PENDAHULUAN
Fokus Penelitian
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Diharapkan siswa dapat memperluas pemahaman dan meningkatkan kualitas pembelajaran dalam persiapan asesmen kompetensi minimum sehingga tidak mengalami kesulitan dalam permasalahan materi membaca dan berhitung pada saat melaksanakan asesmen kompetensi minimum. Peneliti dapat menambah pengetahuan dan mengembangkan pengetahuan terkait permasalahan pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) pada siswa kelas V di MI Islamiyah Sogo.
Sistematika Pembahasan
BAB III merupakan Metode Penelitian yang menjelaskan sembilan sub bab diantaranya; Pendekatan dan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, data dan sumber data, tata cara pengumpulan data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, pengendalian validitas penelitian dan tahapan penelitian. BAB IV, merupakan hasil penelitian dan pembahasan, yang menyajikan tiga sub bab, meliputi gambaran umum latar belakang penelitian, uraian data dan pembahasan.
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Penelitian Terdahulu
Kerangka Pikir
METODOLOGI PENELITIAN
- Lokasi Dan Waktu Penelitian
- Data Dan Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Intrumen Pengumpulan data
- Teknik Analisis Data
- Pengecekan Keabsahan Data
- Tahap Penelitian
Guru kelas V MI Islamiyah Sogo sebagai pembimbing dan pengawas siswa dalam penerapan AKM Berbasis Komputer. Peneliti menggunakan beberapa siswa sebagai contoh untuk diwawancarai mengenai pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) matematika berbasis komputer. Untuk pemilihan siswanya diikutsertakan seluruh kelas V karena siswa MI Islamiyah sogo kelas V hanya berjumlah 11 orang.
Hasil tes AKM menunjukkan terdapat soal yang kosong atau tidak dijawab oleh siswa. Materi dalam tes literasi dan numerasi memerlukan tingkat pemahaman yang tinggi sehingga menuntut siswa untuk berpikir lebih kreatif. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif dan berpartisipasi dalam pelaksanaan AKM berupa poin tambahan.
Namun siswa di lapangan terlalu lama memahami soal sehingga kehabisan waktu untuk mengerjakan soal literasi dan numerasi. Hal ini tidak lain karena siswa belum memahami permasalahan terkait literasi dan numerasi. Pada saat mengerjakan soal AKM terdapat soal yang kosong, tidak ada satupun dari 11 siswa yang menyelesaikan pengerjaan semuanya.
Laporan AKM akan memberikan gambaran tingkat kemampuan membaca dan berhitung siswa di setiap satuan pendidikan. Pemberian materi literasi dan numerasi berupa buku dan soal untuk diberikan kepada siswa di Kelas IV. Hasil penerapan AKM yang belum mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam literasi dan numerasi perlu dilatih.
Masalah hasil pelaksanaan AKM yang gagal meningkatkan minat murid membaca kemahiran matematik.
PEMBAHASAN
Paparan Data
Namun sesuai dengan peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jumlah peserta maksimal 30 siswa yang dipilih secara acak untuk mengikuti AKM.52. Kenyataannya, siswa kurang persiapan menghadapi AKM, hal ini senada dengan jawaban Zahra saat ditanya apakah sudah siap mengikuti tes AKM ini. Keadaan di lapangan menunjukkan siswa belum memahami soal-soal literasi dan matematika, ada juga permasalahan yang tidak terselesaikan pada soal-soal literasi dan matematika.
Siswa kesulitan ketika menjawab pertanyaan tentang cerita atau membaca panjang lebar dan pertanyaan yang memerlukan perhitungan yang cukup rumit. Hal ini diperkuat oleh guru kelas 5 yang mengatakan bahwa banyak siswa yang tidak menyelesaikan soal, karena memakan banyak waktu untuk memahami dan membuang waktu. Masalahnya ketika mengerjakan soal, siswa berpikir terlalu lama karena tidak terlalu memahami soal sehingga waktu terbuang sia-sia.
Terjadi kesalahan sistem pada server b. Soal Sinkronisasi Data Soal c. Siswa memiliki masalah dengan manajemen komputer. Penerapan AKM harus matang, siswa memerlukan persiapan dan bimbingan mengenai tes AKM yang terdiri dari soal-soal literasi dan numerasi, sehingga guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan AKM. Namun di lapangan, siswa kurang antusias dan guru kurang mendapat pengajaran yang memadai.
Hal ini tentunya memerlukan upaya dan solusi untuk meningkatkan penerapan AKM, sekolah harus mempersiapkan siswanya. Pemberian materi literasi dan numerasi sebaiknya diberikan jauh sebelum AKM dilaksanakan, misalnya dari siswa kelas IV, sehingga pada saat AKM berlangsung pada. Selain itu, sekolah harus berpartisipasi dalam semua simulasi yang diadakan pemerintah untuk mengenalkan soal literasi dan numerasi kepada siswa.
Guru sebagai pembimbing juga memberikan petunjuk kepada siswa untuk menjawab soal-soal yang mudah terlebih dahulu agar tidak menyita banyak waktu. Karena setiap anak juga mempunyai pemahaman yang berbeda-beda.75 Hal ini juga diungkapkan oleh siswa. Selain itu, guru pembimbing memantau dan membimbing siswa agar pelaksanaan AKM berjalan lancar.
