• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROCEEDINGS - Repository UM - Universitas Negeri Malang

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PROCEEDINGS - Repository UM - Universitas Negeri Malang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

121

PROCEEDINGS

PERAN MEDIA SOSIAL DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DARING

Celine Mevia Wijaya (1), Ester Emanuelawati (2), Intan Oktavia Ajeng Pratiwi (3)

Universitas Negeri Malang

1

Universitas Negeri Malang

2

Universitas Negeri Surabaya

3

[email protected]; [email protected]; [email protected]

Abstrak: Learning activities have changed according to the current pandemic conditions, namely online learning. Where online learning is focused on the use of technology, it cannot be denied that technology is developing very rapidly and significantly. One example of technological developments is the aspect of social media. Almost everyone uses social media in their daily life. The method used in this research is the case study method. Either used to communicate with other individuals or for learning media. Given that many students feel bored in online learning activities because they feel they have not maximized existing technology. Therefore, it is hoped that social media can be another alternative in online learning activities considering the current lifestyle of millennial children.

Kata Kunci: Pembelajaran daring, Teknologi, Media sosial, Anak milenial.

PENDAHULUAN

Mewabahnya virus COVID-19 pada awal tahun 2019 telah menjangkit di beberapa negara yang tersebar di seluruh dunia, salah satunya Negara Indonesia. Di Indonesia, virus COVID-19 mengakibatkan dampak yang cukup signifikan di berbagai sektor, seperti sektor perekonomian, sektor pariwisata, dan juga sektor pendidikan. Pemerintahan Indonesia mengeluarkan kebijakan mengenai sistem Pendidikan yang menyesuaikan dengan kondisi pandemi di Indonesia saat ini yakni, pemberlakuan sistem kegiatan pembelajaran daring. Istilah daring merupakan akronim dari “dalam jaringan” yaitu suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan memanfaatkan internet. Menurut Bilfaqih & Qomarudin (2015, hlmn 1) “Pembelajaran daring merupakan program penyelenggaran kelas pembejalaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang masif dan luas”.

Sistem Pendidikan di Indonesia berusaha memaksimalkan kegiatan pembelajaran daring dengan memanfaatkan teknologi yang telah tersedia baik secara asinkronus maupun sinkronus.

Asinkronus adalah interaksi pembelajaran yang dilakukan secara fleksibel, misalkan menggunakan forum diskusi seperti via chat group WA atau penugasan secara mandiri sedangkan sinkronus adalah interaksi pembelajaran yang dilakukan pada waktu yang bersamaan, menggunakan teknologi video conference.

Dengan sistem pembalajaran daring secara asinkronus maupun sinkronus, hal ini

(2)

PROCEEDINGS

menyebabkan timbulnya rasa bosan dan jenuh yang dialami oleh peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Di sisi lain, tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Terutama pada segi media sosial. Dimana media sosial umumnya digunakan untuk berkomunikasi atau berkabar antara satu individu dengan individu lainnya. Namun seiring berjalannya waktu media sosial juga memiliki peranan dalam kegiatan pembelajaran daring. Saat ini banyak sekali konten kreator bermunculan yang berhubungan mengenai konten pembelajaran maupun pendidikan.

Di sini kita mungkin dapat membantu meningkatkan minat atau kemauan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dengan memanfatakan media sosial yang tersedia. Karena media sosial dapat membantu peserta didik untuk mengurangi rasa jenuh dan bosan mereka saat kegiatan pembelajaran daring. Dengan cara yang terkesan mengikuti gaya hidup anak milenial zaman sekarang yakni dengan memanfaatkan teknologi yang ada diharapkan peserta didik dapat memaksimalkan kegiatan pembelajaran.

