• Tidak ada hasil yang ditemukan

Presentation Title - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Presentation Title - Spada UNS"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Presentation Title

Free PowerPoint Templates - prezentr.com

EPISTEMOLOGI FALSIFIKASI KARL RAIMUND POPPER

Oleh:

1. Andra Kurniawan (T811908001) 2. Linda Nurmasari (T811908020)

(2)

PRAWACANA

The great scientist, such as Galileo, Kepler, Newton, Einstein, and Bohr, work with bold

conjectures and severe attempts at refuting their own conjectures.”

Keterujian sebuah teori pada prinsipnya mesti

membuka sebuah ruang untuk dapat disalahkan (be falsifiable).

(3)

Pendirian Filosofis Popper

Whenever we propose a solution to a problem, we ought to try as hard as we can to overthrow our

solution rather than to defend it.”

(Popper dalam The Logic of Scientific Discovery)

When we prefer one theory to others because we conjecture that it is a better or closer

approximation to the truth.”

(Popper dalam Realism and The Aim of Science)

(4)

Metode Induksi Aristoteles

Proses pemikiran dimana akal budi manusia, dengan bertolak dari

pengetahuan yang

“khusus”, menyimpulkan pengetahuan yang

“umum”.

Aristoteles mengemukakan dua

macam induksi: (1) induksi sempurna atau lengkap (perfect) dan (2) induksi luas (ampliative).

Aristoteles tidak memberi perhatian terhadap objek induksi

dan justru

mengembangkan metode deduksi sebagai jalan

sempurna menuju pengetahuan baru.

(5)

Metode Deduktif Aristoteles dikritisi oleh

Bacon.

Logika silogistik tradisional Aristoteles

tidak mampu menghasilkan penemuan-penemuan

empiris.

Metode deduktif harus ditinggalkan dan diganti dengan metode induktif.

Bacon berhasil menemukan metode induksi baru yang dapat dipertanggungjawabkan.

Kritik dari Francis Bacon

(6)

Metode Induktif Bacon

Alam semesta diwawancarai atau diobservasi.

Ilmuwan harus bekerja dengan

menggunakan metode yang benar.

Ilmuwan mesti bersikap pasif terhadap bahan- bahan yang disajikan alam.

(7)

Contoh Induksi menurut Thomas Henry Huxley:

Apel 1 keras dan hijau adalah masam.

Apel 2 keras dan hijau adalah masam.

Semua apel keras dan hijau adalah masam.

Apel 1 keras dan hijau adalah masam.

Apel 2 keras dan hijau adalah masam.

Apel 3 keras dan hijau.

Apel 3 adalah masam.

Analogi Induktif Generalisasi

(8)

Ciri-ciri Induksi

Premis-premis dari induksi ialah proposisi empirik yang langsung kembali kepada suatu observasi indra atau proposisi dasar (basic statement).

Konklusi penalaran induktif itu lebih luas daripada yang dinyatakan dalam premis- premisnya.

Meskipun konklusi induktif itu tidak mengikat, akan tetapi manusia yang

normal akan menerimanya, kecuali kalau ada alasan untuk menolaknya.

(9)

Apa yang beberapa kali terjadi dalam kondisi tertentu, dapat diharapkan akan selalu terjadi apabila kondisi yang

sama terpenuhi.

(prinsip penalaran generalisasi)

Kesimpulan hanya suatu harapan, suatu kepercayaan.

Konklusi penalaran induktif tidak mengandung kebenaran yang pasti, akan tetapi hanya berupa penalaran

probabilitas, suatu peluang.

(10)

Syarat Generalisasi Syarat Generalisasi

Harus tidak terbatas secara

numerik Harus tidak terbatas secara

numerik

Harus tidak terbatas secara spasio temporal

Harus tidak terbatas secara spasio temporal

Harus dapat dijadikan dasar

pengandaian Harus dapat dijadikan dasar

pengandaian

(11)

Inti dari Pandangan Popper

• Suatu ucapan atau hipotesis bersifat ilmiah kalau secara prinsipial terdapat kemungkinan untuk

menyangkalnya (refutability).

• Suatu teori ilmiah tidak pernah benar secara definitif. Lebih baik dikatakan kita semakin mendekati kebenaran, karena teori-teori kita menjadi lebih terperinci dan bermakna.

• Selalu kita harus rela meninggalkan suatu teori, jika muncul teori lain yang ternyata lebih

memuaskan untuk mengerti fakta-fakta.

(12)

Problem Demarkasi dan Rasionalisme Kritis

• Popper hendak membedakan antara sains sejati (true science) dengan sains semu (pseudo science), atau antara sains dan metafisika.

• Hukum-hukum umum dalam ilmu pengetahuan tidak pernah dapat diverifikasi.

• Berdasarkan prinsip verifikasi metafisika tidak bermakna.

• Untuk menyelidiki bermakna tidaknya suatu ucapan atau teori, lebih dulu kita harus mengerti ucapan atau teori itu.

(13)

• Tugas pemikir adalah mengidentifikasi sebuah problem yang bernilai, kemudian mengusulkan sebuah kemungkinan solusi terhadap problem tersebut, dan memahami implikasi-implikasi terjauh dari usulannya tersebut.

• Popper menganggap realitas independen sebagai sesuatu yang hanya bisa didekati oleh pengetahuan manusia secara asimptotis (asymptotic, mendekati tetapi tidak akan pernah bertemu), dan tidak akan pernah bisa ditangkap oleh, dan berkontak secara langsung dan serta-merta dengan pengetahuan

manusia.

(14)

Pemikiran rasionalisme kritis Popper

1. Tidak ada sumber-sumber puncak pengetahuan.

2. Secara kuantitatif maupun kualitatif sumber pengetahuan kita yang paling penting, sebagai bagian dari pengetahuan bawaan adalah tradisi.

3. Pengetahuan tidak dapat mulai dari kehampaan.

4. Baik observasi maupun akal bukanlah sebuah otoritas.

5. Setiap solusi yang telah ditemukan dari sebuah problem akan memunculkan problem-problem baru yang belum terjawab.

6. Tidak ada otoritas manusia yang dapat menetapkan kebenaran secara mutlak.

(15)

Konklusi: Antara Apresiasi dan Kritik

• Popper menolak untuk bersandar terhadap spesialisasi keahlian para kaum ahli.

• menjadi seorang filosof empiris yang mawas diri dan canggih berarti menjadi seorang Popperian.

• Popper sebagai seorang filsuf tidak menjadikan dirinya bebas dari kritik.

• Popper cenderung mengutamakan fakta-fakta empirik, objektif, dan rasional.

Referensi

Dokumen terkait