SOAL UAS PRODI SARAJANA SANITASI LINGKUNGAN N
Mata Ujian : Tehnik Investigasi Wabah-KLB (PRAKTEK) Hari / Tanggal : Rabu, 17 Januari 2024
Waktu : 13.00 – 16.00 ( 180 menit)
Dosen : DR.Malik Saepudin, SKM, M.Kes Nama : Yuyun Dianti
Nim: 20102103
A. JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT INI DENGAN BENAR DAN JELAS
1. Sebutkan 4 cara atau Metode Penyelidikan KLB!
Jawab:
1.Survei Epidemiologi:
Mengumpulkan data dari populasi terkena dampak untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko dan menyusun hubungan antar kasus.
2. Penelitian Laboratorium:
Menganalisis sampel biologis atau lingkungan untuk mengidentifikasi agen penyebab, mengonfirmasi diagnosis, dan memahami karakteristik mikroorganisme yang terlibat.
3. Wawancara Kasus:
Melakukan wawancara mendalam dengan individu yang terkena KLB untuk memahami riwayat paparan, mobilitas, dan pola interaksi yang mungkin berkontribusi pada penyebaran penyakit.
4. Analisis Data Geospasial:
Menganalisis data spasial untuk memetakan sebaran kasus dan mengidentifikasi pola geografis yang dapat memberikan wawasan tambahan tentang penyebaran dan sumber KLB.
2. Sebutkan 5 tujuan program penyelidikan Wabah!
Jawab:
1. Memperoleh gambaran kejadian luar biasa berdasarkan variable orang, tempat, dan waktu 2. Mengidentifikasi penyebab kejadian luar biasa.
3. Menetapkan sumber dan cara (pola) penularan penyakit.
4. Mengidentifikasi factor resiko terjadinya kejadian luar biasa.
S. Merumuskan saran untuk tindakan mengehntikan kejadian luar biasa.
3. Jelaskan mengapa diperlukan Kurva Epidemi dalam Analisa penyidikan wabah
Jawab karna kurrva epidemi sangat penting analisis penyidikan wabah karena memberikan gambaran visual tentang sebaran penyakit dalam suatu populasi seiring waktu.
Mendapatkan Informasi tentang perjalanan wabah dan kemungkinan kelanjutan
Bila penyakit dan masa inkubasi diketahui, dapat memperkirakan period penularan
Kesimpulan pola kejadian - apakah bersumber tunggal, ditularkan dari orang ke orang, atau campuran keduanya
4. Sebutkan 5 penanggulangan KLB pada atraks!
Jawab:
1. Penyuluhan masyarakat tentang antraks dan upaya penanggulangannya. Setiap orang yang menderita penyakit dengan gejala-gejala antraks segera berobat ke
Puskesmas atau RS terdekat.
2. Perlakuan terhadap jenazah karena antraks mengikuti prinsip pemulasaraan jenazah dengan penyakit menularsesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Hewan harus disembelih di Rumah Potong Hewan (RPH) bila dipotong di luar RPH harus mendapat ijin dahulu dari Dinas Peternakan setempat
4. Tidak diperbolehkan menyembelih hewan sakit antraks.
5. Tidak diperbolehkan mengkonsumsi daging yang berasal dari hewan yang sakit antraks
5. Sebutkan hal-hal yang harus diketahui dalam Penyidikan KLB Antraks!
Jawab: Penyelidikan epidemiologi dilakukan terhadap kasus-kasus yang dilaporkan dari rumah sakit, puskesmas maupun laporan masyarakat. Penyelidikan lapangan dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya kasus lain, terutama pada kelompok rentan terpapar kuman atau spora antraks.
terutama pada kelompok rentan terpapar kuman atau spora antraks. Pengambilan specimen dengan cara cairan/pus diambil dengan aspirasi, bila lesi kulit (bula) masih utuh, atau diusap dengan lidi kapas steril, kemudian dimasukkan ke dalam botol steril. Demikianpula untuk sputum, tinja darah, maupun LCS.
Pengiriman spesimen bisa tanpa atau dengan media transport ke laboratorium.
Diagnosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium pewarnaan, biakan, serologi atau percobaan binatang. Spesimen yang digunakan adalah cairan atau pus pada bentuk lesi kulit, sputum pada bentuk pulmonal, tinja pada bentuk intestinal. darah pada bentuk septikimia, dan cairan liquor cerebrospinalis (LCS) pada bentuk meningitis.
KLB antraks adalah terjadinya satu kasus baru antraks atau lebih pada manusia dengan sebagian kasus menunjukkan tandatanda patogomonik atau adanya bukti laboratorium. SKD-KLB antraks harus diintensifkan apabila terdapat sejumlah kematian pada binatang yang diduga karena antraks, terutama apabila terjadi pada daerah endemik antraks.
Penyelidikan KLB antraks dapat menggambarkan penyebaran, kecenderungan dan identifikasi sumber dan cara penularan serta populasi rentan serangan KLB antraks :
STUDI KASUS
Telah terjadi KLB Keracunan Makanan akibat keracunan makanan pada mahasiswa di Asrama mahsiswa Kampus X pada bulan Desember 2023. Diketahui bahwa sebagian besar mereka mulai sarapan pagi dengan berbagai menu yang telah disediakan oleh Jasa Katering Boga Lezat Rasa pada pukul 07.00 Wiba, sedangkan jumlah seluruh mahasiswa yang diperkirakan makan di asrama terdeteksi sekitar 48 mahsiwa dari 50 mahsiswa yang tinggal di asrama tersebut sebagai mana pada tabel 1 terlampir.
Pertanyaan:
1. Buatkan definisi Kasus KLB tersebut!
2. Rusmuskan hipotesis !
3. Hitung Attac rate (AR) pada masing- masing jenis makanan !
4. Hitung Resiko Relatif (RR) pada masing- masing jenis makanan!
5. Hitung prosentase gejala-gejala KLB Jawab:
6. Berikan Kesimpulan Saudara ! 7. Gambarkan kurva epidemik ! 8. Tentukan masa inkubasi
terpendek dan inkubasi terpanjang!
9. Tentukan penyebab (agent) terjadinya KLB tersebut!
10. Bagaimana penanganan KLB tersebut
Tabel . Distribusi KLB keracunan makanan berdasarkan jenis makanan dan gejala-gejalanya di di Asarama Kampus X pada Bulan Desember Tahun 2023
NO RESPONDEN JENIS MAKANAN YANG DIMAKAN GEJALA-GEJALA
(KASUS) TIMBULNY
A GEJALA (JAM)
NASI UDUK MI TIAU MI GORE NG RENDAN G SAPI SAU S TOM ATES CINC AU TEH ES DIARE MUA L- MUA LSAKI T KEPA LANYE RI PER UT
1. X X
2. X X X X X X X 09.00
3. X X X X X X X 10.00
4. X X X
5. X X X X X X 12.00
6. X X X
7. X X X X X X 10.00
8. X X X
9. X X X X X 12.00
10. X X X X X X X 11.00
11. X X X X X X 13.00
12. X X X
13. X X X X X 13.00
14. X X X X X 12.00
15. X X X X X X X 11.00
16. X X X X
17. X X X X X X 13.00
18. X X X X X X 12.00
19. X X X X
20. X X X X X X 13.00
21. X
22. X X X X X X 13.00
23. X X
24. X X X X X X 09.00
25. X X X
26. X X X X X 11.00
27. X X X X X 14.00
28. X X X X
29. X X X X X X 10.00
30. X X X X 13.00
31. X X X
32. X X X X 14.00
33. X X X X X X X X 13.00
34. X X X X
35. X X X X X X X 13.00
36. X X X X X 15.00
37. X X X X X X 14.00
38. X X X X
39. X X X 13.00
40. X X X X 14.00
41. X X X X X X X 11.00
42. X X X X
43. X X X X X
44. X X X X X X 13.00
45. X X X X X X 15.00
46. X X X X
47. X X X
48. X X X X X X 15.00
Jawaban:
3 1.Buatkan definisi KLB tersebut
Jawaban:
Kasus KLB Keracunan Makanan di Asrama mahasiswa Kampus X pada bulan Desember 2023 dapat didefinisikan sebagai kejadian kelompok keracunan makanan yang melibatkan sebagian besar mahasiswa yang tinggal di asrama.
Mereka mengalami gejala-gejala seperti diare, mual-muntah, sakit kepala, nyeri perut setelah mengonsumsi berbagai jenis makanan, termasuk nasi uduk, mi tiau, mi goreng, rendang sapi, saus tomat, es cincau, dan teh es. Gejala tersebut mulai muncul pada rentang waktu tertentu setelah sarapan pagi, dengan sebagian besar kasus terdeteksi pada jam 09.00- 15.00 WIB. Dalam total 48 responden dari 50 mahasiswa terlibat dalam insiden ini.
2.Rumuskan Hipotesis!
Jawaban:
Hipotesis untuk KLB Keracunan Makanan di Asrama mahasiswa Kampus X pada bulan Desember 2023 dapat dirumuskan sebagai berikut:
Hipotesis Utama:
Terdapat hubungan antara konsumsi jenis makanan tertentu yang disediakan oleh Jasa Katering Boga Lezat Rasa pada sarapan pagi di Asrama dengan timbulnya kasus keracunan makanan pada mahasiswa.
Hipotesis Pendukung:
1. Mahasiswa yang mengonsumsi nasi uduk lebih cenderung mengalami gejala keracunan makanan daripada yang tidak mengonsumsinya.
2. Mahasiswa yang mengonsumsi mi tiau lebih cenderung mengalami gejala keracunan makanan daripada yang tidak mengonsumsinya.
3. Mahasiswa yang mengonsumsi mi goreng lebih cenderung mengalami gejala keracunan makanan daripada yang tidak mengonsumsinya.
4. Mahasiswa yang mengonsumsi rendang sapi lebih cenderung mengalami gejala keracunan makanan daripada yang tidak mengonsumsinya.
5. Mahasiswa yang mengonsumsi saus tomat lebih cenderung mengalami gejala keracunan makanan daripada yang tidak mengonsumsinya.
6. Mahasiswa yang mengonsumsi es cincau lebih cenderung mengalami gejala keracunan makanan daripada yang tidak mengonsumsinya.
7. Mahasiswa yang mengonsumsi teh es lebih cenderung mengalami gejala keracunan makanan daripada yang tidak mengonsumsinya.
3,4,5 .Data Kasus Menurut Jenis Makanan pada KLB Keracunan Makanan di Akademi X Kota Z pada Tahun 2023
Jawaban:
responden JENIS MAKANAN
MAKAN TIDAK MAKAN
SAKIT TIDAK RR
SAKIT TOTAL AR SAKIT TIDAK
SAKIT TOTAL AR
28 Nasi Goreng 47 101 148 31,7 12 167 179 6,7 4,7
10 mie rebus 12 136 148 8,1 48 131 179 26 0,31
13 mi goreng 15 133 148 10,1 45 134 179 25 0,40
38 sambal 59 89 148 39,8 2 177 179 1,11 35
22 saus tomat 37 111 148 25 25 156 179 13 1,9
32 es cendol 42 106 148 28,3 15 165 179 8,3 3,4
14 teh es 16 132 148 10,8 45 134 179 25 0.43
6.Berikan Kesimpulan Saudara!
Jawaban:
Peristiwa keracunan makanan pada mahasiswa di asrama Tahun 2023, di Kantin Poltekkes X pukul 12.00 WIB.
Merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB), yang disebabkan karena kontaminasi oleh bakteri, virus, parasit dan racun, sehinga ada 4 kasus diantarannya kasus diare, mual, sakit kepala dan nyeri perut, di setiap kasus memiliki jam timbul gejala yang berbeda- beda. dengan pola penularan melalui makanan atau air yang sudah dikontaminasi. Puskesmas perlu lebih meningkatkan pengawasan/pembinaan terhadap keamanan pangan termasuk personal hygiene food handlers pada kantin tersebut
7.Gambarkan kurva epidemic!
Jawaban:
kurva epidemic kasus keracunan makanan di akademi X kota Z tahun 2023
8.Tentukan masa inkubasi terpendek dan inkubasi terpanjang Jawaban:
Hal ini menunjukan KLB terjadi dalam waktu satu hari dengan masa inkubasi terpendek 1 jam dan terpanjang 7 jam 9.Tentukan penyebab (agent) terjadinya KLB tersebut!
Jawaban:
Penyebab agent penyakit dari kasus KLB tersebut adalah bakteri, virus, parasit dan racun.
10.Bagaimana penanganan KLB tersebut!
Jawaban:
Penyebab agent penyakit dari kasus KLB tersebut adalah bakteri, virus, parasit dan racun.
Dalam penanganan laporan dugaan kejadian keracunan makanan tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota akan melaksanakan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui agen penyebab, gambaran epidemiologi, sumber penyebab, dan cara penularan. Untuk membuktikan bahwa bahan makanan yang dikonsumsi adalah penyebab keracunan, harus dilakukan konfirmasi melaui pengujian laboratorium terhadap contoh uji bahan makanan yang diduga sebagai sumber keracunan. Untuk identifikasi etiologi KLB Keracunan Makanan diperlukan pemeriksaan terhadap contoh uji bahan pangan yang diduga sebagai penyebab, muntahan, feces, air kencing, darah atupun jaringan tubuh lainnya. Contoh uji harus diambil, dikemas, dan dikirim secara aseptis ke laboratorium dengan cepat dan tepat, dan diupayakan tidak terjadi perubahan fisik, kimia, dan biologi. Hasil penyelidikan epidemiologi akan digunakan untuk menentukan penanggulangan dan pencegahan KLB yang efektif
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Nasi Goreng mie rebus mi goreng sambal saus tomat es cendol teh es
kurva KLB
AR makan AR tidak makan RR