• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRAKTIK MAKELAR DITINJAU DARI HUKUM EKONOMI SYARIAH

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PRAKTIK MAKELAR DITINJAU DARI HUKUM EKONOMI SYARIAH "

Copied!
101
0
0

Teks penuh

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik perantara dalam hukum dagang syariah di Konveksi Amin Kelurahan Ganjar Agung Kota Metro. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa praktik perantara di Konveksi Amin meliputi penjual, perantara dan pembeli. Tujuan dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah untuk mengetahui bagaimana praktik calo ditinjau dari hukum dagang Islam di Konveksi Amin Kelurahan Ganjar Agung Kota Metro.

Aminudin, broker yaitu Muhajir Haqqiqi dan konsumen konveksi Amin, Kelurahan Ganjar Agung, Kota Metro. Praktek Broker Ditinjau dari Hukum Ekonomi Syariah di Konveksi Amin, Kelurahan Ganjar Agung, Kota Metro Amin, Kelurahan Ganjar Agung, Kota Metro. Kesepakatan yang tidak terpenuhi dalam perjanjian sewa perantara adalah Amin Konvektion membayar gaji atau komisi sebesar 6,7%.

Fungsi broker dalam jual beli di Konveksi Amin adalah sebagai perantara perdagangan yang menjembatani kesenjangan antara Konveksi Amin dengan pembeli. Kesepakatan baru adalah Konveksi Amin membayar 10% upah kepada broker meskipun broker gagal mencapai target penjualan sebesar Rp. Kesepakatan awal antara Konveksi Amin dengan broker adalah Konveksi Amin memperoleh upah sebesar 10% dari total penjualan.

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka timbul pertanyaan yaitu “Bagaimana praktik tengkulak dilihat dari Hukum Ekonomi Syariah di Konveksi Amin Kelurahan Ganjar Agung Kota Metro?”. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran bagi Konveksi Amin dan masyarakat di Kelurahan Ganjar Agung Kota Metro.

Penelitian Relevan

9 Yitna Yuono, “Transaksi Jual Beli Ternak Melalui Perantara dalam Tinjauan Hukum Islam (Studi Kasus Pasar Ternak Muntilan Kabupaten Magelang 2016),” Tesis, Salatiga: Institut Agama Islam Negeri Salatiga (IAIN), 2016. 10 Anisa Rahmawati, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Jual Tebasan (Petai, Duku dan Durian) Melalui Perantara (Studi Kasus di Desa Kemiri Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara)”, Skripsi Diploma, Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2014.

LANDASAN TEORI

Pengertian Makelar

Orang yang bertindak sebagai penghubung antara 2 (dua) pihak yang berkepentingan, dalam prakteknya lebih banyak pihak yang akan melakukan jual beli. Dari yang ingin mengambil keuntungan dengan mengorbankan kepentingan satu pihak dan tidak bertanggung jawab atas resiko yang mungkin timbul, hingga yang profesional dengan benar-benar menjembatani kepentingan pihak yang terkait dan bertanggung jawab.

Rukun, Syarat dan Dasar Hukum Makelar

Mazhab Maliki, Syafi'i, dan Ibnu Hazm membolehkan pengambilan upah sebagai kompensasi untuk mengajar Al-Qur'an dan ilmu pengetahuan, karena itu mengandung semacam imbalan atas perbuatan yang diketahui dan dengan energi yang diketahui. Ibnu Hazm mengatakan bahwa mengambil upah sebagai hadiah untuk mengajar Al-Qur'an dan mengajar ilmu baik bulanan dan sekaligus karena tidak ada nash yang melarangnya.

Konsekuensi Hukum Mengenai Makelar

Apabila terjadi kerugian akibat wanprestasi oleh pialang yang ditunjuk oleh prinsipal, maka pialang bertanggung jawab penuh kepada prinsipal berdasarkan perjanjian kuasa yang mereka sepakati. Hakim berhak memerintahkan setiap makelar untuk mengatur penyusunan buku-bukunya di hadapan Pengadilan, agar kutipan-kutipan yang diberikannya dapat diperbandingkan dengan catatan-catatan aslinya, serta meminta penjelasan tentang hal itu darinya.

Cara Kerja Makelar

Dalam kasus pelanggaran larangan di bagian 65, ayat 2, seorang makelar yang pailit harus diberhentikan dari jabatannya.32 Bagian 73 Seorang makelar yang telah diberhentikan dari jabatannya tidak akan pernah dapat diangkat kembali ke jabatan itu. 33. Sebagai perantara, pialang menjembatani atau menjadi perantara dan fasilitator bagi penjual dan pembeli untuk bertemu atau keduanya dalam suatu transaksi yang saling membutuhkan.

