• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... - repository iiq

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... - repository iiq"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Korelasi Kegiatan ROHIS dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di SMK PELITA Ciampea Bogor)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)

Oleh:

Diaz Kamula 11311072

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ)JAKARTA 1437 H/2015 M

This image cannot currently be display ed.

(2)

Korelasi Kegiatan ROHIS dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di SMK PELITA Ciampea Bogor)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)

Oleh:

Diaz Kamula NIM 11311072

Pembimbing

Dr. M. Ulinnuha, MA

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 1437 H/2015 M

This image cannot currently be display ed.

(3)

xvii ABSTRAKSI

Diaz Kamula (NIM. 11311072) Skripsi dengan judul “Korelasi Kegiatan ROHIS dengan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di SMK Pelita Ciampea Bogor).” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Penddikan Islam (S. Pd. I), Fakultas Tarbiyah, Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta.

Latar Belakang masalah dari penelitian ini adalah dengan siswa yang berjumlah 2.566 namun hanya 150 orang yang mengikuti kegiatan Rohis, Rohis selalu identik dengan tentang keagamaan sehingga peneliti ingin mengetahui apakah siswa yang mengikuti kegiatan Rohis ini berprestasi atau tidak pada mata pelajaran Agama Islam.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah terdapat korelasi antara kegiatan rohis dengan Prestasi Belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK PELITA Ciampea Bogor?

Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, teknik pengumpulan data melalui kuesioner. Adapun teknik pengolahan data penulis menggunakan korelasi product moment. Subjek penelitian ini adalah siswa SMK Pelita Ciampea Bogor. Populasi dalam peneliian ini berjumlah 150 orang, karena populasi yang ada lebih dari 100 siswa, maka penelitian ini dinamakan penelitian dengan menggunakan sampel 20% dari 150 orang, sehingga responden yang diambil adalah 30 orang. Dalam kajian teori, penulis memaparkan berbagai macam pengertian dan keutamaan yang berhubungan dengan Rohis dan prestasi.

(4)

xviii

Setelah melakukan analisa data menggunakan hitungan manual product moment maka menghasilkan r hitung lebih besar dari pada r tabel rh > rt pada signifikansi 5% yaitu 0,666

> 0,361 maupun pada signifikansi 1% yaitu 0,666 > 0,463.

Dengan demikian maka hubungan kegiatan Rohis dengan prestasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan agama Islam tergolong sangat kuat, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kegiatan Rohis dengan prestasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan agama Islam sangat kuat.

Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa ada hubungan positif antara kegiatan Rohis dengan prestasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan agama Islam. Sehingga dapat dikatakan semakin siswa mengikuti kegiatan Rohis maka akan baik pula prestasi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang mereka miliki.

(5)

ix DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN PENULIS ... iii

MOTTO ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR DIAGRAM ... xiii

ABSTRAKSI ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan Masalah ... 7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

F. Sistematika Penulisan ... 9

G. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II KERANGKA TEORI A. Rohani Islam ... 15

1. Pengertian Rohani Islam ... 15

2. Dasar pemikiran ... 17

(6)

x

3. Fungsi dan Tujuan Rohis ... 20

4. Ruang Lingkup Rohis ... 21

B. Prestasi Belajar ... 22

1. Pengertian Prestasi Belajar... 22

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi ... 26

3. Jenis-jenis Prestasi ... 34

C. Pendidikan Agama Islam ... 36

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ... 36

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ... 41

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam ... 43

4. Metode Pendidikan Agama Islam ... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 49

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 49

C. Populasi dan Sampel ... 50

D. Variabel Penelitian ... 52

E. Metode Pengumpulan Data ... 54

F. Tehnik Pengolahan Data ... 57

G. Tehnik Analisis Data ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tentang Objek Penelitian .. 63

(7)

xi

1. Sejarah Berdirinya SMK Pelita Ciampea

Bogor ... 63

2. Visi dan Misi ... 64

3. Sarana dan Prasarana Pendidikan ... 65

4. Keadaan Guru dan Siswa ... 67

B. Deskripsi Data ... 69

C. Analisis Data ... 100

D. Interpretasi Data ... 102

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 108

B. Saran-saran ... 109 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(8)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Agama adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan bentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran/kuliah pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.1

Karena berdasarkan undang-undang sistem pendidikan nasional bab V mengenai peserta didik pasal 12 ayat 1 (a)

“setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama”2. Dengan begitu terangkat status pendidikan agama dengan tidak dibedakan lagi dari pendidikan umumnya.

Pendidikan yang memiliki tujuan sebagai pembentuk manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakat, selalu mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan

1Himpunan Peraturan Perundang-undangan SISDIKNAS Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Fokus Media, 2013), h. 6

2 UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003

(9)

2

masyarakat yang terus bergulir, cepat maupun lambat pasti akan berimbas pada pendidikan. Dalam kaitannya pendidikan sebagai pabrik-pabrik sumber daya manusia memenuhi kebutuhan masyarakat yang senantiasa berkembang dan mengglobal. Tantangan zaman yang semakin maju dan bebas ini menuntut mutu pendidikan suatu bangsa, jika tidak maka bangsa itu akan tergilas oleh globalisasi.

Dalam dunia pendidikan, keberhasilan atau kesuksesan siswa ditandai dengan prestasi yang tinggi atau mencapai standar kelulusan.Seperti yang dikatakan Syaiful Bahri Djamarah prestasi belajar adalah “Penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan atau kecakapan/keterampilan yang dinyatakan sesudah hasil penilaian”3.Jadi, jika siswa tidak ada kemajuan dalam belajar makan siswa belum layak untuk dikatakan berprestasi.

Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang dapat mengkorelasinya yaitu faktor dari luar siswa

3Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), cet.ke- 1, h. 24

(10)

3

(eksternal) dan faktor dalam diri siswa (internal). “faktor eksternal antara lain adalah kesejahteraan lingkungan, kompetensi guru, dan fasilitas belajar, sedangkan faktor internal antara lain adalah kecerdasan intelegensi, kecerdasan emosional, sikap, minat, nakat, ketekunan, dan motivasi belajar”4

Nana Sudjana pun mengatakan bahwa “Prestasi belajar diartikan sebagai penguasaan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan oleh nilai tes atau nilai angka yang diberikan oleh guru”5. Dengan begitu jelas bahwa prestasi tidak begitu saja mudah untuk didapatkan tanpa pendidikan yang berarti.

Pendidikan Agama Islam disekolah diberikan berdasarkan kurikulum yang berlaku.Namun, untuk sekolah umum, kurikulum pendidikan agama masih kurang memberikan materi keagamaan bagi siswa.Bahkan “di sekolah-sekolah negeri sejak dari pendidikan dasar sampai

4 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), cet. ke-17, h. 129

5 Nana Sudjana, Penilaian Proses Belajar Mengajar, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 1992), cet. ke-4, h. 22

(11)

4

pendidikan menengah, pendidikan agama dilaksanakan dua jam pelajaran setiap minggunya”.6

Bagaimana memberikan pelajaran agama dengan durasi dua jam perminggu, sementara lingkungan sekolah dan setelah pulang kerumah, seorang siswa menghadapi suasana yang berbeda, bahkan cenderung berlawanan dengan nasehat-nasehat agama yang diterimanya sewaktu berada di sekolah.7

Mengingat pembelajaran Pendidikan Agama Islam di dalam kelas tidak cukup, maka perlu tambahan melalui kegiatan ekstra kurikuler atau kegiatan lain yang berhubungan dengan pendidikan agama islam, seperti kegiatan ROHIS (Rohanisasi Islam) yang masih berada dibawah naungan OSIS, yang memberikan suatu alternatif untuk melakukan bimbingan dan pelatihan mempelajari agama Islam. Bentuk kegiatan ini seperti, pelatihan alat-alat musik yang bernuansakan Islam, diskusi keagamaan, bakti sosial, peningkatan pengetahuan dan keterampilan keagamaan, seperti pesantren kilat, peringatan hari besar Islam dan praktek-praktek keagamaan seperti sholat

6 Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam: Dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006),h. 40.

7 Muhammad Kholid Fathoni, Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional (Paradigma Baru), (Jakarta: Departemen Agama RI, 2005), h. 41.

(12)

5

berjama’ah. Dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat menambah pengetahuan agama Islam, yang mungkin belum sempat diajarkan di kelas.Karena keterbatasan waktu sehingga penyampaian materi-materi juga terbatas.dengan begitu siswa tetap mendapatkan pengetahuan lebih tentang pendidikan agama islam walaupun siswa hanya mendapatkan dua jam pelajaran saja dalam satu minggu.

Sebagai contoh ada salah seorang dari siswi SMK yang bukan merupakan anggota Rohis, tetapi siswi tersebut sering mengikuti kajian-kajian yang diselenggarakan Rohis dan ia mengatakan bahwa ada sedikit banyak yang ia dapatkan dari hasil mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Rohis.

Rohis mempunyai peran yang penting dalam kegiatan pengembangan dan bimbingan keagamaan yang dapat meningkatkan kompetensi agama Islam dan kualitas keimanan serta ketaqwaan siswa yang dapat diamalkan dalam kehidupan pribadi, baik di sekolah, rumah atau keluarga, maupun di masyarakat sekitar.8 kegiatan Rohis ini diselenggarakan agar siswa mempunyai wawasan dan pengetahuan yang lebih di bidang agama Islam. Materi-

8Abd Rahman, Paradigma Baru Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) diSekolah, (Jakarta: Faris2 – UIN Jakarta, 2012), h. 28.

(13)

6

materi yang diajarkan lebih variatif, sehingga lebih menyenangkan bagi para siswa. Dengan demikian kegiatan ini dapat membantu siswa dalam memahami materi-materi yang diajarkan juga di dalam kelas. Jika para siswa sudah dapat memahami materi-materi ajar yang diajarkan di dalam kelas, kemungkinan para siswa akan berprestasi dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

Alasan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah siswa-siswi di sekolah tersebut banyak yang minat dengan kegiatan Rohis yang didalamnya tidak hanya kegiatan keagamaan saja, ada sosial, kesenian islami dll, atau tidak. Mengingat sekolah tersebut bukan sekolah yang mengutamakan pendidikan berbasis agama melainkan sekolah umum yang notabene mengutamakan kepada peluang untuk bekerka dimasa yang akan datang.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh korelasi kegiatan rohis terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), yang kemudian penulis jadikan sebagai judul skripsi yaitu:

KORELASI KEGIATAN ROHIS TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK PELITA CIAMPEA BOGOR

(14)

7

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian penjelasan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kurang tertariknya siswa pada kegiatan yang bernafaskan islami

2. Korelasirohis terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)

3. Waktu yang diberikan pada mata pelajaran Agama Islam terlalu sedikit namun materi banyak.

C. Pembatasan Masalah

Untuk memberikan arah yang tepat dalam pembahasan skripsi ini, maka penulis membatasi masalah sesuai dengan judul, yaitu hanya sebatas anggota rohis yang aktif mengikuti kegiatannya.

D. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan pembahasan dan pemahaman terhadap fokus masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah terdapat korelasi antara kegiatan rohis dengan Prestasi Belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK PELITA Ciampea Bogor?”

(15)

8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara Rohis dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK PELITA Ciampea Bogor.

2. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang telah penulis kemukakan, maka penulis menuliskan manfaat penelitian tersebut sebagai berikut:

a) Hasil penelitian ini sedikit banyaknya dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan khusunya pada Pendidikan Agama Islam (PAI)

b) Penelitian ini dapat berguna sebagai pemicu untuk siswa lebih berminat mengikuti kegiatan yang bernafaskan islami

c) Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan perpustakaan, serta dapat dijadikan bahan untuk penelitian selanjutnya.

(16)

9

F. Tinjauan Pustaka

Pada bagian tinjauan pustaka ini memaparkan hasil penelitian yang sejenis yang pernah dilakukan oleh orang lain, sebagai bahan informasi apakah penelitian yang sedang atau akan dilakukan ini sudah dilakukan oleh orang lain atau belum untuk menentukan langkah-langkah penelitian berikutnya.

Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini, ada beberapa penelitian yang relevan dan dapat dijadikan bahan telaah penulis, antara lain:

Yang pertama skripsi yang ditulis oleh saudara Sulhan yang berjudul Pelaksanaan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Rohis di SMA Negeri 86 Jakarta,dengan hasil yang dapat diambil bahwa pelaksanaan pendidikan karakter melalui kegiatan rohis yang telah dilakukan dengan berbagai kegiatan rutinitas harian, mingguan, dwi mingguan, bulanan, dan tengah semesteran, seperti: tadarus sebelum pelajaran dimulai, berjama’ah dzuhur, keputrian, kegiatan MABIT, BIMBEL, up grading pengurus dan anggota, dan pelaksanaan PHBI. Hal ini terbukti dengan peserta didik yang mengikuti rohis mempunya nilai karakter yang baik, seperti: mempunyai ketaatan yang tinggi, sopan dan santun, istiqomah dalam mengerjakan

(17)

10

sesuatu, serta mudah dibimbing dan diarahkan oleh guru.

Nilai ini sangat menunjang sekolah dalam membina peserta didik yang lain, karena kegiatan Rohis sangat melekat dengan siswa-siswi dalam aktivitas sehari-hari.9

Perbedaannya dengan skripsi yang akan penulis tulis adalah yakni beliau meneliti tentang akhlak, sedangkan penulis ingin meneliti tentang prestasi Pendidikan Agama Islam, persamaannya yakni terletak pada kegiatan rohisnya.

Selanjutnya skripsi yang ditulis oleh Ice Luciana yang berjudul Korelasi Pendekatan Active Learning dengan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD Al-Fath Cireundeu Tangsel, menyatakan bahwa pendekatan active learning yang diterapkan memberikan korelasi yang besar terhadap peningkatan prestasi siswa.10 Pada skripsi ini, persamaannya dengan skripsi yang akan penulis tulis adalah sama-sama membahas prestasi belajar pada mata mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), sedangkan

9Sulhan, Pelaksanaan Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan ROHIS di SMA Negeri 86 Jakarta, Skripsi Fak FITK, Universitas Islam Negri Jakarta, 2011, tidak diterbitkan

10 Ice Luciana, Korelasi Pendekatan Active Learning dengan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD Al-Fath Cireundeu Tangsel, Skripsi Fak Tarbiyah, Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta, 2014, tidak diterbitkan

(18)

11

perbedaannya terletak pada variabel X-nya yaitu beliau meneliti tentang pendekatan active learning, sedangkan penulis meneliti kegiatan rohis.

Berikutnya skripsi yang ditulis oleh Devie Dellayanti yang berjudul Korelasi Antara Adversity Quorient Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), mengatakan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara adversity quorient dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), hal ini terbukti bahwa koefisien korelasi antara adversity quorient dengan prestasi belajar hanya 0,27 yang menunjukan interpretasi tersebut lemah atau rendah.11 Pada skripsi ini, persamaannya dengan skripsi yang akan penulis tulis terletak pada variabel Y-nya yaitu sama-sama membahas tentang prestasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), sedangkan perbedaannya terletak pada variabel X-nya yaitu beliau meneliti adversity quorient, sedangkan penulis meneliti kegiatan Rohis.

11Devie Dellayanti, Korelasi Antara Adversity Quorient Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), Skripsi Fak Tarbiyah, Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta, 2014, tidak diterbitkan

(19)

12

Yang terakhir skripsi yang yang ditulis oleh Totikul Jannah dengan judul Korelasi Rohis Terhadap Pembinaan Akhlakul Karimah Remaja SMU N 29 Jaksel,kesimpulan yang diperoleh dari skripsi tersebut adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kegiatan Rohis terhadap akhlak siswa, hal ini terbukti bahwa dengan diadakannya kegiatan Rohis para siswa mulai mencerminkan akhlak islami dan patut dijadikan contoh, semakin menambah rasa cinta dan patuh kepada orang tua, sopan dan santun, selalu mengucap salam dan bercium tangan saat bertemu guru di jalan dan menolong teman ketika terkena musibah.12

Perbedaannya dengan skripsi yang akan penulis tulis adalah yakni beliau meneliti tentang akhlak, sedangkan penulis ingin meneliti tentang prestasi Pendidikan Agama Islam, persamaannya yakni terletak pada kegiatan rohisnya.

Dari tinjauan pustaka yang telah disebutkan diatas, maka penulis tertarik dengan judul Korelasi Rohis Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Pelita Ciampea Bogor.

G. Sistematika Penulisan

12 Totikul Jannah, Korelasi Rohis Terhadap Pembinaan Akhlakul Karimah Remaja SMU N 29 Jaksel, Skripsi Fak Tarbiyah, Institut Ilmu Al- Qur’an Jakarta, 2011, tidak diterbitkan

(20)

13

Mengenai sistematika penulisan dan teknik penulisan skripsi ini, penulis berpatok pada buku pedoman penulisan skripsi, tesis, dan disertasi yang diterbitkan oleh Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta.

Adapun sistematika penulisan ini akan dibagi kedalam lima bab dan setiap bab terdiri dari sub bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN meliputi; Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan

BAB II KAJIAN TEORI meliputi; Kajian Teori seperti: Pengertian Rohani Islam, dasar Pemikiran, fungsi Rohis, tujuan Rohis, Pengertian Prestasi, Pengertian Belajar, Faktor-faktor yang memkorelasii prestasi belajar, jenis-jenis prestasi, pengertian Pendidikan Agama Islam, tujuan Pendidikan Agama Islam, ruang lingkup Pendidikan Agama Islam, metode Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN meliputi;

waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, tehnik pengolahan dan analisis data

BAB IV HASIL PENELITIAN meliputi; gambaran umum lokasi penelitian, sejarah berdirinya SMK PELITA,

(21)

14

sarana dan prasarana pendidikan, keadaan guru dan siswa, deskripsi data, analisis data, dan interpretasi data.

BAB V PENUTUP meliputi; kesimpulan dan saran- saran

(22)

108 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, dari hasil perhitungan korelasional antara kegiatan Rohis dengan prestasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dapat ditarik kesimpulan bahwasannya terdapat pengaruh yang signifikan antara kegiatan Rohis dengan prestasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Hal ini terbukti koefisien korelasi antara kegiatan rohis dengan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu 0,666 kemudian angka tersebut diinterpretasikan dengan interpretasi sederhana, angka tersebut berada pada kisaran 0,40-0,70 yang sifat hubungannya cukup atau sedang. Kemudian apabila diinterpretasikan dengan cara berkonsultasi pada tabel

“r” product moment ternyata hubungan antara kegiatan Rohis dengan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam memiliki pengaruh positif yang signifikan, karena jika dilihat rxy lebih besar dari rtabel baik pada taraf signifikan 1% yaitu 0,463

(23)

109

maupun 5% yaitu 0,361 dan korelasi antara variabel X dan variabel Y yang besarnya 0,666 merupakan korelasi yang cukup atau sedang. Dengan demikian maka Hipotesis alternative (Ha) diterima dan Hipotesis nihil (Ho) ditolak.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian ini diperoleh saran sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa kegiatan rohis dapat membantu meningkatkan pengetahuan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu diharapkan pihak sekolah untuk tetap mempertahankan kegiatan rohis yang telah berjalan dan menambah fasilitas yang dibutuhkan oleh siswa.

2. Menyamakan materi antara kegiatan Rohis dengan di kelas, agar yang tidak faham di kelas atau tidak sempat disampaikan di kelas bisa terealisasikan di kegiatan rohis.

3. Bagi guru Pendidikan Agama Islam dapat memberi motivasi kepada siswa-siswi yang kurang baik

(24)

110

prestasinya agar mereka berkeinginan untuk terus belajar.

Referensi

Dokumen terkait