METODE

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan studi kasus. Menurut Sugiyono (2016: 17) mengemukaka bahwa: Penelitian metode studi kasus adalah dimana peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktivitas, terhadap satu atau lebih orang. Suatu kasus terikat oleh waktu dan aktivitas dan peneliti

melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data dan dalam waktu yang berkesinambungan. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan mengamati peran media sosial dalam kegiatan pembelajaran di situasi pandemic COVID-19 di Indonesia. Lebih lanjut metode penelitian ini mempelajari peranan media sosial dalam kegiatan pembelajaran daring dan dampak dari media sosial kepada peserta didik dalam meningkatkan minat dan kemauan belajar. Data penelitian disajikan secara deskriptif untuk membahas seberapa sering dan pentingnya media sosial bagi anak milenial untuk pembelajaran.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perkembangan teknologi di era digital sangat berkembang dengan pesat dan signifikan salah satunya adalah media sosial. Pada saat ini, banyak kita jumpai media sosial yang beragam seperti Instagram/IGTV, Youtube, Facebook, Twitter maupun Tiktok. Media sosial memberikan manfaat yang signifikan terutama terhadap segi budaya dan masyarakat. Disini terlihat jelas bahwa media sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap kehidupan masyarakat di Indonesia karena dengan adanya media sosial, masyarakat Indonesia dapat menjadikan media sosial menjadi tempat berkomunikasi antar satu individu dengan individu lain, mengikuti perkembangan informasi, atau hanya untuk hiburan.

Sosial media juga akan mempengaruhi pola hidup masyarakat misalnya sosial media

(3)

121

PROCEEDINGS

ini nantinya berpendapat bahwa melalui media sosial dapat membantu di segi Pendidikan mengingat perkembangan teknologi dan juga masa pandemi saat ini.

Dimana media sosial dapat diakses oleh seluruh masyarakat tanpa ada batasan usia.

Dan juga dapat diakses dimana dan kapan saja karena sifatnya yang terbuka. Media sosial juga membawa dampak kepada peserta didik dimana mereka dapat menyalin apa saja yang mereka lihat atau baca dan tiru serta mempraktekkannya sendiri. Media sosial juga berpotensi timbulnya penyebaran pengetahuan baru secara luas.

Penelitian ini pada umumnya mengajak pembaca untuk melihat sudut pandang yang lain dari peran media sosial dalam kegiatan pembelajaran daring. Dengan mempertimbangkan, perilaku gaya hidup anak milenial saat ini dimana mereka selalu terpacu dan terfokus pada perkembangan teknologi, media sosial. Oleh karena itu media sosial memiliki peranan yang cukup penting dalam pembelajaran. Dimana peserta didik merasa bahwa sangat terbantu dengan adanya media sosial dalam kegiatan pembelajaran daring.

Pembelajaran daring pada umumnya terpacu pada sistem asinkronus dan sinkronus.

Namun di balik kedua sistem pembelajaran daring tersebut memiliki kekurangan, dimana peserta didik akan merasa bosan dan jenuh selama kegiatan pembelajaran daring. Dikarenakan kegiatan pembelajaran daring hanya terfokus pada guru dan tugas yang diberikan. Sehingga tidak adanya timbal balik antara guru dan peserta didik.

Penelitian kali ini mengambil sampel 50 responden dengan rentang usia remaja kisaran antara 15-22 tahun. Dimana 98% dari responden merasa peranan media sosial sangat membantu kegiatan pembelajaran daring. Dan 2% sisanya merasa peranan media sosial tidak cukup membantu kegiatan pembelajaran daring. Dikarenakan responden tersebut merasa bahwa selama masa pandemi, responden sangat sering menggunakan media sosial dalam kegiatan

sehari hari.

(4)

PROCEEDINGS

Dari hasil penelitian, 61,5% responden sangat sering menggunakan media sosial dalam kegiatan pembelajaran daring dan 38,5% responden sisanya sering menggunakan media sosial dalam kegiatan pembelajaran daring. Media sosial yang sering digunakan adalah Youtube dibuktikan dengan presentase yang menunjukkan 94,2%, Instragram atau IGTV dengan presentase 69,2%, Tiktok dengan presentase 40,4%, Twitter dengan presentase 26,9%, dan media sosial yang jarang digunakan dalam pembelajaran adalah Facebook dengan presentase 11,5%.

Menurut hasil penelitian dari responden, media sosial dalam kegiatan pembelajaran daring sering dimanfaatkan untuk searching konten yang terkait dalam pembelajaran dengan presentase 94,2%, contoh referensi tugas dengan presentase 86,5% atau bahkan hanya untuk mengupload atau mengumpulkan tugas yang diberikan guru dengan presentase 53,8%.

(5)

123

PROCEEDINGS

Dari 50 responden yang ada 90,4% merasa bahwa media sosial dapat sangat membantu mengurangi rasa bosan dan jenuh ketika kegiatan pembelajaran daring dan sisanya sebesar 9,6% merasa bahwa media sosial dapat cukup membantu mengurangi rasa bosan dan jenuh ketika kegiatan pembelajaran daring.

Dimana para responden merasa bahwa media sosial berisikan konten yang menarik berupa gambar, audio dan video sehingga siswa lebih mudah dalam memahami pembelajaran.

Media sosial juga berisikan banyak pengetahuan baru yang dapat lebih mudah diakses. Tidak hanya itu media sosial juga berisikan konten pembelajaran dengan berbagai macam cara dan trik yang sangat menarik minat peserta didik.

Namun ada pula responden yang justru merasa tidak nyaman jika ada penugasan yang perlu diupload atau dikumpulkan di media sosial dikarenakan responden tersebut merasa takut jika ada yang menyalahgunakan. Mengingat bahwa media sosial dapat diakses oleh siapa saja.

KESIMPULAN DAN ATAU SARAN

Di perkembangan teknologi era milenial saat ini, media sosial akan menjadi sumber pengetahuan yang terus berkembang mengikuti zaman. Seperti saat ini, berkembangnya media sosial cukup membantu di segi pendidikan, apalagi di masa pandemi saat ini dimana semua kegiatan pembelajaran dilakukan secara online atau daring. Contoh media sosial yang sering digunakan oleh peserta didik antara lain Youtube, Instagram/IGTV, Tiktok, Facebook dan juga Twitter.

Media sosial juga sangat membantu peserta didik dalam mengurangi rasa jenuh dan bosan dalam kegiatan pembelajaran daring. Karena di media sosial sendiri terdapat konten- konten yang cukup membantu peserta didik dalam mempelajari materi pembelajaran dengan macam macam trik yang menarik sehingga menambah minat peserta didik dan juga terdapat pengetahuan baru yang terus berkembang dan dapat diakses oleh siapa saja.

Media sosial sendiri sering digunakan peserta didik untuk searching konten yang terkait dalam pembelajaran, contoh referensi tugas dan juga untuk mengupload atau mengumpulkan tugas namun sedikit responden merasa tidak aman jika mengupload atau mengumpulkan tugas

(6)

PROCEEDINGS

di media sosial dikarenakan mengingat bahwa media sosial sendiri dapat diakses oleh siapa saja, dimana saja dan kapan saja.

Untuk kedepannya diharapkan media sosial dapat semakin membantu perkembangan individu terutama dalam mengedukasi dan memberikan pengetahuan baru kepada masyarakat.

Serta selanjutnya, diharapkan media sosial dapat menjadi media atau tempat bagi peserta didik maupun pengajar untuk memaksimalkan kegiatan pembelajaran daring selama masa pandemi.

DAFTAR PUSTAKA

Bilfaqih, Y., Qomarudin, M.N., 2015. Esensi Penyusunan Materi Daring Untuk Pendidikan Dan Pelatihan. Yogyakarta: DeePublish.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, guru sebagai orang yang berperan penting dalam proses pembelajaran harus mampu mendesain kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media digital agar mempermudah proses

dengan harapan mahasiswa memahami materi lebih baik dibandingkan kalau saya hanya menggunakan satu bahasa.” D7 Alasan lain yang diungkapkan oleh mahasiswa dan dosen dalam penggunaan