• Tidak ada hasil yang ditemukan

profil guru pamong mahasiswa program pengalaman

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "profil guru pamong mahasiswa program pengalaman"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL GURU PAMONG MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN KEPENDIDIKAN PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

STKIP PGRI SUMATERA BARAT

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

NILA SARI 09070218

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2014

(2)

Profile of Teachers Tutors Student Field Experience Program Sociology of STKIP PGRI Sumatera Barat

Oleh:

Nila Saril *Buchari Nurdin **Marlemi**

* The Sosiolgy education student of STKIP PGRI Sumatera West

** The Sosiology staff of sosiology education of STKIP PGRI Sumatera West ABSTRACT

This study originated from several problems, including lack of smooth implementation of Education Field Experience Program (PPLKK) PGRI STKIP Sociology courses in West Sumatera.

This study aims to 1) Describe Background PPLKKK sociology teacher tutors in Padang, 2) to describe teachers’ understanding of the concepts of sociology tutor PPLKKK and 3) Describe the teacher mentoring student tutors sociology of PPLKKK. This research uses a qualitative approach and descriptive. The informant is Professor of Sociology Department of Civil Service Students PPLKKK collected through interviews, observation and documentation. Data analysis was done through data collection, data reduction, data presentation and conclusion. The results of this study indicate that: 1) Background PPLKKK sociology teacher tutors in Private SMA Padang is 8 teachers who have a background in education to teachers and only one person who is not a background of non education 2) understanding of the concept of teacher tutors sociology PPLKKK the SMA private Padang is good, because teachers can tutor students understand the capabilities dibuuhkan during follow PPLKKK and 3) mentoring Mentors tutor teachers doing students PPLKKK Sociology Education courses in private school Padang generally have good coaching but still not entirely can coaching.

Key Words: profile, concepts, mentoring

1

(3)

ABSTRAK

Profil Guru Pamong Mahasiswa Prgram Pengalaman Lapangan Prgram Studi Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Penelitian ini berawal dari beberapa permasalah diantaranya kurang lancarnya pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLKK) program studi Sosiologi STKIP PGRI Sumbar. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan Latar belakang Guru Pamong Sosiologi PPLKKK di Kota Padang, 2) Mendeskripsikan pemahaman guru pamong sosiologi tentang konsep PPLKKK dan 3) Mendeskripsikan pembimbingan guru pamong Sosiologi terhadap mahasiswa PPLKKK. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe dekskriptif. Informan adalah guru Pamong Mahasiswa PPLKKK Jurusan Sosiologi STKIP PGRI Sumbar yang berjumlah 9 orang guru. Unit analisis data ini adalah individu. Data dikumpulkan melalui wwancara, observasi dan studi dikumentasi. Analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Latar Belakang guru pamong Sosiologi PPLKKK di SMA Swasta Kota Padang adalah 8 orang guru yang memliki latar belakang ke pendidikan dan hanya 1 orang guru yang tidak berlatar belakang dari non pendidikan 2) Pemahaman guru pamong Sosiologi tentang konsep PPLKKK pada SMA Swasta Kota Padang sudah baik, karena guru pamong dapat memahami kemampuan yang dibutuhkan mahasiswa selama mengikuti PPLKKK dan 3) Pembimbingna yang dilakukan guru pamong pembimbing mahasiswa PPLKKK program studi Pendidikan Sosiologi di SMA Swasta Kota Padang umumnya telah melakukan pembimbingan dengan baik tetapi masih belum seluruhnya dapat melakukan pembimbingan.

Kata Kunci. Profil, Konsep, Pembimbingan

(4)

PENDAHULUAN

Program Pengalaman Lapangan (PPLKK) merupakan muara dan aplikasi dari seluruh materi yang diterima mahasiswa selama mengikuti pembelajaran di bangku kuliah. Ada beberapa istilah yang digunakan dalam mendefenisikan Program Pengalaman Lapangan sama dengan praktik mengajar (Asril, 2011 :91).

PPLKK adalah kegiatan pelatihan untuk menerapkan berbagai pengetahuan, sikap, keterampilan dalam proses pembelajaran secara utuh dan terintegrasi, sehingga setelah mereka menyelesaikan pembelajaran micro atau PPLKK, mahasiswa lebih terlatih dalam mengajar (Asril,2011:9).

PPLKK juga diharapkan memberikan pengalaman dalam bentuk praktek kepada mahasiswa. PPLKK diharapkan mahasiswa atau calon guru menjadi guru yang professional dan punya dedikasi tinggi dalam pengabdian.

PPLKK merupakan kegiatan akademik yang dilakukan mahasiswa dalam rangka menerapkan dan meningkatkan kompetensi Pedagogi, Profesional, Kepribadian, dan Sosial yang mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku keguruan dengan segala aspeknya (kependidikan) yang dialami secara nyata di sekolah latihan (Apriana, 2012 : 5).

Walaupun sifatnya latihan, PPLK hakikatnya adalah latihan mengajar. Namun , antara tujuan mengajar dan tujuan PPLK, ada persamaan dan perbedaan. Secara khusus yang menjadi tujuan dari PPLK itu adalah:

Agar seorang calon guru lewat PPLK dapat menyumbangkan dan mengembangkan ilmunya sesuai dengan profesi yang dimilikinya dengan mengikuti Pegalaman Lapangan ( Asril, 2013:94).

Khusus bagi calon guru praktik mengajar bermanfaat untuk melatih pembiasaan calon guru dalam merealisasikan ilmu yang telah diperoleh selama di bangku perkuliahan (Asril, 2013:96). Dalam rangka mempersiapkan guru yang berkompeten, maka Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) harus membekali, melatih, dan mempersiapkan calon guru yang kompeten di bidangnya. Sebagai sarana persiapan, pembekalan dan pelatihan mahasiswa sebagai calon guru di adakan kegiatan praktik mengajar di sekolah latihan.

Praktik mengajar tersebut dikenal dengan PPLK. Sebagai calon guru mahasiswa PPLK agar keterampilan praktik mengajarnya lebih bagus maka di dampingi oleh seorang guru

pamong, yang di ambil dari guru yang mengajar di sekolah latihan.

Dimaksud dengan keterampilan di sini, adalah kesiapan dan kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas secara baik dan berhasil, disamping kemampuannya untuk menguasai permasalahan yang ada disampaikannya pada orang lain. Manfaat PPLK bagi calon guru secara langsung sebagai pedoman dan bahan pertimbangan dalam mengajar, sehingga mereka siap dari segi fisik dan mental mengahadapi permasalahan yang muncul di lapangan.

Guru pamong adalah guru yang bertanggung jawab membimbing para calon guru selama latihan praktik keguruan berlangsung dan umumnya terdiri dari guru – guru yang berada pada sekolah tempat praktik (Asril, 2011 : 102). Wardani dan Anah (1994:26) menyatakan tugas guru pamong memperkenalkan calon guru kepada siswa, membantu mahasiswa PPLK dan memberikan mereka tugas, baik tugas mengajar siswa, administrasi, maupun tugas kurikuler dan ektrakurikuler. Membantu mahasiswa calon guru untuk memperoleh berbagai informasi selama tahap pengenalan lapangan, memberikan bimbingan kepada mahasiswa calon guru selama mengikuti PPLK, mendiskusikan masalah-masalah yang dikemukakan dalam proses pembelajaran dengan kepala sekolah dan dosen pembimbing. Sementara itu STKIP PGRI Sumbar telah bekerja sama dengan:

- SMA Adabiah 1 Padang, 2 orang mahasiswa dan 2 orang guru pamong - SMA Adabiah 2 Padang, 4 orang

mahasiswa dan 2 orang gutu pamong - SMA Baiturahmah Padang, 2 orang

mahasiswa dan 2 orang guru pamong - SMA Bunda Padang, 4 orang mahasiswa

dan 1 orang guru pamong

- SMA Kartika I-5 Padang, 4 orang mahasiswa dan 2 orang guru pamong - SMA PGRI 1 Padang, 9 orang mahasiswa

dan 2 orang guru pamong

- SMA PGRI 2 Padang, 3 orang mahasiswa dan 2 orang guru pamong

- SMA PGRI 3 Padang, 4 orang mahasiswa dan 1 orang guru pamong

- SMA Pertiwi 2 Padang, 4 orang mahasiswa dam 2 orang guru pamong - SMA Semen Padang, 4 orang mahasiswa

dan 2 orang guru pamong.

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 12 Desember 2013 di SMA PGRI 1 Padang pada

(5)

salah satu guru pamong mahasiswa PPLK Sosiologi STKIP PGRI yaitu ibu Mordiaroze,S.Pd yang berlatar belakang dari jurusan Sosiologi Antropologi UNP, berbagai kendala dan permasalahan masih ditemui oleh mahasiswa maupun guru pamong. Bagi mahasiswa awal melaksanakan praktik mengajar di kelas masih gemetar menghadapi siswa, persiapan yang kurang baik, pengelolaan kelas yang tidak bagus, sehingga membutuhkan bimbingan dari guru pamong.

Observasi selanjutnya peneliti lakukan pada tanggal 12 Februari 2014 terhadap salah satu mahasiswa PPLK sosiologi yang ada di SMA Baiturahmah, dia menyatakan banyak kendala yang di hadapi oleh guru dan mahasiswa terjadi pada awal pelaksanaan PPLK karena mahasiswa masih canggung untuk mengajar di depan kelas, sedangkan guru tidak mendampingi pada awal PPLK tersebut. Hal yang sama juga peneliti temukan pada mahasiswa PPLK Studi Pendidikan Sosiologi di SMA PGRI 3 Padang, di mana awal pelaksanaan PPLK tampak kaku dan tersendat-sendat sehingga ragu-ragu dan tidak tahu sama sekali apa jawaban yang harus diberikan kepada siswa dan tidak bisa mengatasi masalah yang dihadapi di dalam kelas. Hal ini menimbulkan pembicaraan di ruang majelis guru.

Ketika melaksanakan praktik lapangan di SMA Swasta kota Padang tersebut, agar mahasiswa PPLK dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di butuhkan peran dari seseorang guru pamong, akan tetapi sering terjadi di lapangan bahwa guru pamong tidak menjalankan peran sebagaimana mestinya memberikan bimbingan dan pembinaan kepada mahasiswa yang sedang melaksanakan PPLK, seperti diuangkapkan oleh salah seorang mahsiswa PPLK, bahwa guru jarang mendampingi di dalam kelas ketika mengajar.

Dari observasi awal yang peneliti lakuakan yang ditemukan di lapangan bahwa guru pamong sering melepaskan tanggungjawab kepada mahasiswa PPLK sebagai guru pengganti dalam proses pembelajaran, atau terlalu membebani siswa.

Akibatnya mahasiswa PPLK dengan guru pamong saling mengandalkan satu sama lain, mahasiswa PPLK menganggap guru pamong sudah melaksanakan tugas mengajarnya, sementara guru pamong juga beranggapan bahwa mahasiswa PPLK sudah ada menggantikan tugas dari guru pamong tersebut. Sehingga mahasiswa dalam

pelaksanaan PPLK tidak begitu banyak mendapatkan bimbingan, arahan dan pengalaman belajar dari guru pamong.

Oleh karena itu diperlukan adanya profil guru pamong yang dapat memberikan petunjuk dan arahan kepada mahasiswa, terutama mahasiswa PPLK supaya menjadi guru yang berkualitas dan menjadi guru yang professional dalam bidangnya masing-masing dan mempunyai kompetensi dalam proses pembelajaran.

METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adlah pendekatan kualitatif karena bermaksud untuk memahami tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Data yang diperoleh dalam berbentuk kata-kata, gambaran bolistik.

Dalam hal ini yang menjadi alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif adalah mendeskripsikan tentang profil Guru Pamong Mahasiswa PPLK.

Informan penelitian di sesuaikan dengan kriteria yang telah ada. Informan adalah guru Pamong Mahasiswa PPLK Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat dan mahasiswa Program Studi Sosiologi yang melaksanakan PPLK.

Analisis Data dilakukan dengna reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian dilakukan di SMA Swasta Kota Padang yang menerima mahasiswa PPLK tahun 2013.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertama, latar belakang guru pamong Mahasiswa PPLK Program Studi Pendidikan Sosiologi di SMA Swasta Kota Padang umumnya berasal dari ke pendidikan, jadi relevan dengan mahasiswa PPLK yang dibimbing, walaupun begitu, ada juga guru pamong mahasiswa PPLK Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat yang tidak berasal dari pendidikan yang relevan yaitu memiliki latar belakang Sosiologi murni.

Berdasarkan teori Struktural Fungsional yang dikemukakan oleh Parsons, mengasumsikan bahwa masyarakat merupakan sebuah system yang terdiri dari berbagai bagian/subsistem yang saling berhubungan (Nazsir, 2008:52) guru pamong mahasiswa PPLK prgram Studi Pendidikan Sosiologi SKIP PGRI Sumatera Barat kurang

(6)

paham dengna konsep PPLK, tetapi dapat menjalankan fungsi sebagai pembimbing mahasiswa PPLK. Disamping itu, mahasiswa juga masih kurang memahami PPLK yang dijalani karena belum menjalin komunikasi yang baik dengan guru pamong. Seharusnya mahasiswa PPLK Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat dapat menjalin komunikasi yang baik dengan guru Pamong sehingga konsep PPLK tersebut dapat berjalan dengan semestinya.

Kedua, Pemahaman guru pamong sosiologi tentang konsep PPLK pada SMA Swasta Kota Padang sudah baik, karena guru pamong dapat memahami kemampuan yang dibutuhkan mahasiswa selama mengikuti program pengalaman lapangan (PPLK). Guru Pamong membimbing mahasiswa dalam hal merencakan dan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar sesuai dengan bidang studinya. Guru pamong juga bertindak sebagai penanggung jawab langsung dalam keseluruhan kegiatan mahasiswa praktek baik akademis maupun non akademis. Dosen pembimbing bertugas dalam membimbing praktikan dalam hal memecahkan masalah- masalah praktek kependidikan di sekolah tempat latihan sesuai dengan bidang studi masing-masing. Dalam kegiatan PPLK ini dosen pembimbing bertugas dalam aspek teknis edukatif dan administratif. Dosen pembimbing merupakan wakil jurusan dalam membantu kelancaran kegiatan PPLK.

Berdasarkan teori Struktural Fungsional yang di kemukakan oleh Parsons, mengasumsikan bahwa masyarakat merupakan sebuah system yang terdiri dari berbagai bagian/subsistem yang saling berhubungan (Nazsir, 2008:52).

Guru pamong telah melakukan pembimbingan terhadap mahasiswa PPLK program studi pendidikan sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat melalui uji kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor mahasiswa PPLK.

Ketiga, berdasarkan teori Parsons yaitu Struktural Fungsional, bahwa setiap masyarakat tersusun dari sekumpulan subsistem yang berbeda berdasarkan strukturnya maupun berdasarkan makna fungsionalnya bagi masyarakat. Jadi guru pamong sebagai pembimbing mahasiswa PPLK memiliki fungsi sebagai pembimbing, sehingga mahasiswa PPLK dapat menjalankan kegiatan dengan baik. Guru pamong telah membimbing mahasiswa untuk melaksanakan Praktek Lapangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selanjutnya guru pamong ada guru yang membuat jadwal

untuk mahasiswa PPLK, tetapi masih ada guru yang tidak membuat jadwal untuk mahasiswa PPLK. Dilihat dari memberikan panduan bersikap dan berprilaku mahasiswa layaknya calon pendidik / guru profesional dalam Mahasiswa PPLK program studi Pendidikan Sosiologi di SMA swasta Kota Padang, seluruh guru telah memberikan panduan bersikap dan berprilaku mahasiswa layaknya calon pendidik / guru professional.

Guru pamong juga telah memperkenalkan mahasiswa pada siswa disekolah latihan dengan cara menemani mahasiswa ketika pertama kali datang ke sekolah.

Pembimbingan selanjutnya. Guru pamong telah melakukan pembimbingan dengan baik tetapi masih belum seluruhnya dapat melakukan pembimbingan, melakukan pembimbingan dengan baik tetapi masih belum seluruhnya dapat melakukan pembimbingan, telah melakukan pembimbingan dengan baik tetapi masih belum seluruhnya dapat melakukan pembimbingan.

Pembimbingan guru pamong Pembimbing Mahasiswa PPLK program studi Pendidikan Sosiologi di SMA swasta Kota Padang umumnya telah melakukan pembimbingan dengan baik tetapi masih belum seluruhnya dapat melakukan pembimbingan. Selanjutnya, guru pamong telah melakukan pembimbingan dengan baik tetapi masih belum seluruhnya dapat melakukan pembimbingan dan telah melakukan pembimbingan dengan baik tetapi masih belum seluruhnya dapat melakukan pembimbingan.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Latar Belakang guru pamong sosiologi PPLK di Kota Padang seragam, 8 orang guru yang memiliki latar belakang ke pendidikan dan hanya 1 orang guru yang tidak berlatar belakang dari pendidikan.

Guru pamong sosiologi sudah banyak yang berpengalaman yang paling lama mengajar 27 tahun dan yang paling baru yaitu selama 4 tahun. Dari 9 orang guru pamong, 4 orang sudah ada yang sertifikasi dan 5 orang masih belum sertifikasi.

2. Pemahaman guru pamong sosiologi tentang konsep PPLK, Umumnya sudah baik karena guru pamong dapat memahami kemampuan yang dibutuhkan mahasiswa selama mengikuti PPLK.

(7)

Konsep yang harus dikuasai oleh guru pamong di antaranya pada aspek edukatif akademik, yang berperan dan memberikan warna dalam pembentukan kompetensi dan sikap professional calon guru/tenaga kependidikan. Guru pamong juga bertindak sebagai penanggung jawab langsung dalam keseluruhan kegiatan mahasiswa praktek baik akademis maupun non akademis.

3. Pembimbingan yang dilakukan guru pamong Pembimbing mahasiswa PPLK program studi Pendidikan Sosiologi di SMA swasta Kota Padang umumnya telah melakukan pembimbingan dengan baik tetapi masih belum seluruhnya dapat melakukan pembimbingan.

Saran

1. Saran yang dapat di ajukan berdasarkan penelitian ini adalah diharapkan kepada:

2. Guru pamong hendaknya meningkatkan pemahaman tentang tugas guru pamong sehingga kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) yang dilakukan mahasiswa dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Mahasiswa PPLK hendaknya membekali diri dengan berbagai perangkat pembelajaran, sehingga dapat membantu mahasiswa PPLK dalam melaksanakan tugasnya.

DAFTAR PUSTAKA

Apriana, Evi, dkk. 2012. Pedoman dan Penilaian PPLK. FKIP Universitas Serambi Mekah.

Arikunto, Suharsimi.2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Asril, Zainal. 2011. Micro Theaching di sertai dengan Pedoman Pengalaman.

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Jauhari, Heri. 2010.Panduan Penulisan Skripsi Teori dan Aplikasi:Bandung Pustaka Setia.

Lufri. 2007.Kiat Memahami dan Melakukan Penelitian. UNP Press: Padang.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Badung: CV Pustaka Setia.

Miles Mathew dan Michael A. Huberman.

1996. Analisis Data Kualitatif. Jakarta:

Universitas Indonesia Pers

Moleong, Lexy J.2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remadja Rosda Karya.

Muri, Yusuf .2007.Metodologi Penelitian.

Padang : UNP Press.

Nasrullah, Nazsir.2008. Teori – Teori Sosiologi.Bandung : Widya Padjadjaran.

Neli, Srifiarni.2005.Persepsi Guru Pamong Terhadap Keterampilan Dasar Mengajar Mahasiswa PPLK UNP di Kota Padang.

Sulam, Burhanudin, 2004. Cara Belajar yang Sukses di Perguruan Tinggi:Jakarta:PT Rineka Cipta.

Uno, Hamzah.B. 2007. Profesi Pendidikan.

Jakarta: PT, Bumi Aksara.

Wardani dan Anah. 1994. Program Pengalaman Lapangan.Depdikbud.

Jakarta.

Skripsi / Jurnal Ilmiah

Khotimal, Nurul. 2007. Profil Masyarakat Miskin di Duri Kelurahan Pematang Pudung Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

Skripsi. UNP Padang.

Putri, Syofia Melisa. 2008. Persepsi Guru Pamong Tentang Kompetensi Mahasiswa Tata Rias Dan Kecantikan Dalam pelaksanaan PPLK Pada SMK di Sumbar.

Skripsi. UNP Padang.

Restika, Nike. 2009. Profil Remaja Gamers Pekanbaru. Skripsi. Padang. Unri

Yani, Nadia Fitri 2008. Peranan Guru Pamong Membimbing Mahasiwa Sosiologi STKIP Sumatera Barat (Studi Tentang Kesiapan Guru Pamong Membimbing Mahasiswa PPL Untuk Praktek Memngajar) Di SMA N Se- Kabupaten Dharmasraya. Skripsi.

Padang. STKIP PGRI Sumbar.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini dapat dipaparkan bahwa: 1 Paradigma guru terhadap proses pembelajaran, guru adalah motivator, fasilittor bagi siswa serta guru Pendidikan Agama Islam di SMA

Sedangkan menurut Sukardi, 2010:36, bimbingan adalah sebagai berikut “Suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkeseinambungan supaya individu tersebut