Pelaporan sebagai salah satu syarat untuk melengkapi komponen nilai praktek kerja lapangan di Fakultas Pertanian Universitas Medan Area. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dari awal sampai akhir. Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan latihan atau refleksi kemampuan mahasiswa pada seluruh aspek kompetensi yang dipelajarinya.
Unit Usaha Tonduhan dahulunya berasal dari Handle Verinigin Amsterdam (ffVA) tahun 1937, dengan PP no.24 tahun 1958 pemerintah Indonesia.
Sejarah Perusahaan Perkebunan di Indonesia
Pada masa pendudukan Belanda, perkebunan kelapa sawit mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga mampu menyalip dominasi ekspor negara-negara Afrika saat itu. Perubahan pengelolaan perkebunan serta kondisi sosial politik dan keamanan yang kurang baik di negara tersebut menyebabkan penurunan produksi minyak sawit, dan Malaysia menggantikan Indonesia sebagai pemasok minyak sawit terbesar di dunia. Kini perkebunan kelapa sawit Indonesia menjadi perkebunan nomor satu di dunia mengalahkan Malaysia.
Pada tahun 1911, kelapa sawit mulai dibudidayakan secara komersial dan dirintis di Hindia Belanda, Adrien Hallet, a.
Visi dan Misi PTP Nusantara IV Unit Usaha Tonduhan
Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif dan berdayasaing tinggi
Mengintegrasikan usaha agroindustri hulu, hilir dan produk baru, pendukung agroindustri dan pendayagunaan aset dengan preferensi pada
KEGIATAN URAIAN
- Manajer Unit
- Mengkoordinir penyusunan Rencana Anggaran Kerja Perusahaan di bagian Teknik dan Pengolahan sesuai dengan pengarahan Manajer Unit
- Mengawasi kualitas dan kuantitas TBS dan produk PKS dalam rangka pemeliharaan mutu dan kelancaran proses produksi
- Mengkoordinir penyusunan Rencana Anggaran Kerja Perusahaan di bagian tanaman sesuai dengan pengarahan Manajer Unit dan ketentuan
- Mengkordinasikan sistem penyusunan Rencana Anggaran Kerja Perusahaan (RKAP) di bagian sesuai dengan pengarahan Manajer Unit dan
- Mengawasi pelaksanaan pemurnian air untuk proses ketel uap dan domestik
- Mengawasi pelaksanaan tugas pekerjaan Bengkel Teknik berdasarkan Rencana Anggaran Kerja Perusahaan yang telah disetujui oleh Manajer
- Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
- Mempertanggungiawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan
- Melaksanakan stock opname gudang secara berkala dan melaporkan keadaannyakepada Kepala Dinas Tata Usaha sebagai penanggung jawab
- Permintaan Data Laporan Untuk Remise - II
- Daftar / Rekap Lembur A.U- 20, Dan Insentf
- Tuqjangan Cuti Tahunan
- Verifikasi Unit
- Jurnal Upah
Mengkoordinasikan sistem penyusunan Rencana Anggaran Kerja Perusahaan (RKAP) pada bagian sesuai dengan petunjuk Unit dan Pengurus Perusahaan (RKAP) pada bagian sesuai dengan petunjuk Pengurus Unit dan ketentuan yang berlaku. . Mengawasi pelaksanaan tugas bengkel teknik berdasarkan Rencana Anggaran Kerja Perusahaan yang disetujui oleh Manajer Rencana Anggaran Kerja Perusahaan yang disetujui oleh Manajer Unit. Melakukan pengelolaan mutu dan lingkungan di setiap tempat kerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan dengan mengacu pada Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan (ISO 9001 dan 14001) dan persyaratan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Kantor Tata Usaha sesuai tanggal yang diminta, hal ini untuk melihat dan mengutip dari masing-masing departemen jika ada hari-hari ketidakhadiran dari kehadiran masing-masing pegawai, yang ditandatangani oleh Asisten/Kepala Pelayanan.
KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAII
Chemist
Pembuangan jerami dilakukan dengan menggunakan herbisida glifosat konsentrasi 0,75-l.0oA, teknik pembuatan jerami sama seperti pada TBM dengan rotasi 4x1 tahun. Daya yang dibutuhkan sebesar 0,3 us/rotasi pada area eks TBM yang kelas gulmanya Ml/Pl/Wl, biasanya setelah TM hampir tidak ada gulma. Pengendalian gulma dilakukan dengan tangan menggunakan alat berupa cangkul/dodos jack/dodos hoe, alat yang digunakan untuk mencabut/membongkar gulma sampai ke akar-akarnya.
Cabutlah gulma hingga ke akar-akarnya untuk memastikan gulma tersebut hilang dan tumbuh subur tanpa menyentuh tanah secara langsung agar tidak tumbuh kembali. Memutar bahu 2-3 kali setahun dengan kekuatan 2 us/ha/rotasi.Penyapuan, pemetikan dan pekerjaan punggung harus disesuaikan.
Rotasi babat 2-3 kali setahun dengan tenaga 2 us/ha/rotasi.Antara pekerjaan wiping, dongkel dan babat harus diatur sedemikian rupa
- Pengenalan Knapsack Sprayer
- Trosentelling
- Angka Kerapatan Panen
Pemangkasan atau pangkas tanaman kelapa sawit adalah proses menghilangkan daun-daun yang sudah tidak produktif/daun kering pada tanaman kelapa sawit. Pemangkasan daun tanaman kelapa sawit hmus dilakukan karena tidak mudah rontok, meskipun sudah tua atau kering, terkadang baru. Penghitungan buah atau estimasi produksi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperkirakan produksi buah dari tanaman kelapa sawit selama 6 bulan ke depan.
Setiap enam bulan sekali dilakukan penilaian produksi tandan kelapa sawit (trossen tell). Pembuahan yang terjadi setelah penyerbukan berlangsung enam bulan. Penghitungan dilakukan sehari setelah panen di petak panen, bunga atau tandan dihitung. Bunga: Bunga yang dihitung adalah bunga betina yang telah mengalami penyerbukan (pelukarnya terbuka) dan berwarna coklat kehitaman.
Untuk memudahkan pengendalian, pohon diambil sampelnya dari pohon F (pohon sampel analisis daun), ditambah pohon pada baris pohon yang sama dengan interval 10 pohon sehingga jumlahnya 5 pohon per ha. Untuk blok yang belum bertanda F (tidak dimasukkan atau tidak dimasukkan dalam pengambilan sampel analisis daun), pohon diambil sampelnya dengan interval 40 pohon sehingga terdapat 5 pohon sampel per ha. Fungsi pemeriksaan panen adalah untuk memperkirakan angka kepadatan tanaman, menentukan dan mengatur kebutuhan tenaga kerja, serta menyediakan sarana pengangkutan atau pengangkutan hasil panen.
Estimasi hasil panen harian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperkirakan produksi TBS yang akan diperoleh esok hari. Hal ini juga dapat memperkirakan kebutuhan pemanen dan memperkirakan jumlah transportasi untuk mengangkut hasil panen.
Manfaatnya : untuk mengatur kebutuhan tenaga pemanen yang menyediakan sarana transport
Untuk gabungan yang berasal dari karyawan sendiri diberikan secara borongan sesuai ketentuan yang berlaku. Brondolan dalam bentuk cakram yang berukuran kecil (parthenocarp), kering atau sakit, brondolan tidak dapat dijadikan dasar kriteria kematangan untuk dipanen. 5 tandan normal dan segar per bundel di atas piring memudahkan pemanenan, baik bagi pemanen maupun penyortir/pengawas.
Dengan tidak konsisten memanen tandan yang jumlah buahnya <5 di piring, maka komposisi kematangan buah yang dipanen akan sangat baik sampai ke PKS. Untuk konsisten mencapai kualitas panen yang baik, petugas panen melakukan penyortiran panen terhadap seluruh tandan yang dipanen di TPH. Dengan melakukan grading sesuai kriteria kematangan dan kewibawaan hasil panen secara bertahap, diharapkan dapat diperoleh hasil panen yang baik secara konsisten.
