• Tidak ada hasil yang ditemukan

profil minat peserta didik dalam mengikuti mata

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "profil minat peserta didik dalam mengikuti mata"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL MINAT PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN AGAMA DI SMP NEGERI 1 RAO

KABUPATEN PASAMAN

JURNAL

Oleh : FITRIA NPM: 11060149

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2017

(2)

PROFI MINAT PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN AGAMA DI SMP NEGERI 1 RAO KABUPATEN

PASAMAN

Oleh:

Fitria

Student Guidance And Counseling STKIP PGRI SUMATERA BARAT e-mail : http://www.stkip-pgri-sumbar.ac.id

ABSTRACT

The purposes of this study are 1) Observe thestudents’ interest in learning religion subject through the material and tool used. 2) Observe thestudents’interest in learning religion subject through the methods used 3) Observe thestudents’ interest in learning religion subject throughthe emotional relationship between students and teacher. Type of this researchis descriptive quantitative research. The populations in this research were 208 students. The sampling taking technique is simple random sampling obtained 59 votes. The data were obtained through a questionnaire, and processed with percentage analysistechniques using SPSS version 22.00. Based on the results of the research aboutthe profile of students’ interests in following religionsubjects in SMP Negeri 1 Rao Pasaman can be concluded as follow: 1) Profile of students’ interests in following the religious subjects observedthrough the materials and tools used is on the high category. 2) Profile of students’ interests in following the religious subjects observedthrough thelearning methods used is on the high category. 3) Profile of students’ interests in following the religious subjects observedthrough emotional relationship between students and teacheris on the quite high category. This study was recommended to; learners and teachers of religion subject.

Keywords: following the religious subjects.

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan.Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa :Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memili kekuatan spiritual keagamaan,, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Di sekolah tenaga pendidik bertugas membimbing peserta didik dan berkewajiban mengoptimalisasikan perkembangan peserta didik yang muaranya untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Presetasi belajar yang memuaskan dapat diraih oleh setiap peserta didik jika materi dengan metode yang

diajarkan disesuai dengan kebutuhan peserta didik, sehingga dengan adanya kebutuhan tersebut mampu memancing keinginan peserta didik untuk beajar, keinginan untuk beajar sesuatu inilah yang disebut dengan minat beajar peserta didik.

Menurut Slameto (2003:57): Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat peserta didik, maka peserta didik tidak akan belajar dengan sebaik-sebaiknya, karna tidak ada daya tarik baginya. Hal ini berarti peserta didik dapat segera menerapkan apa yang telah dipelajarinya dan menumbuhkan minat terhadap suatu objek atau kegiatan tertentu dari subjek yang diciptakan oleh pengajar atau guru.

Minat juga dapat diartikan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan tersebut termasuk belajar yang diminati peserta didik, akan diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang. Salah

(3)

satunya yaitu minat peserta didik terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam.

Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003, pasal 37 ayat 1 bahwa: kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan agama. Pendidikan agama di Indonesia mempunyai posisi yang strategis, mengingat bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama dan di Indonesia agama dijadikan sebagai modal dasar pembangunan dan diharapkan berperan sebagai penggerak dan pengendali, pembimbing dan pendorong hidup warganya kearah suatu penghidupan yang lebih baik dan sempurna (Sabri, 1999:74).

Sesuai dengan pendapat Gunarsa (1995:66) minat juga erat hubungannya dengan rangsangan dan melalui rangsangan dapat menumbuhkan minat seseorang. Berikut ada beberapa upaya dalam menumbuhkan minat:

a. Keberhasilan dalam suatu aktivitas, tentunya tidak dapat disangkal lagi, bahwa minat turut mendorong seseorang melakukan suatu pekerjaan.

b. Pengalaman. Pengalaman juga merupakan faktor penting dalam menumbuhkan minat.

c. Minat timbul dari situasi belajar. Minat dapat timbul dari situasi belaja

Sesuai dengan pendapat Dunkin (Sanjaya, 2006:53) teacher propertis adalah kualitas suatu pelajaran dipengaruhi oleh sikap yang dimiliki seorang guru seperti sikap guru terhadap mata pelajaran yang di ajarkan, kemampuan yang dimiliki guru seperti perencanaan bahan, alat dan metode yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan sikap guru terhadap peserta didik. Berdasarkan pendapat Dunkin dapat diartikan bahwa minat belajar peserta didik dapat dilihat dari keteampilan guru dalam proses belajar mengajar seperti kemampuan dalam memilih materi dan alat pelajaran, metode yang digunakan, dan sikap guru terhadap peserta didik.

Hasil observasi ini sesuai dengan wawancara pada guru pembimbing di SMP Negeri 1 Rao tanggal 24 Januari 2016, minat peserta didik dalam pelajaran agama terlihat kurang. Kondisi ini terlihat dari masih ditemukannya peserta didik yang sering ke luar masuk saat proses dengan alasan pelajarannya membosankan, bolos dalam belajar agama karena guru agamanya pemarah dan jutek, suka mengganggu teman dalam

belajar dan tidak memperhatikan guru ketika menerangkan.

