PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kesuksesan Nabi Muhammad SAW sebagai seorang pebisnis tak lepas dari kesatuan kemandirian dan jiwa wirausaha. Kesehariannya mengantarkan Muhammad SAW menjadi seorang pengusaha profesional dengan memperhatikan etika bisnis yang diyakininya. Jika diperhatikan sejarah keberhasilan Muhammad SAW dalam mengatur urusan, kuncinya adalah akhlak yang mulia (seperti ucapan yang baik dan jujur).
Sedangkan Al-Qur'an sebagai wahyu yang selalu membimbing Muhammad SAW baru turun ketika beliau berusia 40 tahun.
Rumusan Masalah
Tujuan Masalah
Kegunaan Penelitian
Penelitian Terdahulu
Anggi Sadewo (2019) “Mekanisme Penimbangan Jual Beli Kelapa Sawit Menurut Etika Bisnis Islam (Studi Kasus Desa Karya Bakti Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar)”. Mekanisme Penimbangan Jual Beli Minyak Sawit Sesuai Etika Bisnis Islam : Universitas Islam Riau Fakultas Agama Islam. Penerapan penimbangan barang dalam jual beli dari sudut pandang etika bisnis : Ponorogo Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Hayatul Ichsan (2019) “Tinjauan Hukum Islam Tentang Praktek Penimbangan Dalam Jual Beli Kelapa Sawit (Studi Kasus Di Kecamatan Pante Ceureumen Aceh Barat)”.
Metode Penelitian
- Jenis dan Pendekatan Penelitian
- Waktu dan Lokasi Penelitian
- Informan Penelitian
- Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
- Teknis Analisis Data
- Sistematika Penulisan
Penelitian kualitatif yang dilakukan berupaya untuk menggambarkan secara jelas penimbangan sepihak dalam jual beli kelapa sawit di Bukit Makmur Kecamatan Pinang Raya Kabupaten Bengkulu Utara. Dalam penelitian ini penulis memperoleh informasi dengan mengamati langsung kegiatan jual beli dengan timbang sepihak di Bukit Makmur Kecamatan Pinang Raya Kabupaten Bangkulu Utara. Uraian tujuan umum penelitian dalam hal ini membahas tentang awal mula penimbangan sepihak dalam jual beli buah kelapa sawit di Desa Bukit Makmur Kecamatan Pinang Raya Kabupaten Bengkulu Utara.
Hasil penelitian dan pembahasan mengenai praktek penimbangan sepihak dalam jual beli buah kelapa sawit di Desa Bukit Makmur Kecamatan Pinang Raya Kabupaten Bengkulu Utara.
KERANGKA TEORI
Jual Beli Dalam Islam
- Pengertian Jual Beli
- Rukun Jual Beli
- Syarat Jual Beli
- Akad Jual beli
- Macam-Macam Jual Beli
- Hikmah Jual Beli
- Etika Jual Beli
Dalam melakukan jual beli buah kelapa sawit di desa ini pembeli (tanah) menggunakan timbangan untuk melakukan transaksi penjualan. Berdasarkan fenomena diatas maka penulis ingin melakukan penelitian mengenai PRAKTEK PENIMBANGAN YANG TIDAK DIMODIFIKASI DALAM PEMBELIAN DAN PEMBELIAN BUAH KELAPA MENURUT ETIKA USAHA ISLAM (Studi Kasus Di Desa Bukit Makmur Kecamatan Pinang Raya Kabupaten Bengkulu Utara). Dapit Alipah (2017) “Jual Beli Kelapa Sawit di Desa Bandu Agung Kecamatan Kauri Utara Dilihat dari Etika Bisnis Islam”.
Dalam hal jual beli kelapa sawit, tokes yang akan menjual hasil panennya kepada PT. Heni Dwi Triana (2020) “Penerapan Penimbangan Barang Dalam Jual Beli Ditinjau dari Etika Bisnis (Studi Pada Pasar Pulung Kecamatan Pulung Ponorogo)”. “Tinjauan Hukum Islam tentang Praktek Penimbangan Jual Beli Kelapa Sawit (Studi Kasus di Kecamatan Pante Ceureumen Aceh Barat)” : Banda Aceh, Fakultas Syariah dan Hukum.