Namun apabila masih ditemukan pecahan afkir/mentah maka Pengelola wajib ikut memilah sehingga petugas yang terlibat dalam pemanenan akan dikenakan denda sesuai ketentuan yang berlaku. Penyortiran hasil panen di Loading Ramp hanya untuk “cross check” apakah penyortiran di TPH sudah dilakukan dengan benar atau belum. Data mutu buah yang benar dan dapat dijadikan dasar analisis masalah jika hasil tidak memenuhi target adalah data penyortiran yang dilakukan di TPH karena semua buah disortir terlebih dahulu sebelum dikirim ke pabrik.
Namun jika penerapan klasifikasi TPH salah maka datanya juga akan salah, dan jika digunakan untuk menganalisis masalah maka solusi yang dihasilkan tidak akan mampu menyelesaikan masalah, malah malah semakin membingungkan. Namun agar pengelolaan panen lebih efisien, perlu ditambah satu petugas baru yaitu Petugas Pemeriksa Buah (P2B) yang bertugas melakukan pengendalian (penyortiran) buah di TPH.
Menomori setiap tandan
Dengan rotasi tanaman 617, setiap areal “tanaman produktif” pada subbagian tersebut dibagi menjadi 3 bagian dan setiap bagian dipanen pada hari Senin sampai Sabtu. Dan hal ini agar dapat diketahui jika ada lahan tebangan yang tidak ditembus (belum dipanen) pada hari sebelumnya. Atau dengan kata lain: pembagian bidang tebangan harus diatur sedemikian rupa dimulai secara berurutan dari bidang tebang I ke bidang tebang 6 dan dari bidang tebang 6 ke bidang tebang I.
Besarnya daya panen sebaiknya disiapkan sesuai dengan kebutuhan pada puncak panen.Contoh luas lahan untuk budidaya tanaman pangan : 682 Ha s. Untuk menghitung jumlah tenaga pemanen yang dibutuhkan untuk panen hari berikutnya, pengelola panen harus mengamati kepadatan buah masak dalam satu blok yang akan dipanen pada hari sebelumnya (1 hari sebelum panen dan biasanya pada sore hari saat pemanen pulang ke rumah). dari tempat kerja). Luas satu kapveld umumnya sekitar 682 ha, dengan luas ini dibagi menjadi enirm kapveld: 113 ha per hari panen dengan jumlah 27 orang pekerja panen dan satu orang mandor panen dengan menggunakan kapak pagi.. fiurang tetap/sudut) kemudian dipindahkan to axart giring .dalam Satu capveld terdiri dari 5-7 blok dan data capveld dihasilkan per panen.
Sebaliknya jika jumlah pemanen terlalu sedikit maka panen tidak akan tuntas dan jika terus berlanjut karena kekurangan tenaga maka rotasi tanaman akan lebih dari 5/7. Pelepah di bawah tandan yang dipanen dipotong pendek (pada tanaman dewasa), sedangkan pada tanaman muda (3-5 tahun) pelepah daun tidak dipotong karena hanya buahnya yang dipotong. Sedangkan pada daerah yang bergelombang, daun dibiarkan tidak dipotong dan disusun mengelilingi tanaman, sejajar dengan arah teras/pasar hasil panen, sebagai penahan erosi.
Untuk memanen tanaman muda (3-5 tahun) memerlukan alat pahat (lebar dodos 8 cm), kapak dan beliung, gerobak dorong atau sepeda, beliung dan kain kasar. Sedangkan untuk memanen permukaan tanaman yang sudah tua dan tua (> 5 tahun) diperlukan kapak, gorse, bambu/gore pole.
Kriteria Penilaian
Pelatihan yang dilaksanakan oleh Asisten Manajer, Asisten Kepala Sekolah dan Administrator dalam bentuk kegiatan pagi hari, pertemuan informal (sarasehan) dan hari lapangan. Pengawasan yang dilakukan di TPH adalah memeriksa kemurnian buah yang lepas dan menyortir seluruh buah F00lF0 oleh P2B sebagai kepala ujung tombak yang bertanggung jawab terhadap mutu hasil panen. Pemeriksaan kebersihan buah dilakukan pada pagi hari sebelum buah keluar dari blok, sedangkan penyortiran buah dilakukan setelah buah keluar dari blok.