Selanjutnya, penulis juga melakukan wawancara dengan beberapa orang peserta didik di SMP Negeri 1 Rao tanggal 25 Januari 2016. Adapun hasil wawancara dengan 5 (lima) orang peserta didik yang sering keluar masuk pada saat proses pembelajaran agama berlangsung, penulis mendapat berbagai macam jawaban. 3 (tiga) orang diantaranya menjawab pelajaran yang diikuti kurang menarik atau membosankan, seperti: materi (alat pelajaran) atau metode yang diajarkan kurang menarik mereka mengungkapkannya dengan “ ibu guru agama tersebut ceramah- ceramah saja” dan itu membosankan bagi peserta didik, gurunya suka pilih kasih kepada peserta didik, seperti: pelit memberikan nilai, tidak adil dan lain-lain. Sementara 2 (dua) orang lainnya menjawab merasa bosan, jenuh, dan malas didalam kelas.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

1. Minat belajar peserta didik dilihat dari bahan dan alat pelajaran agama di SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman.

2. Minat belajar peserta didik dilihat dari metode belajar agama yang digunakan di SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman.

3. Minat belajar peserta didik dilihat dari hubungan guru agama dengan peserta di SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman.

Menurut Syaiful Bahri Djamrah (2011:132) mengungkapkan bahwa minat belajar dapat diekspresikan peserta didik melalui:

a. Pernyataan lebih menyukai sesuatu dari pada yang lainnya.

b. Partisipasi yang aktif dalam suatu kegiatan.

c. Memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminati tanpa men ghiraukan yang lain.

Selain itu minat belajar juga dipengaruhi oleh sikap seorang guru. Menurut Dunkin (Sanjaya, 2010:53) teacher propertis adalah kualitas suatu pelajaran dipengaruhi oleh sikap yang dimiliki seorang guru seperti sikap guru terhadap mata pelajaran yang di ajarkan, kemampuan yang dimiliki guru seperti perencanaan bahan, alat dan metode yang

(4)

sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan sikap guru terhadap peserta didik

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016. Adapun tempat atau lokasi untuk melaksanakan penelitian adalah SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman.Alasan peneliti memilih sekolah ini adalah karena fenomena awal peneliti temukan di SMP Negeri 1 Rao yaitu berdasarkan observasi dan wawancara sehingga peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 1 Rao.

Penelitian yang dilakukan yaitu merupakan penelitian Deskriptif kuantitatif, yang mana penelitian ini menggambarkan apa adanya dari fenomena yang ditemukan.

Menurut Yusuf (2005:83), penelitian deskriptif adalah: “salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu”. Penelitian ini mengungkap persoalan-persoalan yang terjadi dengan menggunakan pendekatan deskriptif.

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang akan mengungkap data dan keterangan mengenai permasalahan yang terjadi dan bertujuan untuk memperjelas pemahaman tentang permasalahan yang terjadi.

Hasil penelitian ini digunakan untuk memperbaiki atau meningkatkan kwalitas dari apa yang diteliti.

1.Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti. Sejalan dengan pendapat Bungin (2009:99) adalah “Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian”. Maka dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh peserta didik kelas VIII yang ada SMP N 1 Rao, Kabupaten Pasaman. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 208 orang.

2.Sampel

Penarikan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan total sampling, yaitu sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti. Apabila populasi kurang dari seratus maka sampel dapat diambil keseluruhannya,

tetapi apabila lebih dari seratus maka dapat diambil sebesar 10-15% atau 20-30% atau lebih. Berdasarkan hal tersebut, sehingga sampel berjumlah 59 orang siswa.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sesuai dengan variabel penelitian, dalam deskripsi data hasil penelitian ini dideskripsikan data tentang profil minat peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran agama di SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman dengan sub variabel yaitu bagaimana minat belajar peserta didik dilihat dari bahan dan alat pelajaran agama,dilihat dari metode belajar agama dan dilihat dari hubungan guru agama dengan peserta didik di SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Uji Prasyarat Analisis Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji untuk mengukur apakah data memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik. Data yang berdistribusi normal adalah data yang memusat pada nilai rata-rata atau median.