Pembahasan
Kesiapan guru dalam menghadapi AKM sangatlah penting, karena dapat mempengaruhi kinerja siswa dan proses penerapan AKM. Guru hanya membimbing siswa sesuai dengan kemampuan literasi komputernya dan menggunakan buku yang sesuai. Permasalahan lainnya terkait dengan penerapan AKM, kurangnya kontrol dari dosen pembimbing sehingga siswa saling berkomunikasi dan hal ini kurang menguntungkan.
Siswa juga tidak belajar di rumah, mereka hanya belajar melalui sedikit pengajaran dan melalui simulasi. Hal ini akan membuat siswa kesal dan menimbulkan kegelisahan yang diakibatkan oleh Asesmen Nasional yang berbasis komputer. Sem Online merupakan AKA berbasis komputer dimana siswa tidak memerlukan koneksi internet pada saat ujian.
95 Novi Nur Fitriyani, Ramadhani Mahendra Kusuma, dan Yudi Nur Supriadi, 'PKM Peran Pengajaran Mahasiswa Kampus 3 Dalam Meningkatkan Literasi dan Numerasi Siswa Sekolah Dasar', Jurnal Internasional Pembelajaran Pengabdian Masyarakat. 99 Asesmen Kompetensi Minimum dan Bela Maharani, 'Analisis Keterampilan Literasi Siswa Sekolah Dasar Dalam Penyelesaian Soal Asesmen Kompetensi Minimum', Jurnal Basicedu. Selain itu, guru juga dapat membuat program khusus persiapan tes literasi dan numerasi pada hari-hari tertentu agar siswa lebih fokus.
Sebagai penanggung jawab sistem, pengawas mengatasi kendala yang muncul yaitu siswa yang tidak bisa mendaftar. Dengan latihan dan simulasi, kami juga mengantisipasi siswa yang masih kurang mahir dalam mengoperasikan komputer. Kedua, guru mengajukan pertanyaan kepada siswa yang meliputi pertanyaan perbandingan, pemahaman, analisis, inferensi, dan evaluasi.
Mengantisipasi kurangnya waktu siswa untuk mengerjakan soal, guru telah menginstruksikan siswa untuk mengerjakan soal yang mudah terlebih dahulu. PKM Peran Pengajaran Siswa Kampus 3 Dalam Meningkatkan Literasi dan Numerasi Siswa Sekolah Dasar', Jurnal Internasional Pembelajaran Pengabdian Masyarakat. Kompetensi, Penilaian dan Sdit Minimum, Proses Bantuan Belajar Siswa berdasarkan Akm (Penilaian Kompetensi Minimum) Sdit Elfatih.
PENUTUP
Saran
Dengan cara ini siswa sudah familiar dengan materi membaca dan berhitung, sehingga siswa yang dipilih untuk ujian pun familiar dengannya. Sekolah diharapkan dapat menyelenggarakan dan memberikan pelatihan berhitung, serta komunikasi aktif dengan orang tua siswa, sehingga pelaksanaan asesmen kompetensi minimal dapat berjalan lancar. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam mengkaji informasi mengenai permasalahan dan upaya mengatasi tantangan dalam pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimal Berbasis Komputer.
Anggreini, Dewi, 'Peran Guru dalam Menjawab Tantangan Penerapan Pembelajaran Mandiri untuk Meningkatkan Pembelajaran Matematika di Era Omicron dan Society 5.0', Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Khotimah, Khusnul, Kesiapan 'Guru Sekolah' menghadapi Asesmen Kompetensi Minimal (KMA) di SD Kota Batu. Mardiana, Rizky, Fina Nur Afaeni dan Novita Barokah, 'Seminar Nasional PGMI 2021 tentang Implementasi Pemanfaatan Komputer Sebagai Alternatif Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Kesiapan Tes KTA Tingkat Kelas 5 Sekolah Dasar Sederajat.
Meriana, Tju, Erni Murniarti, SD Kanaan dan Universitas Kristen Indonesia, 'Analisis Pelatihan Asesmen Kompetensi Minimal, Asesmen Kompetensi dan Bela Maharani, 'Analisis Literasi Desa. Muliasari, Ema Astri, Seni Apriliya dan Erwin Rahayu Saputra, 'Pelaksanaan Program Asesmen Nasional di Sekolah Dasar', 6 September. Payaraman, S M P Negeri, 'Peningkatan Keterampilan Penilaian Kompetensi Literasi Minimum (MLIT) Siswa Melalui Pendekatan Saintifik di SMP Negeri 2 Payaraman.
Rahmadika, Indah, 'PERMASALAHAN TENAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN DALAM PELAKSANAAN PENILAIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (ANBK) TAHUN 2021 DI SDIT AL-AHSAN SUKARAJA SELAMA NASKAH, Anahmhidaya, Anakatih. ur Afifah Syaharani, dan Po Matheos Lasarus, 'Penerapan ANBK terhadap kesiapan mental siswa. Rohim, Dhina Cahya, 'Konsep Asesmen Kompetensi Minimal Tingkatkan Kemampuan Numerasi Siswa SD.
STRATEGI KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN SISWA DALAM PROSES PELAKSANAAN PENILAIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER DI SD S. Seruyan Kabupaten, 'Permasalahan Penerapan Asesmen Nasional (Anbk) Berbasis Komputer Di Sekolah Di Kabupaten Seruyan', Jurnal Manajemen Pendidikan Islam . Sulastini, Rita dan Sri Handajani, 'Penilaian Kompetensi Minimal (AKM) Dalam Implementasi Sekolah Efektif di SMP Negeri 1 Kebumen Kabupaten Kebumen, Perspektif Manajemen Kurikulum dan Sistem Evaluasi.