Apabila dalam pemeriksaan ternyata masih ada sisa potongan, maka dihitung jumlah potongan yang lepas dan didaftarkan nomor TPH untuk disesuaikan dengan ketentuan denda yang berlaku. Jadi setelah buah keluar dari blok dan ditemukan F00lF0/buah bertangkai panjang, batang buah tersebut ditandai dengan pensil/arang arang dan nomor pemanen dicatat pada buku yang telah disiapkan. Hasil pemeriksaan P2B dilaporkan kepada pekerja produksi pada sore hari untuk menghitung denda Contoh F00 yang diberi tanda silang pada batang buah di Blok Panen Hancak.
Pengawasan terhadap kerusakan hasil panen dilakukan oleh pemanen yang bertanggung jawab terhadap mutu hasil panen di blok dek. Tandan buah segar yang telah dipanen harus diangkut dan tiba di Pabrik Kelapa Sawit pada hari yang sama. Pengangkutan pada malam hari, selain menyulitkan pengambilan buah yang lepas dari TPH, juga mempersulit penyortiran buah di jalur pemuatan.
Apabila pengangkutan buah dilakukan dengan kendaraan sendiri maka jumlahnya harus dihitung dan disiapkan berdasarkan puncak produksi panen, rotasi panen, rata-rata jarak tempuh, kapasitas angkut per buah. perjalanan dan jumlah perjalanan untuk setiap kendaraan. Kebutuhan kendaraan untuk mengangkut buah setiap hari dihitung dari perkiraan produksi yang diketahui pada sore hari (sehari sebelum panen) dan pengangkutan aktual pada hari sebelumnya.
PEMBAHASAN
Pembelajaran Yang di Dapat Dari Aspek Kegiatan PKL
Unit Usaha Perkebunan Tonduhan Nusantara, banyak sekali pengalaman dan ilmu yang didapat selama pelaksanaan praktek kerja lapangan. Dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama kegiatan PKL, siswa diajarkan bagaimana berperilaku baik di areal perkebunan dan bagaimana menjaga tata krama yang baik di kantor divisi maupun di perkebunan. Selama melakukan kegiatan PKL, siswa akan mempelajari materi terkait budidaya tanaman kelapa sawit dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit.
Selama praktik lapangan, mahasiswa mendapatkan tambahan pengetahuan dan pengetahuan baru tentang teknik budidaya tanaman kelapa sawit, termasuk pemeliharaan tanaman kelapa sawit. Siswa juga diajarkan untuk mengenal jenis-jenis gulma yang ada di perkebunan kelapa sawit, hal ini untuk membantu kita mengendalikan gulma agar populasi gulma dapat ditekan dan tidak diperhatikan. Pada dasarnya pengendalian gulma merupakan upaya untuk meningkatkan persaingan tanaman utama dan melemahkan persaingan gulma, sehingga kita dapat menekan atau bahkan menghilangkan pertumbuhan gulma.
Siswa juga mendapatkan pengetahuan tentang pemeliharaan tanaman kelapa sawit yang terdiri dari pemangkasan dan pemupukan. Maka proses pemupukan harus dikelola dengan baik sehingga dapat menjamin tercapainya tujuan pemupukan, mengingat biaya pemupukan merupakan komponen besar dalam biaya produksi. Kepadatan panen merupakan jumlah pokok yang akan dipanen pada suatu blok tertentu dalam satu hari.
Keberhasilan pemanenan dan produksi sangat bergantung pada bahan tanam yang digunakan, kekuatan panen, keterampilan memanen, sistem pemanenan dan peralatan panen yang digunakan. Peramalan (estimasi produksi) dilakukan untuk memperkirakan produksi buah selama 4 bulan ke depan sehingga perusahaan dapat memperkirakan pendapatan untuk 4 bulan berikutnya dengan rotasi setiap 2 bulan sekali.
PENUTUP 6.1 Kesimpulan
DATTAR PUSTAKA
TRUKTT}RSRGANI$A$I
Sayan Bahri
Edrwad Silalahi 6) Ir.Izham Lubis
Ir. Yanto Ginting
Ir. Eko Sujadmiko, MM