2. Deskripsi Data Minat Peserta Didik dalam Mengikuti Mata Pelajaran Agama di SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman

a. Deskripsi Umum

Deskripsi data sikap minat peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran agama dengan menggunakan item pernyataan yang valid dan reliabel sebanyak 42 item. Setiap item jawaban responden diberi skor 4 sampai 0 untuk pernyataan positif (+) dan 0 sampai 4 untuk item pernyataan negatif (-). Berdasarkan jawaban responden maka deskripsi tentang minat peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran agama, pada variabel ini skor terendah 0, skor tinggi 168.

b.Deskripsi Khusus

1) Deskripsi data sikap minat peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran agama dilihat dari bahan dan alat dengan menggunakan item pernyataan yang valid dan reliabel sebanyak 21 item. Setiap item jawaban responden diberi skor 4 sampai 0 untuk pernyataan positif (+) dan 0 sampai 4 untuk item pernyataan negatif (-).

Berdasarkan jawaban responden maka deskripsi tentang minat peserta didik

(5)

dalam mengikuti mata pelajaran agama, pada variabel ini skor terendah 0, skor tinggi 84,

2) Deskripsi data sikap minat peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran agama dilihat dari metode belajar yang digunakan dengan menggunakan item pernyataan yang valid dan reliabel sebanyak 11 item. Setiap item jawaban responden diberi skor 4 sampai 0 untuk pernyataan positif (+) dan 0 sampai 4 untuk item pernyataan negatif(-).

Berdasarkan jawaban responden maka deskripsi tentang minat peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran agama, pada variabel ini skor terendah 0, skor tinggi 44.

3) Deskripsi data sikap minat peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran agama dilihat dari hubungan dengan guru dengan menggunakan item pernyataan yang valid dan reliabel sebanyak 10 item.

Setiap item jawaban responden diberi skor 4 sampai 0 untuk pernyataan positif (+) dan 0 sampai 4 untuk item pernyataan negatif(-). Berdasarkan jawaban responden pada variabel ini skor terendah 0, skor tinggi 40.

PENUTUP A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang profil minat peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran agama di SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Profil minat peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran agama dilihat dari bahan dan alat yang digunakan di SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman berada pada kategori tinggi.

2. Profil minat peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran agama dilihat dari metode belajar yang digunakan di SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman berada pada kategori tinggi.

3. Profil minat peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran agama dilihat dari hubungan dengan guru yang digunakan di SMP Negeri 1 Rao Kabupaten Pasaman berada pada kategori cukup tinggi.

B. Saran

1. Peserta didik diharapkan untuk terus meningkatkan minat belajar yang dimilikinya khususnya mata pelajaran agama sehingga ilmu pengetahuan agama peserta didik semakin meningkat pula dan akan terciptalah peserta didik yang beriman dan bertakwa sebagai wujud karakter dalam diri peserta didik.

2. Guru mata pelajaran agama diharapkan dapat memilih dan menyesuaikan alat, bahan, metode dan meningkatkan hubungan yang baik dengan peserta didik sehingga dengan adanya rangsangan yang tepat maka akan meningkatkan pula minat belajar peserta didik dalam belajar agama.

3. Guru BK diharapkan dapat membantu guru agama dalam memilih alat dan metode saat proses belajar agama yang tepat serta sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan perkembangan pemahaman agama pesera didik sehingga dapat meningkatkan minat peserta didik sehingga menjadikan mata pelajaran agama sebagai salah satu mata pelajaran yang penting bagi diri peserta didik.

4. Kepala sekolah bersama personil sekolah lainnya dapat memberikan wadah atau fasilitas yang dibutuhkan oleh guru agama dalam proses belajar mengajar sehingga dengan mudahnya mendapatkan fasilitas atau alat yang tepat dapat meningkatkan kreatifitas guru agama dalam memilih alat dan bahan, metode yang digunakan sehingga dengan beragamamnya alat dan bahan serta metode belajar mampu meningkatkan minat peserta didik dalam mengikuti proses belajar.

5. Bagi Penelitian Sendiri Penelitian ini menambah dan mengembangkan wawasan peneliti sehingga peneliti dapat memahami bagaimana minat seseorang khususnya peserta didik dalam mengikuti pelajaran agama.

6. Bagi Penelitian Selanjutnya diharapkan lagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini dengan jenis penelitian yang berbeda atau menggunakan dua variabel yang dihubungkan seperti hubungan minat peserta didik dalam mengikuti mata pelajaran agama dengan sikap keberagamaannya.

(6)

KEPUSTAKAAN

Bungin, M. Burhan. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Gunarsa. 1995. Psikologi Keperawatan. Jakarta:

BPK Gunung Mulia

Sanjaya, Wina. 2006. Straregi Pembelajaran.

Jakarta: Media Group

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta

Syaiful, Bahri Djamrah. 2002. Psikologi Belajar.

Jakarta: Rineka Cipta

Syaiful, Bahri Djamrah. 2002. Psikologi Belajar.

Jakarta: Rineka Cipta

Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Yusuf, A Muri 2005. Metode Penelitin. Padang : UNP Press.

Referensi

Dokumen terkait

METODE Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan fokus pada deskripsi data kuantitatif mengenai minat peserta didik terhadap pembelajaran