• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, PERATAAN LABA, KEBIJAKAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN KEBIJAKAN INVESTASI TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PROFITABILITAS, CORPORATE GOVERNANCE, PERATAAN LABA, KEBIJAKAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN KEBIJAKAN INVESTASI TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, corporate governance, perataan laba, kebijakan pembiayaan, kebijakan dividen dan kebijakan investasi terhadap penggelapan pajak. Kata kunci: profitabilitas, tata kelola perusahaan, perataan laba, kebijakan pembiayaan, kebijakan dividen, kebijakan investasi, penggelapan pajak.

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian  ...................................................................
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ...................................................................

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Pembahasan

Richardson (2014) dan Kholbadalov (2012) dan diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber referensi atau literatur pembanding ketika melakukan penelitian selanjutnya. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah khususnya Direktorat Pajak untuk mencegah terjadinya penggelapan pajak yang dapat merugikan negara dan dapat lebih meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan.

KAJIAN PUSTAKA

Literature Review

Landasan Teori

  • Teori Agensi
  • Teori Stakeholder
  • Teori Trade-Off
  • Teori Bird in The Hand
  • Teori Tax Preference

Hipotesis Penelitian

  • Pengaruh Profitabilitas terhadap Penghindaran Pajak
  • Pengaruh Corporate Governance terhadap Penghindaran Pajak
  • Pengaruh Perataan Laba terhadap Penghindaran Pajak
  • Pengaruh Kebijakan Pendanaan terhadap Penghindaran Pajak
  • Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Penghindaran Pajak
  • Pengaruh Kebijakan Investasi terhadap Penghindaran Pajak

Kerangka Penelitian

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2018.

Metode Pengumpulan Data

Variabel dan Pengukuran Variabel

  • Variabel Dependen
  • Variabel Independen

Keempat rasio tersebut dianggap mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang diperoleh dari hasil penggunaan aktiva perusahaan, investasi yang dilakukan perusahaan, investasi pemegang saham pada perusahaan dan penjualan. Kepemilikan asing adalah proporsi saham biasa perusahaan yang dimiliki oleh perorangan, badan hukum, pemerintah dan bagiannya yang berstatus asing (Arfansyah, 2018). Kepemilikan keluarga adalah kepemilikan bisnis yang dimiliki oleh sekelompok orang yang masih memiliki hubungan darah (Sanjaya, 2017).

Dalam hal ini, kelompok perusahaan yang melakukan pemerataan pendapatan diberi skor 1, sedangkan kelompok perusahaan yang tidak melakukan pemerataan pendapatan diberi skor 0. Kebijakan pembiayaan adalah kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan perubahan struktur modal perusahaan (Alza & Utama, 2018). . Dalam penelitian ini digunakan variabel dummy untuk mengukur kebijakan dividen, dimana perusahaan yang membayar dividen kepada pemegang saham dilambangkan dengan angka 1 dan perusahaan yang tidak membayar dividen dilambangkan dengan angka 0.

Metode Analisis Data

  • Analisis Faktor
  • Statistik Deskriptif
  • Analisis Korelasi
  • Analisis Regresi
  • Koefisien Determinan (R²)

Statistik deskriptif nilai rata-rata, median, minimum dan maksimum digunakan dalam penelitian ini. Arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif, dan kekuatan hubungan dalam besarnya koefisien korelasi. Hubungan antara dua variabel atau lebih dikatakan hubungan positif, jika nilai salah satu variabel meningkat, maka akan meningkatkan variabel lainnya dan sebaliknya.

Sedangkan hubungan antara dua variabel dikatakan negatif, jika nilai salah satu variabel meningkat, maka akan menurunkan nilai variabel lainnya dan sebaliknya. Kekuatan korelasi antar variabel dilihat dari nilainya, jika korelasi antara dua variabel atau lebih bernilai mendekati 1 atau -1 maka korelasinya kuat, sedangkan jika nilainya mendekati 0 maka korelasinya lemah. (Sugiyono. Generalized Method of Moments (GMM).

Hipotesis Operasional

  • Profitabilitas
  • Corporate Governance
  • Perataan Laba
  • Kebijakan Pendanaan
  • Kebijakan Dividen
  • Kebijakan Investasi

Berdasarkan hasil statistik pada Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa variabel kebijakan dividen dan kebijakan investasi berpengaruh positif terhadap penggelapan pajak, sedangkan variabel profitabilitas, tata kelola perusahaan, pemerataan pendapatan dan kebijakan pembiayaan berpengaruh negatif terhadap penggelapan pajak . . Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Oktamawati (2017) dan Arianandini & Ramantha (2018) yang menunjukkan bahwa profitabilitas yang tinggi menyebabkan rendahnya praktik penghindaran pajak, namun penelitian ini memiliki hasil yang bertentangan dengan penelitian Fajar (2018), Putri & Putra (2017) dan Pratiwi (2018) yang menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap penggelapan pajak. Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ginting (2016) dan Putri & Putra (2017) yang menunjukkan bahwa corporate governance berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak, namun penelitian ini memiliki temuan yang bertentangan dengannya Zahirah (2017) dan. 2016), yang menunjukkan bahwa corporate governance berpengaruh positif terhadap tax evasion.

Variabel kebijakan pembiayaan berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak yang diukur dengan debt to equity ratio (DER). Variabel kebijakan investasi berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak yang diukur dengan price-to-earnings ratio (PER). Penelitian ini membuktikan bahwa corporate governance berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak dan kebijakan investasi berpengaruh positif terhadap penggelapan pajak.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Objek Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011 dan website resmi masing-masing perusahaan.

Analisis Faktor

Syarat untuk memenuhi analisis faktor adalah nilai MSA pada kolom korelasi anti citra di atas 0,50. Oleh karena itu perlu melihat nilai MSA pada kolom korelasi terhadap citra untuk menentukan variabel mana yang harus didrop agar dapat dilakukan analisis faktor. Pada tabel di atas diketahui bahwa komite audit memiliki nilai MSA terkecil yaitu 0,324a, oleh karena itu indikator komite audit harus dikeluarkan.

Oleh karena itu, perlu melihat kembali nilai MSA pada kolom anti-image korelasi untuk menentukan variabel lain mana yang harus dibuang agar dapat dilakukan analisis faktor. Pada tabel di atas diketahui bahwa kualitas audit memiliki nilai MSA terkecil sebesar 0,413a, oleh karena itu indikator kualitas audit harus dikeluarkan. Indikator yang masih memiliki nilai MSA kurang dari 0,50 adalah kepemilikan asing dengan nilai MSA 0,421a, maka sebaiknya indikator kepemilikan asing dikeluarkan.

Tabel 4.3 merupakan tabel anti-image matrices dari variabel profitabilitas  dimana angka-angka dalam matriks ini menyatakan korelasi parsial antar variabel
Tabel 4.3 merupakan tabel anti-image matrices dari variabel profitabilitas dimana angka-angka dalam matriks ini menyatakan korelasi parsial antar variabel

Statistik Deskriptif

Pada tabel diketahui bahwa nilai MSA untuk masing-masing indikator yaitu kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan kepemilikan asing adalah .599a, .621a dan .586a yang artinya tidak ada indikator yang memiliki nilai MSA lebih rendah. 0,50, sehingga data memenuhi syarat. Hasil statistik deskriptif pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa rata-rata (median) profitabilitas pada perusahaan real estate adalah 0,005479 dengan nilai median -0,127400. Nilai rata-rata (average) variabel kebijakan pembiayaan pada perusahaan real estate adalah 0,696865 dengan nilai rata-rata 0,574884.

Nilai rata-rata (mean value) variabel kebijakan dividen pada perusahaan properti dan real estate adalah 0,000000 dengan nilai median 0,000000, dimana nilai tertinggi adalah 1,000000 dan nilai terendah adalah 0,000000. Nilai rata-rata (mean value) variabel kebijakan investasi pada perusahaan real estate dan real estate adalah 443,9579 dengan nilai median 11,45376.

Tabel 4.12  Hasil Statistik Deskriptif
Tabel 4.12 Hasil Statistik Deskriptif

Analisis Korelasi

Selain itu, variabel profitabilitas juga memiliki korelasi terbalik atau negatif dengan corporate governance (CG), perataan laba, kebijakan pembiayaan, dan kebijakan investasi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi profitabilitas maka semakin rendah CG, income smoothing, kebijakan pembiayaan dan kebijakan investasi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi perataan laba maka semakin rendah profitabilitas, CG, kebijakan pembiayaan, kebijakan dividen dan kebijakan investasi.

Selain itu variabel kebijakan pendanaan juga memiliki hubungan yang berlawanan atau negatif dengan profitabilitas, CG, income leverage dan kebijakan investasi yang berarti semakin tinggi kebijakan tersebut. Variabel kebijakan dividen memiliki arah yang sama atau berkorelasi positif dengan profitabilitas, CG dan kebijakan pendanaan. Selain itu, variabel kebijakan investasi juga memiliki hubungan yang berlawanan atau negatif dengan profitabilitas, perataan laba, kebijakan pendanaan dan kebijakan dividen. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kebijakan investasi maka semakin rendah profitabilitas, income flattening, kebijakan pendanaan dan kebijakan dividen. .

Analisis Koefisien Determinan (R²)

Tanda positif ini berarti semakin tinggi kebijakan dividen maka semakin tinggi juga profitabilitas, CG dan kebijakan pendanaan. Selain itu, variabel kebijakan dividen juga mempunyai hubungan yang berlawanan atau negatif dengan perataan laba dan kebijakan investasi, tanda negatif berarti semakin tinggi kebijakan dividen maka semakin rendah perataan laba dan kebijakan investasi. Variabel kebijakan investasi memiliki arah yang sama atau berkorelasi positif dengan CG, artinya semakin tinggi tingkat kebijakan investasi maka CG akan semakin tinggi.