Jenis-jenis Makelar Berdasarkan Bidang Garapannya

Pada tanggal 3 Agustus 2017, Pemerintah Republik Indonesia mengumumkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 51/M-DAG/PER/7/2017 tentang Perusahaan Pialang Perdagangan Properti. Oleh karena itu para pialang saham membutuhkan informasi terbaru seputar dunia saham dan pengetahuan yang tinggi dalam dunia saham. Jika seorang pialang saham tidak terlalu terampil dalam dunia saham dan tidak memiliki cara untuk mendapatkan informasi terbaru tentang perdagangan saham saat ini.37.

Selain itu, pialang saham memikul tanggung jawab yang besar dalam setiap pergerakan saham perusahaan yang ditanganinya. Agen periklanan atau biasa disebut biro iklan juga didefinisikan sebagai organisasi bisnis yang memiliki keahlian untuk merancang, mengkoordinasikan, mengarahkan dan/atau.

Ijarah

  • Definisi Ijarah
  • Rukun, Syarat, dan Dasar Hukum Ijarah
  • Macam-macam Ijarah

09/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah memberikan pemahaman tentang akad ijarah, yaitu akad pemindahan hak pakai (manfaat) suatu barang untuk jangka waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah), dengan tidak selanjutnya dengan perpindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Yang harus diperhatikan dalam akad ijarah ini adalah bahwa pembayaran yang dilakukan oleh penyewa merupakan kompensasi atas manfaat yang telah dinikmatinya. Ijarah untuk pekerjaan atau upah adalah akad ijarah dengan mempekerjakan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan.

Atau akad ijarah untuk mendapatkan keuntungan barang yang disertai dengan janji untuk mengalihkan hak milik atas barang yang disewakan kepada penyewa, setelah selesai atau diakhirinya akad ijarah. Ijarah tasyghiliyyah, yaitu akad ijarah atas manfaat barang yang tidak disertai dengan janji untuk mengalihkan hak milik atas barang yang disewakan kepada penyewa.

Upah

Mutahiya bittamlik, yaitu transaksi sewa-menyewa antara pemilik barang sewa dengan penyewa untuk mendapatkan ganti rugi atas barang sewa dengan kemungkinan berpindahnya kepemilikan barang sewa baik dengan cara jual beli atau pemberian (subsidi) pada waktu tertentu sesuai dengan kontrak. Ijarah maushufah fi al-dzimmah adalah akad ijarah yang menguntungkan suatu barang (manfaat 'ayn) dan/atau jasa ('amal) yang pada saat akad hanya menyebutkan sifat dan spesifikasinya (kuantitas dan kualitas). Secara umum, upah adalah pembayaran yang diterima pekerja selama mereka bekerja atau dianggap bekerja.

Definisi upah ini akan mencakup tunjangan jaminan sosial yang diterima oleh karyawan.” 55 Sebagaimana dijelaskan di atas, upah adalah pembayaran yang diterima pekerja selama melakukan pekerjaannya, termasuk tunjangannya, hanya saja tunjangan tersebut tidak termasuk tunjangan jaminan sosial. Namun itu bukanlah tujuan akhir karena usaha atau pahala yang diterima merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

METODOLOGI PENELITIAN

Sumber Data

Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti untuk menjawab permasalahan atau tujuan penelitian yang dilakukan melalui penelitian deskriptif dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survey atau observasi. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber sekunder atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan. Data sekunder merupakan struktur data historis terkait variabel yang dikumpulkan dan dikumpulkan sebelumnya oleh pihak lain.59 Sumber data sekunder adalah literatur yang relevan, yaitu Ensiklopedia Fiqh Indonesia 7: Muamalat, Kitab Hukum Perdata, Brokerpreneurship: Ragam Ide Praktis dan Langkah Menjadi broker mapan, Hadis Ekonomi: Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi, dan Perbankan Islam: Dari Teori ke Praktek, serta dokumentasi sumber yang terkait dengan penelitian ini.

Dokumen-dokumen tersebut berupa profil Konveksi Amin, kuitansi/nota, foto penelitian, dll terkait dengan praktik percaloan di Konveksi Amin, Kelurahan Ganjar Agung, Kota Metro.

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara yang dimaksud di sini berkaitan dengan pengumpulan data yang akurat untuk suatu proses pemecahan masalah tertentu. Referensi wawancara yang digunakan berupa alat pendataan (APD) yang meliputi pertanyaan yang ditujukan kepada pengelola dan broker Konveksi Amin. Metode ini digunakan agar peneliti dapat menjawab berbagai pertanyaan yang muncul terkait praktik para calo dalam kaitannya dengan hukum ekonomi Islam di Konveksi Amin Kelurahan Ganjar Agung Kota Metro.

Narasumber yang akan peneliti wawancarai adalah Bapak Aminudin selaku pengelola Konveksi Amin, Muhajir Haqqiqi selaku broker dan Lukman Hakim selaku konsumen. Teknik dokumentasi yang peneliti gunakan dalam mengumpulkan data adalah seperti dokumen atau foto kegiatan yang dilakukan.

Teknik Analisis Data

Sistem pengupahan yang diberikan oleh Konveksi Amin kepada broker adalah Konveksi Amin memberikan upah jika broker telah memenuhi kewajibannya sebagai perantara perdagangan antara Konveksi Amin dengan pembeli. Ketika broker mampu menjual barang konveksi dan mencapai target penjualan, Amin Convection akan membayar upah broker sebesar 10% dari total penjualan. Padahal dalam perjanjian awal seharusnya Konveksi Amin memberikan upah sebesar 10% dari total penjualan, bukan dari total target penjualan.

Konsumen dan konveksi amina tidak pernah bermasalah dalam bertransaksi dengan jasa perantara. Kesepakatan antara konveksi amina dengan perantara adalah bahwa perantara bertanggung jawab untuk menjual dan mempromosikan barang-barang hasil produksi konveksi kepada konsumen. Konveksi Amin hanya memberikan upah sebesar 6,7% dimana Konveksi Amin mengklaim broker gagal memenuhi target penjualan Rp.

Dalam memberikan upah, pihak konveksi Amin tidak memenuhi kewajibannya sesuai akad awal, yaitu hanya memberikan 6,7% dari total penjualan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Praktik Makelar Ditinjau dari Hukum Ekonomi Syariah di

Alasan yang disampaikan Amin Convection adalah broker tidak mencapai target penjualan yakni tidak mencapai Rp. Sistem pembayaran yang digunakan dalam transaksi jual beli menggunakan jasa perantara yaitu konsumen membayar langsung kepada perantara yang datang untuk mempromosikan barang konveksi Amin. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti dapat menganalisis bahwa konveksi amina menggunakan jasa perantara dalam jual beli barang produksi konveksi.

Amin Convection dan broker membuat kesepakatan tentang prosedur yang harus dilakukan oleh kedua belah pihak dan gaji yang diberikan Amin Convection kepada broker. Sehingga broker dan Amin Konvektionen mengadakan musyawarah dan mendapat kesepakatan baru yaitu Amin Konvektionen memberikan gaji 10% kepada broker meskipun broker tidak mencapai target penjualan sebesar Rp.

PENUTUP

Saran

Penjual dalam membuat perjanjian dengan perantara dan pembeli, selain menggunakan perjanjian lisan juga harus menggunakan perjanjian tertulis. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Wetboek van Koophandel voor Indonesia) Bab IV Bursa Dagang, Perantara dan Kasir Bagian 2 tentang Perantara. Tinjauan Hukum Islam tentang Praktek Jual Potong (Petai, Duku dan Durian) Melalui Perantara (Studi Kasus di Desa Kemiri Kecamatan Sigaluh Kabupaten Banjarnegara)”.

Yunus, Muhammad, dkk, Kajian Fikih Muamalah tentang Akad Jual Beli dalam Transaksi Online di Aplikasi Go-Food. Transaksi Jual Beli Ternak Melalui Makelar Dalam Tinjauan Hukum Islam (Studi Kasus di Pasar Hewan Muntilan Kabupaten Magelang 2016)”. Kajian Hukum Islam Terhadap Praktik Makelar Jual Beli Bawang Merah (Studi Kasus di Desa Keboledan Wanasari, Brebes).

PRAKTIK PERANTARA DITINJAU DARI HUKUM EKONOMI SYARIAH (Studi Kasus di Konveksi Amin Kelurahan Ganjar Agung Kota Metro).

Gambar Peralat an Konveksi Amin
Gambar Peralat an Konveksi Amin

Gambar

Gambar Peralat an Konveksi Amin

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itulah pembahasan yang dibahas pada permasalahan penelitian ini adalah hanya mengenai perbandingan hukum islam dari segi Kompilasi Hukum Islam (KHI) dengan