Buku ini membahas tentang: Hakikat Profesi Guru, Bimbingan dan Konseling, Profesi Pendidikan dalam Kaitannya dengan Bimbingan dan Konseling, Administrasi Sekolah, Supervisi Pendidikan dan Manajemen Berbasis Sekolah. Buku ini tidak mungkin dapat terwujud bagi kita semua tanpa bantuan dan dukungan dari keluarga, sahabat, mahasiswa dan rekan kerja.
Pengertian Profesi Guru
Profesionalisme mengacu pada sikap para anggota profesi terhadap profesinya dan tingkat pengetahuan serta keahlian yang dimilikinya dalam melaksanakan pekerjaannya. Profesionalisme merupakan wujud kualitas sikap para anggota profesi terhadap profesinya serta tingkat pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya untuk mampu melaksanakan tugasnya.
Jabatan Guru Dapat Dikatakan Sebagai Profesi
Terbentuknya pribadi yang bermoral dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa hanya mungkin terjadi oleh orang yang memiliki dan menjalani kehidupan sesuai dengannya. Jelas sekali bahwa seorang guru haruslah orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap tugasnya sebagai guru, yaitu mengajar dan.
Tugas dan Fungsi Guru Serta Indikator Guru yang Profesional
Seorang guru mempunyai tugas tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik siswanya agar menjadi orang dewasa yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Untuk mendapatkan jawaban tentang ciri-ciri ideal seorang guru yang dapat menjadi teladan bagi siswanya, tidak harus dekat-dekat dengan siswanya.
Organisasi Guru dan Kode Etik Guru Indonesia
Dalam urusan berpakaian dan berhias, guru harus memperhatikan norma, estetika, dan tata krama. Jabatan guru dapat dikatakan suatu profesi, karena menjadi guru diperlukan keterampilan tertentu (mengajar, pengelolaan kelas, desain pengajaran) dan dari pekerjaan tersebut.
Struktur Organisasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Organisasi
Menjamin adanya kolaborasi yang berkesinambungan sehingga seluruh unsur dapat saling mendukung dan seluruh upaya serta sumber daya dapat terkoordinasi demi kelancaran dan keberhasilan layanan bimbingan dan konseling untuk kepentingan peserta didik. Memastikan terselenggaranya upaya pemantauan, penilaian, dan tindak lanjut sehingga perencanaan pelaksanaan dan penilaian program bimbingan dan konseling yang berkualitas dapat terus terlaksana.
Personil
Ahli lain di bidang non-bimbingan dan non-pembelajaran/pelatihan (seperti dokter, psikolog, psikiater) dapat menerima transfer kasus.
Orientasi Bimbingan dan Konseling
Orientasi Perseorangan
Orientasi Perkembangan
Orientasi Permasalahan
Ruang Lingkup Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Layanan Bimbingan dan Konseling di Luar Sekolah Layanan bimbingan dan konseling tidak hanya tersedia bagi mereka yang berada di lingkungan sekolah atau pendidikan saja. Tujuan utama bimbingan dan konseling keluarga adalah untuk memperlancar komunikasi antar anggota keluarga yang mungkin terhambat karena suatu hal.
Kode Etik Bimbingan Konseling
Peranan Guru dalam Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Dalam peran ini, guru harus menegakkan kedisiplinan baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sebagai anggota suatu profesi, guru harus mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan tertentu, yaitu kompetensi mengajar.
Pengertian Bimbingan Dan Konseling
Surya) Bimbingan adalah proses pemberian bantuan secara terus menerus dan sistematis kepada individu untuk memecahkan permasalahan yang dihadapinya guna mencapai kemampuan memahami dirinya. Proses pemberian bantuan dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang mengalami permasalahan (disebut klien) yang mengarah pada penyelesaian permasalahan yang dialami klien.
Peranan Bimbingan dan Konseling Dalam Pendidikan di Sekolah
Apabila siswa berada pada indikator di atas maka bimbingan dan konseling dapat diberikan melalui layanan inhouse. Hal ini sesuai dengan tujuan utama bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu membantu peserta didik untuk berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangan dan kecenderungannya, berbagai lingkungan yang ada dan sesuai dengan orientasi positif lingkungan.
Prinsip Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi individu dengan tujuan mengubah perilakunya menjadi lebih baik. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah harus dapat memenuhi kebutuhan individu (siswa) yang bersangkutan yang beragam dan luas.
Asas Bimbingan dan Konseling
Prinsip tersebut mengharuskan sasaran sasaran layanan bimbingan dan konseling adalah permasalahan klien dalam keadaannya saat ini. Konselor harus mampu mengarahkan seluruh layanan bimbingan dan konseling yang diberikannya untuk pengembangan kemandirian siswa.
Landasan Bimbingan dan Konseling
Terkadang ada perilaku yang sesuai dengan norma dan ada pula yang jauh dari norma agama. Hal ini sangat penting karena bidang bimbingan dan konseling adalah perilaku klien, yaitu perilaku yang perlu diubah atau dikembangkan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
Bidang Bimbingan Pribadi, Sosoial, Belajar dan Karier
Prinsip-prinsip dalam bimbingan konseling adalah prinsip kerahasiaan, prinsip kesukarelaan, prinsip keterbukaan, prinsip kemandirian, prinsip aktivitas, prinsip dinamisme, prinsip integrasi, prinsip normativitas, prinsip keahlian. . , asas perpindahan tangan, asas Tutwuri Handayani. Selain prinsip, bimbingan konseling juga mempunyai landasan yang pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan landasan yang biasa diterapkan dalam dunia pendidikan, seperti landasan dalam pengembangan kurikulum, landasan pendidikan nonformal atau landasan pendidikan pada umumnya.
Pengertian Administrasi Sekolah
- Good Carter V
- Knezevich
- Dasuqi dan Somantri
- Oteng Sutisna
- Hadari Nawawi
Menurut Dasuq dan Somantri, Administrasi Pendidikan merupakan upaya penerapan prinsip-prinsip administrasi dalam bidang pendidikan. Secara umum tujuan administrasi pendidikan adalah untuk mencapai tujuan pendidikan atau sebagai sarana untuk mencapai tujuan pendidikan.
Fungsi Administrasi Secara Khusus
Beberapa fungsi administrasi saling berkaitan, hanya saja administrasi merupakan suatu proses kegiatan beberapa orang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan menggunakan prosedur tertentu. Selain itu, Nigro/nigro juga menyatakan bahwa fungsi administrasi publik terlihat dari pernyataan Gulick tentang adanya 7 fungsi administrasi yang dikenal dengan singkatan POSDCORB, yaitu.
Perlu diketahui bahwa peran guru sebagai administrator akan berbeda jika guru tersebut adalah guru kelas di sekolah dasar dibandingkan dengan guru mata pelajaran di sekolah menengah. Pada umumnya guru yang menjalankan administrasi guru di sekolah meliputi penyiapan berbagai administrasi.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses pembelajaran dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa sesuai dengan kompetensi dasar. Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD, serta bahan ajar, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi.
Silabus
Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD serta pokok/materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi. Kelayakan; Cakupan indikator, materi inti, pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian cukup mendukung pencapaian kompetensi inti.
Perlunya Pembinaan Guru
Pendidikan pra sekolah adalah suatu mata kuliah pendidikan yang diselesaikan dalam pendidikan sekolah sebelum anak didiknya diberi tugas tertentu dalam suatu jabatan. Pendidikan berkelanjutan merupakan pendidikan yang mengacu pada kemampuan profesional dan profesional setelah peserta didik diberikan tugas tertentu dalam suatu jabatan.
Pengertian dan Fungsi Pokok Supervisi
Pengertian supervisi
Suatu upaya orang dewasa yang mempunyai cara pandang lebih tinggi dalam hal pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk membantu mereka yang membutuhkan bimbingan. Demikianlah beberapa pengertian supervisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli, kesimpulannya seiring berjalannya pembangunan, supervisi pada umumnya merupakan upaya pimpinan sekolah untuk mencermati dan memperbaiki seluruh komponen yang terlibat dalam pendidikan (tenaga pengajar, tenaga pengajar, kurikulum). ). , prasarana dan proses belajar mengajar dilaksanakan).
Fungsi Pokok Supervisi
Perkembangan konsep supervisi pendidikan kemudian memunculkan tujuan tertentu yang membedakan supervisi pendidikan dalam arti luas dan pengawasan dalam batas tertentu yaitu pengajaran. Lucio menjelaskan fungsi supervisi profesional sebagai berikut: “Fungsi utama supervisi adalah agar guru dapat membentuk dirinya dalam proses memajukan pembelajaran anak” dalam Pedoman Penerapan Kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah (Depdikbud), 1975 ) Yang dimaksud dengan supervisi adalah: sebagai bantuan kepada seluruh pegawai sekolah untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
Tanggung Jawab Pembinaan Profesionalisme Guru
Demikian pula proses pengembangan kompetensi kepribadian guru hendaknya berlandaskan pada pendidikan nilai, yaitu sosok guru yang mampu tampil sebagai manusia seutuhnya, seutuhnya, sebagai manusia, warga negara yang baik, dan warga negara yang baik. warga negara. Seperti halnya tujuan pendidikan nilai, maka tujuan program pengembangannya pun hendaknya: profesionalisasi guru melalui kompetensi pribadi. Demikian pula dalam hal kompetensi sosial, guru yang profesional harus menjalankan tugasnya dengan berpegang teguh pada sistem nilai negaranya dan berusaha melestarikan nilai-nilai tersebut melalui upaya internalisasi nilai-nilai negaranya di kalangan siswa dan rekan-rekannya yang merupakan negaranya. mitra.
Pendekatan Supervisi Pendidikan
Guru mempunyai kebebasan dan tanggung jawab untuk mengajukan pertanyaan, menganalisis dan mengembangkan metode pengajarannya sendiri. H). Pengawas mempunyai kebebasan dan tanggung jawab untuk menganalisis dan mengevaluasi cara pelaksanaan pengawasan. i) Guru mempunyai inisiatif dan tanggung jawab dalam meningkatkan kompetensi pedagogik. j) Pemimpin dan guru terbuka dalam mengumpulkan pendapat dan saling menghormati.
Latar Belakang Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Di sisi lain, beberapa sekolah mempunyai kendali atas kurikulum sebagai bagian dari tata kelola sekolah. Latar belakang munculnya manajemen sekolah (MBS) tidak lepas dari kinerja pendidikan negara berdasarkan sistem pendidikan sebelumnya.
Pengertian, Tujuan dan Manfaat Manajemen Berbasis Sekolah
Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen berbasis sekolah (MBS) adalah suatu kebijakan pemerintah yang diberikan oleh setiap sekolah untuk mengelola dan mengoptimalkan pendidikan di daerahnya sesuai dengan karakteristik daerahnya masing-masing dan peran serta masyarakat dalam terwujudnya tujuan pendidikan. . Gaffar (1989) menyatakan bahwa kepemimpinan pendidikan melibatkan proses kolaboratif yang sistematis, sistemik dan komprehensif untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Tujuan Manajemen Berbasis Sekolah
Peningkatan mutu antara lain melalui partisipasi orang tua di sekolah, fleksibilitas pengelolaan sekolah dan kelas, peningkatan profesionalisme guru dan pimpinan sekolah. Peningkatan kesetaraan dicapai antara lain melalui peningkatan partisipasi masyarakat, yang memberikan peluang bagi pemerintah untuk lebih berkonsentrasi pada kelompok tertentu.
Manfaat Manajemen Berbasis Sekolah
Sedangkan menurut Mulyasa (2006), tujuan manajemen berbasis sekolah adalah: . A. Efisiensi dicapai antara lain melalui kebebasan mengelola sumber daya, partisipasi masyarakat, dan penyederhanaan birokrasi. Meningkatkan kualitas, termasuk partisipasi orang tua di sekolah, fleksibilitas pengelolaan sekolah dan kelas, meningkatkan profesionalisme guru dan kepala sekolah. C. Peningkatan pemerataan tersebut antara lain dicapai melalui peningkatan partisipasi masyarakat yang memungkinkan pemerintah lebih fokus pada kelompok tertentu.
Prinsip Dasar Manajemen Berbasis Sekolah
- Prinsip Ekuifinalitas (Principal of Equifinality)
- Prinsip Desentralisasi (Principal of Decentralization) Desentralisasi adalah gejala yang penting dalam
- Prinsip Sistem Pengelolaan Mandiri (Principal of Self Managing System)
- Prinsip Inisiatif Manusia (Principal of Human Initiative) Prinsip ini mengakui bahwa manusia bukanlah sumber
Prinsip Desentralisasi Desentralisasi merupakan fenomena penting dalam reformasi manajemen sekolah modern. Prinsip desentralisasi didasarkan pada teori dasar bahwa pengelolaan sekolah dan kegiatan pengajaran tidak dapat menghindari permasalahan dan kesulitan.
Konsep Dasar Manajemen Berbasis Sekolah dalam Perspektif Teoritik
- Pola Baru Manajemen Pendidikan
- Manajemen Berbasis Sekolah dan Peningkatan Mutu Pendidikan
- Prinsip-Prinsip Manajemen Berbasis Sekolah
- Karakteristik Manajemen Berbasis Sekolah
Peningkatan partisipasi warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan sekolah akan menciptakan: (a) keterbukaan (transparansi); (b) kerjasama yang erat; (c) tanggung jawab; dan (d) demokrasi pendidikan. Peningkatan partisipasi warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan sekolah akan mampu menciptakan keterbukaan (transparansi), kerjasama yang kuat, tanggung jawab dan demokrasi pendidikan.
Kondisi yang Mendukung Implementasi di Sekolah
Nurcholis mengatakan bahwa manajemen sekolah (MBS) merupakan salah satu alternatif bentuk persekolahan hasil desentralisasi pendidikan (Nurcholis, 2003). Secara umum, Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah (SQIM) dapat diartikan sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan langsung seluruh warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, staf, orang tua dan masyarakat). ). meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional.