Kinerja UMKM Ditinjau Dari Literasi
Pemasaran Digital dan Pola Berfikir Inovatif Melalui Variabel Intervening Daya Saing
UMKM Se-Kabupaten Serang
Suheli
210120000--
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Kinerja UMKM tahun 2020 tidak ada sepertiganya dari tahun 2019, begitu juga pada tahun 2021, jumlah pendepata UMKM masih jauh dari pulih seperti tahun
2019
Jenis
UMKM 2019 2020 2021
Makanan 345 102 65
Minuman 384 96 54
Pakaian 356 84 76
Jasa 237 104 97
Manufaktu
r 397 108 92
Kinerja UMKM Kab. Srang
Tenaga kerja yang terserap UMKM di Kabupaten Serang 2019-2021
2019 2020 2021
- 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000 50,000
Tenaga kerja yang terserap UMKM di Kabupaten Serang 2019-2021
Laki Perempuan
jumlah tenaga kerja yang terserap dari tahun 2019 hingga 2021 terus
mengalami penurunan. Tahun 2019 ada sebanyak 76.653 tenaga kerja yang terserap, tahun 2020 turun menjadi 24.543, dan tahun 2021 turu lagi menjadi 23.454 jiwa
Jumlah UMKM di Kabupaten Serang
Makanan - Minuman Pakaian Jasa Manufaktur
500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500
Jumlah UMKM di Kabupaten Serang
2019 2020 2021
UMKM makanan dari 4.300 tahun 2019 menjadi 1.432 (tahun 2020) dan tahun 2021 turun menjadi 854 UMKM. UMKM bidang minuman juga mengalami
penurunan dari tahun 2019 sebanyak 3.905, tahun 2020 turun menjadi 1.231 dan tahun 2021 menjadi 586. UKMK bidang Pakaian juga mengalami
penurunan, pada tahun 2019 sebanyak 2.359, tahun 2020 turun menjadi 832, dan tahun 2021 turun menjadi 487
Indek Keberlanjutan UMKM
Jenis UMKM 2019 2020 2021
Makanan 0,96 0,37 0,37
Minuman 0,95 0,35 0,36
Pakaian 0,93 0,29 0,29
Jasa 0,96 0,37 0,38
Manufaktur 0,97 0,35 0,35
Rata-rata 0,96 0,36 0,37
Pada tahun 2020 indek keberlanjutan UMKM di Kabupaten Serang rata-rata mencapai 0,96, artinya 96% UMKM di Kabupaten serang pada tahun 2019 bisa bertahan hidup,
sementara itu, pada tahun 2020 rata-rata hanya 0,36 atau 36% artinya, rata-rata UMKM yang bisa bertahan hidup adalah 36%, dan pada atahun 2021 juda demikian hanya
37%.
TINGKAT KETERCAPAIAN TARGET
Target 2019 2020 2021
Melebihi target 42% 12% 11%
Sama dengan target 42% 15% 19%
di bawah target 18% 73% 70%
Total 100% 100% 100%
Jumlah UMKM yang tidak mampu mencapai target pada tahun 2019 hanya 18%, tetapi pada tahun 2020 naik menjadi 73% dan pada tahun 2021 turun lagi menjadi 70%.
Hubungan antar
variabel
Pengaruh yang Signifikan Pengaruh tidak
signifikan Literasi
pemasaran digital -daya saing
(Bossle et al., 2016). (Severo et al., 2017). (M. Porter & Van der Linde, 1995; Zefeng et al., 2018).
(Hojnik & Ruzzier, 2016)
Crick & Crick (2020) De
Pelsmacker et al., (2018)
Inovasi-
daya saing
(Bacinello et al., 2020; Qiu et al., 2020; Suat & San, 2019
Cai & Li, 2018;
Hojnik &
Ruzzier, 2016 Literasi
pemasaran digital
-Kinerja UMKM
(De Medeiros et al., 2014) (Hojnik
& Ruzzier, 2016); Chatterjee &
Kumar Kar (2020; Cheung et al., (2020; Tajvidi & Karami (202
Adams et al., (2016),
Theoritical Gap/state of the artt
THEORITICAL GAP Hubungan
antar variabel
Pengaruh yang Signifikan Pengaruh tidak
signifikan Inovasi-
Kinerja UMKM
Tariq et al., (2017); Bitencourt et al., (2020); (Hussain et al., 2018; Santos et al., 2019
Jeurissen, 2000).). (de Azevedo Rezende et al., 2019; García‐
Sánchez et al., 2020; Ghassim
& Bogers, 2019; Hojnik &
Ruzzier, 2017)
(Cherrafi et al., 2018
Daya saing- kinerja UMKM
(Cai & Li, 2018; de Azevedo Rezende et al., 2019; Hussain et al., 2018)
(Dey et al.,
2020)
Kinerja UMKM tahun 2020 tidak ada sepertiganya dari tahun 2019, begitu juga pada tahun 2021, jumlah pendepata UMKM masih jauh dari pulih seperti tahun 2019
Jumlah tenaga kerja yang terserap dari tahun 2019 hingga 2021 terus mengalami penurunan. Tahun 2019 ada sebanyak 76.653 tenaga kerja yang terserap, tahun 2020 turun menjadi 24.543, dan tahun 2021 turu lagi menjadi 23.454 jiwa
Seluruh bidang UMKM mengalami penurunan, misalnya UMKM makanan dari 4.300 tahun 2019 menjadi 1.432 (tahun 2020) dan tahun 2021 turun menjadi 854 UMKM
UMKM bidang minuman juga mengalami penurunan dari tahun 2019 sebanyak 3.905, tahun 2020 turun menjadi 1.231 dan tahun 2021 menjadi 586. UKMK bidang Pakaian juga mengalami penurunan, pada tahun 2019 sebanyak 2.359, tahun 2020 turun menjadi 832, dan tahun 2021 turun menjadi 487
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PENELITIAN
Pada tahun 2020 indek keberlanjutan UMKM di Kabupaten Serang rata-rata mencapai 0,96, artinya 96% UMKM di Kabupaten serang pada tahun 2019 bisa bertahan hidup, sementara itu, pada tahun 2020 rata-rata hanya 0,36 atau 36% artinya, rata-rata UMKM yang bisa bertahan hidup adalah 36%, dan pada atahun 2021 juda demikian hanya 37%.
Jumlah UMKM yang tidak mampu mencapai target pada tahun 2019 hanya 18%, tetapi pada tahun 2020 naik menjadi 73% dan pada tahun 2021 turun lagi menjadi 70%.
Sumbangan di atas selama tiga tahun ini mengalami penurunan yang sangat berarti, tahun 2019 mampu mencapai 62,32% dari APBD, tahun 2020 hanya memberi
sumbangan 38,76%, dan tahun 2021 hanya mampu memberi sumbangan 16,54%.
Lanjutan
1 1 Bagaimanakah Pengaruh Langung Literasi Pemasaran Digital Terhadap Daya Saing UMKM Se-Kabupaten Serang?
Bagaimanakah Pengaruh Langung Literasi Pemasaran Digital Terhadap Daya Saing UMKM Se-Kabupaten Serang?
2 2 Bagaimanakah Pengaruh Langung Pola Berfikir Inovatif Terhadap Daya Saing UMKM Se-Kabupaten Serang?
Bagaimanakah Pengaruh Langung Pola Berfikir Inovatif Terhadap Daya Saing UMKM Se-Kabupaten Serang?
3 3
Bagaimanakah Pengaruh Langung Literasi Pemasaran Digital terhadap Kinerja UMKM Se-Kabupaten Serang?
Bagaimanakah Pengaruh Langung Literasi Pemasaran Digital terhadap Kinerja UMKM Se-Kabupaten Serang?
4 4 Bagaimanakah Pengaruh Langung Pola Berfikir Inovatif terhadap Kinerja UMKM Se-Kabupaten Serang?
Bagaimanakah Pengaruh Langung Pola Berfikir Inovatif terhadap Kinerja UMKM Se-Kabupaten Serang?
5 5 Bagaimanakah Pengaruh Langung Daya Saing UMKM terhadap Kinerja UMKM Se- Kabupaten Serang?
Bagaimanakah Pengaruh Langung Daya Saing UMKM terhadap Kinerja UMKM Se- Kabupaten Serang?
Permasalahan Penelitian
6 6
Bagaimanakah Pengaruh Tidak Langsung Pemasaran Digital terhadap Kinerja UMKM melalui Daya Saing UMKM Se-Kabupaten Serang?
Bagaimanakah Pengaruh Tidak Langsung Pemasaran Digital terhadap Kinerja UMKM melalui Daya Saing UMKM Se-Kabupaten Serang?
7 7
Bagaimanakah Pengaruh Tidak Langsung Pola Berfikir Inovatif
terhadap Kinerja UMKM Z melalui Daya Saing UMKM Se-Kabupaten Serang?
Bagaimanakah Pengaruh Tidak Langsung Pola Berfikir Inovatif
terhadap Kinerja UMKM Z melalui Daya Saing UMKM Se-Kabupaten Serang?
Permasalahan Penelitian
Teoritis
• memberi sumbangan pemikiran dalam memperluas ilmu manajemen MSDM khususnya pada para Pelaku UMKM se- Kabupaten Serang
Praktis 1.
• Pelaku UMKM
• Memberi masukan kepada para Pelaku UMKM se-Kabupaten Serang khususnya dalam menunjang keunggulan bersaing di antara UMKM yang lain di masa mendatang
2
• Dimas UMKM dan Koperasi
• Dapat dijadikan sebagai dasar dalam membuat keputusan
berkaitan dengan peningkatan mutu sumberdaya pelaku UMKM
Manfaat Penelitian
BAB II
Hasil kerja yang dicapai oleh individu dan menyesuaikan dengan peran atau tugas individu tersebut dalam suatu
perusahaan pada suatu periode waktu tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standart
tertentu dari perusahaan individu tersebut bekerja
Kinerja UMKM
Factor-faktor yang mempengeruhi kinerja Pelaku UMKM
Karakteristik individu manajer/pemilik
Karakterisitik perusahaan
Strategi bisnis
Ddimensi dan Indikator Kinerja UMKM
Dimensi Indikator
Usahanya
menjadi formal
Total penjualan meningkat Aset meningkat
Jumlah pelanggan yang dilayani Pajak yang dibayarkannya
Jumlah karyawan meningkat Kualitas SDM bertambah
Produk yang dijual
Akses dalam membangun jaringan untuk mengembangkan usaha
Sistem
Administrasi Usaha dan Keuangan
Barang yang diproduksi
Dana yang diakses dari perbankan
Dana yang diakses dari pihak steakholders
Daya saing UMKM
Daya saing adalah “kemampuan atau keunggulan yang dipergunakan untuk bersaing pada pasar tertentu. Daya
saing ini diciptakan melalui pengembangan terus menerus di semua lini dalam organisasi, utamanya disektor produksi. Bila sebuah organisasi melakukan
pengembangan terus menerus akan mampu
meningkatkan kinerja
Lokasi Harga Pelayana
n Kualitas Promosi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Saing
Dimensi Indikator Cost (biaya) Biaya produksi
Produktifitas tenaga kerja
Penggunaan kapasitas produksi dan persediaan Penggunaan kapasitas persediaan
Quality (kualitas)
Tampilan produk
Jangka waktu penerimaan produk Daya tahan produk
Kecepatan penyelesaian keluhan konsumen Kesesuaian produk
Delivery (waktu
penyajian)
Ketepatan waktu produksi
Pengurangan waktu tunggu produksi Ketepatan waktu penyajian produk Flexibility
(Fleksibilitas).
Produk yang dihasilkan
Kecepatan menyesuaikan dengan kepentingan lingkungan
Dimensi dan indikator
Literasi Pemasaran Digital
Penguasaan penggunaan fasilitas internet dan penggunaan teknologi interaktif lainnya untuk menciptakan dan menghubungkan dialog antara perusahaan yang
diidentifikasi dan konsumen, melalui website, ponsel dan perangkat game, menawarkan akses baru ke iklan tanpa kompromi dan sangat berpengaruh, yang
dapat menciptakan atau membuka pasar baru yang sebelumnya tertutup karena
keterbatasan waktu, sarana komunikasi, dan jarak
Literasi pemasaran digital
Sasaran pasar
Teknologi
Konten Anggaran
Media sosial
Faktor-factor yang mempengaruhi
Literasi pemasaran digital
Dimensi dan Indikator
Dimensi Indikator
Product (produk) Ukuran Harga
Tampilan
Ketersediaan Produk Price (harga) Keterjangkauan harga
Kesesuaian harga dengan kualitas produk Daya saing harga
Kesesuaian harga dengan manfaat Place (tempat) Tenaga kerja
Transportasi dan logistic Konsumen dan pasar
Lingkungan masyarakat Karakteristik lokasi
Promotion (promosi)
Aksessibilitas
Interaktivitas
Informative
inovasi merupakan suatu kemampuan untuk menerapkan
kreativitas menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki.
Inovasi merupakan timbulnya sesuatu hal yang baru, misalnya berupa sebuah ide baru, sebuah teori baru, sebuah hipotesis
baru, atau sebuah metode baru untuk manajemen sebuah organisasi dan usaha
Pola Berfikir Inovatif
Faktor-factor yang Mempengaruhi Pola Berfikir Inovatif
Kapabilitas SDM
Penggunaan teknologi
Interaksi dengan pihak luar Kapabilitas pemasaran
Pengembangan produk baru
Kapabilitas produksi dan operasi
Pola Berfikir Inovatif (X2) Pola Berfikir Inovatif (X2) Literasi Pemasaran Digital (X1) Literasi Pemasaran Digital (X1)
Daya Saing UMKM (Y)
Daya Saing UMKM (Y) KINERJA UMKM (Z) KINERJA UMKM (Z)
Kerangka Berpikir
H7
H6 H1
H2
H3
H4
H5
H1 : Literasi Pemasaran Digital berpengaruh Positif Signifikan secara langsung Terhadap Daya Saing UMKM se-Kabupaten Serang
H2 : Pola Berfikir Inovatif berpengaruh Positif Signifikan secara langsung Terhadap Daya Saing UMKM se-Kabupaten Serang.
H3 : Literasi Pemasaran Digital berpengaruh Positif Signifikan secara langsung Terhadap Kinerja UMKM se-Kabupaten Serang.
H4 : Pola Berfikir Inovatif berpengaruh Positif Signifikan secara langsung Terhadap Kinerja UMKM se-Kabupaten Serang
H5 : Daya Saing UMKM berpengaruh Positif Signifikan secara langsung Terhadap Kinerja UMKM se-Kabupaten Serang.
Hipotesis penelitian
H6. Literasi Pemasaran Digital berpengaruh Positif Signifikan secara tidak langsung Terhadap Kinerja UMKM se-Kabupaten Serang melalui Daya Saing UMKM sebagai Variabel Intervening
H7. Pola Berfikir Inovatif berpengaruh Positif Signifikan secara tidak langsung Terhadap Kinerja UMKM se-Kabupaten Serang.
melalui Daya Saing UMKM sebagai Variabel Intervening
•
Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatit , dengan pendekatan korelasional•
Populasi dalam penelitian adalah seluruh UMKM di Kabupaten serang untukseluruh bidang seperti makanan, minuman, pakaian, jasa, bibit tanaman keras, bunya hias, dan lainnya yang jumlahnya sangat fluktuatif akibat pandemi
Covid-19. Data terbaru Bulan Desember 2021, jumlah UMKM yang tercatat pada Dinas DisperindagKop Kabupaten Serang sebanyak 10.322
•
Sampel dalam penelitian ini ditentukan menggunakan teknik proporsional Random Sampling•
Ukuran sampel Kecamatan dengan mengambil 50% dari jumlah kecamatan yaitu sebanyak 50% x 29 = 14,5 atau 15 Kecamatan•
Ukuran Sampel UMKM adalah 45 indikator x 5 = 45 x = 225Metode penelitian
Kecamatan Jumlah UMKM Sampel
1. Cinangka 760 38
2. Padarincang 676 -
3. Ciomas 331 17
4. Pabuaran 539 -
5. Gunungsari 331 17
6. Baros 300 -
7. Petir 320 16
8. Tunjung Teja 269 -
9. Cikeusal 601 30
10. Pamarayan 286 -
11. Bandung 172 9
12. Jawilan 265 --
13. Kopo 305 15
14. Cikande 344 -
15. Kibin 228 11
Kecamatan Jumlah UMKM Sampel
16. Kragilan 351 -
17.
Waringinkurung 350 17
18. Mancak 505 -
19. Anyar 387 19
20. Bojonegara 206 -
21. Pulo Ampel 222 11
22. Kramatwatu 331 -
23. Ciruas 277 14
24. Pontang 442 -
25. Lebak Wangi 323 16
26. Carenang 248 -
27. Binuang 178 9
28. Tirtayasa 439 -
29. Tanara 336 17
Jumlah 10.322 225
• Data primer dalam penelitian ini adalah pelaku UMKM kab Serang
• pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, dilengkapi dengan wawancara dan observasi
Data Penelitian
• Kuesioner penelitian ini menggunakan skala likert
• Wawancara (untuk melengkapi data yang sudah diperoleh)
• Observasi (untuk melengkapi data yang sudah diperoleh)
Teknik pengumpulan data
Definisi operasional Dimensi Indikator No butir
Hasil kerja yang dicapai oleh
individu dan menyesuaikan dengan peran atau tugas individu tersebut dalam suatu perusahaan pada suatu periode waktu tertentu, yang
dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standart tertentu dari perusahaan individu tersebut bekerja
Usahanya menjadi formal
Total penjualan
meningkat KU1
Aset meningkat KU2
Jumlah pelanggan
yang dilayani KU3
Pajak yang
dibayarkannya KU4
Jumlah karyawan
meningkat KU5
Kualitas SDM
bertambah KU6
Produk yang dijual KU7 Akses dalam
membangun jaringan untuk
mengembangkan usaha
KU8
Sistem Administrasi Usaha dan Keuangan
Barang yang
diproduksi KU9
Dana yang diakses
dari perbankan KU10 Dana yang diakses
dari pihak steakholders
KU11
Kisi - Kisi Instrumen Variabel Kinerja UMKM
Definisi operasional Dimensi Indikator No butir Kemampuan atau
keunggulan yang dipergunakan untuk bersaing pada pasar tertentu
Cost (biaya) Biaya produksi DS1
Produktifitas tenaga kerja DS2 Penggunaan kapasitas
produksi dan persediaan
DS3 Penggunaan kapasitas
persediaan
DS4 Quality (kualitas) Tampilan produk DS5
Jangka waktu penerimaan produk
DS6
Daya tahan produk DS7
Kecepatan penyelesaian keluhan konsumen
DS8
Kesesuaian produk DS9
Delivery (waktu penyajian) Ketepatan waktu produksi DS10 Pengurangan waktu tunggu
produksi
DS11 Ketepatan waktu penyajian
produk
DS12 Flexibility (Fleksibilitas). Produk yang dihasilkan DS13
Kecepatan menyesuaikan dengan kepentingan lingkungan
DS14
Definisi operasional Dimensi Indikator No butir
Penggunaan fasilitas internet dan penggunaan teknologi interaktif lainnya untuk menciptakan dan menghubungkan dialog antara perusahaan yang diidentifikasi dan konsumen.
Product (produk) Ukuran LDP1
Harga LDP2
Tampilan LDP3
Ketersediaan Produk LDP4
Price (harga) Keterjangkauan harga LDP5
Kesesuaian harga dengan kualitas produk
LDP6
Daya saing harga LDP7
Kesesuaian harga dengan manfaat
LDP8
Place (tempat) Tenaga kerja LDP9
Transportasi dan logistic LDP10
Konsumen dan pasar LDP11
Lingkungan masyarakat LDP12 Karakteristik lokasi LDP13
Promotion (promosi) Aksessibilitas LDP14
Interaktivitas LDP15
Informative LDP16
Definisi operasional Dimensi Indikator No butir
Suatu kemampuan untuk menerapkan kreativitas menjadi sesuatu yang dapat
diimplementasikan dan memberikan nilai
tambah atas sumber daya yang dimiliki.
Inovasi produk
Variasi jenis produk PBI1 Variasi bentuk produk PBI2 Variasi
ukuran/berat/kemasan produk
PBI3
Variasi harga produk PBI4
Inovasi proses
Perbaikan alat
produksi yang telah ada
PBI5
Pemanfaatan alat atau teknologi baru
PBI6
Inovasi pasar
Penambahan toko baru
PBI7
Perluasan segmen pasar
PBI8