• Tidak ada hasil yang ditemukan

praktikum biofarmasetika studi difusi sediaan farmasi (in vitro)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "praktikum biofarmasetika studi difusi sediaan farmasi (in vitro)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PRAKTIKUM BIOFARMASETIKA STUDI DIFUSI SEDIAAN

FARMASI (IN VITRO)

Tim Dosen Praktikum Biofarmasetika

(2)

Kompetensi Dasar (Sub-CPMK)

■ Mahasiswa mampu menguraikan penjelasan

mengenai difusi serta mengatur dan menentukan prosedur uji difusi sediaan obat

■ Mahasiswa mampu menampilkan praktek uji difusi dan menentukan laju difusi obat

■ Mahasiswa mampu menyusun pembahasan dan

merumuskan kesimpulkan berdasarkan data hasil

praktikum uji difusi sediaan obat

(3)

Indikator Capaian

Mahasiswa mampu dengan tepat:

■ Menjelaskan pengertian difusi, faktor-faktor yang mempengaruhi difusi

■ Menentukan prosedur uji difusi

■ Mekanisme pengujian difusi menggunakan sel difusi Franz

■ Menghitung kadar obat yang terdifusi

■ Menganalisa hasil praktikum dan menyimpulkan hasil

praktikum

(4)

Tujuan

•Memahami proses difusi sediaan farmasi melalui membrane /

lapisan kulit

•Memahami dan menentukan

faktor-faktor yang berperan dalam

proses difusi

(5)

Integrasi Keilmuan dengan nilai AIK

Difusi merupakan proses perpindahan molekul obat melewati membran semipermeable, dari tempat yang memiliki konsentrasi tinggi (kompartemen donor) ke tempat yang memiliki konsentrasi rendah. Prinsip difusi ini dijelaskan dalam Al-Quran QS. Ar-Rad: 17 tentang sifat aliran dimana suatu senyawa akan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah.

(6)

Difusi

• suatu proses perpindahan massa molekul suatu zat yang dibawa oleh gerakan molekular secara acak (gerakan Brownian) dan

berhubungan dengan adanya polimer

Difusi pasif

• Perpindahan terjadi karena adanya gradient konsentrasi → waktu laten

Metode Pengujian :

• In vivo

• In vitro >>> sel difusi Franz

(7)

BAHAN DAN ALAT PERCOBAAN

■ Alat difusi sel Franz

■ Cairan Donor dan Reseptor

■ Sediaan obat >> likuid/semisolid

■ Spektrofotometer/HPLC

(8)

Difusi Franz

■ Tipe Horizontal

– Sediaan transdermal

■ Tipe Vertikal

– Sediaan topikal

■ Prinsip:

– Meletakkan membrane semipermeable diantara kompartemen donor dan reseptor dan senyawa obat yang lepas ke dalam cairan reseptor diukur kadarnya >>> spektrofotometer / HPLC

(9)

■ Modifikasi

■ Real

Jenis Membran sel:

- Sintetik (jenis selulosa) yang diimpregnasi cairan Spangler atau IPM

- Kulit hewan (mencit,

tikus, kelinci, monyet,

ular)

(10)

Franz Diffusion Cell-PermeGear

(11)

Persamaan

■ Hukum Ficks

Tetapan Permeabilitas :

(12)

PERCOBAAN

■ Sampel : gel natrium diklofenak 1% ditimbang sebanyak 1 gram (setara 10 mg Natrium diklofenak) → 1 tube terdapat 1% Na diklofenak, 1 gram / 1000 mg = 1/100 x 1000 mg = 10 mg

■ Volume medium difusi = 330 mL

■ Membran = Kertas saring Whatmann No. 1 yang di impegnasi menggunakan Isopropil miristat selama 10 menit

■ Pencuplikan dilakukan pada menit ke- 5, 10, 15, 30, 45, 60 dan 90. Volume yang dicuplik sebanyak 5 mL

■ Alat yang digunakan >>> Sel Difusi Franz Modifikasi

(13)

Kurva Kalibrasi Na.Diklofenak

Konsentrasi Absorbansi

7 0,2035

12 0,3510

17 0,5180

22 0,6891

27 0,8503

Persamaan regresi linier y = 0,0324x – 0,0270 r = 0,9997

(14)

Data Hasil Praktikum

Menit ke- Absorbansi

5 0,2001

10 0,2528

15 0,3374

30 0,4968

45 0,5692

60 0,6056

90 0,7639

(15)

Contoh perhitungan

Menit ke-5

Pers. Regresi: Y = 0,0324x – 0,0270 0,2001 = 0,0324x – 0,0270

0,2001 + 0,0270 = 0,0324x 0,2271 = 0,0324x

X = 0,2271 ÷ 0,0324 = 7,0093 ppm C = x × volume medium × FP

C = 7,0093 × 330 mL = 2313, 0556 = 2,3131 mg

FK = (vol pencuplikan ÷ vol medium) × C menit sebelumnya FK = (5 ÷ 330) × 0 = 0 mg

Jumlah terdifusi (mg) = FP + FK kumulatif = 2,3131 + 0 = 2,3131 mg

% zat terdifusi = (jumlah (mg) terdifusi ÷ jumlah (mg) zat aktif) × 100

= (2,3131 ÷ 10 mg) × 100 = 23,13%

(16)

Contoh Data

Menit pencuplikan Mg terdifusi

5 0,5

10 1,2

15 2,3

30 4,8

45 6,9

60 7,4

90 9,6

(17)

Penentuan Laju Difusi

Hubungan linieritas orde nol ditunjukkan antara data kadar bahan aktif yang berdifusi terhadap waktu.

Kinetika orde nol.

Hubungan linieritas orde pertama ditunjukkan antara data ln kadar bahan aktif yang berdifusi terhadap waktu.

Kinetika orde pertama.

Hubungan linieritas ditunjukkan antara data kadar bahan aktif yang berdifusi terhadap akar waktu.

Kinetika model Higuchi.

Hubungan linieritas ditunjukkan antara data ln konsentrasi alisin yang berdifusi terhadap ln waktu

Kinetika model Korsmeyer-Peppas.

Penentuan kinetika laju difusi dilihat dari nilai r yang diperoleh dari persamaan regresi linier. Kinetika pelepasan didasarkan pada nilai r yang paling mendekati 1 dan nilai laju difusi merupakan nilai slope (b) pada persamaan regresi linier.

Pada model kinetika Korsmeyer-Peppas, nilai a = ln k → k = anti ln a; nilai b = nilai n

(18)

Tugas

■ Hitunglah nilai Na Diklofenak yang terdifusi (mg) dan % terdifusi pada tiap menit pencuplikan.

■ Buatlah grafik AUC (jumlah (mg) terdifusi terhadap waktu), lalu hitunglah nilai AUC

■ Tentukan model kinetika laju difusi dan nilai laju difusi Na Diklofenak

■ Buatlah kesimpulan dari hasil yang diperoleh

(19)

Sekian dan terimakasih…

Ada pertanyaan???

Referensi

Dokumen terkait

Optimalisasi Clinical Pathway “Penggunaan Antibiotik” dalam Praktik Kolaborasi Interprofesional Manajemen Perawatan Pasien Bedah Ortopedi di Surabaya Adinda Dessi Irawati1, Fauna