Timbangan
- Teori Timbangan
- Penerapan Penimbangan dalam Islam
Namun terkadang etika yang dimaksud adalah cabang filsafat yang membahas prinsip-prinsip moral, cabang filsafat yang mendefinisikan prinsip-prinsip moral. Kata ethos tidak hanya mengandung makna tingkah laku khas suatu organisasi atau masyarakat, tetapi juga mencakup motivasi yang menggerakkannya, ciri-ciri pokok, semangat dasar, dasar pemikiran, kode etik, kode moral, pedoman perilaku, sikap, cita-cita, keyakinan, prinsip, dan standar.26 Istilah etika sering digunakan dalam tiga pembedaan yang saling terkait, yaitu: (1) pola umum atau cara hidup (2) seperangkat aturan kode moral dan (3) penyelidikan terhadap cara hidup dan aturan perilaku, atau merupakan penyelidikan filosofis terhadap sifat dan landasan moral. Nama-nama etika manajemen atau etika manajemen atau etika organisasi juga ditemukan 27 Etika bisnis pada hakikatnya adalah Etika Terapan.
Di sini etika bisnis merupakan bidang penerapan prinsip-prinsip moral umum pada bidang tindakan manusia dalam bidang perekonomian khususnya bisnis. Atau etika bisnis mengacu pada tindakan bisnis yang benar sesuai dengan norma yang ada. Tentu saja untuk mengetahui pengertian etika bisnis Islam, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa pengertian etika menurut Islam dan etika bisnis itu sendiri.
Dalam pengertian yang lebih sempit, etika adalah studi sistematis tentang hakikat konsep nilai, baik, buruk, seharusnya, benar, salah, dan sebagainya. dan prinsip-prinsip umum yang membenarkan penerapannya dalam segala hal. Nilai Dasar dan Prinsip Etika Bisnis Islam Etika bisnis Islam adalah etika bisnis yang mengedepankan nilai-nilai Al-Qur'an. 60. Beberapa nilai dasar etika bisnis Islam yang bersumber dari inti ajaran Islam itu sendiri antara lain.
Kebebasan merupakan bagian penting dari nilai-nilai etika bisnis Islam, namun kebebasan ini tidak merugikan kepentingan kolektif. Dengan prinsip kebenaran ini, etika bisnis Islam sangat bersifat protektif dan preventif terhadap kemungkinan kerugian bagi salah satu pihak yang melakukan transaksi, kerjasama atau perjanjian dalam berbisnis.
GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
- Letak Geografis
- Keadaan Penduduk
- Keadaan Kehidupan Keagamaan
- Keadaan Sosial Pendidikan
- Keadaan Sosial Ekonomi
- Lembaga Politik dan Pemerintahan
- Kondisi Sosial dan Kebudayaan
Kondisi perkebunan di Desa Bukit Makmur, Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bengkulu Utara cukup baik. Jadi perkebunan di desa Bukit Makmur lebih bagus dari pada sawah, apalagi banyak perkebunan karet dan kelapa sawit. Kondisi penduduk di Desa Bukit Makmur, Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bangkulu Utara terlihat baik dan memiliki sumber daya manusia yang melimpah.
Rincian penduduk di Desa Bukit Makmur Kecamatan Pinang Raya Kabupaten Bangkulu Utara akan dijelaskan sebagai berikut: 3. Praktek penimbangan sepihak dalam jual beli buah kelapa sawit di Desa Bukit Makmur Kabupaten Kelapa Sawit di Desa Bukit Makmur , Kabupaten Benggala Utara. Informasi diatas merupakan informasi yang peneliti peroleh dari informan tentang awal mula terjadinya penimbangan sepihak di desa Bukit Makmur.
Dampak penimbangan sepihak dalam jual beli buah sawit terhadap masyarakat di desa Bukit Makmur. Tinjauan Etika Bisnis Islam Mengenai Penimbangan Sepihak dalam Jual Beli Buah Sawit di Desa Sepihak dalam Jual Beli Buah Sawit di Desa Bukit Makmur. Hasil survei menunjukkan bahwa baik penjual maupun pembeli di desa Bukit Makmur belum menerapkan etika bisnis Islam yaitu kebenaran: keutamaan dan kejujuran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori kehendak (bebas) tidak diterapkan oleh pedagang kelapa sawit di Desa Bukit Makmur. Berdasarkan penelitian mengenai praktek penimbangan sepihak dalam jual beli buah kelapa sawit di Desa Bukit Makmur Kecamatan Pinang Raya Kabupaten Bengkulu Utara, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
- Praktik Penimbangan Sepihak dalam Jual Beli Buah Kelapa
- Tinjauan Etika Bisnis Islam Mengenai Penimbangan Sepihak
Masyarakat Desa Bukit Makmur Kecamatan Pinang Raya Kabupaten Bangkulu Utara yang melakukan jual beli buah kelapa sawit menjual hasil panennya ke tokes dan hal ini dilakukan dengan menggunakan sistem penimbangan untuk mengetahui berapa buah kelapa sawit yang dipanen. adalah. timbang dan jumlah uang yang akan mereka terima dari hasil panen. Pak Bejo juga mengomentari adanya potongan shunting saat jual beli minyak sawit dengan sistem penimbangan satu sisi ini. Bahkan dalam jual beli pun dilarang keras mengambil keuntungan melebihi batas, firman Allah SWT.
Dalam proses penimbangannya, penjual yang terlihat oleh pembeli terkadang masih bisa melakukan penipuan untuk mendapatkan keuntungan yang ingin diraihnya, tidak menutup kemungkinan terjadinya jual beli dengan sistem penimbangan satu sisi di Desa Bukit. Praktek transaksi jual beli buah sawit yang dilakukan oleh pihak-pihak tersebut sudah berlangsung sejak lama berdasarkan adat istiadat atau adat istiadat masyarakat setempat. Namun sistem penimbangan yang sepihak dalam jual beli buah kelapa sawit yang diekspor di Desa Bukit Makmur menimbulkan bias negatif satu sama lain, yaitu pengukurannya tidak sesuai dengan prediksi dan kualitas buah.
Dalam mekanisme penimbangan jual beli kelapa sawit di Desa Bukit Makmur, para petani sudah mempercayakan penimbangan buah kelapa sawit kepada pembeli (toke), namun toke dan penjual masih sering melakukan hal-hal yang tidak diinginkan satu sama lain, baik dalam hal ditinjau dari bobot pada skala dan kualitas buah. Setelah meneliti dan memahami penilaian hukum Islam terhadap praktek penimbangan sepihak dalam jual beli buah kelapa sawit yang terjadi di Desa Bukit Makmur Kecamatan Pinang Raya Kabupaten Bangkulu Utara, tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam prakteknya. . hasil penelitian ini, oleh karena itu saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Jual Beli Kelapa Sawit di Desa Bandu Agung Kecamatan Kaur Utara Ditinjau dari Etika Bisnis Islam” Bengkulu: Tesis Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Tinjauan Hukum Islam tentang Praktek Penimbangan Jual Beli Kelapa Sawit (Studi Kasus di Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat). Mekanisme Penimbangan Jual Beli Kelapa Sawit Menurut Etika Bisnis Islam (Studi Kasus di Desa Karya Bakti Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar)” Riau: Tesis, Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam.
KESIMPULAN
Kesimpulan
Praktek penimbangan secara sepihak terjadi karena proses penimbangan tidak disaksikan oleh penjual buah sawit dan hanya dilakukan secara token, hanya didasarkan pada pemberian kepercayaan kepada pembeli terhadap penimbangan yang dilakukan karena tidak adanya angkutan dan waktu penimbangan. yang tidak dapat ditentukan oleh pembeli. . Dampak yang diterima masyarakat Desa Bukit Makmur adalah banyak masyarakat yang menyatakan positif karena merasa terbantu dengan adanya sistem jual beli ini. Mereka yang mempunyai pekerjaan sampingan lain tetap bisa bekerja seperti biasa tanpa harus menunggu lama hingga proses penimbangan selesai. Menurut tinjauan etika bisnis Islam, penimbangan secara sepihak tidak diperbolehkan, alasannya adalah dalam melakukan transaksi jual beli harus selalu menerapkan fundamental dan prinsip etika bisnis Islam yaitu kebenaran, tanggung jawab, keseimbangan dan kehendak bebas, sedangkan penimbangan Praktik jual beli yang terjadi di Desa Bukit Makmur, Kecamatan Pinang Raya, Kabupaten Bangkulu Utara tidak menerapkan etika bisnis yang ada karena hanya satu pihak yang menyaksikan proses penimbangan, sehingga kemungkinan terjadinya penipuan pada saat proses penimbangan sangat tinggi.
Saran
Para pihak yang melakukan jual beli buah kelapa sawit hendaknya lebih memperhatikan rukun dan syarat sahnya jual beli tersebut. Jika salah satu rukun tersebut tidak terpenuhi, maka jual beli tidak dapat dilaksanakan atau batal. Perlunya komunikasi yang baik dan benar, ketika pembeli ingin melakukan penimbangan, mungkin ada baiknya untuk menghubungi penjual kembali untuk menghadiri proses penimbangan, agar tidak terjadi penipuan dan jual beli dapat menggunakan ijazah dan qabul yang baik. Proses penetapan harga dilakukan pada saat hasil panen telah ditimbang di pabrik induk, sehingga toke tidak mengalami kerugian lebih lanjut jika harga turun namun buah belum ditimbang di pabrik induk.
“Penerapan penimbangan barang dalam jual beli dari sudut pandang etika bisnis (Studi di Pasar Pulung. 105 Kecamatan Pulung Ponorogo)” Ponorogo: Skripsi Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.