRAENI - NIM : 7450406007

- PRODI : Ekonomi Pembangunan

- JURUSAN : Ekonomi Pembangunan - FAKULTAS : Ekonomi

- EMAIL : dina_prafitri pada domain yahoo.com - PEMBIMBING 1 : Dr. Etty Soesilowaty, M.Si.

- PEMBIMBING 2 : Dra. Titik Haryati, M.Si.

- TGL UJIAN : 2011-02-21

(3)

Judul

Dampak Kenaikan Tarif Cukai Hasil Tembakau Terhadap Perkembangan

Industri Kecil Rokok Kretek di Kabupaten

Kudus Tahun 2008-2010

(4)

Abstrak

Prafitri Anggraini, Dina. 2011. “Dampak Kenaikan Tarif Cukai Hasil Tembakau Terhadap Perkembangan Industri Kecil Rokok Kretek di Kabupaten Kudus Tahun 2008-2010”. Skripsi. Jurusan Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dr. Etty Soesilowati, M.Si. II. Dra. Y. Titik Haryati, M.Si.

Kata kunci : Dampak Kenaikan Tarif Cukai, Perkembangan Industri, Nilai Produksi, Omzet Penjualan, Laba.

Industri kecil Indonesia cukup dominan jika dibandingkan dengan sektor yang lain, industri kecil mampu menyerap lebih dari 80% dari total tenaga kerja Indonesia sehingga sektor ini mampu menjadi katup peredam gejolak ekonomi dan sosial. Di Kabupaten Kudus, industri rokok merupakan industri yang tidak bisa dipisahkan dari julukan Kudus sebagai kota kretek. Permasalahan dalam penelitian ini adalah

bagaimana profil industri kecil rokok kretek di Kabupaten Kudus?. Seberapa besar dampak kenaikan tarif cukai hasil tembakau terhadap perkembangan industri kecil rokok kretek di Kabupaten Kudus dari tahun 2008 sampai 2010?. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: profil industri kecil rokok kretek di Kabupaten Kudus, seberapa besar dampak kenaikan tarif cukai hasil tembakau terhadap perkembangan industri kecil rokok kretek di Kabupaten Kudus dari tahun 2008 sampai 2010.

Populasi penelitian berjumlah 175 unit industri kecil rokok kretek di Kabupaten

Kudus. Sampel diperoleh 64 unit industri diambil dengan tekhnik area proporsional random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket,

dokumentasi dan wawancara. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis regresi linier sederhana dan multivariate analysis of variance.

Berdasarkan hasil analisis regresi menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara tarif cukai terhadap perkembangan industri kecil rokok kretek di Kabupaten Kudus dari tahun 2008 sampai tahun 2010 dilihat dari nilai produksi, omzet penjualan dan laba. Nilai koefisien regresi sebesar 4,184 terhadap nilai produksi, 4,784 terhadap omzet penjualan dan 0,252 terhadap laba pada tahun 2008 – 2009. Pada tahun 2009 – 2010 nilai koefisien regresi sebesar 0,172 terhadap nilai produksi 3,230 terhadap omzet penjualan dan 0,409 terhadap laba.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan antara tarif cukai hasil tembakau dengan perkembangan industri kecil rokok kretek di Kabupaten

Kudus dilihat dari nilai produksi, omzet penjualan dan laba. Dari hasil analisis regresi semua variabel menunjukkan pengaruh negatif. Hal ini berarti setiap kenaikan cukai bisa disertai dengan penurunan pada nilai produksi, omzet penjualan dan laba.

Saran yang dapat diajukan bagi pemerintah adalah sebaiknya pelaku industri kecil perlu diberi kompensasi/subsidi atau dialihkan untuk mengembangkan usaha lain.

(5)

Kata Kunci

Dampak Kenaikan Tarif Cukai, Perkembangan Industri, Nilai Produksi, Omzet Penjualan, Laba

(6)

Referensi

(7)

Terima Kasih

http://unnes.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

Hasil regresi pada model 1 menunjukkan ada pengaruh negatif dari rokok terhadap tingkat kognitif seseorang dimana dengan tingkat signifikasi sebesar 1%, menjadi seorang perokok aktif

Saat ini tarif cukai yang dikenakan terhadap rokok jenis SKM produksi pabrik golongan besar masih sebesar 52%, padahal menurut UU nomor 11 tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah