PROACTIVITY INVENTORY DEVELOPMENT FOR SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS
Masnurrima Heriansyah
Universitas Mulawarman
Corresponding author, e-mail: [email protected] Abstract.
This research aims to produce proactivity inventory for Senior High School students. The research subjects were 100 students senior high school student in Samarinda City. Mixed method design was used in the research. The inventory validity was obtained through the stage of expert assessment and item-test correlation by implementing Pearson product moment correlation analysis, while the inventory reliability was obtained by calculating the Alpha coefficient through Alpha Cronbach reliability analysis. The research generated 48 inventory items that were used to measure the proactivity consisting of aspect of freedom in choosing response, ability to take initiative, and ability to be responsible. In conclusion, the research result was proactivity inventory consisting of 48 items including positive and negative statements. The research implications may support the implementation assesment of guidance and counseling services in senior high school.
Keywords: Development; Inventory; Proactivity.
PENGEMBANGAN INVENTORI PROAKTIVITAS BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS
Abstrak.
Penelitian ini bertujuan menghasilkan inventori proaktivitas bagi siswa Sekolah Menengah Atas. Subyek penelitian adalah siswa sekolah menengah di Kota Samarinda sebanyak 100 orang. Desain penelitian menggunakan mixed methods design. Validitas inventori di lakukan melalui tahap penilaian ahli dan korelasi item-test dengan menggunakan analisis korelasi product moment pearson sedangkan reliabilitas diperoleh dengan menghitung koefisien Alpha melalui analisis reliabilitas Alpha Cronbach. Hasil penelitian menghasilkan 48 item inventori yang digunakan untuk mengukur proaktivitas yang terdiri dari aspek memilih respon, kemampuan mengambil inisiatif dan bertanggung jawab. Simpulan penelitian adalah menghasilkan inventori proaktivitas yang terdiri atas 48 item meliputi pernyataan positif dan negatif. Implikasi penelitian dapat membantu pelaksanaan asesmen layanan bimbingan dan konseling di sekolah menengah atas.
Kata Kunci: Inventori; Pengembangan; Proaktivitas.
PENDAHULUAN
Pemahaman terhadap kebutuhan siswa dalam layanan bimbingan dan konseling sangat diperlukan untuk dapat menentukan kesesuaian dan ketepatan dalam penyusunan program layanan. Intervensi dalam proses layanan bimbingan dan konseling di mulai dengan menganalisis kebutuhan siswa secara komprehensif.
Pemahaman kebutuhan secara komprehensif terhadap diri siswa dapat membantu strategi yang tepat dalam layanan bimbingan dan konseling. Strategi dalam memahami diri siswa dapat melalui instrument seperti inventori.
Inventori merupakan instrumen pemahaman yang dapat di terapkan dalam memahami kebutuhan siswa khususnya dalam memahami sikap ataupun perilaku.
Chaplin (2006) menjelaskan inventori adalah suatu alat yang digunakan untuk menaksir dan menilai ada atau tidaknya tingkah laku, minat, sikap tertentu. Selain itu Inventori dalam beberapa penggunaan sangat efektif dalam mendukung pemahaman siswa contohnya inventori tugas perkembangan. Pengembangan inventori ini di dasarkan atas intervensi yang akan dilakukan yaitu pemahaman terhadap tentang kondisi sikap ataupun perilaku siswa.
Inventori yang dikembangkan ini adalah menekankan pada proaktivitas siswa.
Hal ini bertujuan agar proaktivitas siswa dalam proses pembelajaran dapat diketahui.
Proaktivitas yang menjadi tujuan pengukuran meliputi kebebasan memilih respon, mengambil inisiatif dan tanggung jawab. Dengan memahami proaktivitas siswa guru bimbingan dan konseling atau konselor dapat mengetahui seberapa jauh kekuatan dalam diri individu untuk dapat di kembangkan sesuai dengan potensi dirinya.
Covey (2010) menjelaskan bahwa proaktivitas adalah kemampuan untuk memiliki kebebasan dalam memilih respon, kemampuan mengambil inisiatif dan kemampuan untuk bertanggung jawab. Memiliki respon yang tepat tehadap sesuatu hal dapat membantu siswa menentukan ketepatan dalam mengambil keputusan.
Selain itu apabila ada hal negatif yang mendekati maka siswa dapat mencegahnya.
