Tugas Presentasi MEDIUM TERM
EXPENDITURE
FRAMEWORK (MTEF) Tugas Presentasi
MEDIUM TERM EXPENDITURE
FRAMEWORK (MTEF)
Oleh Kelompok 4
Oleh Kelompok 4
Anggota Kelompok Anastasia Due
Cornelia Dude
Eufrosinia Teku Roga Gresty E. Bouk
Memo O. Nggadas
Pegy Rambu Ata Jawa Anggota Kelompok
Anastasia Due Cornelia Dude
Eufrosinia Teku Roga Gresty E. Bouk
Memo O. Nggadas
Pegy Rambu Ata Jawa
2.1 KONSEP MEDIUM TERM EXPENDITURE
FRAMEWORK(MTEF) DAN MANFAAT MEDIUM TERM EXPENDITURE FRAMEWORK (MTEF)
Medium Term Expenditure Framework (MTEF) adalah penerapan pendekatan
penganggaran dengan prespektif jangka menengah Medium Term Expenditure Framework (MTEF) mengintegrasikan kebijakan ekonomi makro dan fiskal dalam beberapa tahun
anggaran, dan menghubungkan antara kebijakan (policy), perencanaan (planning), dan penganggaran (budgeting) secara komprehensif. Medium Term Expenditure Framework (MTEF) mengambil pendekatan strategis ke depan untuk menetapkan prioritas dan
mengalokasikan sumber daya, yang memungkinkan tingkat dan komposisi pengeluaran publik ditentukan berdasarkan kebutuhan yang muncul Medium Term Expenditure
Framework (MTEF) juga mensyaratkan para pembuat kebijakan untuk melihat lintas sektor, program dan proyek untuk melihat bagaimana pembelanjaan dapat
direstrukturisasi untuk melayani sasaran kebijakan yang paling baik (World Bank, 2013).
A.KONSEP MEDIUM TERM EXPENDITURE FRAMEWORK (MTEF)
Medium Term Expenditure Framework (MTEF) memberikan kerangka kerja perencanaan penganggaran yang menyeluruh. dengan manfaat optimal yang diharapkan berupa :
1.Transparansi alokasi sumber daya anggaran yang lebih baik (allocative efficiency)
2.Meningkatkan kualitas perencanaan penganggaran (to improve quality of planning):
3.Fokus yang lebih baik pada kebijakan prioritas (best policy option);
4.Meningkatkan disiplin fiskal (fiscal discipline):
5.Menjamin adanya kesinambungan fiskal (fiscal sustainability)
B.MANFAAT MEDIUM TERM
EXPENDITURE FRAMEWORK (MTEF)
2.2 TAHAPAN DALAM MEDIUM TERM EXPENDITURE FRAMEWORK(MTEF)
Pendekatan perencanaan MTEF menurut World Bank (2013) spat dibagi ke dalam tiga tahap:
1.Menentukan sumber daya agregat dalam jangka menengah (pendekatan top-down).
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) atau departemen lain yang bertanggung jawab untuk menyiapkan anggaran, bersam dengan kementerian ekonomi lainnya dan biasar ya bank sentral, menggunakah kerangka kerja fiskal makro dan mode peramalan untuk menilai ketersediaan sumber daya total.
2..Menentukan kebutuhan sumber daya jangka menengah dari lembaga pengeluaran
(pendekatan bottom-up) Agen-agen pengeluaran menyiapkan rencana pengeluaran
berdasarkan strategi penyelja dan perkiraan biaya untuk melanjutkan dan kegiatan baru, Ini
diterjemahkan ke dalan permintaan anggaran multiyears. Dalam merumuskan permintaan
mereka, biro pengeluaran ulasanya harus menggunakan asumsi blaya yang disediakan secara
terpusat (misalnya, asumsi tentang gaji dan harga) yang disajikan dalam lingkaran anggaran
3.Menyepakati alokasi pengeluaran dan menyelesaikan anggaran tahunan (proses rekonsiliasi).
Kementerian, ini meninjau permintaan anggaran dari lembaga
pembelanjaan, dengan mempertimbangkan strategi sektor dan
alokasi sumber daya. Berdasarkan diskusi dengan biro-biro belanja,
panduan tambahan yang diberikan oleh kabinet, dan pertimbangan
tentang pengorbanan yang diperlukan, keputusan dibuat, dan
kesepakatan dicapai pada alokasi multi-tahun untuk biro-biro belanja
dan kemungkinan program. Anggaran tahunan pemerintah disiapkan,
disahkan oleh kabinet, dan diserahkan ke parlemen untuk disetujui.
2.3 MEDIUM TERM EXPENDITURE FRAMEWORK (MTEF) DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI INDONESIA
Pada pasal 1 angka 33 Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 dan pasal 1 angka 35 Peraturan Menteri Dalam Negeri No13/2006 menyatakan:
‘Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah adalah pendekatan penganggaran berdasarkan kebijakan, dengan pengambilan keputusun terhadap kebijakan tersebut dilakukan dalam
perspektif lebih dari satu tahun anggaran, dengan mempertimbangkan implikasi biaya akibat keputusan yang bersangkutan pada tahun berikutnya yang dituangkan dalam prakiraan maju.’
Prakiraan maju (forward estimate) adalah perhitungan kebutuhan dana untuk tahun anggaran berikutnya dari tahun ying direncanakan guria memastikan kesinambungan program dan
kegiatan yang telah disetujui dan menjadi dasar penyusunan anggaran tahun berikutnya. Konsep yang juga tidak dapat dipisahkan adalah anggaran terpadu (unified budgeting), yang
didefinisikan sebagai penyusunan rencana keuangan tahunan yang dilakukan secara terintegrasi untuk seluruh jenis belanja guna melaksanakan kegiatan pemerintahan yang didasarkan pada
prinsip pencapaian efisiensi alokasi dana
Australia
Sistem atau konsep Medium Term Expenditure Framework (MTEF) di Australia dikenal sebagai nama forward estimates (prakiraan maju). Dikembangkan sejak akhir tahun 1970-an sampai tahun 1980-an. Sistem ini merupakan prakiraan untuk tiga tahun ke depan
Afrika Selatan
Komisi Keuangan dan Fiskal Afrika Selatan (2003) mendefinisikan Medium Term Expenditure Framework (MTEF) sebagai rencana belanja tiga-tahun pemerintah nasional dan Provinsi yang diumumkan pada awal tahun anggaran. Medium Term Expenditure Framework (MTEF) di Afrika Selatan pertama kali dimulai pada tahun 1994.
Beberapa Negara Lainnya
Di Uganda, Medium Term Expenditure Framework (MTEF) adalah bagian dari sistem anggaran. Proses, anggaran telah mengalami berbagai reformasi dalam beberapa tahun terakhir yaitu (1) fokus pada pemberantasan kemiskinan (2) penggunaan Medium Term Expenditure Framework [MTEF sebagai alat perencanaan dan, penganggaran di tingkat pemerintah pusat dan daerah, dan (3) meningkatkan prograni pembangunan melalui Investasi. Pemerintah Ugand memperkenalkan Medium Term Expenditure Framework (MTEF) pada sebagian besar
2.4 SIAPA SAJA PIHAK YANG TERLIBAT DALAM
IMPLEMENTASI MEDIUM TERM EXPENDITURE FRAMEWORK
(MTEF) DI BERBAGAI NEGARA
Medium Term Expenditure Framework (MTEF) merupakan pendekatan perencanaan dan
penganggaran jangka menengah yang berorientasi pada kebijakan serta hasil
(outcome) pembangunan. MTEF bertujuan untuk mengintegrasikan kebijakan
makroekonomi, perencanaan strategis, dan
penganggaran fiskal dalam periode 3 hingga 5 tahun, guna meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan publik.
Untuk mendukung keberhasilan
implementasi Medium Term Expenditure Framework (MTEF), perlu adanya upaya
berkelanjutan dalam memperkuat kapasitas sumber daya manusia dan
kelembagaan, baik di tingkat pusat
maupun daerah. Koordinasi antarinstansi harus ditingkatkan agar perencanaan,
penganggaran, dan pelaksanaan
kebijakan berjalan secara sinkron dan terpadu.
SARAN KESIMPULAN
Kesimpulan & Saran
Semoga Bermanfaat Semoga Bermanfaat
Terima Kasih
Terima Kasih
Terima Kasih
Terima
Kasih