• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Kebahagiaan Remaja Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Profil Kebahagiaan Remaja Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Profil Kebahagiaan Remaja Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang

By:

Fifi Putri *

Dr. Yuzarion Zubir, S. Ag., S.Psi., M.Si **

Alfaiz, S.Psi.I., M.Pd **

*Student

** Lecturers

Student Guidance and Counseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

The background of the research was the initial phenomena that the physical needs of orphans in Aisyiyah Orphanage like foods, beverages, and clothes have been satisfyingly fulfilled.

However, the psychological needs as loves, affection, reward, and safety have not been optimally fulfilled. Thus, this will obviously hamper those children’s growth and development. The research is aimed at describing teens’ happiness in Aisyiyah Orphanage of Ampang Division pursuant to affective and achievement factors. The research using a descriptive quantitative approach.

Population of the was 26 teenage girls who stays in the orphanage. The sampling technique was total sampling and to analyze the data use a technique percentage. The findings of the at reveal that the teens’ happiness in Aisyiyah Orphanage Ampang was good at 18 (69.2%) teenagers felt that they are happy based on acceptance behavior. Further, 17 (65.4%) children feel happy when they were interviewed related to affective factors. Moreover, the profile of teens’ happiness in Aisyiyah Orphanage Ampang was good at 13 (50%) teenagers felt that they are happy based on their achievement. Pursuant to the findings, it can be recommended to the chairman of Aisyiyah Orphanage of Ampang Padang that children needs’ both physical and psychological needs have to receive high attention that they children could grow and develop their potentials optimally.

Keyword: Adolescent happiness, orphanage, and teenage.

Pendahuluan

Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti ingin merasakan kebahagiaan, demikian juga halnya dengan remaja yang berada di panti asuhan. Kebahagiaan itu sendiri adalah luapan perasaan positif yang dirasakan secara mental datang dari lubuk hati pada setiap manusia akan sebuah kesejahteraan, kenyamanan, dan kepuasan hati dari tujuan yang dicapainya. Setiap remaja di manapun berada dapat merasakan kebahagiaan, walaupun tinggal di sebuah panti asuhan yang diasuh oleh orang lain dan tidak ada pertalian darah. Di panti asuhan remaja mendapatkan kedisiplinan yang sangat baik dan mereka dapat berinteraksi dalam bergaul dengan teman sebaya dan lingkungannya. Suasana lingkungan tersebut membuat para remaja yang tinggal di panti asuhan dapat merasakan kenyamanan.

Pada tiap rentang kehidupan, masa remaja juga memiliki masa kebahagiaan dan ketidakbahagiaan. Hurlock (1980:19) memaparkan tiga aspek penting tentang kebahagiaan yang disebut dengan esensi

kebahagiaan. Ketiga aspek kebahagiaan tersebut yaitu, adanya: 1) sikap menerima (acceptance), 2) kasih sayang (affection), dan 3) mendapatkan prestasi (achievement).

Sikap menerima yang dimaksud di sini adalah bagaimana individu dapat menerima dirinya apa adanya. Penerimaan diri timbul dari penyesuaian pribadi maupun penyesuaian sosial yang baik. Kasih dan sayang merupakan hasil dari sikap diterima orang lain. Semakin diterima baik, maka semakin banyak kasih sayang yang didapat.

Sedangkan prestasi berhubungan dengan tercapainya tujuan seseorang, jika tujuan realistisnya rendah, maka akan timbul kegagalan dan tidak merasa puas serta cenderung tidak bahagia. Untuk itu, dibutuhkan usaha yang keras demi mencapai prestasi yang diinginkan.

Berdasarkan hasil wawancara salah satu penghuni panti, yang dilakukan pada tanggal, 02 Februari 2015 di panti asuhan Aisyiyah cabang Ampang Padang, bahwa remaja panti asuhan tidak diberi kebebasan untuk bergaul seperti belajar kelompok di luar lingkungan panti dan tidak dibolehkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di

(3)

sekolah. Remaja juga jarang merasakan kasih sayang sosok seorang Ayah dan Ibu kandung layaknya tinggal di rumah sendiri, serta remaja tidak memiliki keluarga lengkap sebagai sumber mereka memperoleh kasih sayang yang seutuhnya.

Namun, jika dilihat dari segi sarana dan prasarana sudah dikatakan lengkap untuk remaja panti. Remaja panti bisa menggunakan semua fasilitas yang ada di panti sehingga remaja tersebut mengembangkan segala kemampuannya seperti: adanya ruangan khusus untuk belajar, dan belajar komputer, adanya Mushallah untuk belajar agama seperti:

mengaji, ceramah, shalat lima waktu, dan kultum setiap harinya. Adanya hiburan seperti nonton bersama pada hari libur dengan seluruh anak panti dan kakak asuh.

Kegiatan yang dilakukan di panti menjadikan hubungan remaja panti menjadi lebih akrab antar sesama.

Sedangkan hasil pengamatan pada tanggal, 02 Februari 2015 di panti asuhan bahwa di panti asuhan Ibu asuh yang berperan sebagai pengganti orang tua kandung hanya mengarahkan dan terkadang perlakuan salah seorang Ibu asuh membuat anak merasa dikucilkan sehingga anak menjadi kurang percaya diri dan sedih.

Namun, walaupun demikian Ibu asuh tidak merasa perlakuan tersebut akan menganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Ibu asuh juga jarang menghabiskan waktu bersama remaja, sehingga kedekatan yang terjadi hanya antara remaja dengan kakak asuh.

Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang: Profil Kebahagiaan Remaja Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang.

Mengingat luasnya ruang lingkup penelitian ini maka penelitian ini dibatasi pada:

1. Profil kebahagiaan remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang dilihat dari sikap menerima.

2. Profil pencapaian tugas perkembangan Profil kebahagiaan remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang dilihat dari memperoleh kasih sayang.

3. Profil kebahagiaan remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang dilihat dari memperoleh prestasi.

Berkaitan dengan judul penelitian maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui profil kebahagiaan remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang dilihat dari sikap menerima.

2. Untuk mengetahui profil kebahagiaan remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang dilihat dari memperoleh kasih sayang.

3. Untuk mengetahui profil kebahagiaan remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang dilihat dari memperoleh prestasi.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian yaitu:

“Bagaimana profil kebahagiaan remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang?”

Metode Penelitian

Penelitian ini tergolong jenis penelitian deskriptif. Saebani (2008:128) mengungkapkan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka dalam penyajian data dan analisis yang menggunakan uji statistika, yang salah satu tujuan dari penelitian adalah menguji hipotesis yang ditentukan sebelumnya. Menurut Yusuf (2007:83), penelitian deskriptif adalah salah satu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan secara sistematis yang sedang berlangsung pada saat penelitian dilakukan.

Maka penelitian ini akan mengungkapkan data mengenai profil kebahagiaan remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24-28 Juli 2015. Peneliti memilih tempat di panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang karena pada saat melakukan pengamatan dan wawancara di panti tersebut, peneliti menemukan adanya remaja terlihat kurang bahagia serta peneliti ingin mengetahui profil kebahagiaan remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang.

Peneliti mengambil sasaran yang akan diteliti yaitu remaja putri panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang.

Populasi dari penelitian ini sebanyak 26 remaja putri dan sampel penelitian

(4)

sebanyak 26 remaja putri, yaitu dengan menggunakan teknik total sampling.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data interval. Riduwan (2010:85) menyatakan bahwa “Data interval adalah data yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama”.

Selanjutnya, Bungin (2006:72) variabel interval adalah variabel yang dibangun dari pengukuran sehingga dalam pengukuran tersebut diasumsikan terdapat satuan pengukuran yang sama. Jadi, data yang diintervalkan dalam penelitian ini adalah profil kebahagiaan remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang.

Agar pengumpulan data berjalan dengan lancar maka peneliti menjalankan prosedur sebagai berikut:

1. Melakukan studi kepustakaan untuk mendalami teori-teori yang berkaitan dengan profil kebahagiaan remaja panti asuhan.

2. Membuat kisi-kisi instrumen.

3. Menyusun atau merumuskan item.

4. Angket disusun dengan lima alternatif jawaban, dimana jawaban menggunakan tanda check list (√) pada salah satu jawaban yang telah tersedia, maka skala pengukuran yang akan digunakan peneliti adalah dengan menggunakan

“Skala Likert”. Peneliti menggunakan 5 alternatif jawaban yang telah disediakan dalam penelitian ini yaitu sangat bahagia, bahagia, cukup bahagia, tidak bahagia, dan sangat tidak bahagia.

5. Angket di uji ahli oleh 2 orang Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling (Prodi BK STKIP PGRI Sumbar).

6. Melakukan uji coba angket kepada 30 remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Nanggalo Padang untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen.

Analisis data dilakukan setelah data terkumpul melalui angket. Data yang terkumpul melalui angket dideskripsikan melalui pengolahan dengan langkah- langkah sebagai berikut:

1. Mengimput data mentah hasil penelitian ke dalam Microsoft excel 2007.

2. Mengkonfirmasi data mentah kedalam software SPSS versi 20.0 dan melakukan analisis statistik deskriptif.

3. Menetapkan interval skor berdasarkan skala 5, untuk variabel dan indikatornya, menggunakan rumus.

Menurut Sturgess (Mangkuatmodjo, 2003:37) mencari interval skor sebagai berikut:

Skor Tertinggi-Skor Terendah i =

Alternatif jawaban

4. Menetapkan 5 kategori berdasarkan kriteria kurva normal, untuk variabel dan masing-masing indikator. Variabel kebahagiaan remaja panti asuhan Aisyiyah cabang Ampang Padang yang sub variabel sikap menerima, kasih sayang, prestasi dengan indikatornya penyesuaian pribadi, penyesuaian sosial, memberi kasih sayang, mendapatkan kasih sayang, hasil yang dicapai dengan kategori sangat bahagia, bahagia, cukup bahagia, tidak bahagia dan sangat tidak bahagia.

5. Mencari frekuensi untuk setiap total skor pernyataan subyek penelitian, mengelompokkan dalam lima kategori skor interval yang ditetapkan dengan memasukkan kategori melalui software SPSS versi 20.0.

6. Mencari persentase untuk setiap data atau total skor pernyataan subyek penelitian dengan rumus persentase yang tersedia di software SPSS versi 20.0.

7. Mencermati hasil analisis dan mendeskripsikannya serta menarik kesimpulan penelitian dengan memperhatikan skor minimum, maksimum, mean, median, dan standar deviasi.

8. Menganalisis data hasil penelitian dan pembahasan.

Hasil dan Pembahasan

1. Profil Kebahagiaan Remaja Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang dilihat dari Sikap Menerima.

Berdasarkan data tang telah dikumpulkan tentang profil kebahagiaan remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang dilihat dari sikap menerima yaitu pada kategori cukup bahagia sebanyak 18 orang remaja (69.2%), dan bahagia sebanyak 7 orang remaja (26.9%), dan sangat bahagia sebanyak 1 orang remaja (3.8%). Data ini diperkuat oleh mean skor remaja panti 3.35 dan standar deviasi 0.562.

Sesuai dengan pendapat Hurlock (1980:19) sikap menerima yang dimaksud di sini adalah bagaimana individu dapat menerima dirinya apa

(5)

adanya. Penerimaan diri timbul dari penyesuaian pribadi maupun penyesuaian sosial yang baik. Beberapa faktor yang penting dalam masalah sikap menerima adalah menjaga kesehatan diri, merasa nyaman dan mempertahankan apa yang dimiliki

individu menikmati dan

mempertahankan apa yang ia miliki sehingga akan menimbulkan rasa bangga dan percaya pada dirinya sendiri.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sikap menerima adalah adanya suatu penerimaan diri yang mampu memahami keadaan dirinya seperti adanya penyesuaian pribadi, remaja panti asuhan bisa menerima dirinya apa adanya walaupun tinggal di panti asuhan, serta penyesuaian sosial yaitu remaja panti yang bisa menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekitarnya tempat ia berinteraksi.

Berdasarkan temuan dilapangan bahwa kebahagiaan remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang dilihat dari sikap menerima berada pada kategori cukup bahagia. Remaja dalam penerimaan dirinya sudah dikatakan cukup bahagia.

2. Profil kebahagiaan remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang dilihat dari memperoleh kasih sayang.

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan mengenai profil kebahagiaan remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang yaitu pada kategori cukup bahagia sebanyak 17 orang remaja dengan persentase 65.4% dan bahagia sebanyak 9 orang remaja dengan persentase 34.6%. Data ini diperkuat oleh mean skor remaja panti 3.35 dan standar deviasi 0.485.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan remaja panti asuhan dilihat dari memperoleh kasih sayang tergolong pada kategori cukup bahagia, hal ini juga ditemukan peneliti seperti Ibu asuh yang kurang memberi perhatian terhadap remaja panti. Keterbatasan Ibu asuh memberi kasih sayang membuat remaja merasa kurang diperhatikan.

Sesuai dengan pendapat Hurlock (1980:19) kasih dan sayang merupakan hal normal dari perasaan individu terhandap orang lain. Semakin diterima baik oleh orang lain, maka semakin bisa

ia dicintai orang lain. Seseorang yang mengalami kekurangan kasih sayang pada masa kanak-kanak akan merasa tidak bahagia dan cenderung mengembangkan nilai-nilai atau merasakan ketidakbahagiaan dalam kehidupan selanjutnya.

Kemudian Maslow (Ali, 2004:155) kasih sayang merupakan sesuatu yang hakiki dan sangat berharga dalam kehidupan manusia karena di dalamnya menyangkut suatu hubungan erat, sehat, dan penuh kasih sayang antara dua orang atau lebih, serta menumbuhkan sikap saling percaya, tanpa kasih sayang, pertumbuhan dan perkembangan individu akan terhambat.

Rogers (Ali, 2004:156) juga memaparkan cinta dan kasih sayang sebagai keadaan dimengerti secara mendalam dan diterima dengan sepenuh hati.

3. Profil kebahagiaan remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang dilihat dari memperoleh prestasi.

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan mengenai profil kebahagiaan remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang memperoleh prestasi yaitu pada kategori tidak bahagia sebanyak 3 orang remaja (11.5%), cukup bahagia sebanyak 10 orang remaja (38.5%), dan bahagia sebanyak 13 orang remaja (50.0%).

Data ini diperkuat oleh mean skor remaja panti 3.38 dan standar deviasi 0.697

.

Sesuai dengan pendapat Hurlock (1980:19) prestasi merupakan hasil yang dicapai setelah individu melakukan suatu kegiatan. Kalau hasil tidak tercapai maka disebut gagal dan yang bersangkutan akan merasa tidak puas dan tidak bahagia. Sejalan dengan itu menurut Ratnawati (Syaefullah, 2012:171) prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, atau dikerjakan oleh seseorang.

Selanjutnya McClelland (Ali, 2004:159) menyatakan kepada kebutuhan ini sangat menonjol pada masa remaja. Pada dasarnya setiap individu ingin dipandang sebagai orang yang berhasil dalam hidupnya, mampu mengatasi semua hambatan dan tidak pernah menyerah untuk terus berusaha menambah pengetahuannya.

Sebaliknya, tidak ada orang yang

(6)

senang jika menghadapi kegagalan dalam hidupnya atau dikatakan sebagai orang yang gagal atau tidak berhasil.

Kenyataan ini merupakan cerminan bahwa di dalam diri orang itu terdapat kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement) yang akan membuatnya merasa bahagia.

Berdasarkan memperoleh prestasi rata-rata remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang terkategori bahagia sebanyak 13 orang remaja. Hal ini menunjukkan remaja panti merasa puas dengan hasil yang diinginkannya.

Namun ada 4 orang remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang merasa dirinya telah gagal dalam mencapai prestasinya sehingga remaja merasa kecewa dan tidak bahagia. Hal ini perlu diberikan motivasi dan semangat untuk remaja yang merasa gagal dalam mencapai prestasinya.

Kebutuhan akan prestasi sangat perlu dicapai bagi semua orang, khususnya remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang.

Remaja panti akan merasa gagal, kecewa jika tidak bisa meraih prestasinya. Remaja hendaknya lebih semangat untuk meraih prestasinya, sehingga remaja sangat berbahagia ketika prestasinya sesuai dengan keinginan hatinya.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan mengenai profil kebahagiaan remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang.

Temuan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Profil kebahagiaan remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang dilihat dari sikap menerima berada pada kategori cukup bahagia.

2. Profil kebahagiaan remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang dilihat dari memperoleh kasih sayang berada pada kategori cukup bahagia.

3. Profil kebahagiaan remaja panti asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang dilihat dari memperoleh prestasi berada pada kategori bahagia.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dalam penelitian ini, peneliti ingin mengajukan beberapa saran kepada:

1.

Remaja, agar tetap selalu bersyukur kepada Allah SWT, walau tinggal di panti asuhan remaja harus terus semangat mencapai cita-citanya.

2.

Ketua Yayasan Panti Asuhan Aisyiyah Cabang Ampang Padang selaku Ibu asuh, agar bisa lebih memperhatikan kebutuhan yang diperlukan remaja baik itu kebutuhan fisik dan kebutuhan psikisnya, dan bisa memahami setiap perkembangan-perkembangan remaja yang tinggal di panti asuhan.

3.

Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat untuk lebih menambah wawasan dan pengembangan teori-teori tentang kebahagiaan remaja.

4.

Peneliti Selanjutnya untuk dapat meneliti lebih dalam lagi mengenai indikator-indikator kebahagiaan remaja dilihat dari sikap menerima, kasih sayang, dan prestasi sehingga diperoleh informasi yang lebih rinci dan mendalam.

Kepustakaan

Ali, Mohammad & Mohammad Asrori.

(2004). Psikologi Remaja. Jakarta:

Bumi Aksara

Bungin, Burhan. (2006). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta:

Prenada Media Group

Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan: (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan) Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga Mangkuatmodjo, Soegyarto. (2003).

Pengantar statistik. Jakarta:

Reneka Cipta

Riduwan. (2010). Belajar mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta Saebani, Beni Ahmad. (2008). Model

Penelitian. Bandung: Pustaka Setia Syaefullah. (2012). Psikologi

Perkembangan dan Pendidikan.

Bandung: Pustaka Setia

Yusuf. A Muri. (2007). Metodologi Penelitian. “Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah”. Padang: UNP Press

Referensi

Dokumen terkait

Konsep Kebahagiaan Pada Remaja Yang Tinggal Di Jalanan, Panti Asuhan Dan Pesantren .Jurnal Ilmiah Psikologi Vol.. Semantik