Perkembangan pergaulan di kalangan remaja yang semakin kompleks memerlukan kekuatan dalam diri siswa untuk mencegah hal-hal yang berbahaya bagi dirinya. Penguatan dalam diri siswa menjadi mutlak harus di lakukan secara terus menerus sehingga perilaku negatif dan beresiko dapat di hindari.
Memiliki kekuatan dalam mengambil inisiatif membantu siswa untuk mengembangkan kreativitas dalam proses pengembangan dirinya dan memberikan wawasan yang luas dalam mengembangkan potensi bakat dan minat bagi dirinya.
Sedangkan mengambil inisiatif membantu meningkatkan rasa ingin tahu dan menumbuhkan rasa tidak cepat puas terhadap yang sudah di capai sehingga dapat membantu keinginan terus belajar dan memperbaiki diri.
Sikap bertanggung jawab dapat menguatkan diri dalam menghadapi berbagai tantangan dan menyadari setiap tugas yang diberikan kepadanya harus dijalankan dengan penuh kesadaran dan mampu menerima setiap konsekuensi dari pilihan yang sudah dilaksanakan.
Beberapa masalah yang masih muncul dan terjadi pada siswa dalam menerapkan sikap proaktivitasnya seperti 1) Siswa masih sering menunda dalam mengerjakan tugas sehingga tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas yang di berikan 2) Siswa akan menyentuh buku-buku pelajarannya apabila guru menyuruh membaca dan mengerjakan tugas, 3) Apabila ada tugas tidak berinisiatif mengerjakan tugas dengan mencari bahan tetapi hanya lebih senang mendonwload di internet, 4) Lebih banyak mengeluh apabila di berikan tugas dengan berbagai alasan.
Kondisi ini perlu di atasi dan di cegah lebih awal melalui program layanan bimbingan dan konseling sehingga kondisi ini tidak berlanjut secara berkepanjangan dan memberikan kesiapaan bagi siswa dalam menghadapi masalah tersebut serta memberikan gambaran bagi siswa dalam mengembangkan diri mereka secara positif.
Inventori proaktivitas di kembangkan untuk melengakapi berbagai instrumen yang sudah tersedia sehingga dapat memberikan khasanah dalam memahami berbagai kondisi siswa dengan inventori yang spesifik sesuai kebutuhan siswa. Guru bimbingan dan konseling atau konselor sekolah mampu memberikan layanan yang optimal.
Berbagai hambatan dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah salah satunya di pengaruhi oleh kurangnya pemahaman terhadap diri siswa.
Karakter siswa yang beraneka ragam dan unik membuat kebutuhan mereka sangat kompleks. Kompleksitas kebutuhan siswa mengharuskan ketepatan dalam proses memahami, menganalisis serta intervensi.
Sehingga penelitian ini bertujuan mengembangan inventori proaktivitas bagi siswa sehingga intervensi terhadap diri siswa yang terlihat dari sikap ataupun perilaku dapat di pahami oleh Guru bimbingan dan konseling atau Konselor secara tepat dan komprehensif.
METODE
Pengembangan inventori proaktivitas bagi siswa sekolah menengah atas menggunakan metode mixed methods. Metode ini digunakan untuk menganalisis hasil pengembangan inventori secara kuantitatif maupun kualitatif. Dalam penelitian ini akan di uji data yang berbentuk kuantitatif maupun kualitatif.
Sugiyono (2009) menjelaskan bahwa metode mixed methods merupakan metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatif dan kualitatif secara Bersama-sama sehingga di peroleh data yang komprehensif, valid, reliabel dan obyektif. Hasil pengembangan inventori ini di harapkan dapat menghasilkan gambaran proaktivitas siswa sekolah menengah atas.
Pengembangan inventori proaktivitas mengikuti prosedur pengembangan inventori. Menurut Azwar (2012) yaitu 1) Identifikasi tujuan ukur, 2) Pembatasan
domain ukur, 3) Operasional aspek, 4) Penulisan item, 5) Uji coba bahasa, 6) Field test, 7) Seleksi item, 8) Validasi konstrak, 9) Kompilasi final.
Subjek penelitian adalah siswa sekolah menengah atas di Samarinda sebanyak 100 siswa. Teknik pengambilan subyek dengan purposive sampling. Teknik analisis menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengembangan inventori proaktivitas di mulai dengan penyusunan tujuan ukur proaktivitas siswa dengan mengkaji konstrak teoritik tentang proaktivitas selanjutnya di rumuskan aspek-aspek yang akan dikembangkan meliputi aspek memilih respon, inisiatif dan bertanggung jawab.
Aspek-aspek tersebut di operasionalkan dalam bentuk indikator melalui kisi- kisi yang akan review melalui ujicoba ahli. Uji ahli dilakukan kepada 2 orang ahli yang memiliki latar belakang inventori dan proaktivitas untuk melihat kesesuaian dalam aspek, indikator dan item inventori sebagai masukan dalam penyempurnaan inventori. Setelah dilakukan perbaikan di dapatkan blue print inventori. Dilanjutkan uji coba kepada siswa sebanyak 100 orang untuk melihat keterbacaan inventori meliputi pemahaman siswa tentang inventori, bahasa dan pernyataan setiap item inventori.
Setelah hasil uji coba di dapat gambaran inventori dari kelompok pengguna setelah itu dilakukan seleksi item, validasi konstrak dan kompilasi final inventori.
Kompilasi final item inventori menghasilkan sebanyak 48 item yang valid dan reliabel yang meliputi 26 item pernyataan positif dan 22 item pernyataan yang negatif. Pengembangan inventori proaktivitas menghasilkan validitas yang baik dengan 0,66 sedangkan uji reliabilitas sebesar 0,887.
Tabel. 1 Uji Reliabilitas
Pengembangan Inventori Proaktivitas Siswa Sekolah Menengah Atas
Komponen Koefisien Reliabilitas Jumlah item
Uji kelompok kecil 0,887 48
Pengembangan inventori proaktivitas memberikan gambaran terhadap diri siswa dalam tiga aspek yaitu aspek memilih respon, inisiatif dan tanggung jawab.
Aspek memilih respon menggambarkan siswa tentang pandangan mereka tentang kesadaran diri. Kekuatan terbesar dalam diri individu adalah kesadaran diri indikator meliptui kemampuan memahami dan menilai dirinya, dengan kemmampuan memahami diri dan menilai diri seseorang akan sadar apa yang harus dilakukannya.
Mengetahui pandangan diri tentang baik dan buruk sehingga mampu memfilter diri dari pengaruh negatif lingkungan.
Aspek inisiatif memberikan gambaran siswa tentang kemampuan mereka mengembangkan kreativitas dan imajinasi mereka dalam kehidupan pribadi maupun belajar bereka sehingga aktivitas keseharian metreka mampu membrikan dampak positif dalam pengembangan diri dan kekuatan diri mereka
Aspek tanggung jawab memberikan gambaran tentang kesiapan siswa menghadapi berbagai tugas dan konsekuensi dari proses belajar mereka dan apa yang harus dilakukan mereka dalam lingkungan kehidupan mereka. Pengembangan inventori menghasilkan 48 item yang final dan valid, inventori proaktivitas dapat digunakan dalam mengukur dan memahami proaktivitas siswa. Pengembangan inventori proaktivitas menghasilkan buku tes dan lembar jawaban. Buku tes terdiri atas pengantar inventori, komposisi, petunjuk penggunaan, langkah penilaian, skor penilalian dan kategori
SIMPULAN
Penelitian ini menghasilkan inventori proaktivitas siswa sekolah menegah atas sebagai instrumen analisis kebutuhan yang terdiri dari tiga aspek pemahaman yaitu memilih respon, inisiatif dan bertanggung jawab dengan jumlah item sebanyak 48 pernyataan yang valid sebesar 0,66 dan uji reliabilitas sebesar 0,887.
DAFTAR RUJUKAN
Azwar, S. 2012. Penyusunan Skala Psikologis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Chaplin, C.P. 2006. Kamus Psikologi. Jakarta: Rajawali Press.
Covey, S.R. 2010. The Seven Habit of Highly Effective People. Terjemahan Lindon Saputra. Tangerang: Binarupa Aksara.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfa Beta.
Heriansyah, M. 2017. Inventori Kepribadian Ideal Budaya Dayak Ngaju dalam Layanan Bimbingan dan Konseling. Jurnal Fokus Konseling, 3 (2), 175-184.
http://doi.org/10.26638/jfk.318.2099 .