PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Kerangka Teori
- Manajemen Keuangan
- Pengertian Laporan Keuangan
- Tujuan Laporan Keuangan
- Komponen Laporan Keuangan
- Pengertian Kinerja Keuangan
- Pengertian Analisis Laporan Keuangan
- Pengertian Analisis Rasio Keuangan
- Manfaat Analisis Rasio Keuangan
- Jenis-jenis Rasio Keuangan
- Pengertian Koperasi
- Jenis-jenis Koperasi
- Sumber Modal Koperasi
- Fungsi dan Peran Koperasi
Pada tahun 2018, ROE (return on equity) mengalami peningkatan sebesar 5,6% dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga pada tahun 2018 ROE (return on equity) mengalami peningkatan. Dilihat dari rasio profitabilitas Koperasi Primkoppol, Polda Sinjai dan Polda Sulsel dihitung berdasarkan ROA (Return on Assets), ROI (Return on Investment), ROE (Return on Equity), GPM gross profit margin.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Jenis dan Sumber Data
- Jenis Data
- Sumber Data
Metode Analisis
Berdasarkan hasil penelitian menganalisis kinerja keuangan Koperasi Primkoppol Polres Sinjai Polda Sulawesi Selatan selama tahun berjalan dapat dilihat dari sisi solvabilitas yaitu rasio utang terhadap modal pada tahun 2016 sebesar 37%.
Definisi Operasional
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Koperasi
- Sejarah Singkat Koperasi
- Visi dan Misi
- Struktur Organisasi Koperasi
- Ruang Lingkup Koperasi
Koperasi Kepolisian Negara Republik Indonesia yang berkedudukan di Jakarta yang disebut dengan Koperasi Induk POLRI berkedudukan di Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia.KOPPOL didirikan karena adanya minat dan kesadaran yang besar dari para anggota kepolisian atau atasan yang bertanggung jawab. untuk para anggotanya. Kapolres Sinjai yang memimpin Polres Sinjai pada tahun 50an ini mendapat amanah dari Kapolri untuk mendirikan koperasi yang diperuntukkan bagi anggota kepolisian. Dengan berbagai pertimbangan, Kapolres Sinjai mendirikan koperasi (PRIMKPPOL Sinjai) dan kehadiran koperasi ini disambut baik oleh anggota Polres Sinjai.
Koperasi Primer Polres Sinjai Polda Sulawesi Selatan yang berkedudukan di Jalan Bhayangkara 9 Sinjai Utara Kabupaten Sinjai didirikan pada bulan Maret 1952 yang menjadi koperasi primer yang berbasis di Polres Sinjai dengan struktur organisasi berdasarkan keputusan Polda Ketua. Sebagai koperasi fungsional yang mempunyai dasar kesatuan hukum menurut undang-undang (UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian), yaitu mempunyai anggaran dasar dan anggaran dasar, selain bertanggung jawab kepada Kapolri sebagai pengawas, pengurus utama koperasi. misalnya Koperasi kepolisian juga wajib mempertanggungjawabkan pada setiap akhir tahun anggaran seluruh kegiatan koperasi dan usahanya kepada anggota melalui rapat anggota tahunan (RAT). Struktur organisasi Primkoppol Polres Sinjai Polda Sulawesi Selatan-Sulawesi Selatan berbentuk garis lurus, yaitu struktur organisasi yang menunjukkan kewenangan langsung dari pimpinan yang dijalankan dari staf yang memimpin organisasi di bawahnya.
Dengan adanya struktur organisasi maka dapat diketahui tugas, tanggung jawab, wewenang dan fungsi setiap unsur dalam pengelolaan organisasi. Sebagaimana tercantum dalam AD/ART Primkoppol Polres Sinjai, pengurus merupakan pemegang kewenangan rapat anggota. Segala kegiatan kepengurusan koperasi dan usaha dalam rapat anggota atau rapat khusus atau luar biasa.
Selain bertanggung jawab untuk mengganti kerugian, apabila perbuatan itu dilakukan dengan sengaja, tidak menutup kemungkinan untuk digugat oleh penuntut umum. Merencanakan, melaksanakan dan bertanggung jawab atas urusan administrasi baik internal maupun eksternal serta pengorganisasian, dokumentasi dan publikasi hasil rapat anggota. Administrasi pusat mencakup aspek pengelolaan dan pengolahan serta perancangan, pelaksanaan dan tanggung jawab urusan organisasi keuangan dan kekayaan Primkoppol.
Badan Pengawas ini berfungsi memberikan saran untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dan mengembangkan Koperasi Primer Primkoppol Polres Sinjai, Polda Sulawesi Selatan.
Deskripsi Data
Analisis Data
- Analisis Rasio Likuiditas
- Analisis Rasio Solvabilitas
- Analisis Rasio Rentabilitas
- Analisis Rasio Aktivitas
Berdasarkan hasil analisa current rasio pada koperasi Primkoppol Polres Sinjai Polda Sulawesi Selatan diatas terlihat bahwa tingkat likuiditas koperasi mengalami fluktuasi, dimana pada tahun 2016 current rasio koperasi sebesar 356%. Dari sini koperasi Primkoppol Polres Sinjai Polda Sulsel berada dalam kondisi sangat likuid karena persentase aset lancar lebih besar dibandingkan persentase kewajiban lancar. Pada tahun 2016, rasio cepat koperasi sebesar 327%, dimana rasio ini dapat dijelaskan bahwa setiap utang lancar sebesar Rp 1,00 dijamin sebesar Rp 3,27. atau 327% dari aset lancar setelah dikurangi persediaan.
Berdasarkan hasil analisis rasio cepat Koperasi Primkoppol Polres Sinjai Polda Sulawesi Selatan di atas terlihat bahwa tingkat likuiditas koperasi berdasarkan perhitungan rasio cepat pada tahun 2016 – 2018 berada diatas 100%, atau dengan kata lain kata koperasi mampu menjamin seluruh kewajiban jangka pendek dengan aset lancar yang lebih likuid pada saat jatuh tempo. Sedangkan pada tahun 2018, cash rasio koperasi Primkoppol, Polres Sinjai, Polda Sulawesi Selatan mengalami penurunan sebesar 25%, yaitu dari 83% pada tahun 2017 menjadi 58% pada tahun 2018. Artinya setiap kewajiban jangka pendek koperasi sebesar Rp 1,00 dijamin dengan nominal uang tunai dan bank sebesar Rp 0,58 atau 58%. Berdasarkan hasil analisis cash rasio Koperasi Primkoppol Polres Sinjai dan Polda Sulawesi Selatan diatas terlihat bahwa tingkat likuiditas koperasi mengalami peningkatan, kecuali pada tahun 2018 dimana cash rasio koperasi sebesar 39%. pada tahun 2016.
Pada tahun 2016, rasio hutang terhadap total aset koperasi adalah sebesar 27%, hal ini dapat dijelaskan dengan rasio ini bahwa setiap hutang Rep 1,00 dijamin sebesar Rp 0,27 dari total aset. Pada tahun 2016, rasio utang terhadap ekuitas koperasi adalah sebesar 37%, hal ini dapat dijelaskan dengan fakta bahwa setiap utang sebesar Rp 1,00 dijamin dengan ekuitas sebesar Rp 0,37. Pada tahun 2016, return on asset (ROA) koperasi sebesar 8,26% yang dapat dijelaskan dengan rasio bahwa setiap lembar aset sebesar Rp 1,00 dapat menghasilkan laba sebelum pajak sebesar Rp 0,082 atau dengan kata lain koperasi dapat menghasilkan laba sebelum pajak. 8 26% dari total dana terpakai.
Pada tahun 2016, Return On Investment (ROI) koperasi sebesar 7,27% yang dapat dijelaskan bahwa setiap bagian aset sebesar Rp 1,00 dapat menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0,072 atau dengan kata lain koperasi akan mampu menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0,072. Pada tahun 2018, return on equity (ROE) koperasi meningkat sebesar 5,6% dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga return on equity (ROE) koperasi pada tahun 2018 sebesar 15,92%, hal ini dapat dijelaskan dengan berlakunya rasio saja. untuk setiap modal sebesar Rp 1,00. dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,15.
Pembahasan
Meskipun pada tahun 2017 menunjukkan perputaran aset yang lemah karena adanya penurunan, namun kita dapat melihat bahwa pada tahun 2018 perputaran aset koperasi mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 rasio lancar meningkat sebesar 50% dari tahun sebelumnya, sehingga pada tahun 2017 rasio lancar menjadi 406%. Kemudian pada tahun 2016 rasio cepatnya sebesar 327%, tahun 2017 terjadi peningkatan sebesar 44% dari tahun sebelumnya, sehingga pada tahun 2017 rasio cepatnya sebesar 371%, kemudian pada tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 96% dari tahun sebelumnya, sehingga pada tahun 2018 rasio cepatnya 275%.
Kemudian likuiditas tahun 2016 sebesar 39%, kemudian tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 44% dari tahun sebelumnya, sehingga likuiditas tahun 2017 sebesar 83%, kemudian pada tahun 2018 terjadi penurunan sebesar 25% dari tahun sebelumnya, jadi bahwa likuiditas pada tahun 2018 sebesar 58%. Pada tahun 2017, utang terhadap total aset mengalami penurunan sebesar 4% dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga utang terhadap total aset pada tahun 2017 sebesar 23%. Pada tahun 2018, rasio utang terhadap total aset meningkat sebesar 9% dari tahun sebelumnya, sehingga rasio utang terhadap total aset pada tahun 2018 sebesar 32%. Rasio ini menunjukkan sejauh mana utang dapat ditutupi oleh aset, total aset. menurun dan jumlah utang bertambah, namun kenaikan utang tersebut masih dapat ditutupi oleh aset.
Pada tahun 2017, rasio utang terhadap modal mengalami penurunan sebesar 6% dari tahun sebelumnya, sehingga rasio utang terhadap modal pada tahun 2017 sebesar 31%. Pada tahun 2018, rasio utang terhadap modal meningkat sebesar 16% dari tahun sebelumnya, sehingga rasio utang terhadap modal pada tahun 2018 sebesar 47%, rasio ini menggambarkan sejauh mana modal pemilik mampu menutupi utang kepada pihak eksternal. . Kartu. Pada tahun 2017, ROI (return on investment) mengalami peningkatan sebesar 0,59% dari tahun sebelumnya, sehingga ROI (return on investment) pada tahun 2017 sebesar 7,86%.
Pada tahun 2017, ROE (return on equity) mengalami peningkatan sebesar 0,36% dari tahun sebelumnya, sehingga ROE (return on equity) pada tahun 2017 sebesar 10,32%. Kemudian pada tahun 2017 terjadi peningkatan sebesar 1,89% dari tahun sebelumnya, sehingga pada tahun 2017 GPM (margin laba kotor) sebesar 16,24%, kemudian pada tahun 2018 GPM (margin laba kotor) meningkat sebesar 1,82%. Kemudian pada tahun 2017 terjadi peningkatan sebesar 1,66% dari tahun sebelumnya, sehingga NPM (net profit margin) pada tahun 2017 sebesar 14,29%.
Kemudian pada tahun 2018 terjadi peningkatan sebesar 1,6% dibandingkan tahun sebelumnya sehingga pada tahun 2018 NPM (Net Profit Margin) sebesar 15,89% Rasio ini menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio tersebut semakin baik karena kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih semakin tinggi. dinilai cukup tinggi (Hery, 2015:236). Hal ini terlihat dari koefisien aktivitas yaitu analisis perputaran piutang pada tahun 2016 sebanyak 0,87 kali, tahun 2017 sebanyak 0,79 kali, dan tahun 2018 sebanyak 0,90 kali. Kemudian terlihat perputaran aset mengalami fluktuasi, yaitu mencapai 0,57 kali pada tahun 2016, 0,55 kali pada tahun 2017, dan 0,68 kali pada tahun 2018.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang melihat hubungan Koperasi Primkoppol, Polres Sinjai, Polda Sulawesi Selatan selama tiga tahun terakhir, maka dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas yang dihitung dengan menggunakan current ratio, quick ratio dan cash rasio menunjukkan bahwa koperasi mempunyai kinerja yang baik. berada dalam keadaan sangat cair. Kemudian melihat rasio solvabilitas Koperasi Primkoppol Polres Sinjai Polda Sulawesi Selatan yang dihitung dengan menggunakan rasio utang terhadap aset dan rasio utang terhadap modal menunjukkan mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun namun masih dalam kondisi yang baik. Artinya bagian harta dan modal masih lebih besar dibandingkan utang, sehingga koperasi mampu menutupi kewajibannya.
Hal ini menunjukkan bahwa bertambahnya utang tidak mempengaruhi kinerja keuangan koperasi dalam menghasilkan keuntungan, karena SHU koperasi setiap tahunnya semakin meningkat sehingga mampu menutupi kewajibannya. Hal ini menunjukkan bahwa modal mengambang sendiri tidak mempengaruhi kinerja keuangan koperasi dalam menghasilkan keuntungan, karena SHU koperasi setiap tahunnya semakin meningkat sehingga berhasil menutupi penurunan modal. Hal ini dikarenakan pendapatan meningkat setiap tahunnya, namun tidak diikuti dengan peningkatan piutang, modal kerja, atau total aset.
Saran
Analisis laporan keuangan untuk mengetahui kinerja keuangan primer koperasi lanjutan bersama kepolisian di Jakarta Selatan periode 2010-2014. Online (http://repository.uinjkt.ac.id/dscap ape/bitstream HANI%20PERTIWI%20HERM AWAN-FITK.pdf diakses 31 Januari 2019). “Analisis rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas untuk mengevaluasi kinerja keuangan pada Koperasi Primkoppol Polresta Surakarta.”