Pengujian Hipotesa

Pembahasan

  • Pengaruh Profitabilitas terhadap Penghindaran Pajak
  • Pengaruh Corporate Governance terhadap Penghindaran Pajak
  • Pengaruh Perataan Laba terhadap Penghindaran Pajak
  • Pengaruh Kebijakan Pendanaan terhadap Penghindaran Pajak
  • Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Penghindaran Pajak
  • Pengaruh Kebijakan Investasi terhadap Penghindaran Pajak

Hasil penelitian yang membuktikan bahwa kebijakan pendanaan berpengaruh negatif terhadap penggelapan pajak dapat diartikan bahwa peningkatan kebijakan pendanaan perusahaan menurunkan terjadinya praktik penghindaran pajak, begitu pula sebaliknya. Peningkatan kebijakan dividen perusahaan tidak berpengaruh terhadap peningkatan kemungkinan praktik penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan. Hasil penelitian yang membuktikan bahwa kebijakan investasi berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak dapat diartikan bahwa peningkatan kebijakan investasi perusahaan meningkatkan kemungkinan terjadinya praktik penghindaran pajak, begitu pula sebaliknya.

Variabel profitabilitas berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak yang dibentuk oleh indikator return on assets (ROA), return on investment (ROI), return on capital (ROE) dan return on sales (ROS). Variabel corporate governance (CG) berpengaruh negatif terhadap tax evasion yang dibentuk oleh indikator kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan kepemilikan keluarga. Pengaruh Leverage, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial dan Ukuran Perusahaan Terhadap Penghindaran Pajak (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI Periode 2013-2015).

PENUTUP

Kesimpulan

Penggunaan indikator yang berbeda untuk mengukur profitabilitas dan corporate governance pada penelitian sebelumnya menjadi alasan mengapa peneliti menggunakan analisis faktor dalam penelitian ini, agar dapat diidentifikasi indikator yang dapat menjelaskan model yang diteliti dengan lebih jelas. Kemudian belum adanya penelitian sebelumnya yang menyelidiki perataan laba, kebijakan pembiayaan, kebijakan dividen dan kebijakan investasi pada penggelapan pajak membuat peneliti tertarik untuk menelitinya. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, tata kelola perusahaan, perataan laba, kebijakan pembiayaan, kebijakan dividen dan kebijakan investasi.

Hasil analisis faktor untuk variabel profitabilitas, belum ada indikator yang dikeluarkan karena semua indikator dapat menjelaskan model yang diteliti. Sedangkan hasil analisis faktor untuk variabel corporate governance meninggalkan indikator kepemilikan institusional, kepemilikan manajemen, dan kepemilikan keluarga.

Implikasi Penelitian

Namun penelitian ini menolak hipotesis bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap penggelapan pajak, income smoothing berpengaruh positif terhadap penggelapan pajak, kebijakan pembiayaan berpengaruh positif terhadap penggelapan pajak, dan kebijakan dividen berpengaruh negatif terhadap penggelapan pajak. Analisis regresi dengan pendekatan Generalized Method of Moment (GMM) yang digunakan dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi atau literatur pembanding saat melakukan penelitian selanjutnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada pemerintah khususnya Direktorat Jenderal Pajak untuk menilai efektivitas kebijakan perpajakan agar dapat meminimalisirnya.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan agar perusahaan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk melakukan perencanaan pajak yang efektif dan sesuai aturan perpajakan yang diatur dalam undang-undang perpajakan Indonesia.

Keterbatasan Penelitian dan Saran

Pengaruh saham komisaris independen, komite audit, preferensi risiko eksekutif dan ukuran perusahaan terhadap penghindaran pajak. Pengaruh profitabilitas, leverage dan corporate governance terhadap penghindaran pajak (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014). Dampak kesulitan keuangan pada penghindaran pajak di perusahaan terbuka: bukti dari Bursa Efek Teheran (TSE).

Pengaruh corporate social responsibility, profitabilitas, leverage dan komisaris independen terhadap praktik penghindaran pajak pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Pengaruh karakter manajemen, komite audit, ukuran perusahaan, leverage, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas terhadap penghindaran pajak. Dampak kesulitan keuangan pada penghindaran pajak perusahaan yang mencakup krisis keuangan global: bukti dari Australia.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian  ...................................................................
Tabel 4.3 merupakan tabel anti-image matrices dari variabel profitabilitas  dimana angka-angka dalam matriks ini menyatakan korelasi parsial antar variabel
Tabel 4.5  Anti-image Matrices
Tabel  4.6  merupakan  tabel  hasil  uji  KMO  and  Bartlett’s  dari  variabel  corporate  governance  setelah  dikeluarkannya  indikator  komite  audit
+6

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah yang dibangun dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh profitabilitas, leverage, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan dengan good